TEOLOGI MISTERI:
Kajian Tentang Keunikan Gereja Rahasia
Oleh: Yoel Benyamin, Th.M.
Abstrak
Gereja masa kini tidak dinubuatkan jauh sebelumnya, karena merupakan rahasia yang tersembunyi di dalam Allah berabad-abad lamanya. Misteri ini disingkapkan kepada manusia dan tugas penyelenggaraannya dipercayakan kepada Paulus dan seterusnya (Efesus 3:1-9). Aspek dari rahasia dapat terlihat dari beberapa hal, seperti: Orang percaya sebagai ciptaan baru; adanya pengaturan baru secara keseluruhan; adanya suatu Injil Baru secara keseluruhan; berhubungan dengan kedudukan sorgawi yang baru bagi orang percaya; adanya persatuan orang percaya dengan Kristus; berhubungan dengan sistem pelayanan rohani yang baru sama sekali; berhubungan dengan warisan yang baru bagi orang-orang percaya; pengharapan yang baru; adanya baptisan yang baru. Aspek tersebut menjadikan gereja Tubuh Kristus (gereja rahasia) masa kini unik dan indah.
Kata Kunci: Rahasia, Orang Percaya, Tubuh Kristus, Unik.
I. Pendahuluan
Banyak orang Kristen keliru dan tidak bisa membedakan ekklesia yang bersifat Kerajaan dan ekklesia yang bersifat Rahasia, serta di mana posisi kita pada masa kini. Ekklesia Kerajaan adalah suatu perkumpulan manusia yang berada dalam satu pemerintahan Mesianis yang diawali dengan pernyataan Yesus dalam Matius 16:18-19, bahwa Yesus akan mendirikan jemaatNya dalam satu kerajaan di mana Petrus dan kawan-kawan diberikan kuasa untuk mengikat dan melepaskan. Gereja pada masa kini tidak dapat dikatakan memiliki otoritas yang mutlak di muka bumi seperti demikian. Hanya ekklesia yang bersifat kerajaan yang memiliki otoritas seperti dalam Matius 16:19. Saya percaya bahwa gereja tidak sama dengan kerajaan dalam konsep Matius 16:18 tersebut dan “Gereja tidak boleh diidentikkan dengan kerajaan.”[1] Gereja Katolik menerapkan prinsip Gereja Kerajaan ini, sementara teologi reform menggabungkan keduanya dalam terminologi kerajaan rohani pada masa gereja sekarang serta ada lagi perwujudan kerajaan di masa yang akan datang. Gereja Katolik percaya bahwa “Gereja memiliki kunci kerajaan tersebut (Matius 19:19), yakni kuasa untuk memasukan seseorang ke dalam, atau mengeluarkannya dari dalam, melalui pemberitaan firman Allah maupun pelaksanaan disiplin gereja.”[2] Ini menyebabkan sistem pemerintahan gereja Katolik sentralistik dan memiliki satu kepemimpinan yang terpusat di bawah otoritas Paus.
Pengertian gereja rahasia dapat ditemukan dalam beberapa pernyataan Paulus misalnya dalam Efesus 3:5,6 “yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia ...... yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh....” yang memberi penekanan bahwa Gereja saat ini yang disebut “Tubuh Kristus” adalah berbeda dengan Israel. Sebab jika gereja masa kini adalah kelanjutan dari Israel maka bukan lagi disebut rahasia. Sebab banyak nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama yang berhubungan dengan masa depan Israel jauh sebelumnya. Dalam arti kata Gereja rahasia “terdiri dari semua bangsa baik Yahudi maupun non-Yahudi dan semuanya mempunyai kedudukan yang sama, merupakan misteri/rahasia yang hanya dinyatakan dalam kitab Perjanjian Baru (surat Paulus) dan hanya ada setelah salib Kristus, tepatnya setelah pemberitaan Paulus.”[3] Saya percaya apa yang Tuhan nyatakan kepada Paulus tentang tugas penyelenggaraan rahasia ini tidak dinyatakan oleh Tuhan kepada hamba-hambaNya sebelum Paulus. Aspek misteri tersebut akan dijabarkan dalam point selanjutnya.
II. Gereja Rahasia Bukanlah Kelanjutan dari Matius 16:18 (Gereja Kerajaan)
Ekklesia misteri/rahasia apa yang diberitakan Paulus dalam surat-suratnya adalah berbeda dengan ekklesia dalam Matius 16:18. Dua prinsip penting yang harus diperhatikan adalah “kita jangan dipusingkan dengan yang mana program nubuatan Allah yang disampaikan melalui mulut para nabi yang kudus dengan program rahasia yang tersembunyi dalam Allah sejak dunia diciptakan. Kita harus membedakan dua bagian tersebut.”[4] Matius 16:18 memiliki makna bahwa Mesias akan memimpin suatu perkumpulan umat (ekklesia) sesuai dengan Yesaya 9:5, di mana Ia akan memerintah dan menggembalakan Israel. Kebenaran dalam Injil Sinoptik tentang ekklesia tidak tepat untuk menggambarkan ekklesia masa kini. Alasannya adalah konteks bertentangan dengan keadaan sekarang. Misalnya bagaimana menerapkan ayat 19 dalam Matius 16 tersebut. Dikatakan: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga, apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Artinya program Allah pada bagian ini ialah menciptakan kumpulan (ekklesia) Israel yang tergabung dalam pemerintahan Mesianis di mana Petrus dan kawan-kawan akan turut memerintah disana. Lagi pula kita sulit menemukan dalam unsur apa pada masa kini makna kuasa mengikat dan melepaskan itu terealisasikan. Dalam hal mujizat kesembuhan pun tidak. Dalam hal mengatakan “dosamu diampuni” tidak dapat kita lakukan.
III. Aspek-Aspek Gereja Rahasia
Untuk memahami kata rahasia ini ada baiknya pembaca menyelidiki arti dari teks kitab suci yang berbicara tentang kata itu. Rasul Paulus menggunakan pernyataan yang unik: “Rahasia” digunakan delapan kali dalam surat-surat Paulus (Rm.11:25; 16:25; 1Kor.2:7; 15:51; Ef.1:9; 3:3,4,9; 5:32; 6:19; Kol.1:26,27; 2:2; 4:3; 2Tes.2:7; 1Tim.3:9,16).Kata Yunani untuk “Rahasia” adalah: mustherio biasa dikenal istilah MUSTERION, dan itu berarti suatu “Rahasia yang suci”. K. Wuest Moody Bible Institute dalam buku Word Studies, mengatakan bahwa kata Yunani tersebut mempunyai arti “suatu maksud Allah yang rahasia, yang apabila dinyatakan dapat dimengerti oleh orang percaya dengan pengajaran Roh Kudus”. Arti sebenarnya dari kata tersebut menunjukkan bahwa isi “Rahasia” masih tersembunyi….yaitu bukan subyek nubuatan Perjanjian Lama. Sama seperti juga pernyataan tegas dari firman Allah (Ef.3:2-5,9; Kol.1:26; Rm.16:25). Hal ini menyebabkan “Rahasia” menjadi unik dan berbeda; berita yang secara mutlak berbeda dengan segala sesuatu yang diwahyukan sebelumnya.Adalah wajar untuk mengharapkan bahwa seorang anak Tuhan harus mempertanyakan: “Apakah Rahasia ini (maksud Allah yang rahasia), yang diwahyukan melalui rasul Paulus”.
a. Rahasia Berhubungan dengan Wahyu tentang Ciptaan Baru Secara Keseluruhan (Ef.2:15; 6:15; 2Kor.5:17).
Ayat yang banyak dikutip orang percaya “barangsiapa ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang (2Kor.5:17)” merupakan konsep rohani gereja masa kini. Menjadi ciptaan baru tidak ada dalam konsep kitab lain sebelum kitab Paulus. Jika pun ada itu mengacu kepada konsep eskatologis dimana Kristus memulihkan segala ciptaan. Misalkan dalam Wahyu 21:5, menunnjuk pada langit bumi baru yang disempurnakan pada eskatologi.Ciptaan baru yang dimaksud adalah bukan kelanjutan atau perluasan dari agensi yang lama yaitu Israel (Rm.11:11-29). Sebab kita disini tidak ada lagi perbedaan israel dan non israel. Ciptaan baru berarti kita telah dibebaskan dari semua tuntutan Yudaisme. Dalam sejarah gereja abad pertama dapat dilihat pergulatan Yudaisme dan iman Kristen sangat rumit. Bahkan para murid dari Yerusalem yang mengajar firman ke Antiokhia berkata: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan Musa, kamu tidak dapat diselamatkan” (Kis.15:1). Sedangkan Paulus mengajarkan bahwa “tidak ada seorangpun yang dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat” (Gal.2:16). Kebenaran adalah rahasia yang disingkapkan pada masa kini melalui Paulus dalam konsep ciptaan baru. Ciptaan baru ini juga dinamakan “Tubuh Kristus” (dapat dilihat dalam Rm.12:5; 1Kor.10:17; 12:27; Ef.4:4,12; Kol.1:24; 3:15). Istilah Tubuh Kristus hanya ditemukan dalam surat Paulus. Rahasia Tubuh Kristus artinya “Gereja dianggap sebagai sebuah organisme yang memiliki hubungan yang sangat penting dengan Kristus.”[5] Semua orang percaya masa kini berada dalam Kristus sebagai anggota Tubuh Kristus. Ciptaan baru ini dinamakan “Tubuh Kristus” (Ef.3:6) sebagaimana garis pemisah antara Yahudi dan kafir sudah dihancurkan sehingga Yahudi dan orang-orang kafir menjadi sewaris (Ef.2:14-18), dan berpijak pada dasar yang sama (Rm.3:9,19, 22,23; 10:12,13; 11:32) yakni tentang berkat-berkat keselamatan dan janji-janji yang ada dalam Kristus. Selanjutnya ciptaan baru ini dinamakan “Gereja” (Ef.3:2,9; Kol.1:18).
b. Rahasia Berhubungan dengan Suatu Pengaturan Baru Secara Keseluruhan.
Ada satu hal yang unik dalam rahasia ini, yaitu bahwa Allah menyembunyikan maksud ini selama berabad-abad lamanya belum dinyatakan kepada siapapun sebelum Paulus. Efesus 3:2,9 kunci untuk melihat tugas penyelenggaraan yang bersifat rahasia itu. “memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang dipercayakan kepadaku karena kamu.....dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah” (Ef.3:2,9). Inilah yang disebut sebagai permulaan suatu tugas atau dispensasi baru yang dimulai dengan rasul Paulus. “Tubuh Kristus memiliki panggilan, kedudukan dan kehidupan yang terpisah serta berbeda dari orang-orang kudus dari dispensasi lainnya.”[6] Kenyataan ini menegaskan bahwa memang sesungguhnya hanya dalam tulisan Paulus konsep Tubuh Kristus dapat ditemukan. Seperti dikatakan Ryrie, “tindakan memasukan bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain ke dalam tubuh yang sama adalah misteri, yang isinya adalah orang-orang bukan Yahudi turut menjadi ahli waris dan anggota-anggota tubuh.”[7] Dan ini menegaskan hanya dalam Kristus tembok pemisah antara Yahudi dan non Yahudi dihancurkan. Sebelum itu selalu ada pemisahan dan pembedaan signifikan antara keduanya. Gereja sebagai organisme hidup yang terdiri dari bangsa Yahudi serta bangsa-bangsa lain dan semuanya mempunyai kedudukan yang sama, merupakan misteri yang hanya dinyatakan dalam masa-masa Perjanjian Baru dan hanya ada setelah salib Kristus, jelasnya dalam tulisan Paulus. Misteri atau rahasia seperti inilah yang menandakan sifat gereja yang khas pada masa kini.
Rahasia dimaksud juga dapat dilihat Kolose 1:25-27. Paulus juga menegaskan “...yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudusNya...” Tidak ada suatu waktu sebelum Paulus bahwa rahasia itu tersingkapkan oleh Allah. Walvoord mengatakan hal berikut: “Bukan hanya orang-orang percaya ditempatkan dalam tubuh Kristus, tetapi orang Yahudi dan bukan Yahudi dipersaukan atas dasar yang sama yang menghapus perbedaan di antara mereka. Kebenaran ini dinyatakan sebagai suatu rahasia, yaitu suatu kebenaran yang tidak diajarkan di Perjanjian Lama, tetapi sekarang diajarkan di Perjanjian Baru, Paulus.”[8] Jelaslah bahwa dalam program baru sekarang, hubungan kita yang percaya dengan Kristus digambarkan dalam kesatuan Tubuh Kristus. Misteri. Di dalam satu “Tubuh” inilah orang percaya memperoleh affiliasi dengan orang percaya lainnya dan menemukan ikatan kesatuan mereka, yakni sebagai sesama anggota di dalam Tubuh Kristus.
c. Rahasia Berhubungan dengan Suatu Injil yang baru Secara Keseluruhan (Kis.20:24). Yaitu “Injil anugerah Allah”.
Dalam kelas Teologi Sinoptik saya seringkali bertanya kepada para mahasiswa “ada berapa jumlah Injil?” Mayoritas peserta kuliah menjawab ada empat Injil. Padahal pada abad pertama saja ada kurang lebih ada empat puluh lima buah Injil yang beredar waktu itu. Dalam teks kitab Perjanjian Baru banyak kita temui kata “injil”. Lalu apa yang dimaksud dengan Injil yang baru? Kapankah injil itu mulai diberitakan? Apakah sama dengan ketiga injil sinoptik yang ada? Rasul Paulus mengemukakan ada kurang lebih sepuluh frase yang berhubungan dengan Injil rahasia yang telah diberitakannya: “Injilku” (Rm.2:16), “Injil Kristus” (1Kor.9:12), “Injil Pendamaian” (Ef.6:15), “Injil AnakNya” (Rm.1:9), “Injil Allah” (1Tes.2:2), “Injil bagi yang tak bersunat” (Gal.2:7), “Injil milik Kristus” (2Kor.2:12), “Injil keselamatan” (Ef.1:13), “Injil kemuliaan Kristus” (2Kor.4:4), “Injil kemuliaan Allah yang terpuji” (1Tim.1:11). Tekanan makna pada Injil yang baru ini meliputi beberapa hal. Pertama, Anugerah Allah(Ef.2:8,9; Tit.3:5-7; Rm.3:24). Kasih Allah memang sudah ada dalam sifat kekal Allah, tetapi dalam pemberitaan Pauluslah anugerah Allah menjadi suatu tugas penyelenggaraan khusus. Kedua, Salib Kristus (1Kor.1:17,18; Gal.6:14; Kol.1:20). Salib Kristus adalah bagian dari pemberitaan Injil rahasia dan dilihat sebagai jasa dan penggantian bukan sekedar akibat sebuah tindak kejahatan. Ketiga, darah Kristus (Kis.20:28; Rm.3:25; 5:9; Ef.1:7; Kol.1:14; Ibr.9:22). Dalam Injil ini darah menyatakan pembayaran yang khusus dan kuasa pengampunan yang sanggup menyucikan dosa-dosa kita. Berita ini tidak disampaikan sebelum salib. Keempat, kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus (1Kor.15:1-4; Rm.10:9; 2Kor.5:15). Esensi dari Injil rahasia ini menjunjung tinggi karya Kristus bagi keselamatan manusia berdosa yang percaya dan diselamatkan. Kelima, kebutuhan akan keselamatan (Ef.2:1,5; Rm.3:10,23; 5:12).Injil yang maksudkan Paulus memberi kabar baik tentang keselamatan manusia. Keselamatan sangat diperlukan semua manusia di bumi.
d. Rahasia Berhubungan dengan Kedudukan Surgawi yang Baru Secara Keseluruhan Bagi Orang-orang Percaya.
Suatu penanda kedudukan surgawi ialah kita yang percaya telah diangkat menjadi anakNya. “Ungkapan pengangkatan atau adoption diterjemahkan dari bahasa Yunani yaitu huiothesias yang artinya ialah ‘pemberian posisi legal sebagai anak.”[9] Posisi demikian memastikan bahwa kelak pengharapan kita di surga bukan di bumi. (Ef.1:3,18; 2:6; Kol.1:27; 3:1-4; Fil.3:20; Gal.6:14; 2Tim.2:12.; Ibr.3:1). Posisi orang percaya masa kini adalah sebagai ahli waris kerajaan sorga.
e. Rahasia Berhubungan dengan Kesatuan erat yang Baru dengan Kristus Secara Keseluruhan.
1Kor.12:13; “….secara berulang-ulang dinyatakan dengan ungkapan “di dalam Kristus”. Salah satu aspek dari keselamatan orang percaya masa kini adalah bersatunya hidup ini dengan Kristus dalam Roh, yang berarti “suatu kesatuan hidup roh manusia, disamping tetap secara sempurna mempertahankan kepribadian dan keunikannya dikerjakan oleh Roh Kudus, dijadikan satu dengan Kristus, sehingga manusia itu menjadi sama waris dengan orang tebusan yang dikepalai Kristus.”[10] Orang percaya yang berada dalam Kristus menikmati janji dan warisan yang tak ternilai. Bagaimana cara kita dipersatukan dengan Kristus, mungkin perlu penjelasan. Pertama, Dalam kematian, penguburan dan kebangkitan; Ef.1:19,20; 2:1-6; Rm.6:1-13. Secara rohani-simbolis dosa kita sudah mati saat Yesus dikuburkan dan kita telah mati tapi juga kita telah bangkit bersama Dia dalam kebangkitanNya. Kedua, dalam hubungan kita dengan Dia; yaitu “Kepala” dan “Tubuh”; Ef.1:21-23; 5:23; Kol.1:18. Istilah untuk menyebutkan gereja sekarang ini muncul dalam surat Paulus, tidak dalam kitab lain. Dalam Efesus sendiri Paulus menekankan arti tubuh sebagai titik puncak identifikasi kita pada Dia. Bersatunya kita dengan Kristus adalah pekerjaan Roh yang terjadi ketika kita percaya. Makna “tubuh” dapat menjelaskan pengertian memiliki “penekanan khusus dari gereja universal adalah kesatuannya, baik Yahudi atau non Yahudi, semuanya membentuk satu tubuh, dalam kesatuan yang dihasilkan oleh Roh Kudus.”[11] Ini mencakup aspek dari gereja yang sifatnya kelihatan maupun yang tidak kelihatan secara universal. Dalam arti lokal maupun universal gereja memiliki ciri “dilahirkan dari Roh Allah oleh Roh yang sama telah dibaptis ke dalam Tubuh Kristus (1Kor.12:13; 1Ptr.1:3, 22-25),”[12] menjelaskan teridentifikasinya orang percaya kepada kematian dan kebangkitan Kristus. Ketiga, orang percaya berhubungan dengan Kristus dalam hal kita diperkenanNya (Ef.1:6). Keadaan yang menyenangkan adalah situasi dimana kita dapat berkenan kepada Allah, tanpa rasa takut dan gelisah karena dosa-dosa. Kita dapat perkenanan bukan karena kita tanpa dosa, melainkan karena kasih karuniaNya yang telah dilimpahkannya kepada kita. Keadaan ini menyangkut rahasia di mana orang percaya menerima pembenaran oleh darah Kristus secara cuma-cuma melalui salib Kristus. Tidak ada lagi situasi di mana orang percaya dikatakan tidak berkenaan kepada Allah. Keempat, dalam hal kita diperlengkapiNya (Kol.1:28; 2:10). Tuhan memberikan kita perlengkapan-perlengkapan rohani dalam pelayanan. Orang percaya dalam Kristus akan mengalami kepenuhan hidup di dalam Yesus Kristus, di mana mereka mengalami kepenuhan Kristus dan kemerdekaan rohani.
f. Rahasia Berhubungan dengan Sistem Pelayanan Rohani yang Baru sama sekali.
Dapat dikatakan bahwa sistem penyelenggaraan yang sekarang sangat berbeda dengan yang sebelumnya, bahkan terasa asing bagi orang yang hidup pada dispensasi Hukum Taurat. Itu terjadi karena sistem yang baru ini, yang dipercayakan kepada Paulus, merupakan rahasia yang disembunyikan Allah berabad-abad lamanya (Ef.3:9). Sistem pelayanan baru ini sama sekali baru atau tidak mengadopsi prinsip-prinsip lama (meski dalam praktek kekinian gereja masih mencampur-adukkan prinsip lama dan prinsip baru) karena “sifat rahasia dari satu tubuh belum dikenal dalam masa Perjanjian Lama.”[13] Jika pelayanan rohani ini bukanlah kelanjutan dari pelayanan yang lama (Perjanjian Lama) maka pelayanan ini adalah misteri yang belum tersingkap pada Perjanjian Lama itu sendiri. Ada dua hal yang perlu dimengerti dengan jelas bagi orang percaya. Pertama, sistem yang lama telah dihapus (Rm.6:14,15; 7:4-6; Kol.2:11-23). Keadaan sebelum pelayanan baru ini yakni semua manusia berada di bawah Hukum Taurat. Kita tahu bahwa berada di bawah Hukum Taurat menjadikan manusia tidak merdeka sama sekali. Bahkan justru banyak pelanggaran yang memimpin kita kepada kematian. Nenek moyang Israel sendiri, sebagai penerima mula-mula, pun tidak dapat mempraktekannya. Dalam kelas-kelas teologi saya sering bertanya kepada mahasiswa: apakah Hukum Taurat masih berlaku? 75% mahasiswa menjawab “masih berlaku”. Ini mengindikasikan pemikiran manusia umum atau gereja keseluruhan tentang Hukum Taurat sebagai ketetapan yang dianggap masih berlaku. Hukum Taurat merangsang kedagingan manusia untuk berdosa (Rm.7:5). Namun fakta mengejutkan bagi kita yang berada dalam pelayanan baru ini ialah bahwa kita telah dibebaskan dari Hukum Taurat. Memang tidak diragukan lagi bahwa banyak hal yang dilakukan oleh gereja masa kini berasal dari Yudaisme. Praktik-praktik tersebut merupakan penerapan umum dari hukum-hukum dalam kehidupan orang Israel. Gereja seolah-olah menjalankan peraturan-peraturan insani yang terikat dengan tradisi Yahudi.Kedua, sistem yang baru (1Tim.3:16; Rm.8:2). Keunikan sistem baru ini tidak ada dalam sistem sebelumnya, di mana Allah datang menjadi manusia dan membuka diri bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Justru dalam sistem inilah kita mendapatkan kemerdekaan rohani yang tidak diberikan oleh sistem yang lama. Bahkan penebusan darah Kristus yang efektif tidak mungkin dilakukan oleh Hukum Taurat yang tidak berdaya karena daging. Itulah sebabnya Hukum Taurat menetapkan sistem penebusan berulang-ulang (pola-pola korban dalam Imamat), penuh kelemahan, tidak sempurna, tidak seperti penebusan darah Kristus yang dilakukan sekali untuk selamanya (Ibr.7:26-28). Sistem baru ini tidak terikat pada hal yang bersifat daging, melainkan pada Roh saja. Frase ini banyak terdapat dalam tulisan Paulus, seperti berikut: Berjalan di dalam Roh (Gal.5:16). Sistem baru menempatkan orang percaya berada pada jalan yang benar, yang menghidupkan.Dipimpin oleh Roh (Gal.5:18). Kita tidak lagi hidup menuruti keinginan daging yang membawa kita kepada maut, yang tidak terdapat dalam sistem lama.Hidup di dalam Roh (Gal.5:25). Ini menjadi keistimewaan kita di dalam Kristus, iman memberi kita dipimpin oleh Roh itu.Dipenuhi dengan Roh (Ef.5:18). Dalam sistem baru ini Roh menghiasi hidup kita, yang membaharui kita, menghibur kita, dan lain-lain sesuai apa yang dikerjakan oleh Roh dari Allah. Bahkan melalui Roh ini kita dimeteraikan.Berbuah oleh Roh (Gal.5:22-23).Tidak mendukakan Roh (Ef.4:30).Tidak memadamkan Roh (1Tes.5:19).
g. Rahasia Berhubungan dengan Warisan yang Baru Semata-mata untuk Orang-orang Percaya (Rm.8:14-17).
Dalam hal ini tidak ada pembedaan Yahudi dengan non Yahudi. Semua adalah sama di mata Tuhan. Sorga adalah miliki semua orang beriman mulai masa ini. Dalam warisan baru ini kita mempelajari cara penilaian Allah bagi pemberian pahala yaitu “Kursi Pengadilan Kristus” (terdapat dalam 2Kor.5:10,11; Rm.14:10-12; 1Kor.3:8-15). Bagian ini adalah special justtice bagi orang percaya Tubuh Kristus tidak untuk orang diluar itu. Ini menampik anggapan bahwa pengadilan yang dimaksud 2Korintus 5:9-11 adalah pengadilan universal. Walvoord berkata:
“Beberapa fakta luarbiasa berhubungan dengan penghakiman ini. Pertama, pengadilan ini hanya untuk orang-orang Kristen. Orang-orang suci Perjanjian Lama, orang-orang suci masa kesengsaraan dan orang-orang suci kerajaan seribu tahun akan dihakimi pada waktu lain dengan cara yang lain, tetapi takhta pengadilan Kristus akan terjadi di surga setelah pengangkatan gereja dan terbatas pada orang Kristen. Dengan perkataan lain, semua orang yang menghadap di sana sudah diselamatkan, dan sudah sepantasnya berada di surga.”[14]
Dalam penyelenggaraan masa kinilah kita melihat kepasian keselamatan dan hidup kekal bagi manusia. Tentang pengadilan takhta Kristus itu untuk menentukan upah yang patut bagi orang percaya. Bukan untuk menetapkan selamat atau tidak seorang percaya.
h. Rahasia Berhubungan dengan Pengharapan Baru Semata-mata untuk Orang-orang Percaya.
“….pengharapan yang penuh bahagia” mengenai kedatangan Kristus di angkasa untuk TubuhNya (1Tes.4:13-18; Tit.2:13); kebangkitan dan pengubahan tubuh (1Kor.15:51-58; Fil.3:20,21; Kol.3:4). Hal ini belum dinyatakan kepada Hamba Tuhan sebelum Paulus, di mana segala sesuatu sudah dinubuatkan sebelumnya. Hanya dalam tulisan Paulus kita melihat adanya pertemuan di angkasa, Kristus dengan tubuhNya (gereja Tubuh Kristus). Dalam tulisan Paulus juga kita melihat pengubahan tubuh dalam sekejap sebelum perjumpaan dengan Tuhan Yesus. Sebelum pemberitaan Paulus, kebangkitan dan pengubahan tubuh dalam sekejap masih diperdebatkan oleh orang Saduki dan Farisi. Namun kini kebangkitan itu adalah pengharapan orang percaya yang penuh bahagia. Mengapa pengharapan? Finck mengatakan: “pertama, itu menghapus ketakutan akan kematian. Jika anda percaya anda akan dibangkitan suatu hari, kematian tidak menjadi teror yang menakutkan sebab haruslah demikian untuk mencapai harapan yang dinantikan itu. Kedua, memberitakan kehidupan setelah kematian. Anda tidak akan takut mati bila anda mengetahui bahwa anda akan hidup lagi setelah mati.”[15] Sesungguhnya tak seorangpun mengerti tentang kebangkitan sebelum Kristus datang. Itulah yang Paulus beritakan, rahasia pengharapan kebangkitan setelah mati.
i. Rahasia Berhubungan dengan Baptisan yang Baru Semata-mata untuk Orang-orang Percaya. 1Kor.12:13; Rm.6:3; 3:27.
1. Baptisan dengan Roh Kudus yang terjadi dalam Kis.1:5; 2:1-4 dan dihubungkan dengan Kis.11:15,16, adalah untuk bangsa Israel dan adalah subyek nubuatan Yoel 2:28-29; Yes.44:3; Yeh.39:29 dan penggenapan sebagiannya Kis.2:16.
2. Penting untuk dicatat bahwa dalam baptisan dengan Roh Kudus, Yesus Kristus sendiri dikatakan sebagai Pembaptis dan Roh Kudus adalah elemen penerima. Hasilnya berupa pengalaman, seperti mengalami kuasa yang besar dalam hal bersaksi dan membuat mujizat, tanda-tanda dan hal-hal yang mengherankan; Mat.3:11; Mark.1:8; Luk.3:16; Yoh.1:33; Kis.1:5.
3. Baptisan oleh Roh Kudus adalah satu-satunya baptisan yang diasosiasikan dengan rahasia; Ef.4:4-5; 1Kor.1:13-17.
4. Injil Kerajaan atau Injil Anugerah Allah? Banyak orang tidak dapat menemukan perbedaan antara Injil Anugerah dengan Injil Kerajaan bahkan salah mengerti dan tumpang tindih pemahaman banyak terjadi. Seringkali pengkhotbah menyampaikan aspek Injil Kerajaan sebagai Injil Anugerah Allah pada masa kini. Padahal dua istilah atau konsep ini adalah berbeda secara teologis maupun praktis. Kita hidup dalam masa di mana tugas penyelenggaraan Injil Anugerah Allah sedang diberitakan sejak dari Paulus sampai sekarang. Setiap pengajar/teolog harus jujur apakah dia mengajarkan Injil Kerajaan atau Injil Anugerah Allah? Untuk kita pada masa kini kita hidup dan menyelenggarakan tugas pemberitaan Injil Anugerah Allah.
5. Pengharapan sorgawi atau duniawi? Setiap pemikiran masa kini yang mengarahkan kehidupan beriman kepada pengharapan masuk ke “Yerusalem Baru” memiliki pengharapan duniawi. Sedangkan pengharapan sorgawi ialah pengharapan akan berkumpulnya kita bersama Tuhan di di sorga setelah mengalami pengangkatan tubuh ke angkasa pada masa pengangkatan. Apa yang dinyatakan Tuhan kepada Paulus merupakankunci untuk melihat hidup, pergerakan dan masa depan gereja masa kini. Inilah suatu Injil yang diberitakan Paulus, dan seharusnya jangan ada suatu Injil yang lain atau berbeda dari itu (Gal.1:6-10).
6. Rahasia orang kafir. Sebelum pemberitaan Injil Paulus dan dalamsuratnya, orang non Yahudi atau kafir selalu “nomor dua”. Namun dalam surat Paulus dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan antara Gentiles dan Jews (Ef.2:11-22).
7. Konsep rahasia “Tubuh Kristus”. Dapat dipastikan bahwa hanya dalam tulisan Paulus saja kita menemukan istilah “Tubuh Kristus”. Tidak ada dalam surat yang lain! Memang kata gereja mengandung arti umum, yakni menjelaskan kumpulan orang yang diselamatkan maupun tidak diselamatkan, namun dalam konsep Paulus gereja yang dimaksud adalah TUBUH KRISTUS, yang terdiri dari beberapa kelompok manusia yang telah diselamatkan darimanapun kebangsaannya. “Tubuh Kristus bukan perkumpulan orang-orang dalam lokasi tertentu, tetapi Tubuh rohani yang mencakup semua orang-orang percaya dalam dispensasi ini, dari masa Paulus ssampai sekarang” (Charles F. Baker, Understanding The Body of Christ, 1985:19). Konsep Tubuh Kristus merupakan aspek dari rahasia karena belum dinyatakan dan diwartakan oleh hamba-hamba Allah sebelum Paulus.
8. Amanat bagi masa rahasia. Sangat banyak gereja merasa bahwa amanat yang wajib dijalankan adalah Matius 28:18-20, yang selalu disebut Amanat Agung.
Seandainya kita berkeyakinan Paulus menerapkan Amanat itu maka akan kontras dengan pernyataannya: “bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah Injil manusia, karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus (Gal.2:11,12).
KESIMPULAN
“Rahasia” menjadi unik dan berbeda, menjadi berita yang secara mutlak berbeda dengan segala sesuatu yang diwahyukan sebelumnya.Semua orang percaya masa kini berada dalam Kristus sebagai anggota Tubuh Kristus. Ciptaan baru (yang sebelumnya rahasai) ini dinamakan “Tubuh Kristus” (Ef.3:6) sebagaimana garis pemisah antara Yahudi dan kafir sudah dihancurkan sehingga Yahudi dan orang-orang kafir menjadi sewaris (Ef.2:14-18), dan berpijak pada dasar yang sama (Rm.3:9,19, 22,23; 10:12,13; 11:32) yakni tentang berkat-berkat keselamatan dan janji-janji yang ada dalam Kristus. Selanjutnya ciptaan baru ini dinamakan “Gereja”Rahasia Berhubungan dengan Wahyu tentang Ciptaan Baru Secara Keseluruhan (Ef.2:15; 6:15; 2Kor.5:17).
Rahasia yang dimaksud ialah berhubungan dengan suatu pengaturan baru secara keseluruhan; berhubungan dengan suatu Injil yang baru secara keseluruhan (Kis.20:24), yakni “Injil anugerah Allah”. Rahasia ini juga berhubungan dengan kedudukan surgawi yang baru secara keseluruhan bagi orang-orang percaya. Rahasia berhubungan dengan kesatuan erat yang baru dengan Kristus secara keseluruhan. Rahasia berhubungan dengan sistem pelayanan rohani yang baru sama sekali. Rahasia berhubungan dengan warisan yang baru semata-mata untuk orang-orang percaya (Rm.8:14-17). Rahasia berhubungan dengan pengharapan baru semata-mata untuk orang-orang percaya. Rahasia berhubungan dengan baptisan yang baru semata-mata untuk orang-orang percaya.
PUSTAKAAN:
Baker, Charles F. Kebenaran Alkitab, Jakarta: Pustaka Alkitab Anugerah, 2010.
Baker, Charles F. Understanding The Body of Christ, Grand Rapids: Grace Bible College Publications, 1985
Enns, Paul The Moody Handbook of Theology, Malang: Literatur SAAT, 2006.
Finck, Joel. The Mystery, South Dakota: Grace Bible Church, 1997.
Marantika, Chris Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani, Yogyakarta: Iman Press, Maret 2002.
Ryrie, Charles C. Dispensationalisme, Malang: Gandum Mas, 2005.
Ryrie, Charles C. Teologi Dasar 2, Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2005.
Thiessen, Henry C. Lectures in Systematic Yheology, Grand Rapids: Eerdmans, 1979.
Walvoord, John F. Penggenapan Nubuat Masa Kini-Zaman Akhir, Malang: Gandum Mas, 1996.
Williamson, G.I., Katekismus Singkat Wesminster 1, Surabaya: Momentum, 1999.
[2] G.I. Williamson, Katekismus Singkat Wesminster 1, Surabaya: Momentum, 1999, hal.165.
[3] Charles C. Ryrie, Dispensationalism Dari Masa ke Masa, Malang: Gandum Mas, 2005, hal.183.
[4] Joel Finck, The Mystery, South Dakota: Grace Bible Church, 1997, hal.63
[5] Henry C. Thiessen, Teologi Sistematik, Malang: Gandum Mas, 2003. Hal.477.
[6] Charles Baker, Kebenaran Alkitab, Jakarta: Pustaka Alkitab Anugerah, 2010. Hal.61.
[7] C. Ryrie, Dispensationalisme, Malang: Gandum Mas, 2005. Hal.181.
[8] John F. Walvoord, Penggenapan Nubuat Masa Kini-Zaman Akhir, Malang: Gandum Mas, 1996. Hal.266.
[9] Chris Marantika, Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani, Yogyakarta: Iman Press, Maret 2002. Hal.125.
[10] Chris Marantika, Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani, Yogyakarta: Iman Press, 2002. Hal.133.
[11] Paul Enns, The Moody Handbook of Theology, Malang: Literatur SAAT, 2006, hal. 432
[12] Henry C. Thiessen, Lectures in Systematic Yheology, Grand Rapids: Eerdmans, 1979, hal.307.
[13] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 2, Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2005, hal.192.
[14] John F. Walvoord, Penggenapan Nubuat Masa Kini – Zaman Akhir, Malang: Gandum Mas, 1996, hal.342.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar