Teologi Petrus

Pengantar 1 Petrus

1. Penulis I Petrus
  • Bukti Eksternal:Polycarpus, Irenaeus, dan Tertullianus mengakui Petrus sebagai penulis, bahkan Eusebius menambahkan kata yang tak terbantahkan. 
  • Bukti Internal:Penulis menyebut dirinya Petrus (1:1) dan saksi mata penderitaan Kristus (5:1).
2. Waktu Penulisan I Petrus: Bentuk penganiayaan yang ditunjukan dalam 1 Petrus adalah penganiayaan sebelum Nero (+ 62 A.D.)

3. Alamat Pengirim dan yang Dituju: Petrus menulis dari Babilon (5:13), ada yang mengira bahwa yang dimaksud Babilon adalah (Roma), karena belum ada jemaat lokal didirikan di Babolin, dan ditujukan kepada orang Kristen Yahudi diaspora di Asia Kecil. Ada kemungkinan Markus bersamanya di Roma pada waktu itu.

4. Tujuan Pertama Petrus: Mendorong orang percaya ditengah penganiayaan political dan sosial. Petrus mengistilahkan penderitaan mereka sebagai “nyala api siksaan” (4:12). Tesis surat ini adalah nasihat dan dorongan dan dinyatakan di 5:12—orang percaya harus tetap teguh dalam anugrah Allah di tengah penderitaan mereka.

5. Thema I Petrus: “Pengharapan didalam Kristus”

6. Karakteristik I Petrus:
  • Petrus menggunakan istilah ‘penganiayaan’ 16 kali. 
  • Sekurangnya ada 34 kali bentuk imperative (perintah) dalam surat ini. 
  • Hanya ada dalam surat ini bahwa Kristus tinggal dalam nabi-nabi P.L yang umumnya dikenal dengan Roh Allah atau Roh Kristus (1:11) (setidaknya ini bersifat temporer) dan ia berbicara melalui Nuh kepada orang-orang berdosa pada zaman ante-diluivian (1:11;3:18). 


Pengantar II Petrus

1. Penulis

a. Bukti Eksternal:Diterima setelah agak kemudian oleh Jerome, Athanasius, Augustinus, dsb.dan oleh Konsili Kartago sebagai bagian dari Kanon P.B.
b. Bukti Internal:Penulisnya adalah Simon (1:1) band. Mat. 16:17); 1:1 dan 3:1 menunjukan ini adalah surat Petrus kedua yang ditujukan kepada orang-orang yang sama; 1;17-18 penulis pernah melihat Yesus dimuliakan. 

2. Waktu Penulisan:

Diperkirakan pada selang waktu yang tidak terlalu lama dengan surat yang pertama (+ 63 A.D.), menurut 3:1

3. Alamat Pengirim dan yang Dituju:

Paulus menulis di Roma dan ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang sama dalam I Petrus.

4. Tujuan Penulisan:

Tujuan Petrus menulis surat ini dapat dikatakan ada dua segi; (1) secara negatif, ia memperingatkan orang percaya berkaitan dengan akan munculnya orang yang hidup tanpa hukum (secara terang-terangan mengabaikan perintah Allah) dan pengajar-pengajar ajaran sesat yang menyusup di tengah jemaat. (2) Secara positif, Petrus mendorong orang percaya untuk “bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”

5. Thema II Petrus: “Melawan ajaran sesa dengan Firman Allah”.

6. Karakteristik II Petrus:

  • Buah iman 7 lipatan itu (1:4-8) 
  • Surat ini adalah yang paling banyak menyingkap pengajaran sesat dan pengumpan. 
  • Adanya ungkapan yang terselip yang kemungkinannya sangat besar menunjuk Paulus sebagai penulis surat Ibrani (2 Petrus 3:15-16).

7. Latar Belakang Petrus

Rasul Petrus adalah putra dari Yunus (Mat. 16:17) atau Yohanes (Yoh. 1:42), dan saudara dari Andreas (Yoh.1:40). Ia berasal dari Betsaida (Yoh.1:44) tetapi kemudian pindah ke Kapernaum (Mrk. 1:21,29). Petrus tadinya bekerja sebagai seorang nelayan (Luk.5:1-11).
Pada awal pelayanannya, Yesus memanggil Petrus untuk diselamatkan (Yoh.1:42), dan sekitar setahun kemudian Ia memanggilnya untuk menjadi seorang rasul (Mat. 10:1-2). Sebagai salah seorang dari Kedua Belas Rasul, Petrus diberikan otoritas kerasulan untuk melakukan berbagai mujijat, untuk meneguhkan berita Mesianik. Petrus juga merupakan salah satu dari tiga orang pilihan, bersama Yakobus dan Yohanes. (Mat.17:1). Petrus adalah “sokoguru Jemaat” (Gal.2:9) dan kemudian menjadi pemimpin gereja. Petrus juga merupakan Rasul bagi orang Yahudi yang juga tercermin dari pembicaraannya dan dalam suratnya yang pertama (1Pet.1:1). Salah satu tradisi mengusulkan bahwa Petrus pada akhirnya pergi ke Roma, tetapi hal itu tidak pasti.

Teologi Petrus jelas sekali berpusat pada Kristus dan dalam penekanannya, ia membahas secara mendalam doktrin-doktrin penting yang berkaitan dengan Pribadi Kristus. Ia menyatakan ketidakberdosaan Kristus, korban perdamaian Kristus sebagai substitusi, kebangkitan-Nya dan kemulian-Nya. Petrus banyak sekali berbicara tentang penderitaan, Kristus yang direndahkan dan penolakan akan Kristus.

1. Kristologi Petrus

Suatu studi tentang penggunakan nama Kristus oleh Petrus merupakan hal yang mencerahkan. Dalam kotbahnya di KPR, Petrus menunjuk Kristus sebagai Yesus dari Nasareth. Perkataan ini sangat mungkin untuk mengingatkan akan pendengarnya akan Yesus sebgai yang ditolak, karena istilah Nasareth memiliki konotasi yang negatif. Akan tetapi lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Yesus itu bukan manusia yang biasa akan tetapi Allah telah membuat-Nya menjadi Tuhan dan Kristus. (KPR 2:36). Di KPR 3:13-15 Petrus juga berbicara tentang kemuliaan Yesus yang dihubungkan dengan sebutan “Hamba”, “Yang Kudus”, “Yang Benar” dan p”Pemimpin kepada hidup.” Oleh karena itu bersamaan dengan itu, Petrus juga menyebutkan Yesus di 3:16, dan menekankan otoritas dan kuasa yang berkaitan dengan nama itu.

Dalam suratnya ini Petrus memilih menggunakan nama Kristus dan paling sering menggunakan sebuatan Mesias untuk menjabarkan penderitaan-Nya. Petrus menulis bahwa Kristus mencurahkan darah-Nya yang berharga (1Pet.1:19), menderita sebagai substitusi (1Pet.2:21), menderita dalam daging (1Pet.4:1), menderita di depan banyak saksi (1Pet.5:1), dan mati satu kali (penekanan) bagi semua (1Pet.3:18). Berdasarkan hal-hal itu Petrus mendorong orang percaya untuk menguduskan Kristus dan meraih kemuliaan di dalam semuanya itu.

Petrus juga menggunakan nama Tuhan Yesus Kristus. Ia menggunakannya bukan untuk menekankan penderitaan Kristus, tetapi kebangkitan, glorifikasi dan kedatangan Kristus untuk yang kedua kali. Melalui Tuhan Yesus Kristus, orang percaya yang dilahirbarukan memiliki pengharapan hidup yang baru.

2. Soteriologi Petrus

Sebagaimana yang telah dicatat pada pembahasan sebelumnya, Petrus menekankan karya keselamatan Kristus: ia adalah korban yang sempurna, seperti domba yang tak bercacat dan bercela (1Pet.1:19); Ia tidak berdosa(1Pet.1:22); Ia mati sebagai pengganti sekali untuk kita semua, yang tanpa salah bagi orang yang bersalah (1Pet.3:18). Petrus menekankan tindakan, bahwa ia dibunuh untuk kita.

Kata ganti menekankan bahwa Kristus mati bagi orang berdosa (1Pet.2:24). Ia menebus mereka dari perbudakan dosa (1Pet.1:18). Keselamatn Kristus direncanalan sejak kekekalan (1Pet.1:20), tetapi dinyatakan dalam sejarah. Ia menyelesaikan keselamatam melalui kebangkitan-Nya, memberikan orang percaya suatu hidup yang penuh pengharapan. (1Pet.1:3).

3. Bibliologi Petrus

Sehubungan dengan kitab suci, Petrus memberikan pandangan yang signifikan tentang pelayanan Roh Kudus dalam inspirasi sekaligus menegaskan inspirasi dalam tulisan rasul yang lain terutama Paulus. Ia memberikan salah satu studi yang lengkap tentang Kitab suci. Kitab suci adalah hasil dari Roh Kudus yang menghsilkan regenerasi dan pertumbuhan rohani. Berikut ini adalah hal yang perlu dicatat dari doktrin Kitab Suci yang ditulis oleh Petrus: 
  • Kitab suci diistilahkan sebagai “nubuat” (2Pet.1:19), menunjuk pada seluruh PL. Petrus mengindikasikan Kitab Suci PL menjadi pasti melalui pemunculan Yesus Kristus. 
  • Kitab suci adalah hidup dan tidak berubah selama-lamanya (1Pet.1:23). 
  • Kitab Suci tidak terkontaminasi dan menyehatkan, memampukan orang percaya untuk bertumbuh secara rohani (1Pet.2:2). 
  • Kitab Suci secara murni berasal dari manusia (2Pet.10:20) 
  • Kitab Suci adalah produk dari manusia yang berbicara atas pimpinan Roh Kudus, sehingga menjamin keakuratan dari Kitab Suci (2Pet.1:21). 
  • Kitab Suci PB juga diinspirasikan setara dengan Kitab Suci PL (2Pet.3:16). 
  • Kitab Suci merupakan dasar kebenaran teologis (1Pet.2:6).

4. Kehidupan Orang Kristen

Petrus menulis untuk menguatkan orang percaya dan menjelaskan bagaimana orang percaya harus menyikapi penderitaan, khususnya pada waktu mereka harus mengalami penderitaan yang tidak sepatutnya (1Pet.1:6). Petrus menulis kata-kata peringatan dan dorongan berkaitan dengan penderitaan.
    • orang percaya harus mengantisipasi pencobaan dan penderitaan dan mempersiapkan pemikiran mereka untuk menghadapinya, karena Kristus juga telah menderita (1Pet.1:11; 4:12; 5:9). 
    • Orang percaya harus bersukacita ditengah penderitaan karena antisipasi akan kedatangan kembali Kristus (1Pet.3:14; 4:13). 
    • Orang percaya dapat menderita karena ketidakadilan (1Pet.2:19,20,21,23; 3:17). 
    • Orang percaya bisa menderita karena kehendak Allah (1Pet.3:17;4:19), tetapi di tengah penderitaan, mereka akan dikuatkan oleh Dia (1Pet.5:10).

5. Ekklesiologi Petrus

Meskipun kata gereja tidak muncul dalam tulisan Petrus, namun ia membahas doktrin gereja sampai tahap tertentu.
  • Gereja universal. Petrus mengakui kesatuan dari orang Yahudi dan non-Yahudi dalam satu kesatuan tubuh (Kis.10:34-43). Pada saat deklarasi, Petrus mengumumkan bahwa orang non-Yahudi diterima oleh Allah tanpa harus menjadi orang Yahudi proselit. (Kis.10:35). 
  • Gereja Lokal. Di 1 Petrus 5:1-4, Petrus menunjuk pada tanggungjawab penatua di gereja local. Tanggungjawab mereka adalah menggembalakan domba Allah. 
  • Petrus juga menyebut baptisan, dengan menggunakan analogi antara baptisan dan Nuh. Sebagaimana air dan Nuh melambangkan pemutusan dengan kehidupan yang lama, demikian juga baptisan melambangkan pemutusan dengan kehidupan yang lama yang penuh dosa.

6. Teologia tentang Akhir Zaman

Sehubungan dengan akhir zaman, Petrus menuliskan beberapa hal tentang akhir zaman.
  • Kondisi. Di 2 Petrus, rasul Petrus menunjuk pada kondisi yang akan mendahului kedatangan Tuhan 
  • Kedatangan Kristus. Dalam kedua suratnya, Petrus kelihatannya membedakan antara pengangkatan gereja dan kedatangan Kristus yang keduakalinya untuk menghakimi orang fasik. 
  • Hidup yang kekal. Petrus menjabarkan kedatangan hari Tuhan yang tiba-tiba (2Pet.3:10). 
Hari Tuhan digunakan dalam beberapa cara di kitab Suci, tetapi sebagai istilah umum, hal itu memandang pada keseluruhan periode permulaan dengan pengangkatan dan berhentinya millennium; jadi, Hari Tuhan meliputi penghakiman atas orang tidak percaya dan berkat bagi orang percaya. (yb=081392368282).


Tidak ada komentar:

DOKTRIN KRISTUS (KRISTOLOGI)

PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KRIST US A.       Ebionisme: “Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.” Go...