Selasa, 21 Februari 2012

Teologi Kisah Para Rasul


Pendahuluan

Kisah Para Rasul bukanlah suatu unit tersendiri karena jelas bahwa Ia ditulis sebagai kelanjutan dari Injil Lukas, penulis berbicara tentang “bukunya yang pertama” (Kisah 1 : 1) dan menunjukan tulisannya pada Teofilus. Ikthisar dari buku yang pertama, seperti yang termuat dalam Kisah Para Rasul 1 : 1 - 2, sangat sesuai dengan isi Injil Likas dan cerita dimulai tepat pada titik dimana Injil Lukas berakhir.
Kisah Para Rasul disusun secara logis diseputar ikhtisar perkembangan geografi seperti yang dinyatakan dalam 1 : 8: “Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, diseluruh Yudea, dan Samaria, dan sampai keujung bumi.” Bagian pertama setelah pembukaan menceritakan awal perkembangan di Yerusalem. Bagian yang kedua, menguraikan secara singkat pelayanan di Samaria, daerah pesisir dan Kaisera.

Ikhtisar Kisah Para Rasul juga dapat dibuat berdasarkan catatan perkembangannya dalam 2 : 47; 5 : 14; 6 : 7; 9 : 31; 12 : 24; 16 : 5; dan 19 : 20 tercatat pertumbuhan jumlah serta peningkatan mutu kehidupan rohani umat Kristen, yang menunjukkan bahwa Kisah Para Rasul menaruh perhatian pada perkembangan yang progresif dari agama Kristen.
Ikhtisar Kisah Para Rasul dapat pula dibuat berdasarkan pribadi-pribadi yang dimunculkan didalamnya. Pasal 1 sampai 5 dipusatkan pada Petrus; pasal 6 dan 7, pada Stefanus; pasal 8 hingga 12 memperkenalkan beberapa pribadi, yang paling menonjol diantaranya adalah Barnabas, Filipus, dan Saulus dari Tarsus; dan pasal 13 sampai selesai Paulus adalah tokoh yang paling dominant. Suatu perbandingan antara Petrus dan Paulus dapat dilihat dari pelbagai sudut: keduanya adalah pemimpin, yang stu dikalangan Yahudi, yang lain dikalangan orang bukan Yahudi. Petrus lebih banyak bekerja di Yerusalem; Paulus didunia luar Yahudi.

Kebenaran Kisah Para Rasul sudah sering dipertanyakan, namun belum pernah berhasil dipatahkan. Banyak kesulitan yang ditemui dalam menyelaraskan urutan waktunya dengan surat-surat kiriman, dan tidak semua penyebutan sejarah didalam Kisah Para Rasul dapat dipastikan karena seringkali data yang dibutuhkan tidak ada. Jalur cerita utama didalam Kisah Para Rasul menyangkut misi pemberitaan Injil keutara melalui Antiokhia ke Asia kecil dan dari sana ke Makedonia, akhirnya ke Roma.

Ada dua alasan yang mungkin mendasari keterbatasan cerita ini. Yang pertama, penulis sendiri sangat memahami dampak penyebarluasan agama Kristen dan dengan demikian dapat memanfaatkannya dengan lebih berhasil-guna sebagai sarana untuk menjelaskan tema utamanya. Yang kedua, tujuan utama penulis adalah untuk mengajar pembacanya tentang kepastian Injil. Kelangsungan Injil sejak dinyatakan oleh Yesus kepada muridNya hingga saat ia menulis kitab harus ditujukan dengan jelas, Karena Paulus adalah pemimpin dari misi kepada orang bukan Yahudi. Ia patut mendapatkan perhatian utama dan penjelasan tentang peralihan bangsa Yahudi kepada bangsa-bangsa lain, dari hukum taurat menjadi karunia, dan dari Palestina kedunia luar tidak harus didukung oleh suatu pengamatan yang menyeluruh terhadap semua kejadian yang berlangsung dalam rangka pertumbuhan misi gereja Kristus.
 
Introduksi Kisah Para Rasul
Penulis

a. Bukti Eksternal

1) Hampir semua bapa gereja menyatakan Kitab ini ditulis oleh Lukas : Kanon Muratorian, Irenaeus, Yusebius, dll.
2) Secara tradisional kepenulisan Lukas terhadap kitab ini sangat dapat dipercaya.

b. Bukti Internal

1) Semua bukti tentang kepenulisan Injil Lukas adalah bukti bahwa Lukas menulis Kisah Rasul, karena surat ini adalah sambungannya.
2) Sangat jelas bahwa Lukas menulis dua buah buku, ungkapan “Dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan atau yang diajarkan Yesus” (Kis. 1:1), menunujukan bahwa ia melanjutkan pekerjaannya melalui Roh Kudus (Band. Juga Gal. 4:4,6,. . . Allah mengutus AnakNya, . . . Allah telah menyuruh Roh AnakNya . . .”


Waktu Penulisan

1. Kisah Para Rasul mengakhiri catatannya dengan pemenjaraan Paulus yang pertama di Roma (+ 60 A.D).
2. Tidak menyinggung kematian Paulus dan kejatuhan Yerusalem berarti ditulis sebelum tahun 70 A.D.
3. Kira-kira ditulis antara tahun 59-61 A.D.

Maksud Dan Tujuan Penulisan:

Untuk menunjukan perkembangan sejarah institusi gereja local sebagai praktek Amanat Agung (Kis. 1:8). Catatan Lukas tentang pergerakan gereja juga dapat dilihat sebagai suatu apologetik bagi kekristena.

Alamat Pengirim Dan Tujuan = Theofilus (Kis.1:1-2)

Thema Kisah Para Rasul: “Pergi melaksanakan Amanat Agung”.

Karakteristik Kisah Para Rasul
 
Kisah Rasul menekankan ‘home and foreign missions’, sebagai kunci ayat dan outline kitab ini (Kis. 1:8) : Yerusalem (1-7), Yudea dan Samaria (8), dan ujung bumi (9-28).
 
Walaupun banyak mujizat dicatat dalam kitab ini, namun sangat jelas sifatnya menurun, atau makin jarang (begitu juga dalam sejarah gereja). (>YB<)

Tidak ada komentar:

DOKTRIN KRISTUS (KRISTOLOGI)

PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KRIST US A.       Ebionisme: “Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.” Go...