PENDAHULUAN
Kata gereja berasal dari kata Yunani (έκκλησία[1]) Ekklesia, yang berarti “jemaat”[2].
Hal ini berarti keseluruhan umat Allah yang tersebar seluruh dunia, yakni
seluruh kumpulan dari mereka yang terpilih. Kata gereja juga merupakan istilah
yang bisa dikatakan sangat umum, tidak memiliki pengertian khas. Memang ada
kesamaa arti baik dengan peristiwa tertentu dalam Perjanjian Lama atau pun
dalam Perjanjian Baru. Scofiel memberi argumentasi berikut:
“Kata
tersebut digunakan untuk kumpulan apa saja, kata itu sendiri tidak memiliki
sertaan arti lain lagi, sebagai contoh, pertemuan kota di Efesus (Kisah Para
Rasul 19:39), dan Israel dipanggil keluar dari Mesir dan berkumpul di padang
gurun (Kisah Para Rasul 7:38) Israel adalah “gereja” yang benar, tetapi bukan
dalam pengertian gereja Tubuh Kristus – satu-satunya titik kesamaannya adalah bahwa keduanya “dipanggil keluar” dan
oleh Allah yang sama. Lebih daripada itu berbeda sama sekali.”[3]
Kata gereja bisa berarti sebuah gedung
pertemuan untuk kegiatan keagamaan, atau suatu ruangan khusus yang digunakan
untuk ibadah, yang secara umum menunjukkan hal-hal lainnya seperti tempat atau
orang[4].
Kapan gereja Tubuh Kristus dimulai merupakan satu pertanyaan yang memiliki
jawaban beragam dari berbagai kalangan teologi kristen. Kalangan Katolik merasa
gereja dimulai ketika Yesus mengatakan: “dan
di atas batukarang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan
menguasainya” (Mat.16:18), dan menunjuk Petrus serta turunannya (Paus)[5]
sebagai Kepala Gereja. Dalam Matius 16:18,19 ini memang Petrus diberikan kunci
Kerajaan serta kuasa oleh Yesus untuk mengikat dan melepaskan segala sesuatu dibumi
(ay.19; kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia
ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas
di sorga). Jika demikian maka gereja sudah ada sebelum Yesus disalib. Haruslah
diperhatikan bahwa ekklesiologi secara logis berada dalam urutan setelah
soteriologi[6].
Karena ekklesiologi menunjuk kepada hal yang telah dilakukan Allah terhadap
orang-orang percaya.
Ketika diucapkan dalam Matius 16, konsep
gereja sedang disingkapkan/dinubuatkan. Pertanyaannya adalah: pada bagian mana
dalam kitab selanjutnya yang menggenapi pernyataan Yesus ini. Saya percaya
bahwa Matius 16 tidak berbicara tentang gereja Tubuh Kristus masa sekarang ini.
Melainkan gereja yang bersifat janji yaitu bentuk ekklesia Kerajaan, yakni
kumpulan suatu umat yang tergabung dalam satu pemerintahan Kerajaan Mesianis.
Sebab tidak mungkin kuasa mengikat dan melepaskan tersebut merupakan bagian
pada gereja sekarang. Sekalipun fenomena adanya acara-acara “kesembuhan ilahi”,
“pengusiran setan”, dan lain-lain marak dilakukan oleh beberapa gereja pada
masa kini, namun tidaklah menjadi patokan untuk berkata bahwa gereja pada masa
sekarang memiliki kuasa/otoritas penuh. Melainkan penyataan kuasa tersebut
terletak pada kedaulatan Allah sendiri dalam menyatakan atau tidak menyatakan
kuasaNya kepada manusia. Jika mujizat terjadi atas seseorang karena doa seorang
percaya, hal itu tidak bisa diklaim bahwa itu membuktikan adanya kuasa Allah untuk
mengikat dan melepaskan pada orang percaya tersebut. Semua bergantung kemurahan
hati Allah atas orang-orang percaya bukan pada sebuah kata otoritas yang dimiliki sebagai pemberian Allah.
APA GEREJA TUBUH
KRISTUS ITU?
Gereja Tubuh Kristus berbeda dengan
konsep ekkklesia lainnya dalam bagian Alkitab, termasuk yang terdapat dalam
Perjanjian Baru. Istilah Tubuh Kristus hanya muncul dalam tulisan Paulus.
Sekalipun banyak pendapat tentang Tubuh Kristus ini namun ada satu hal yang
jelas, yaitu bahwa yang dipentingkan di dalam ungkapan ini ialah “kesatuan”.
Satu hal yang tampak jelas di dalam “tubuh”, yaitu kesatuan[7]. Dalam
Roma 12:5; 1Korintus 12:14 menjelaskan corak dari pada keanggotaan tubuh yang
tergabung dalam satu kesatuan, satu tubuh. Jika Gereja Tubuh Kristus merupakan
perwujudan perkumpulan umat yang juga disebut dalam PL atau sebelum tulisan
Paulus maka gereja tidak berada dalam kesatuan di bawah Kristus, sebab karya
Kristus belum nampak, lebih lagi dalam tulisan Paulus. Dalam Efesus 1:22,23;
Kolose 1:18,24; 2:19; 3:15, gereja dianggap sebagai tubuh organisme, yang
memiliki hubungan yang sangat penting dengan Kristus, serta merupakan sebuah
kesatuan, sekalipun terdiri dari orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan
Yahudi, dan memiliki aneka ragam karunia di antara anggota-anggotanya, dan
dalam teori bekerja sama dalam melaksanakan satu tugas bersama. Keanggotaan
Tubuh Kristus saling menopang dan menunjang satu sama lain. Gereja Tubuh
Kristus tidak terikat dengan tradisi Yahudi dan Hukum Taurat Musa yang telah
dipraktekan ribuan tahun.
Tubuh Kristus ini tidak ada sebelum
Yesus datang ke dunia ini dan menyelesaikan karya-Nya di kayu salib. Baker
mengatakan: “hampir dapat dibilang tidak ada Tubuh Kristus (kecuali dalam
pikiran Allah) setidaknya sampai Kristus datang ke dunia. Dalam Alkitab di luar
tulisan Paulus tidak ditemukan gereja menyandang julukan tersebut.”[8] Ini
menjelaskan bahwa konsep Tubuh Kristus hanya dinyatakan kepada Paulus.
Sebagaimana kepala, pengendali pikiran, hadir di setiap anggota tubuh manusia,
begitulah Kristus hidup di setiap anggota tubuhNya. Jika kita melihat kembali dalam Matius 16:18
bukanlah menunjuk pada permulaan Tubuh Kristus. Dalam ayat ini Yesus
mengucapkan kata “akan” yang menunjukkan bahwa belum ada ekklesia Tubuh Kristus
itu, apalagi mencarinya di Perjanjian Lama. Selama pelayanan Yesus di bumi, Ia
mengumumkan bahwa Ia akan melakukan sesuatu yang baru dalam membangun
jemaat-Nya (Mat.16:18). “Aku akan mendirikan” jelas tertulis dalam bentuk kata
kerja yang akan datang. Hal tersebut menunjukkan bahwa “hal tersebut merupakan
sesuatu yang belum dikerjakan Kristus sampai saat ini. Sesungguhnya gereja baru
mulai sebagai realita yang berfungsi ketika Roh Kudus dicurahkan pada hari
Pentakosta.”[9]
Dalam pengertian bahwa Tuhan kita tidak akan terus menambahkan pada sesuatu
yang sudah ada, namun Ia akan melakukan sesuatu yang sama sekali belum pernah
dimulai.
GEREJA TUBUH
KRISTUS BUKAN GEREJA PERJANJIAN
Gereja Tubuh Kristus bukan gereja
Perjanjian artinya tidak pernah dijanjikan kepada bangsa Israel dalam
Perjanjian Lama dan tidak pernah ada dalam nubuatan-nubuatan terdahulu. Para penganut
teologi Perjanjian seringkali mengatakan bahwa gereja yang disebut Tubuh
Kristus sekarang ini (dalam tulisan Paulus) adalah istilah bagi umat Tuhan yang
tergabung dalam satu Perjanjian Kasih Karunia[10]. Kasih
Karunia bukanlah berbentuk Perjanjian dan Perjanjian bukanlah Kasih Karunia.
Seandainya bersifat perjanjian berarti sudah lama Tuhan menyingkapkannya kepada
hamba-hamba-Nya dalam Perjanjian Lama. Ketika mereka berbicara mengenai
“perjanjian kasih karunia” mereka menunjukkan bahwa umat Allah di Perjanjian Lama
diganti dengan umat Allah di dalam Perjanian Baru, atau dilanjutkan di dalam
umat-Nya yang ada di dalam Perjanjian Baru. Mereka memberi patokan atau
kriteria umat Allah di dalam Perjanjian Baru bukan hal menjadi keturunan
Abraham secara jasmaniah, melainkan dalam hal mengerjakan perbuatan Abraham.
Dan orang yang menjadi keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah adalah
orang yang menjadi milik Kristus, yaitu orang yang sunat di dalam hati, secara
rohani (Rm.2:28,29). Teologi perjanjian
merujuk kembali kepada perjanjian sunat yang dilakukan Abraham. Saya
berpendapat bahwa ekklesia tubuh Kristus
bukanlah kumpulan orang-orang yang terikat perjanjian sebagaimana sebelumnya
bangsa Israel mengikat perjanjian dengan Allah dalam sunat, tetapi ekklesia
tubuh Kristus adalah sekumpulan orang percaya yang sudah diselamatkan dalam
anugerah Kristus. Dan penyelenggaraan ekklesia tubuh Kristus ini bersifat
rahasia yang tersembunyi di dalam Allah berabad-abad lamanya (Ef.3:9,10).
Gereja tubuh Kristus tidak dimulai
sebelum Pentakosta, karena hari Pentakosta telah dinubuatkan dalam kitab Yoel.
Sehingga menganggap gereja sudah ada sejak abad-abad dalam Perjanjian Lama akan
mengacaukan pola-pola penatalayanan kasih karunia dengan perjanjian Abraham.
Apakah mungkin gereja tubuh Kristus sudah ada bahkan sebelum Abraham, seperti
yang ditulis oleh Berkhof: “gereja (jemaat) itu seperti yang terdapat dalam
keluarga-keluarga saleh bahkan sebelum Abraham.”[11] Menurut
pandangan mereka antara gereja tubuh Kristus dalam Perjanjian Lama dan dalam
Perjanjian Baru tidak terdapat perbedaan nyata. Kelihatan sekali bahwa telah
terjadi pemaksaan penafsiran oleh teologi perjanjian bahkan kelihatan
seolah-olah mereka dengan gigihnya membaptis ekklesia tubuh Kristus pada masa
sekarang dalam perjanjian Abraham. Bahkan Daniel Fuller, teolog perjanjian,
bersikeras memandang “gereja Perjanjian Baru sebagai bagian dari kelanjutan
umat tertebus.”[12]
Ia melihat satu umat tertebus bermula dari Abraham beserta janji-janji yang
diterimanya. Persoalan akan menjadi rumit apabila kita berpikir bagaimana
dengan tanah yang dijanjikan kepada Abraham maupun Israel apakah juga merupakan
janji yang patut diraih oleh gereja Tubuh Kristus tadi? Kalau demikian
pandangan kita maka secara tidak langsung kita telah mempersulit perdamaian di
timur tengah berkenaan dengan tanah Israel dan Palestina, karena kita berpikir
tanah itu dijanjikan kepada Abraham dimana gereja juga dianggap berhak atas
janji tersebut. Gereja Tubuh Kristus memiliki janji Allah atas berkat-berkat
rohani yang tersedia dalam sorga (Ef. 1:3), bukan berkat-berkat jasmani atau
tanah perjanjian dan sebagainya. Kata εύλογία
(eulogia) dalam efesus 1:3 berarti berkat rohani yang disertai kemuliaan pada
penerimanya[13].
Janji berkat rohani ini diteguhkan di dalam Kristus, sebagaimana frase “έν
χριστώ” (dalam Kristus) sangat ditekankan dalam kitab Efesus ini, bukan dalam
sunat Abraham! Dan ini berbeda denga berkat yang dijanjikan kepada Abraham,
yakni berkat jasmani yang berdampak pada kemuliaan jasmani semata. Gereja Tubuh
Kristus memiliki berkat kemuliaan rohani yang tampak dalam karya Allah Bapa,
Allah Anak dan Allah Roh Kudus yang tak ternilai (Ef.1:1-14) dan yang tersedia
sempurna di sorga.
Beberapa dampak apabila menafsirkan
gereja Tubuh Kristus sebagai kelanjutan dari Perjanjian Abraham atau Israel
dapat dilihat dalam pola pelayanan kegerejaan. Dalam perdebatan dan diskusi
teologipun dapat dilihat perbedaan pandangan yang dimiliki oleh kaum teologi
perjanjian.
Pertama gereja perjanjian melaksanakan
baptisan anak sebagai pengganti bentuk sunat dalam perjanjian Abraham, walaupun
sebenarnya baptisan tidak pernah menggantikan sunat dalam tradisi Israel. Sunat
dianggap sebagai tanda perjanjian dari karya kasih karunia dimana Allah memilih
dan menandai orang-orang milik-Nya.[14] Sehingga
implementasinya adalah pembaptisan anak-anak dilakukan tanpa menuntut pengakuan
dan kesadaran dari sang bayi tentang pemahamannya mengenai iman akan
Juruselamat. Dengan mengajarkan baptisan telah menggantikan sunat, teologi
perjanjian harus mengajarkan bahwa bayi adalah anggota yang layak bagi
baptisan. Berkhof sekalipun secara tersirat mengatakan baptisan anak kurang
Alkitabiah, namun ia menyatakan, “Dapat dikatakan lebih dahulu bahwa tidak ada
perintah eksplisit dalam Alkitab untuk membaptiskan anak-anak, dan bahwa tidak
ada satu contoh pun yang di dalamnya kepada kita secara terang dikatakan
anak-anak dibaptiskan. Tetapi ini tidak harus menjadikan baptisan bayi tidak
Alkitabiah.”[15]
Gereja teologi perjanjian terdiri dari keluarga-keluarga yang sudah dibaptis ke
dalam perjanjian. Sama seperti di dalam Perjanjian Lama para orang tua
bertanggung jawab untuk menyunatkan anak-anak lelaki mereka ketika berumur
delapan hari guna menjadikan mereka anak-anak perjanjian, begitu juga para
orang tua Kristen sekarang bertanggung jawab membaptiskan anak-anak mereka
untuk maksud yang sama. Baik sunat maupun baptisan air tidak dapat melahirkan
kembali seseorang. Tentu saja, membiarkan Perjanjian Baru khususnya surat-surat
Paulus menuntun kita dalam memahami Perjanjian Lama itu betul sekali, namun
memaparkan Perjanjian Baru pada yang Lama adalah keliru sekali.[16] Dan
itulah tepatnya yang dilakukan oleh gereja teolog perjanjian dengan kedok
prinsip hermeneutik dasar. Teologi perjanjian mencoba menjadikan Kristus
segala-galanya dalam gereja tetapi nyatanya keliru karena telah terlalu
memaksakan-Nya semaunya pada Perjanjian Lama. Pendapat Charles berikut menegaskan
bahwa baptisan (termasuk baptisan anak) dalam Gereja Tubuh Kristus Perjanjian
Baru tidak pernah merupakan pengganti sunat dalam Perjanjian Lama;
Teori
bahwa baptisan menggantikan sunat tidaklah disokong Alkitab. Tidak ada
pernyataan yang dapat bermakna demikian dalam Alkitab. Semua yang dibilang
bukti adalah murni penyimpulan. Fakta bahwa kedua belas rasul tidak pernah
memerintahkan penghentian penyunatan, tetapi melanjutkan penyunatan sementara
mempraktikkan baptisan, adalah bukti bahwa yang satu tidak menggantikan yang
lain. Kenyataannya, baptisan dilaksanakan dalam Perjanjian Lama bersama
penyunatan, dan keduanya dipraktikan bersamaan dalam pelayanan Kristus di bumi.[17]
Berpegang pada prinsip perjanjian sunat
pada penerapan kini dalam gereja Tubuh Kristus adalah keliru dan tidak memiliki
dasar yang kokoh. Saya percaya pewahyuan Allah dalam sluruh Alkitab bersifat
progresif secara bertahap. Allah tidak kurang bahan sehingga “ngotot” memakai
prinsip-prinsip perjanjian sunat yang kuno di terapkan dalam gereja Tubuh
Kristus sekarang.
Kedua, terjadinya pertentangan beberapa
kebenaran dalam masa gereja tubuh Kristus sekarang ini. Jika gereja Tubuh
Kristus masih merupakan kelanjutan dari program lama maka tidak perlu pembatalan
hukum Taurat dengan matinya Yesus di salib. Dalam Efesusu 2:15 dikatakan: sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia
telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya.
Sebab tidak mungkin di satu sisi program masih berlanjut tapi di sisi lain
aturan-aturan dalam program tersebut dibatalkan. Dan lagi pernyataan gereja
tubuh Kristus sebagai gereja rahasia (Ef. 3:9; ...tugas penyelenggaraan rahasia...) tidak relevan, karena bagaimana
mungkin dikatakan rahasia jika gereja tubuh Kristus adalah kelanjutan dari
Israel dan diyakini sudah ada sebelum Perjanjian Baru. Jadi bukan rahasia lagi
kalau begitu. Pertentangan yang sulit dijawab oleh kaum ekklesia perjanjian akan
menimbulkan kekaburan pengertian Alkitabiah. Jika seseorang tetap berkanjang
dalam kesalahan tersebut dan gagal melihat perbedaan antara Gereja Tubuh
Kristus (Ef. 1:22,23) dan gereja Kerajaan yang dinubuatkan dalam Matius 16,18
dan Wahyu 1:20, ia tentu akan mendatangkan “kekacauan dalam ajaran pada masa
sekarang”[18].
Banyak unsur dari Matius dan Wahyu yang tidak relevan pada masa gereja tubuh
Kristus. Segala peristiwa penghancuran bala tentara yang berkumpul untuk
melawan Allah di Tanah Suci (Why. 19:17,21), penangkapan Binatang dan Nabi
Palsu dan perihal mereka dilemparkan ke dalam lautan api (ay.20), pengikatan
Iblis (20:1-3) dan kebangkitan orang-orang yang mati sahid pada masa
Kesengsaraan untuk memerintah bersama Kristus selama seribu tahun (Why. 20:4-6),
tidak bisa dirohanikan dengan mengganngap pemenuhan secara rohaniah dalam
gereja Tubuh Kristus sekarang ini. Kita akan kesulitan menjelaskan dalam cara
apa atau bagaimana hal-hal tersebut terpenuhi dalam gereja Tubuh Kristus masa
kini. Kecuali kita berpikir dengan
penafsiran harfiah bahwa Matius 16:18,19 mengacu kepada ekklesia Kerajaan
sesuai yang dijanjikan dalam kerjaan Millenium. Kristus akan membuat “suatu
kumpulan atau ekklesia pada millenium,
karena penafsiran harfiah (Why. 20:4-6) memang menghendaki Kristus memerintah
suatu ekklesia di bumi selama seribu
tahun.”[19] Hal
ini tidak bisa dianggap enteng dan dirohanikan pada masa gereja Tubuh Kristus
sekarang ini. Tetapi perlu meneliti dengan cermat secara harfiah kontekstual,
bukan alegoris dan simbolis.
Ketiga, teologi perjanjian agak terjebak
dalam Yudaisme modern, yang di satu sisi mengaku keberadaan mereka dalam gereja
tubuh Kristus sekarang ini tapi juga mengakui sebagai kelanjutan Israel,
sekalipun tidak sepakat dengan pemahaman yudaism yang mengharapakan kerajaan
mesianic yang akan datang, karena teologi perjanjian menganggap gereja tubuh
Kristus sekarang inilah wujud dari pemerintahan mesianis yang dijanjikan itu.
Sehingga mereka cenderung berpandangan amillenialis
tentang adanya kerajaan yang akan datang. Artinya kerajaan Messianic tidak
pernah ada di masa yang akan datang, sebab masa gereja sekaranglah disebut
sebagai millenium, bukan nanti.
Dengan kata lain gereja Tubuh Kristus adalah kerajaan Messianic itu, yakni
bersifat rohani bukan jasmani. Tidak akan ada pemerintahan Kristus selama
seribu tahun di bumi.[20]
Gereja kelihatannya telah merampas program, yang seharusnya Kerajaan Allah
didirikan dengan datangnya Kristus ke bumi, tapi bentuk Kerajaan Allah itu
berubah menjadi gereja yang sekarang disebut tubuh Kristus. Betapa Tuhan ingkar
janji kepada Israel dan seolah berkata kepada Israel: “maaf, janji kerajaan untuk kalian sudah terpenuhi dalam gereja tubuh
Kristus, ya”.
KARAKTERISTIK
GEREJA TUBUH KRISTUS
Seperti yang sudah saya katakan
sebelumnya, istilah tubuh Kristus hanya terdapat dalam tulisan Paulus karena Tuhan
menyataknnya hanya kepada Paulus. Sementara rasul yang lain tidak diilhamkan
tentang pernyataan itu. Orang percaya menjadi anggota Tubuh ini melalui
pekerjaan pembaptisan yang dilakukan Roh Kudus. “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang
Yunani, ... telah dibaptis menjadi satu tubuh” (1Korintus 12:13). Pekerjaan
tersebut terjadi sekaligus bersamaan dengan pekerjaan penyelamatan. Setiap
orang yang benar-benar telah diselamatkan telah menjadi anggota Tubuh Kristus
tersebut. Ada beberapa karakteristik gereja Tubuh Kristus yang membedakannya
dengan ekklesia lain dalam Alkitab
sebelum tulisan Paulus.
Dimulai ketika pelayanan Saulus.
Karena konsep
Tubuh Kristus baru dinyatakan kepada Paulus, maka jelas pelayanan Gereja Tubuh Kristus
dimulai ketika Paulus dipanggil Tuhan dalam pelayanan (Kis.13). Baker
mengatakan: “Gereja Tubuh Kristus bermula pada pelayanan Rasul Paulus sebelum
ia menulis suratnya yang pertama.”[21]
Memang ketika Saulus dipanggil atau dipilih Allah dalam Kisah 9:15, Tuhan sudah
mengatakan bahwa Saulus akan menjadi alat Tuhan untuk semua bangsa. Adalah
logis mengatakan permulaan Tubuh Kristus dari Paulus, karena penyataan
kebenarannya diberikan kepadanya, juga tidak ada penulis lainnya dalam
Perjanjian Baru yang secara khusus menyebutkan mengenai Tubuh Kristus. Beberapa
orang sependapat bahwa kebenaran Tubuh Kristus ini pertama-tama dinyatakan
kepada Paulus, tetapi mereka berargumen bahwa Allah membentuk Tubuh tersebut
pada hari Pentakosta, lalu di kemudian hari baru menyatakan hal yang sedang Ia
lakukan. Ryrie berkata: “... pertanyaan yang memutuskan permulaan Tubuh Kristus
ini adalah, kapan Allah mulai melakukannya? Bukan, kapan manusia memahaminya?”[22] Saya kira jika demikian Tubuh Kristus ada
sejak Allah ada, karena Tubuh Kristus itu rahasia yang tersembunyi dalam diri
Allah (Ef. 3:9) sebelum akhirnya Tuhan singkapkan kepada manusia pada masa
sekarang ini. Sebelum Paulus, Gereja adalah Israel dan Israel adalah Gereja.
Tetapi Gereja yang adalah Tubuh Kristus bukanlah Israel dan Israel juga bukan
Tubuh Kristus.
Perdamaian
antara Yahudi dan Non Yahudi.
Hal yang
mencolok dalam gereja Tubuh Kristus saat ini adalah tidak adanya lagi perbedaan
antara orang Yahudi dan non Yahudi. Dalam Efesus 2 dijelaskan fakta bahwa orang
Yahudi dan non Yahudi, keduanya telah diperdamaikan dengan Allah dalam satu
tubuh oleh salib, dan bahwa dalam diriNya Ia telah mencitaptakan mereka menjadi
suatu manusia baru. “Salah satu dari ciri spesifik dari Tubuh Kristus adalah
bahwa orang percaya Yahudi dan non Yahudi telah dibawa ke dalam hubungan yang
menyatu yang di dalamnya terdapat kesetaraan antara keduanya.”[23]
Jadi tidak ada lagi perbedaan antara Yahudi dan bukan Yahudi. Semua yang
percaya tergabung dalam satu Tubuh, yaitu Tubuh Kristus. Namun, jika kita
cermati, berita paruh pertama Kisah Para Rasul bukan sekadar pertama-tama
kepada orang Yahudi, tetapi kepada orang-orang Yahudi saja; sama seperti pada
masa pelayanan Tuhan Yesus di bumi. Sampai sejauh Kisah Para Rasul 11:19 kita
masih membaca, “sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena
penganiayaan yang timbul sesudah stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai
ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia, namun mereka memberitakan Injil kepada orang
Yahudi saja.” Paulus meringkas kebenaran tentang Tubuh Kristus dalam Efesus 3:6
dengan menunjukkan bahwa Tubuh tersebut adalah Tubuh yang di dalamnya orang
Yahudi dan bukan Yahudi merupakan pewaris bersama, dalam satu tubuh gabungan,
serta mengambil bagian bersama terhadap janji dalam Kristus melalui Injil yang
untuknya Paulus telah dijadikan sebagai pelayan.
Bersifat rahasia
(misteri).
Paulus
mengatakan bahwa tugas penyelenggaraan yang dipercayakan kepadanya adalah tugas
rahasia yang tidak dinyatakan kepada hamba-hamba Allah terdahulu. Seperti
dikatakan dalam Efesus 3:9,10: “dan untuk
menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad
tersembunyi dalam Allah, yang meniptakan segala sesuatu.” Fakta bahwa
Paulus merupakan orang pertama yang menerima penyataan tentang Tubuh Kristus
diakui banyak penafsir, dan fakta itu sendiri telah mendatangkan masalah di
tengah mereka. Aboot, misalnya, mengatakan:
“Suatu kesulitan
yang lebih serius muncul dari pernyataan bahwa rahasia yang mengijinkan orang-orang
bukan Yahudi masuk telah dinyatakan kepada “rasul-rasul dan nabi-nabi”, yakni
sebagai satu tubuh. Sebab hal tersebut justru merupakan ajaran khusus yang
rasul Paulus klaim sebagai miliknya, seperti kelihatan pada bagian-bagian
lainnya dan pada bagian ini dalam ayat 3, dan yang pada mulanya tidak diterima
oleh rasul-rasul lain.”[24]
Pengulangan pernyataan Paulus bahwa
rahasia itu dinyatakan langsung oleh Yesus Kristus dan bukan sekedar melalui
penerangan ataupun penyataan oleh Roh, serta penolakan para rasul lainnya terhadap
berita Paulus awalnya (Kis.15:7), terlihatlah sebagai bukti positif bahwa
Paulus adalah yang pertama menerima penyataan rahasia tersebut. Bahkan Paulus
telah mendapatkan kepercayaan untuk memberitahukannya kepada yang lain dengan
pertolongan Roh Kudus. Beberapa aspek rahasia yang dimiliki gereja Tubuh
Kristus masa kini ialah:
1.
Tuhan
membuka jalan bagi bangsa-bangsa lain sementara Israel tetap dalam ketegaran
hatinya. Roma 11:25 mengatakan: “sebab,
saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu
mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah
yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Tuhan membuka peluang penuh
bagi bangsa non Yahudi pada masa gereja Tubuh Kristus masa kini, sementara Israel
tegar hati. “Pemenuhan bagi bangsa-bangsa lain ini adalah suatu program bagi
non Yahudi selama ketegaran/kebutaan Israel akan pekerjaan Allah.”[25] Sesungguhnya
kita dapat melihat bahwa dalam Perjanjian Lama Allah juga bergerak kepada
bangsa kafir, seperti dalam kisah Yunus. Tuhan juga bekerja melalui bangsa lain
ketika Israel tegar hati, tidak mentaati Allah. Tetapi Israel tidak pernah
menyadari tanda itu, bahkan selalu menganggap bangsa lain sebagai kelas dua,
bukan prioritas Allah sampai kini. Oleh sebab itu, kita harus mengerti fakta
bahwa Allah pada masa Gereja Tubuh Kristus sekarang bekerja di antara bangsa
kafir di tengah ketegaran hati Israel. Ini adalah rahasia (misteri).
2.
Bersatunya
bangsa Yahudi dan bangsa kafir dalam satu Tubuh Kristus. Di dalam Kristus semua
orang percaya dari bangsa manapun, tak terkecuali Yahudi, menjadi satu Tubuh. Efesus
2 dan 3 mengatakan kepada kita bahwa Allah keduanya dalam satu Tubuh. Joel
mengatakan: “Tidak ada dalam Perjanjian Lama orang Yahudi dan orang kafir duduk
bersama di suatu wilayah dan membangun bersama.”[26]
Inilah aspek rahasia yang dinyatakan kepada Gereja Tubuh Kristus.
3.
Tidak
berlakunya Hukum Musa dan ketentuan yang menyertainya. Efesus 2:15 mengatakan
dengan tegas bahwa Hukum Taurat tidak berlaku. Sejak tahun 2006 sampai sekarang
dalam kelas Teologi saya sering menanyakan kepada mahasiswa: Apakah Hukum
Taurat masih berlaku? Beberapa menjawab masih berlaku dan sedikit dari
antaranya menjawab ragu dan sebagian sangat kecil yang merasa tidak berlaku.
Jika dikatakan Hukum Taurat tidak berlaku, apakah kita boleh mencuri, berzinah
dan lain sebagainya? Sekali-kali tidak, sebab anugerah Allah yang besar yang
sudah kita miliki dan berdiamnya Roh Kudus yang memeteraikan kita (Ef.1:13,14)
maka kita tidak hidup lagi dalam dosa.
Pernyataan rahasia ini unik dan berbeda
dari kebenaran agung yang akan dipenuhi dalam Kerajaan Millenium di bumi. Rahasia
yang dinyatakan kepada Paulus untuk kita Gereja Tubuh Kristus kini, membuat
kita berada dalam pengharapan dan lingkupan kasih Allah yang begitu indah. Bahkan
Dr. C.I. Scofield mengatakan: “Kita menemukan ajaran, kedudukan (posisi), cara
hidup, dan masa depan gereja.”[27]
Ini berarti bahwa aturan khusus bagi orang percaya, gereja Tubuh Kristus, masa
kini ada dalam surat Paulus. Tentu banyak bagian lain dari Alkitab yang
memiliki kesamaan dengan aturan-aturan ini. Dan sungguh tidak dapat dibayangkan
bagaimana gambaran gereja Tubuh Kristus sekarang tanpa surat-surat Paulus.
Tanpa rahasia yang dinyatakan tersebut gereja tidak berbeda dengan Yudaisme
yang kolot dengan Hukum Taurat dan tradisi yang menjemukan, tidak ada
kemerdekaan (mungkin mirip gambaran Gereja Perjanjian atau teologi kaum
Adventis). Satu hal yang perlu diketahui untuk gereja Tubuh Kristus ialah
“keseluruhan penyataan kepada Paulus merupakan suatu kesatuan penyataan
kebenaran yang lengkap bagi para anggota Tubuh Kristus.”[28]
Dipersatukan dalam satu baptisan Roh
Suatu kebenaran yang perlu diketahui
dari gereja Tubuh Kristus yang rahasia ini adalah orang-orang percaya dalam
masa ini dibaptiskan ke dalam kematian Kristus, menjadi satu tubuh, Tubuh
Kristus. Baptisan dalam Roma 6:3,4; Galatia 3:27; 1Korintus 12:13; dan Kolose
2:12 memberi bukti kebenaran tentang
suatu baptisan yang sangat penting dan mendasar dalam penyataan kepada Paulus.
Dan ini bukanlah baptisan air yang dipraktekan oleh Yohanes Pembaptis atau
murid-murid sesudah Paulus. Sebab baptisan yang ditulis Paulus dalam suratnya
adalah baptisan yang dikerjakan oleh Roh. Dikatakan dalam 1Korintus 12:13, “sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang
Yahudi maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis
menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” Paulus dalam
ayat tersebut menunjuk suatu baptisan yang mempersatukan semua orang percaya
dalam Tubuh Kristus, yang jelas pasti bukan baptisan air, melainkan baptisan Roh,
yang bukan dikerjakan oleh manusia tetapi oleh Roh Kudus. Dan melalui baptisan
Roh ini kita “teridentifikasikan dengan Kristus sebagai anggota Tubuh-Nya.”[29]
Perdebatan tentang berbagai baptisan air dalam gereja Tubuh Kristus sekarang
ini sangat tidak perlu. Karena esensi dari kesatuan Gereja Tubuh Kristus adalah
karya Roh Kudus yang mengikat orang-orang percaya dalam Tubuh Kristus. Baptisan
air tidak pernah bisa membawa kita untuk lahir baru. “Baptisan air tidak
berperan apa-apa dalam penyelamatan seseorang,”[30]
karena tidak pernah dikatakan bahwa baptisan air sebagai tanda selamat.
Baptisan air lebih menunjuk kepada komitmen sesorang dalam persekutuan jemaat,
bukan tanda jaminan keselamatan. Tetapi dengan Roh Kudus yang membaptis dan
memeteraikan orang percaya, itu memberi jaminan bahwa orang percaya pasti
selamat (1Korintus 12:13; Efesus 1:13,14).
Memiliki pengharapan pengangkatan tubuh
ke sorga.
Rahasia yang sangat dinantikan dengan
penuh pengharapan ialah pengangkatan gereja Tubuh Kristus yang merupakan
peristiwa nyata yang pasti akan terjadi. Kronologisnya adalah “Gereja atau
orang-orang percaya atau ‘mempelai wanita’ akan diangkat untuk menyongsong
Yesus Kristus ‘Mempelai Pria’ di angkasa, dan selanjutnya bersama-sama dengan
Kristus melakukan prosesi memasuki sorga.”[31] Tiada
pengharapan yang lebih indah bagi gereja Tubuh Kristus yakni pengharapan akan
pengangkatan tubuh Kristus (gereja) serta terliput dari kesusahan besar, karena
itu terjadi sebelum menjelang Tribulasi. Ayat utama tentang pengangkatan ini
terdapat dalam 1Tesalonika 4:13-18, ayat 17 dikatakan, “Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah
kita selama-lamanya bersama dengan Tuhan.” Ayat dalam Tesalonika ini
mengungkapkan fakta bahwa: (1) Akan ada kedatangan Tuhan pada suatu waktu di
masa yang akan datang, (2) Tuhan sendiri akan turun dari surga ketika penghulu
malaikat berseru, dan sangkakala Allah berbunyi, (3) Mereka yang mati di dalam Kristus
akan lebih dulu bangkit dan sesudah itu orang-orang kudus yang masih hidup akan
diangkat bersama mereka dalam awan, menyongsong Tuhan di angkasa, (4) Kebenaran
ini dikemukakan sebagai suatu penyataan khusus, dimana Paulus berkata: “Ini
kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan.”
Kita percaya kebenaran yang dinyatakan kepada rasul Paulus dan sebagai
bagian dari penyataan Rahasia ini merupakan fakta bahwa Kristus akan datang di
angkasa untuk mengangkat Gereja keluar dari dunia sebelum kesusahan besar sebelum
Kristus mendirikan kerajaan Millenium-Nya. Jadi pengankatan Gereja Tubuh
Kristus ini adalah aspek dari Rahasia yang diperuntukkan bagi Gereja Tubuh
Kristus. Bahkan Ryrie berpendapat “tidak ada penyataan dalam Perjanjian Lama
tentang pengangkatan...namun jika Pengangkatan merupakan suatu misteri, tidak
dinyatakan dalam Perjanjian Lama, maka tidaklah aneh apabil Paulus harus
memberitahu mereka tentang Pengangkatan.”[32]
Ini membuktikan pada kita bagaimana Rahasia itu terjadi pada Gereja Tubuh
Kristus pada masa mendatang.
GEREJA TUBUH
KRISTUS TIDAK DIMULAI PADA MATIUS 16
Seperti yang sudah saya katakan
sebelumnya beberapa pandangan menyangka bahwa Matius 16:18,19 adalah titik
permulaan terbentuknya gereja. Khususnya gereja Katolik Roma yang mengatakan
“gereja merupakan masyarakat yang terbentuk secara ilahi yang
anggota-anggotanya terdiri dari setiap ras dan bangsa sesuai Matius 16:18,19,
semuanya berpegang pada satu iman, semuanya menggunakan sakramen-sakramen yang
sama sebagai sarana kekudusan dan keselamatan, dan semuanya diperintah dengan
lemah lembut oleh pengganti st Petrus, sang Paus.”[33] Saya
tidak sepakat dengan hal itu, sebab andaikata gereja sudah dimulai pada Matius
16 maka Tuhan tidak menggunakan kata akan
dalam ayat tersebut. Beberapa keberatan berikut ini patut dipertimbangkan
untuk menolak permulaan gereja Tubuh Kristus dimulai pada Matius 16.
Pertama, istilah Gereja Tubuh Kristus
baru dituliskan oleh dan hanya diwahyukan kepada Paulus dalam surat-suratnya. Jadi
penulis Injil bahkan rasul-rasul lain pun tidak menerima pewahyuan tentang
gereja Tubuh Kristus. Rasul-rasul mengerti penatalayanan mereka sebagai penerus
berita Injil Kerajaan, beserta syarat-syaratnya, yang Yesus minta mereka
lanjutkan. Tidak benar kalau masa gereja Tubuh Kristus sekarang ini
permulaannya adalah Matius 16. “Dalam Matius 16:18 Yesus mendeklarasikan, “Aku
akan mendirikan jemaat-KU,” mengindikasikan pembangunan gereja Tubuh itu adalah
di waktu yang akan datang. Hal itu menekankan bahwa gereja belum ada pada waktu
Yesus mengatakan kata-kata itu.”[34]
Gereja yang bersifat kerajaan saja belum ada baru dikatakan akan, apalagi gereja Tubuh Kristus. Saya
percaya Matius 16:18 bukan menunjuk pada gereja sekarang, melainkan pada ekklesia atau gereja kerajaan di masa
yang akan datang. Karena Matius tidak mendapat wahyu tentang Tubuh Kristus,
rasanya agak sulit menghubungkan tulisannya dengan konsep Tubuh Kristus dalam
tulisan Paulus yang mendapatkan pewahyuan terminologi tersebut.
Kedua, ekklesia dalam Matius 16:18 jelas mengacu pada gereja Kerajaan
Mesianis yang sejati, ketika Yesus melayani mereka, yang akan didirikan sebagai
pemenuhan janji bagi Israel. Berdasarkan pengkajian yang pernah saya lakukan
terhadap Injil Sinoptik dalam mengajar Teologi Sinoptik, dikatakan bahwa isi
pemberitaan Yesus selama melayani di Palestina kurang lebih 3,5 tahun ialah
Berita Injil Kerajaan. Hal ini Dia sampaikan melalui berbagai macam perumpamaan
yang menarik untuk dibahas. Salah satu bagian itu ialah ke mana arah ucapan
Yesus dalam Matius 16:18 itu. Kedatangan Yesus ke dunia sudah dinubuatkan atau
dijanjikan kepada Israel. Yesus mengajarkan Kerajaan yang akan digenapkan bagi
Israel itu dalam bentuk perumpamaan dan frasa “...hal Kerajaan Sorga itu seumpama...” dalam Matius pasal 13 yang
secara khusus membahas perumpamaan (13:24,31,43,44; perhatikan juga ayat perumpamaan dalam Lukas).
Alangkah tepatnya jika dikatakan “Matius 16:18 bukan rujukan bagi Gereja
Rahasia, dan juga bukan pemunculan pertama kata ekklesia dalam Alkitab.”[35]
Sebab sifat-sifat ekklesia Kerajaan tidak mendapatkan perwujudannya dalam
keadaan gereja Tubuh Kristus sekarang ini.
Ketiga, keberatan dalam ayat 19 dari
Matius 16 ini menjadi dasar penting menolak permulaan gereja Tubuh Kristus dimulai
pada bagian ini. Dikatakan pada ayat 19 demikian: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan
terlepas di sorga.” Sangat jelas sekali bahwa ada kuasa yang tak terbatas
dimiliki murid-murid dalam ekklesia Kerajaan ini, yang mana mereka mampu
mengikat dan melepaskan baik di bumi maupun di sorga. Kuasa yang demikian tidak
dimiliki oleh gereja Tubuh Kristus sekarang. Otoritas kuasa tersebut tidak bisa
dianggap hak penuh orang percaya, melainkan terletak pada otoritas dan
kedaulatan Allah untuk menyatakannya atau tidak dalam kepentingan orang
percaya. Katolik Roma juga terjebak dalam ayat 19 ini dan mengklaim bahwa kuasa
tersebut berada pada otoritas pemimpin umat sebagaimana Petrus pada waktu itu,
sehingga pemimpin umat dalam Katolik sangat ditakuti, disegani dan dihormati. Baker
memberi penyataan yang menegaskan kesalahan Katolik Roma berikut;
“Andai
kata para bapak gereja telah membagi dengan tepat Firman kebenaran yang
terdapat dalam Matius 16:18,19, Roma (Katolik) tidak akan mempunyai pijakan.
Pada umumnya kalangan Protestan pun beriringan dengan Roma dan menyetujui bahwa
gereja dalam ayat-ayat tersebut adalah gereja dispensasi sekarang, lalu menolak
klaim Roma atas kuasa untuk mengikat dan melepaskan. Harus diingat bahwa kuasa
yang sama untuk mengikat dan melepaskan disebutkan dalam Matius 18:18,19
berkenaan dengan gereja. Jika saja kita menyadari fakta bahwa gereja dalam
ayat-ayat tersebut berkenaan dengan Kerajaan Surga, seperti yang dengan jelas
dikemukakan Kristus dalam Matius 16:19, dan jika kita telah memahami kebenaran
sangat mendasar bahwa Kerajaan Surga tersebut adalah Kerajaan Mesianis yang
akan dibangun di bumi pada masa mendatang di bawah pemerintahan Mesias, kita
akan menemukan tidak ada satu organisasi pun sekarang ini yang mempunyai hak
menerapkan ayat-ayat itu pada dirinya.”[36]
Saya percaya bahwa kuasa mengikat dan
melepaskan dalam bagian Matius 16:19 sejatinya merupakan hak-hak yang dimiliki
dalam Kerajaan Mesianis. Sekalipun demikian itu akan diterapkan atau
dipraktekan dalam ekklesia Kerajaan yang akan datang saat Kedua Belas Rasul
duduk di atas dua belas takhta memerintah kedua belas suku Israel (Matius
19:28). Sehingga menempatkan ayat tersebut pada keadaan gereja Tubuh Kristus
sekarang membuat kesalahan penafsiran teks yang tidak konsisten. Dan pada
kenyataannya Katolik Roma maupun beberapa kalangan reformis sulit menjelaskan
kuasa yang bagaimana yang dimaksudkan dalam ayat 19 itu. Ada yang merujuk
kepada kuasa keimaman yang menjadi wewenang rohaniawan dalam gereja sehingga
berdampak pada penghormatan terhadap para rohaniawan secara berlebihan atau
bahkan pemimpin gereja dianggap tidak pernah salah, karena memiliki kuasa
sesuai Matius 16:19. Bila kita bisa menempatkan kebenaran secara tepat dan
wajar dalam konteksnya, maka tidak dijumpai kesulitan atau kesalahan
menafsirkannya.
GEREJA TUBUH
KRISTUS TIDAK DIMULAI PADA KISAH PARA RASUL 2
Kebanyak gereja Kristen beranggapan
bahwa Kisah Para Rasul pasal 2 merupakan permulaan atau awal daripada gereja
dan mengatakan “Pentakosta menandai dimulainya gereja sebagai suatu tubuh yang
berfungsi melalui pencurahan Roh Kudus pada hari itu. Sebelum naik ke surga,
Tuhan berjanji bahwa tidak lam lagi murid-murid-Nya akan dibaptis dengan Roh
Kudus (Kis.1:5).”[37] Chafer,
misalnya, menunjuk Kisah 2 sebagai awal terbentuknya gereja Tubuh Kristus
dengan mengatakan: “tidak mungkin ada Gereja di dunia sampai kematian Kristus,
kebangkitan Kristus, kenaikan Kristus untuk menjadi kepala Gereja dan
kedatangan Roh Kudus.”[38] Dia
menekankan pada pencurahan Roh Kudus sebagai tanda (inagurasi) untuk menyatakan
masa bagi gereja telah dimulai. Sama halnya dengan ungkapan Thiessen bahwa
“baptisan Roh itu terjadi pada hari Pentakosta dan bahwa gereja didirikan pada
hari tersebut. Kesimpulan ini makin diperkuat dengan kenyataan bahwa gereja
tidak mungkin didirikan sebelum kenaikan dan pemuliaan Kristus (Ef.1:19-23).”[39] Memang
harus dibedakan mana baptisan yang dilakukan Roh dan mana baptisan yang Roh
Kudus menjadi sarana dalam suatu baptisan itu. Dalam Kisah 2 jelas Roh Kudus
menjadi media pembaptisan, dan ini sesuai dengan atau menggenapi apa yang
dikatakan Yesus sebelumnya dalam Kisah
1:5,8; “Tetapi tidak lama lagi kamu akan
dibaptis dengan Roh Kudus.... kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu....” Saya merasa perlu diluruskan konsep ini, karena memiliki
dampak yang signifikan bagi gereja pada masa kini. Sanggahan Baker akan
pandangan Kisah 2 pada hari Pentakosta sebagai permulaan gereja Tubuh Kristus
berikut, patut dipertimbangkan;
“Jika
ada perbedaan antara Kristus membaptis dengan Roh dan Roh membaptis ke dalam
Tubuh Kristus, dan kami percaya perbedaan itu ada, tentu ada kemungkinan bahwa
yang satu tidak harus berarti yang lainnya dan juga ada kemungkinan jika
keduanya telah terjadi pada waktu yang berbeda. Tidak ada dalam konteks
ayat-ayat yang berbicara tentang Roh Kudus membaptis ke dalam Tubuh Kristus
yang mengaitkannya pada unsur waktu (misal: hari Pentakosta), sehingga jika
kita ingin mengetahui apakah pekerjaan tersebut terjadi pada hari Pentakosta
atau pada suatu waktu kemudian, kita harus mencari bukti-bukti di tempat lain
lagi. Dengan membandingkan Gereja pada hari Pentakosta dengan Gereja yang
menjadi pokok penyataan khusus yang diberikan kepada Rasul Paulus, kita dapat
menemukan perbedaan-perbedaan yang ada di antara keduanya.”[40]
Ada beberapa hal yang mnendesak untuk
diberi sanggahan berkaitan dengan Kisah Para Rasul 2 ini.
Pertama, Gereja Tubuh Kristus tidak
dimulai pada Kisah Para Rasul 2, karena semua yang terjadi pada hari Pentakosta
itu adalah penggenapan nubuatan Perjanjian Lama. Kita tahu bahwa Pentakosta
adalah “salah satu hari raya Yahudi yang menggambarkan penebusan Allah terhadap
Israel dalam rangka pembangunan Kerajaan Mesianis. Apapun makna Pentakosta,
pastilah terutama mengacu kepada Israel. Tentu semua akan setuju bahwa ada
suatu pelambangan yang berkaitan dengan tujuh hari raya tahunan dalam Imamat
23.”[41] Dapatkah
apa yang telah dinyatakan pada anak-anak manusia pada generasi-generasi sebelumnya
sama dengan apa yang dinyatakan pada masa sekarang? (Kis. 2:16; 3:24; bndk. Ef.
3:5-9; Kol. 1:25,26). Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa gereja Tubuh
Kristus bersifat rahasia, maka sangat mustahil itu dimulai pada Kisah 2, sebab
ayat 17 merupakan penggenapan nubuatan nabi Yoel dalam kitab Perjanjian Lama
sehingga gereja tidak bersifat rahasia lagi. Ini akan membuat penafsiran tidak
konsisten.
Kedua, Tubuh Kristus pada dispensasi gereja
sekarang terdiri dari orang Yahudi dan bukan Yahudi, tapi pelayanan pada hari
Pentakosta dan selama 7 atau 8 tahun berikutnya adalah bagi orang Yahudi saja
(Ef. 2:16; bdkn. Kis. 2:14, 22; 3:12,25,26; 4:8; 5:31; 11:10), dan “pada hari
Pentakosta tidak disebutkan tentang orang bukan Yahudi. Berita ditujukan secara
khusus kepada, dan hanya kepada, orang Israel.”[42] Jika
dikatakan bahwa Allah memulai tubuh Kristus yang bersifat rahasia tersebut pada hari Pentakosta, belum
dinyatakan sampai Paulus muncul, maka kita harus mengakui bahwa berita yang
disampaikan pada hari Pentakosta & Paulus adalah berita dari nabi-nabi dan
bukan wahyu kepada Paulus.
Ketiga, Kitab Suci menyatakan bahwa Hari
Pentakosta terjadi pada hari-hari terakhir bangsa Israel (Kis. 2:17). Karena
itu tidak dapat dikatakan bahwa Hari Pentakosta adalah hari pertama dari gereja
Tubuh Kristus. Pada Kisah 2 ini Tuhan sedang mengakhiri suatu program bagi
Israel dan Tuhan ingin menegaskan kembali bahwa seharusnya masa Kerajaan siap
dimulai. Tampak dalam kata “pada hari
terakhir” Israel “disisihkan dari program Allah”[43]
karena penolakan terhadap Mesias yang telah datang untuk menggenapkan Kerajaan
yang mereka nantikan. Stam mengatakan
“Pentakosta adalah hari terakhir untuk orang Yahudi, tidak memiliki hubungan
apa-apa dengan Gereja Tubuh Kristus.”[44]
Tubuh Kristus belum dimulai pada saat itu tapi Tuhan memulai kembali
sosialisasi Kerajaan-Nya melalui murid-murid ke seluruh wilayah sekitar
Yerusalem, sekalipun hanya kepada orang-orang Yahudi saja (Kis.11:19; “...namun mereka memberitakan Injil kepada
orang Yahudi saja.”). Penawaran Kerajaan secara nyata yang pertama kali
diberikan pada Israel adalah sesudah hari Pentakosta (Kis.3:19-21). Kristus
sendiri menyatakannya dengan sangat jelas bahwa Ia harus menderita lebih dahulu
sebelum kemuliaan Kerajaan itu tiba (Luk.24:26; bdk. 1Ptr.1:11). Paulus mengajarkan bahwa karena penolakan oleh
bangsa Israel maka pendamaian disampaikan kepada orang-orang bukan Yahudi, yang
mana menandai mulainya dispensasi ini (Rom.11:11-12).
GEREJA TUBUH
KRISTUS DIMULAI DALAM KISAH PARA RASUL 13
Dalam
Kisah Para Rasul 13 kita melihat pelayanan kepada semua kalangan suku bangsa
dimulai, yakni ketika Paulus dan Barnabas diutus memberitakan Injil. Paulus
diutus tidak di Yerusalem, tetapi di Anthiokia bersama Barnabas. Gereja
Anthiokia menjadi “pangkalan Rasul Paulus ketika mengadakan perjalanan
pengabaran Injilnya (Kis. 13:1-3; 14:26-28; 15:36-41; 18:22-23).”[45]
Disinilah kita melihat penginjilan mulai dijalankan ke seluruh penjuru tanpa
melihat suku bangsa. “Bagaimanapun, ini ini adalah permulaan program baru yang
Allah lakukan di antara bangsa kafir, tidak dijelaskan sebagai kelanjutan
Perjanjian dengan Israel.”[46] Kisah
Para Rasul 13 layak dijadikan mulainya pelayanan Gereja Tubuh Kristus, di mana
Paulus sebagai pemberita Injil kepada bangsa-bangsa. Ada beberapa alasan
mengapa kita melihat Kisah Para Rasul 13 sebagai permulaan Gereja Tubuh
Kristus.
Pertama,
Paulus dan Barnabas dikhususkan dan ditugaskan untuk suatu pelayanan yang
khusus pula. “Paulus adalah orang yang khusus yang kepadanya rahasia (gereja
Tubuh Kristus) tersebut dinyatakan, sehingga merupakan satu-satunya orang yang
diamanatkan menulis rahasia tersebut.”[47]
Karena rahasia pemberitaan gereja Tubuh Kristus inilah Paulus gigih dalam
pelayanannya, sekalipun banyak tantangan yang ia hadapi.
Kedua,
Pertobatan orang Yahudi dan kafir (non Yahudi). Melalui Pauluslah bangsa lain
beroleh pemberitaan Injil. Sebelum Paulus, Injil hanya diberitakan kepada orang
Yahudi saja (Kis.11:19).
Ketiga,
pengumuman Paulus tentang peralihan pelayanan kepada orang kafir (non Yahudi). “Paulus, di bawah program baru, diutus untuk
memproklamirkan Injil Anugerah Allah kepada bangsa kafir setelah penolakan
Israel (Kis. 22:17-21; 13:45-47). Pelayanan dua belas Rasul didasarkan pada
harapan akan pertobatan Israel serta Mesias yang segera datang untuk mendirikan
pemerintahanNya sebagai Raja.”[48]
Ini akan lebih jelas jika kita melihat bagian-bagian pemberitaan Paulus
terutama menyangkut berita kepada kalangan Yahudi, dimana mereka selalu menolak
pemberitaannya. Penegasan peralihan ini terdapat juga pada bagian terakhir
Kisah Para Rasul yang mengatakan “Sebab
itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan
kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya” (Kis.28:28). Namun
tidak berarti orang Yahudi yang percaya pada pemberitaan Paulus tidak masuk
dalam anggota Tubuh Kristus, melainkan menegaskan bahwa Program Allah bagi
Israel ditunda dan sekarang Allah bekerja melalui bangsa-bangsa lain.
PENUTUP
Secara
historis, hermeneutis dan teologis konsep Gereja Tubuh Kristus berbeda dengan
konsep jemaat/umat dalam Perjanjian Lama. Sebab Gereja Tubuh Kristus bukanlah
melanjutkan program lama yang diperuntukkan bagi Israel, yaitu pendirian
Kerajaan yang telah dijanjikan. Israel bukanlah gereja dan gereja bukanlah
Israel. Gereja Tubuh Kristus sekarang tidak dinubuatkan dalam Perjanjian Lama,
dan berbeda dengan ekklesia lainnya yang dapat ditemukan nubuatannya.
Menyamakan Gereja Tubuh Kristus dengan gereja Kerajaan dapat membentuk
kekacauan ekklesiologi dalam teologi Kristen. Kata ekklesia sendiri harus diterjemahkan umum saja, tidak ada arti
spesifik yang mennyiratkan makna kata tersebut sebagai Gereja Tubuh Kristus.
Istilah
Tubuh Kristus hanya muncul dalam tulisan Paulus. Sekalipun banyak pendapat
tentang Tubuh Kristus ini namun ada satu hal yang jelas, yaitu bahwa yang
dipentingkan di dalam ungkapan ini ialah “kesatuan”. Satu hal yang tampak jelas
di dalam “tubuh”, yaitu kesatuan. Dalam Roma 12:5; 1Korintus 12:14 menjelaskan
corak dari pada keanggotaan tubuh yang tergabung dalam satu kesatuan, satu
tubuh. Dalam Efesus 1:22,23; Kolose 1:18,24; 2:19; 3:15, gereja dianggap
sebagai tubuh organisme, yang memiliki hubungan yang sangat penting dengan
Kristus, serta merupakan sebuah kesatuan, sekalipun terdiri dari orang-orang
Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi, dan memiliki aneka ragam karunia di antara
anggota-anggotanya, dan dalam teori bekerja sama dalam melaksanakan satu tugas
bersama. Keanggotaan Tubuh Kristus saling menopang dan menunjang satu sama
lain. Tubuh Kristus ini tidak ada sebelum Yesus datang ke dunia ini dan
menyelesaikan karya-Nya di kayu salib.
Gereja Tubuh Kristus bukan gereja
Perjanjian artinya tidak pernah dijanjikan kepada bangsa Israel dalam
Perjanjian Lama dan tidak pernah ada dalam nubuatan-nubuatan terdahulu. Saya
berpendapat bahwa ekklesia tubuh Kristus
bukanlah kumpulan orang-orang yang terikat perjanjian sebagaimana sebelumnya
bangsa Israel mengikat perjanjian dengan Allah dalam sunat, tetapi ekklesia
tubuh Kristus adalah sekumpulan orang percaya yang sudah diselamatkan dalam
anugerah Kristus. Dan penyelenggaraan ekklesia tubuh Kristus ini bersifat
rahasia yang tersembunyi di dalam Allah berabad-abad lamanya (Ef.3:9,10).
Berpegang pada prinsip perjanjian sunat pada penerapan kini dalam gereja Tubuh
Kristus adalah keliru dan tidak memiliki dasar yang kokoh. Saya percaya
pewahyuan Allah dalam sluruh Alkitab bersifat progresif secara bertahap. Allah
tidak kurang bahan sehingga “ngotot” memakai prinsip-prinsip perjanjian sunat
yang kuno di terapkan dalam gereja Tubuh Kristus sekarang.
Karena konsep Tubuh Kristus baru
dinyatakan kepada Paulus, maka jelas pelayanan Gereja Tubuh Kristus dimulai
ketika Paulus dipanggil Tuhan dalam pelayanan (Kis.13). Gereja Tubuh Kristus
bermula pada pelayanan Rasul Paulus sebelum ia menulis suratnya yang pertama. Hal
yang mencolok dalam gereja Tubuh Kristus saat ini adalah tidak adanya lagi
perbedaan antara orang Yahudi dan non Yahudi. Dalam Efesus 2 dijelaskan fakta
bahwa orang Yahudi dan non Yahudi, keduanya telah diperdamaikan dengan Allah
dalam satu tubuh oleh salib, dan bahwa dalam diriNya Ia telah mencitaptakan
mereka menjadi suatu manusia baru. Salah satu dari ciri spesifik dari Tubuh
Kristus adalah bahwa orang percaya Yahudi dan non Yahudi telah dibawa ke dalam
hubungan yang menyatu yang di dalamnya terdapat kesetaraan antara keduanya. Paulus
mengatakan bahwa tugas penyelenggaraan yang dipercayakan kepadanya adalah tugas
rahasia yang tidak dinyatakan kepada hamba-hamba Allah terdahulu. Rahasia
tersebut berhubungan dengan penyatuan orang Yahudi dengan bukan Yahudi, tidak
berlakunya Hukum Musa dan peralihan program kepada bangsa kafir.
Suatu kebenaran yang perlu diketahui
dari gereja Tubuh Kristus yang rahasia ini adalah orang-orang percaya dalam
masa ini dibaptiskan ke dalam kematian Kristus, menjadi satu tubuh, Tubuh
Kristus. Baptisan dalam Roma 6:3,4; Galatia 3:27; 1Korintus 12:13; dan Kolose
2:12 memberi bukti kebenaran tentang
suatu baptisan yang sangat penting dan mendasar dalam penyataan kepada Paulus.
Dan ini bukanlah baptisan air yang dipraktekan oleh Yohanes Pembaptis atau
murid-murid sesudah Paulus. Sebab baptisan yang ditulis Paulus dalam suratnya
adalah baptisan yang dikerjakan oleh Roh. Esensi dari kesatuan Gereja Tubuh
Kristus adalah karya Roh Kudus yang mengikat orang-orang percaya dalam Tubuh
Kristus. Baptisan air tidak pernah bisa membawa kita untuk lahir baru. Baptisan
air tidak berperan apa-apa dalam penyelamatan seseorang, karena tidak pernah
dikatakan bahwa baptisan air sebagai tanda selamat. Baptisan air lebih menunjuk
kepada komitmen sesorang dalam persekutuan jemaat, bukan tanda jaminan
keselamatan. Tetapi dengan Roh Kudus yang membaptis dan memeteraikan orang
percaya, itu memberi jaminan bahwa orang percaya pasti selamat (1Korintus
12:13; Efesus 1:13,14).
Rahasia yang sangat dinantikan dengan
penuh pengharapan ialah pengangkatan gereja Tubuh Kristus yang merupakan
peristiwa nyata yang pasti akan terjadi. Kronologisnya adalah Gereja atau
orang-orang percaya atau ‘mempelai wanita’ akan diangkat untuk menyongsong
Yesus Kristus ‘Mempelai Pria’ di angkasa, dan selanjutnya bersama-sama dengan
Kristus melakukan prosesi memasuki sorga. Tiada pengharapan yang lebih indah
bagi gereja Tubuh Kristus yakni pengharapan akan pengangkatan tubuh Kristus
(gereja) serta terliput dari kesusahan besar, karena itu terjadi sebelum menjelang
Tribulasi (1Tesaolikan 4:17). Kita percaya kebenaran yang dinyatakan kepada
rasul Paulus dan sebagai bagian dari penyataan Rahasia ini merupakan fakta
bahwa Kristus akan datang di angkasa untuk mengangkat Gereja keluar dari dunia
sebelum kesusahan besar sebelum Kristus mendirikan kerajaan Millenium-Nya.
Gereja Tubuh Kristus tidak terbentuk
pada Matius 16:18 dengan berbagai alasan: pertama, ayat tersebut berhubungan
dengan pemberitaan Injil Kerajaan oleh Yesus, jadi pembicaraan tentang
mendirikan jemaat dalam bagian ini harus dinilai sebagai pendirian ekklesia
Kerajaan, bukan gereja Tubuh Kristus. Kedua, kuasa mengikat dan melepaskan
sulit ditemukan dalam gereja masa kini, dalam hal apa itu dipenuhi. Ketiga,
Yesus sedang mengatakan “akan mendirikan jemaat-Ku”, yang berarti jemaat atau
ekklesia atau gereja pastinya belum ada saat itu.
Demikian dengan Kisah Para Rasul 2,
sulit untuk melihat bahwa bagian tersebut merupakan awal terbentuknya gereja
Tubuh Kristus. Hal tersebut beralasan: Pertama, peristiwa itu menandakan
akhirnya sesuatu, yakni program bagi Israel, bukan tanda permulaan atau
pembentukan sesuatu. Kedua, istilah Tubuh Kristus belum diperkenalkan pada masa
itu, sebab konsep Tubuh Kristus hanya diwahyukan kepada Paulus. Ketiga,
peristiwa dalam Kisah Para Rasul 2 merupakan nubuatan Perjanjian Lama, bukan
misteri. Tubuh Kristus pada dispensasi gereja sekarang terdiri dari orang
Yahudi dan bukan Yahudi, tapi pelayanan pada hari Pentakosta dan selama 7 atau
8 tahun berikutnya adalah bagi orang Yahudi saja (Ef. 2:16; bdkn. Kis. 2:14,
22; 3:12,25,26; 4:8; 5:31; 11:10), dan pada hari Pentakosta tidak disebutkan
tentang orang bukan Yahudi. Berita ditujukan secara khusus kepada, dan hanya
kepada, orang Israel.
Gereja
Tubuh Kristus terbentuk dan dimulai ketika Paulus melakukan tugas pelayanan
kepada bangsa-bangsa lain bukan Yahudi, yakni dalam Kisah Para Rasul 13. Hal
demikian dengan alasan: Pertama, Paulus dan Barnabas dikhususkan dan ditugaskan
untuk suatu pelayanan yang khusus pula. Paulus adalah orang yang khusus yang
kepadanya rahasia (gereja Tubuh Kristus) tersebut dinyatakan, sehingga
merupakan satu-satunya orang yang diamanatkan menulis rahasia tersebut. Karena
rahasia pemberitaan gereja Tubuh Kristus inilah Paulus gigih dalam
pelayanannya, sekalipun banyak tantangan yang ia hadapi. Kedua, Pertobatan
orang Yahudi dan kafir (non Yahudi). Melalui Pauluslah bangsa lain beroleh
pemberitaan Injil. Sebelum Paulus, Injil hanya diberitakan kepada orang Yahudi
saja (Kis.11:19). Ketiga, pengumuman Paulus tentang peralihan pelayanan kepada
orang kafir (non Yahudi). Paulus, di
bawah program baru, diutus untuk memproklamirkan Injil Anugerah Allah kepada
bangsa kafir setelah penolakan Israel (Kis. 22:17-21; 13:45-47). Pelayanan dua
belas Rasul didasarkan pada harapan akan pertobatan Israel serta Mesias yang
segera datang untuk mendirikan pemerintahanNya sebagai Raja. Ini akan lebih
jelas jika kita melihat bagian-bagian pemberitaan Paulus terutama menyangkut
berita kepada kalangan Yahudi, dimana mereka selalu menolak pemberitaannya.
Penegasan peralihan ini terdapat juga pada bagian terakhir Kisah Para Rasul
yang mengatakan “Sebab itu kamu harus
tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya” (Kis.28:28). Namun tidak
berarti orang Yahudi yang percaya pada pemberitaan Paulus tidak masuk dalam
anggota Tubuh Kristus, melainkan menegaskan bahwa Program Allah bagi Israel
ditunda dan sekarang Allah bekerja melalui bangsa-bangsa lain.
Jadi,
akhirnya, bersyukurlah bahwa kita adalah Gereja Tubuh Kristus merupakan gereja
rahasia, tidak dinubuatkan kepada nabi-nabi terdahulu, yang menerima hak-hak
istimewa dipersatukan dalam Kristus tanpa memandang kebangsaan apapun, yang
berhak atas berkat-berkat rohani dalam sorga (Efesus 1:3) tanpa harus
menjalankan Hukum Musa, yang dari sisi program terpisah dari program bagi
Israel, dan dimuliakan melalui pengangkatan (rapture) pada akhir zaman. Ayat
berikut memberi ketekunan dan pengahrapan bagi gereja Tubuh Kristus: Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita (1Tesalonika 5:23).
>>YB<<
[1] Kata ini merupakan penggabungan
dua kata yakni έκ dan καλέω yang berarti orang-orang yang dipangil keluar dari.
Diambil dari: Exegetical Dictionary of The New Testament, editor: Horst Balz
& Gerhard Schneider, (Grand Rapids: William BE Publishing Company, 1994),
vol.1, hal.410-415. Ekklesia juga sering diartikan sidang nasional,
konggregasi, atau gereja.
[2] Bruce Milne, Mengenali Kebenaran, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia,2002), hal.298. berarti kumpulan orang-orang Kristen setempat yang
berkumpul untuk beribadah dan melayani. Atau qahal yang berarti anggota-anggota jemaat yang menjawab panggilan
Allah.
[3] C.I. Scofield, The Scofield Reference Bible, (New York:
Oxford University Press, 1909), hal. 1021.
[4] Juga bertalian dengan denominasi
atau tanah air atau kelompok orang yang menjadi milik Tuhan. Jika kata gereja
berhubungan dengan sebuah kelompok perhimpunan, maka berbagai penggunaan konsep
dalam Perjanjian Baru akan menjelaskan kepada kita seperti apakah sifat atau keadaan
dari kelompok yang berhimpun dan apa yang menjadi fokus serta alasan yang
menyebabkan kelompok khusus itu berhimpun. (Charles Ryrie, Teologi Dasar, Yogyakarta: Andi, 2005, hal. 184).
[5] Konsep Roma Katolik tentang
gereja adalah bahwa “gereja merupakan masyarakat yang terbentuk secara Ilahi
yang anggota-anggotanya terdiri dari setiap ras dan bangsa, semuanya berpegang
pada satu iman, semuanya menggunakan sakramen-sakrament yang sama sebagai
sarana kekudusan dan keselamatan, dan semuanya diperintah dengan lemah lembut
oleh pengganti Petrus, wakil Kristus, sang Paus. (C.B. Pallen, Catholic Church, “The New Catholical
Dictionary (NY: The Universal Knowledge Foundation, 1929), hal. 180.
[6] Pada gereja masa kini Allah telh
melakukan berbagai hal terhadap umay-Nya; ia telah menempatkan mereka dalam
berbagai eklesia, yang di dalamnya
terdapat berbagai program serta pelayanan keagamaan dan rohanian. Adalah
penting agar eklesia-eklesia dengan
program masing-masing tetap dipandang terpisah dan berbeda. (Charles F. Baker, A Dispensational Theology, Jakarta:
Pustaka Alkitab Anugerah: 2009, hal.613).
[7] Harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2001), hal.371. Harun menganggap
keberadaan Tubuh Kristus ini sudah ada dalam PL, sekalipun dia mengaku bahwa istilah
ini hanya muncul dalam tulisan rasul Paulus.
[8] Charles F. Baker, Teologi Sistematik Dispensasional, (Jakarta: Pustaka Alkitab Anugerah, 2009),
hal.619. Tentu gereja sebagai Tubuh Kristus harus dibedakan dari tubuh jasmani
Kristus. Tubuh manusia dengan banyak anggotanya digunakan sebagai gambaran bagi
hubungan hayati rohaniah yang ada di antara sesama anggota dan dengan Kristus
sebagai Kepala (1Kor.12:12-27). Kristus adalah Kepala, dan satu-satunya Kepala
atas gereja tersebut (Ef.1:22; 4:15; 5:23; Kol.1:18; 2:19).
[9] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2, (Yogyakarta: Yayasan
ANDI, 2005), hal. 194.
[10] Harun, 363. Golongan ini juga
menganggap gereja adalah lanjutan umat Allah atau jemaah TUHAN dalam Perjanjian
Lama. Sekalipun demikian gereja dalam Perjanjian Baru tidak persis sama dengan
jemaah TUHAN di PL.
[11] Louis Berkhof, Systemaic Theology, (Grand Rapids:
Eerdmans, 1941), hal.570. Teolog perjanjian cenderung merumuskan gereja sebagai
“a congregation or an assembly of the
people of God” yaitu suatu perhimpunan orang-orang atasu suatu sidang
jemaat Allah.
[12] Daniel P. Fuller, The Hermeneutics of Dispensationalism” (disertasi
Doktor Teologi), Chicago: Nortern Baptist Theological Seminary, 1957), hal.362.
Problem dari teologi ini adalah, jika keselamatan rohani telah dialami oleh
manusia sebelum Abraham (karena katanya gereja ini sudah ada sejak sebelum
Abraham), mengapa karya penebusan ini tidak dilanjutkan saja dengan cara yang
sama tanpa membedakan bangsa ketika Israel dipilih dari antara bangsa-bangsa
lain? Pemanggilan dan pengutusan bapak-bapak rohani dalam Alkitab menunjukkan
bahwa ada kegagalan manusia dalam melaksanakan program Allah, sehingga
rahasia ekklesia Tubuh Kristus harus disingkapkan oleh Allah.
[13] Hermann Patsch, “εύλογητός”
dalam Exegetical Dictionary of The
New Testament, editor: Horst Balz & Gerhard Schneider, vol.2, (Grand
Rapids: Eerdmans Publishing Company, 1990), hal.80. Berkat rohani ini diimplementasikan ke dalam
pembenaran terhadap orang-orang percaya (tubuh Kristus) oleh Allah dalam iman
(Galatia 3) yakni melalui kematianNya. Dalam hal pembenaran ini ekklesia Tubuh
Kristus menerima berkat yang sama yaitu: pembenaran karena iman. Tetapi itu
tidak serta merta dikatakan Tubuh Kristus merupakan kelanjutan berkat itu.
[14] J.A. Motyer, “Sunat”, dalam
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid 2, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih, 2002) hal. 427.
[15] Louis Berkhof, Systematic Theology, (Grand Rapids: Wm
B. Eerdmas Publishing Company, 1941), hal. 632. Baptisan bayi dimaksudkan untuk
menjadikan bayi sebagai anggota gereja dan anak perjanjian. Bayi yang tidak
dibaptis dianggap diluar perjanjian. Gagasan ini kurang lebih terdapat dalam
teologi Roma Katolik, yang menganggap bayi yang tidak dibaptis akana terhilang,
dan jika meninggal pada masa bayinya akan pergi ke dalam limbus infantum (silakan cermati teologi ekklesiologi katolik) yang
berada di luar lautan api tetapi jauh dari pandangan Allah.
[16] Charles C. Ryrie, Dispensationalism, (Malang: Gandum Mas,
2005), hal.283. akibat cara interpretasi yang dipaksakan ini teologi perjanjian
menghasilkan eksegesa dangkal yang kurang progresif melihat kerangka Alkitab.
[17] Charles Baker, A Dispensational Theology, (Jakarta:
Pustaka Alkitab Anugerah, 2009), hal. 627.
[18] Charles F. Baker, Bible Truth, (Jakarta: Pustaka Alkitab
Anugerah, 2010), hal. 57.
[19] John F. Walvoord, Penggenapan Nubuat Masa Kini-Zaman Akhir,
(Malang: Gandum Mas, 1996), hal. 436. Secara harfiah hal-hal yang disebutkan
dalam Wahyu tidak mungkin dialami gereja Tubuh Kristus. Suatu ekklesia akan mengalami hal ini, namun
kita gereja Tubuh Kristus telah diangkat ke surga sesuai 1Tesalonika 4:17.
Inilah hal rahasia pada gereja Tubuh Kristus yang tidak termaktub dalam
perjanjian-perjanjian terdahulu. Pertanyaan untuk teologi perjanjian: dimana
dijanjikan ekklesia?
[20] Millard J. Erickson, Pandangan Kontemporer Dalam Eskatologi, (Malang:
Seminari Alkitab Asia Tenggara, 2004), hal. 88. Pandangan mereka bersifat
simbolis tentang kerajaan seribu tahun dalam Wahyu 20.
[21] Baker, A Dispensational Theology, (Jakarta: Pustaka Alkitab Anugerah,
2009), hal. 650.
[22] Aneh sekali kadang kita melihat
ada orang-orang Kristen mempercayai sesuatu yang dia rasa benar, jadi meyakini
sesuatu seolah-olah Alkitab berkata demikian. Saya berpendapat kepercayaan iman
kita tidak terbatas pada apa yang kita rasa benar, tetapi kita harus lebih
mencermati pembuktian Alkitabiah yang sistematis. Sehingga suatu kebenaran
tentang mulainya Tubuh Kristus dapat dijabarkan dengan terang benderang. [
Charles C. Ryrie, Dispensational Today, (Chicago:
Moody Prss, 1968), hal. 199.]
[23] Baker, 620
[24] T.K. Abbot, The International Critical Commentary, Galatians and Ephesians,
(Edingburg: T & T. Clark, 1953), hal. 82.
[25] Joel Finck, The Mistery, (South Dakota: Grace Bible Church, 1997), hal. 112.
[26] Ibid, 112
[27] C.I. Scofield, The Scofield Reference Bible, (New York:
Oxford University Press, 1909), hal. 1252.
Dalam tulisan Scofield refernsi tentang gereja rahasia dapat dipahami,
karena dia menuliskan argumentasi Alkitabiah yang sulit dipatahkan mengenai
konsep Rahasia Gereja Tubuh Kristus.
[28] Charles Baker, Bible Truth, (Jakarta: Pustaka Alkitab
Anugerah, 2010), hal. 7.
[29] Ibid, 99.
[30] Henry C. Thiessen, Teologi Sistematik, (Malang: Gandum Mas,
2003), hal. 498. Suatu contoh ialah baptisan Kornelius dalam Kisah 10:44-48
yang dibaptis setelah dia menerima Roh Kudus. Terlintas bahwa seolah-olah
Perjanjian Baru hanya mengetahui/mempraktekan satu baptisan saja, paling tidak
pada periode Petrus dan rasul-rasul lain. Kebanyan gereja mempraktekan baptisan
Yohanes Pembaptis, yakni membaptis dengan air.
[31] Chris Marantika, Eskatologi, (Yogyakarta: Iman Press,
2007), hal. 57.
[32] Ryrie, Teologi Dasar 2, hal. 313. Dalam PL frasa ‘Hari Tuhan’ banyak
digunakan, sebanyak 20 kali, yang menunjuk kepada makna eskatologis, tapi tidak
ada uraian atau gambaran tentang pengangkatan gereja.
[33] C.B. Pallen, “Catholic Churh”, The New Catholic Dictionary, (New York:
The Universal Knowledge Foundation, 1929), hal. 180.
[34] Paul Enns, The Moody Handbook of Theology, (Malang: Literatur SAAT, 2006),
hal. 433.
[35] Charles Baker, A Dispensational Theology, (Jakarta:
Pustaka Alkitab Anugerah, 2009), 614.
[36] Charles Baker, Bible Truth, (Jakarta: Pustaka Alkitab
Anugerah, 2010), hal. 57-58.
[37] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar, vol.2, (Yogyakrta:
Yayasan Andi, 2005), hal. 196. Masih ada kekeliruan dalam melihat baptisan pada
hari Pentakosta sebagai baptisan Tubuh Kristus yang mempersatukan orang percaya
dalam satu Tubuh. Padahal baptisan Kisah 2 dengan baptisan dalam tulisan Paulus
berbeda.
[38] Lewi Sperry Chafer, Systematic Theology, (Dallas: Dallas
Seminary Pres, 1947), hal. 45.
[39] Henry C. Thiessen, Teologi Sistematik, (Malang: Gandum Mas,
2003), hal. 480. Saya mengamati Thiessen agak keliru tentang satu baptisan yang
diungkapkan Paulus dalam 1Korintus 12:13 sebagai baptisan Roh yang terjadi pada
hari Pentakosta. Padahal kedua model tersebut pelakunya berbeda. Kisah 2 pelaku
pembaptisan adalah Kristus, sedangkan dalam 1Korintus 12:13 pelakunya adalah
Roh Kudus dimana pekerjaan Roh itu tidak dapat diketahui manusia, yakni terjadi
ketika seseorang percaya.
[40] Charles F. Baker, A Dispensational Theology, (Jakarta:
Pustaka Alkitab Anugerah, 2009), hal. 632. Pemikiran yang tepat adalah: gereja
pada hari Pentakosta dengan gereja dalam surat Paulus berbeda. Hal-hal yang
terjadi pada hari Pentakosta (baptisan Roh; Kis.2)
tidak bisa disamakan dengan konsep Paulus tentang baptisan Roh pada
gereja Tubuh Kristus (1Kor.12:13).
[41] Charles F. Baker, A Dispensational Theology, (Jakarta:
Pustaka Alkitab Anugerah, 2009), hal. 633.
[42] Ibid, 635.
[43] Ibid, 634.
[44] Cornelius R. Stam, Acts Dispensational Considered, vol 1, (Chicago: Berean Bible Society, 1996),
hal. 42.
[45] Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika, (Malang: Gandum
Mas, 2003), hal. 481. Dalam perjalanan sejarah kelihatannya Anthiokia menjadi
gereja kuat pada mulanya, namun mereka selalu berkonsultasi dengan Yerusalem tentang
berbagai aturan tekhnis dalam gereja, khususnya dapat dilihat dalam sidang di
Yerusalem (Kis.15).
[46] Cornelius R. Stam, Acts Dispensational Considered, vol 2,
(Chicago: Berean Bible Society, 1996), hal. 98.
[47] Charles F. Baker, A Dispensational Theology, (Jakarta:
Pustaka Alkitab Anugerah, 2009), hal. 672.
[48] Cornelius R. Stam, Acts Dispensational Considered, vol 2,
(Chicago: Berean Bible Society, 1996), hal. 104.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar