Paulus memberikan beberapa tema-tema besar sampai pada
pengembangan yang penuh. Doktrin Paulus tentang soteriologi berpusat pada anugrah
Allah; Allah yang berinisiatif dalam menyelamatkan manusia berdasarkan
anugrah-Nya semata-mata. Karya penebusan Kristus memuaskan keadilan Allah dan
membebaskan manusia dari ikatan dosa dan menyatakan pembenaran yang legal bagi
orang percaya.
a.Pengampunan. Pada waktu
Allah mengampuni pelanggaran-pelanggaran kita, Ia melakukan-Nya berdasarkan
anugrah-Nya (Kol. 2;13). Diampuni (Yunani; charizomai) berarti “menganugrahkan
berdasarkan kemurahan, memberikan dengan murah hati, mengampuni berdasarkan anugrah”.
Kata itu erat kaitannya dengan kata anugrah. Kata lain dari paulus untuk
pengampunan (yunani; aphesis) memiliki suatu arti dasar “membebaskan” atau
“menyuruh pergi” tetapi secara teologis berarti “mengampuni” atau “membatalkan
suatu obligasi atau hukuman” (Ef. 1:7; Kol.1:14). Anugrah Allah mencapai
puncaknya dalam teologi Paulus pada waktu ia meninggikan kemuliannya, dimana
Allah dengan murah hati telah membatalkan hutang dosa yang tidak dapat dibayar
oleh manusia.
b.Penebusan. Kata penebusan
(Yunani: apulotrosis0 adalah istilah yang secara khusus dipakai oleh Paulus;
kata ini digunakan 10 kali dalam PB, tujuh diantaranya ada dalam tulisan
Paulus. Penebusan berarti membebaskan dengan cara pembayaran dengan suatu harga
tertentu.
c.Pendamaian. Kata pendamaian
muncul hanya empat kali dalam PB. Kata ini (Yunani: hilasterion) berarti
mengalihkan, memindahkan atau mendamaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa
Kristus sepenuhnya memenuhi dan memuaskan tuntutan dari kebenaran dan kekudusan
Allah. Melalui penumpahan darah Kristus, kekudusan Allah telah dipuaskan dan
murka Allah telah dialihkan.
d.Justifikasi. Justifikasi
secara khusus merupakan istilah Paulus. Kata kerjanya digunakan empat puluh
kali di PB, tetapi Paulus menggunakan kata itu dua puluh sembilan kali.
Justifikasi mertupakan tindakan legal, dimana Allah menyatakan bahwa orang
berdosa yang percaya dibenarkan berdasarkan darah Kristus. Arti dasar dari
justifikasi adalah “mendeklarasikan benar”. Beberapa hal lain dapat dipelajari
tentang penggunaan justifikasi oleh Paulus;
- Justifikasi merupakan pemberian anugrah Allah (Rm.3:24).
- hal itu dapat terjadi melaui iman (Rm.5:1; Gal.3:24)
- hal itu dimungkinkan melaui darah Kristus (Rm. 5:9)
- dan hal itu terpisah dari hukum Taurat (Rm. 3:20; Gal. 2:16; 3:11). (>YB<)