TEOLOGI SINOPTIC


CAKUPAN MATAKULIAH
Tujuan Matakuliah
       Secara umum mengetahui dan mengerti tema-tema utama dalam kitab-kitab Injil Sinoptik.
       Mengerti masalah-masalah teologis yang diungkapkan oleh masingmasing kitab dan permasalahannya.
       Mengerti beragam pendekatan injili dalam menafsirkan kitab-kitab Injil Sinoptik.
       Memposisikan kitab-kitab Injil Sinoptik pada isu-isu teologi yang bersifat khusus yang dialamatkan kepada kitab tersebut yang akan digunakan dalam pelayanan praktis.
Tugas-Tugas
       Presentasi tugas bacaan yang telah diterima.
       Judul makalah : “Manfaat Perumpamaan Bagi Murid-Murid Yesus dan Orang Percaya Masa Kini”.
       Makalah dikumpulkan 30 hari setelah perkuliahan selesai, dengan ketentuan:
      Halaman isi minimal 15 – 20 halaman.
      Diketik 2 spasi, sesuai format penulisan ilmiah.
      Sebaiknya dikirim email ke yoelnuka@gmail.com atau diserahkan ke kampus STTAM.
      Jika diemail gunakan Word.
       Kehadiran aktif di kelas diperlukan.
       Assessment Kelulusan

INJIL SINOPTIK DALAM PERKEMBANGAN KEKRISTENAN
Pendahuluan:
Istilah synopsis berasal dari sebuah kata majemuk dalam bahasa Yunani:  sun (syn) yang berarti “bersama-sama”,  oyiz (opsis) yang berarti “melihat”. Jadi secara harfiah synopsis berarti “dilihat secara bersama-sama,” atau “diihat secara serempak.” (Subandrijo, 2009; 97)
PERKEMBANGAN ISTILAH sunoysis
       Tahun 1583 = Istilah synopsis pertama kali digunakan oleh George Siegel.
       Tahun 1774 = Johann Jakob Griesbach menulis buku berjudul Synopsis. Belum dipakai istilah tersebut untuk kata sifat.
       Tahun 1780 = ketiga kitab pertama PB telah disebut sebagai Injil-Injil Sinoptik.
TEORI SUMBER PENULISAN KITAB INJIL SINOPTIK
Pendahuluan
Mengapa Matius, Markus dan Lukas begitu mirip dalam gaya, isi, susunan dan urutan narasinya? Kalau diasumsikan bahwa mereka saling menyalin satu dengan yang lainnya, mengapa tulisan mereka berbeda? Mengapa mereka tidak menyalin dengan baik?
Beberapa orang berpendapat bahwa kitab Injil Sinoptik ditulis oleh penulisnya dengan menggunakan beberapa sumber penulisan, atau mereka saling menyalin. Misalnya Suharyo mengatakan:  penulis injil sinoptik saling mencontoh (Suharyo,1995; 35). Dia menjelaskan ada 3 sumber penulisan kitab injil Sinoptik, dengan merujuk juga Markus sebagai sumber penulisan sinoptik yang lain, yaitu sumber “M”, “Q” dan “L”. Markus, M dan Q menjadi sumber penulisan untuk Matius. Sedangkan Lukas ditulis dengan sumber Markus, Q dan L
TEORI SUMBER PENULISAN SINOPTIK
Teori Sumber (Drewes, 1998; 16)
       CONTOH SUMBER MARKUS:
       CONTOH SUMBER “Q”
Matius dan Lukas dianggap mengutip sumber “Q” (Drewes, 1998; 28)
       SUMBER “M” DAN “L”
       Sumber “M”:
Adalah bahan yang hanya ditemui dalam Matius, yang mungkin didapat melalui tradisi lisan (oral tradisi) ataupun sumber tertulis lain. Bersifat hipotesis.
Contoh sumber “M”:
  1. 21:14-16 = Yesus dalam Bait Allah.
  2. 11:28-30 = marilah kepadaku semua yg letih lesu dan berbeban berat.
  3. 6:1-8; 9-13; 16-18; 34 = sedekah, berdoa, berpuasa, jangan kuatir.
  4. 27:3-10 = kematian Yudas.
Sumber “L”:
Adalah bahan yang hanya ditemui dalam injil Lukas, yang tidak dapat dipastikan dari mana datangnya. “L” mungkin berasal dari tradisi-tradisi lisan
Contoh sumber “L”:
  1. 12:13-21 = orang kaya yang bodoh.
  2. 14:1-14 = penyembuhan pada hari sabat.
  3. 19:1-10 = Zakheus
  4. 18:1-14 = perumpamaan hakim yang lalim.
REFLEKSI
       Untuk mengerti Injil-Injil tidaklah terlalu penting mengetahui tentang sumber-sumber penulisan injil sinoptik.
       Sampai sekarang yang namanya “M”, “L”, “Q” tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dokumen-dokument itu cuma hypothesis, tidak ada yang tahu itu dokumen / orang / buku / selebaran / apa? Dan tidak ada yg tahu pasti isinya apa, orang menduga isi  itu berdasarkan kemiripan-kemiripan tulisan-tulisan dalam Markus , Matius dan Lukas.
       Bagi kita, kemiripan itu membuktikan bahwa ketiga Injil tsb berasal dari satu “sumber”, yaitu Roh Kudus, yang memimpin para penulis kitab Injil.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN INJIL-INJIL SINOPTIK
KESAMAAN INIJIL SINOPTIK:
ü  Kemiripan kata-kata
Persamaan kata-kata diantara kitab-kitab injil menunjukan suatu bentuk saling ketergantungan. Pada umumnya orang awam berpikir semua injil ini berdiri sendiri—dan menganggap kalau para penulis hanyalah menuliskan apa yang terjadi dan kemudian menjadi sama, atau mereka dibimbing oleh Roh Kudus kedalam penulisan yang sama. Penjelasan ini tidak masuk akal dalam beberapa hal.
ü  Kemiripan Urutan
Walau ada perbedaan besar dalam urutan perikop diantara injil sinoptik, lebih banyak kesamaannya. Contoh contoh, banyak perumpamaan dalam Matius dipasal 13 ditemukan dalam Lukas 8 atau Lukas 13. Para penulis patristik mengenali kalau para penulis injil tidak mengikuti aturan kronologis secara kaku.
PERBEDAAN INJIL SINOPTIK:
ü  Tujuan / tema penulisan berbeda. Matius menulis kepada orang-orang Yahudi; Markus menulis untuk orang-orang Roma; Lukas menulis untuk orang-orang Yunani (Baker; UTG, 5)
ü  Sistematika penulisan berbeda. Sekalipun banyak yang diceritakan sama, namun ada modifikasi yang bervariasi. Contoh: Mat.8:28-34; Mark.5:1-20; Luk.8:26-39.
Matius = Yesus sebagai Raja orang Yahudi

LATARBELAKANG DUNIA SINOPTIK
KADAAN SOSIAL*
Orang Yahudi:
ü  Orang yang rohani atau spiritual (contoh: Nikodemus; Roma 10:2)
ü  Orang yang diam berkelompok sendiri. Ini karena mereka sngat spiritual dan tidak mengejar tujuan duniawi.
ü  Orang yang simple dan sederhana. Tidak banyak dari mereka yg terkenal dalam kesenian, politik, pembangunan dll. Tapi melalui mereka firman Tuhan diberitakan keada manusia.
ü  Pemelihara Hukum Taurat.
Orang Yunani
ü  Orang intelektual. Filsuf-filsuf atau pemikir handal banyak dari kalangan Yunani. Mereka bangga terhadap filsafat hidupnya dan dirinya sendiri.
ü  Orang yang senang dengan estetika, senang membicarakan kebajikan. Orang Yunani banyak berperasaan: emosi, gembira, menyesal, dll.
ü  Orang Yunani sombong – segala sesuatu diukur oleh manusia dan logika. Mereka pintar dan sadar mengenai kemampuannya sendiri. Paulus mengerti cara memberitakan injil kepada orang Yunani yang sombong ini (Rm.15:16; Gal 2:7).
Orang Romawi:
ü  Orang Romawi sangat praktis. Mereka tidak terkait erat dengan filsafat-filsafat atau agama.
ü  Orang Romawi teratur, pintar dalam bidang administrasi dan militer. Sehingga mereka adalah tentara yang paling baik di dunia.
ü  Mereka hanya senang mengambil ide-ide, filsafat dari orang lain.
ü  Mereka adalah orang yang keras. Orang Romawi suka pertandingan-pertandingan yang keras (misalnya: gladiator)

KEADAAN KEAGAMAAN ORANG YAHUDI
Sekte-sekte dalam agama Yahudi:
INJIL-INJIL YANG PERNAH ADA:
1. Injil Markus
2. Injil Matius
3. Injil Lukas
4. Injil Yohanes
5. Dialog Sang Juru Selamat
6. Injil Andreas
7. Injil Apelles
8. Injil Bardesanes
9. Injil Barnabas
10. Injil Bartelomeus
11. Injil Basilides
12. Injil Kelahiran Maria
13. Injil Cerinthus
14. Injil Hawa
15. Injil Ebionit
16. Injil Orang-orang Mesir
17. Injil Encratites
18. Injil Empat Wilayah Surgawi
19. Injil Orang-orang Ibrani
20. Injil Hesychius
       Pada mulanya kitab-kitab Injil itu merupakan satu kumpulan kitab dalam bentuk tunggal, tetapi ditulis "Menurut Matius", "Menurut Markus" dsb. Tapi pada tahun 115 M, Ignatius mengenal lebih dari satu Injil, jadi mungkin yang dimaksud adalah kumpulan Injil-injil.
       Sekitar tahun 170 M, seorang bernama Tatianus membuat Injil rangkap empat menjadi satu cerita yang bersambung, atau disebut "Harmoni Injil-injil" (Diatessaron), salah satu bentuk yang disukai banyak orang.
       Walaupun ada lebih dari 4 Injil yang dikenal jaman itu (mis. Injil Barnabas dll.), tapi Ireneus berkata bahwa tidak ada Injil lain selain 4 Injil yang sudah dikenal (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Ia berkata, seperti halnya 4 arah mata angin, maka gereja juga mempunyai 4 Injil sebagai tiang penyangga gereja.
       Dalam tulisannya yang diberi judul "Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompok Marcion - yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa.

TUGAS & DISKUSI KELAS:
      APA KITA PERLU MENGAKUI INJIL-INJIL SELAIN KEEMPAT INJIL YANG SUDAH ADA ? MENGAPA?
      APAKAH BOLEH ORANG KRISTEN MEMBACA INJIL-INJIL TEREBUT?

PENDEKATAN PENAFSIRAN INJIL SINOPTIK
PENAFSIRAN SIMBOLIS:
Ø  Penganut metode ini biasanya bercaya bahwa ada arti rohani (mistis) dibalik semua arti harafiah yang kelihatan. Dan mereka memberikan bobot yang lebih berat kepada hasil penafsiran simbolis daripada arti yang sudah biasa.
Contoh: Matius 4 = 40 hari 40 mlam. Teologi Reformed Injili hermeneutiknya simbolis.
PENAFSIRAN ALEGORIS:
Pendekatan ini merupakan sebuah upaya menyingkap pesan teks Alkitab secara alegoris, yaitu dengan mencari makna di balik kata-kata yang tertulis di dalam teks. Di kalangan Rabi-rabi Yahudi, model ini merupakan salah satu alternatif model tafsir. Dengan pendekatan alegoris, orang yakin pesan-pesan spiritual yang tidak dapat diungkapkan oleh teks secara harafiah dapat diungkap. 
Contoh: Lukas 9:10-17 = 5 roti, 2 ikan, 12 bakul.
Tokoh alegori: Agustin, Tertulian, Jerome, Ambrose, vincent, dll, pd abad pertama di gereja barat.
PENAFSIRAN LITERAL - HARFIAH
Ialah suatu pendekatan tafsir yang bersifat normal apa adanya yang disebut dalam konteks Alkitab. Penafsiran literal langsung melakukan penyelidikan terhadap obyek yang disinggung dalam suatu teks. Harfiah menafsirkan sesuatu apa adanya (J.Barr; 2). Ini bertentangan dengan tafsir alegoris.
Contoh: Matius 14:13-21 = 2 ikan, 5 roti, 12 bakul, ditafsir normal apa adanya.
Tokoh: Walvoord, Stam, Baker, dll.
PENAFSIRAN DEVOSIONAL (Perenungan)
Penafsir devosional percaya bahwa Alkitab ditulis memang untuk tujuan pengkudusan pribadi semata-mata oleh karena itu arti rohani ayat-ayat tsb hanya akan dapat ditemukan dari terang pergumulan rohani pribadi. Oleh karena itu yang paling penting dalam mengerti Injil-injil adalah apa yang Tuhan katakan kepada saya pribadi. Tujuan metode penafsiran ini adalah hanya pada pengaplikasiannya saja sehingga penganut metode ini menafsirkan Injil Sinoptik dalam konteks pengalaman hidup mereka sehari-hari (Buffet,2001).
Contoh: Luk.10:25-37 = orang Samaria yg baik hati.
BEBERAPA PENAFSIRAN TEOLOGIS DALAM SINOPTIK
Teologi Liberal =
ü  Hal-hal yang tidak dapat diterima secara rasio harus dirolak.
ü  Menjunjung etika, menolak teologianya.
ü  Inspirasi merupakan pengalaman spiritual seseorang.
ü  Supranatural diartikan sebagai alam pikiran abstrak manusia.
Teologi Neo-Ortodox
ü  Menolak inspirasi maupun ketidaksalahan Alkitab.
ü  Alkitab hanyalah saksi dari firman Tuhan, dan dia bukan firman Tuhan itu sendiri.
ü  Penafsiran akan sia-sia jika manusia tidak berjumpa dengan Allah. Pertemuan dengan Allah menjadikan teks-teks Alkitab berarti.
Teologi modern (R.Bultmon)
ü  Penafsir harus membaca sesuai dengan prinsip ilmu pengetahuan, karena manusia tidak boleh mengabaikan inteleknya.
ü  Otoritas Alkitab tidak diterima sepenuhnya. Mereka bahkan meragukan apakah apa yang Alkitab katakan itu sama dengan apa yang dituliskan.
ü  Tujuan utama tafsir adalah mencoba menghindarkan diri dari kelemahan yang dimiliki Liberalism.
Teologi Injili
ü  Rasio harus ditaklukkan di bawah otoritas injil, karena rasio tidak cukup untuk menginterpretasi teks injil-injil.
ü  Roh Kudus adalah vital untuk memberikan penerangan supaya kita mengerti.
ü  Pendekatan penafsiran literal, karena percaya pada ketidakbersalahan inspirasi.
ü  Percaya pada Penyataan yang progresif, tetapi kebenaran tidaklah dibatasi oleh waktu sehingga berlaku di sepanjang jaman.
Interpretasi Dispensasional
       Menafsirkan berdasarkan wahyu progresif.
       Menata penafsiran dengan memperhatikan kerangka kerja / master plan Allah secara prograsif, berkembang, berubah. Oikonomia Allah diperhatikan disini.
       Penafsirannya harfial / literal dan menolak tafsir alegoris dalam kitab injil-injil.
       Penafsiran dispensasional memperhatikan konteks-historisnya.

KRISTOLOGI DALAM KITAB INJIL SINOPTIK
PENDAHULUAN:
Injil sinoptik (Matus, Markus dan Lukas) secara keseluruhan mengisahkan tentang Yesus, mulai dari kelahiran, pelayananNya, sampai Dia naik ke sorga. Ini merupakan penegasan betapa pentingnya kitab Injil bagi perkembangan gereja dari abad pertama Masehi bahkan sampai sekarang.
       Kerangka Nubuatan Tentang Yesus
Perjanjian Lama penuh dengan nubuatan tentang kedatangan Mesias dari antara orang Israel. Nubuat-nubuat yang sudah terpenuhi ialah berhubungan dengan kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitanNya.
       Dan.9:25-26 = Luk.1:76-79  >>>> kedatangan Yesus sebagai Juruselamat dan Pembebas.
       2Sam.7:12-16 = Mat.1   >>>> nubuatan tentang silsilah Yesus.
       Mic.5:1 = Mat.2:4-6   >>>> nubuat tentang kelahiran Kristus.
       Yes.53:1-5 = Mark.8:31  >>>> nubuat tentang penderitaan dan kematian Kristus.
       Ke-Allahan Yesus
       Ke-Allah-an Yesus
Sepanjang sejarah kekristenan, keAllahan Yesus selalu diutak-atik oleh pihak yang ingin menghancurkan kekristenan. Islam misalnya menolak Yesus sebagai Allah, lengkapnya http:////beritamuslimshohih.wordpress.com/2010/02/17/yesus-mengaku-utusan-tuhan/ . Kalangan Kristen yang extrim juga cenderung menyudutkan keAllahan Yesus. seorang kristen bernama Ioannes Rahmat juga telah menolak keAllahan Yesus http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2012/03/buku-baru-ioanes-rakhmat-memandang.html .
       Konsili Nicea (klik) dipandang sebagai “suatu komplotan” untuk menetapkan Yesus sebagai Allah. Islam memandang Konsili yang diadakan sebagai pemufakatan bukan sebuah kebenaran. http://gusmendem.blogspot.com/2010/08/arian-vs-ortodoksi.html.
       KeAllahan Yesus dalam Sinoptik
Sepanjang kitab-kitab Injil Sinoptik tidak pernah dijumpai dimana Yesus berkata “Aku adalah Allah”. Dia sendiri tidak pernah mempublikasikan diri sebagai Allah. Namun apa yang Ia lakukan membuktikan bahwa Dia adalah Allah. Orang yang hidup sezaman Yesus saja menolak keAllahanNya, apalagi manusia zaman sekarang yang jauh dari saksi mata akan kehadiran Yesus di bumi.
       Siapakah yang dapat berkata “dosamu sudah diampuni”? (Matius 9:2) . Orang Yahudi menuduh Dia menghujat Allah.
       Siapakah manusia yang jauh hari mengumumkan kematiannya? (Mark.10:33; 11:14:26-31).

Mengapa Sinoptik/Yesus tidak mengatakan keAllahanNya secara terbuka?
       Tradisi Yahudi menganggap syirik/kafir jika seseorang menyamakan dirinya dengan Allah, sehingga (Matius 9:2) ditolak, karena mereka menganggap Yesus menyamakan diriNya dengan Allah ketika Ia berkata: dosamu telah diampuni.
       “Apa yang kita perbuat membuktikan lebih jelas siapa diri kita dari pada apa yang kita ucapkan”. Orang lumpuh berjalan, buta melihat, tuli mendengar, dosa diampuni,dll.
       Kesadaran penulis Injil Sinoptik bahwa Yesus adalah Allah, sehingga penulis sinoptik merasa tidak perlu lagi memberi pembuktian detail tentang hal itu.
       Pengakuan seseorang akan muncul setelah meilhat karya Yesus (baca: Mat.7:28; 12:16,23; 16:13-20; Mrk.2:7; 5:7; Luk.4:41; 7:48-49), ketika itulah Roh bekerja dalam seseorang.
Kristus dan Hukum Taurat
Yesus menghargai Hukum Taurat
ü  Mengunjungi rumah ibadat, sekalipun bukan berdasarkan alasan formal, melainkan untuk mencari peluang untuk melanjutkan misiNya (Luk.4:15-16; 31-32,44).
ü  Tidak lupa membayar bea Bait Allah sekalipun Dia tidak terikat dengan ketentuan tersebut (Mat.17:24-27). Tidak wajib bagi Yesus membayar iuran tersebut, namun Yesus tidak ingin melukai perasaan orang lain, sehingga Ia tetap melakukannya.
ü  Yesus menegaskan kekudusan Hukum Taurat (Mat.5:17-18). Kata”menggenapi” berarti “melengkapi” atau “menegakkan.” kata yang lebih mendekati kebenaran tafsir ialah “penggenapan” baik dari Taurat maupun dari kitab-kitab para nabi (Guthrie 2, 2003; 337).
ü  Frase “sebelum semuanya terjadi” dalam Matius menunjuk kepada kematian Kristus (bdk. Ef.2:15).
ü  Yesus sendiri mengharapkan murid-muridNya hidup lebih baik daripada apa yang telah dicapai oleh ahli-ahli taurat (Mat.5:20; 23:23).
ü  Dukungan Yesus ini membuktikan bahwa Ia hidup pada masa dispensasi Hukum Taurat.
Kesadaran Yesus bahwa Hukum Taurat tidak lengkap / sempurna.
ü  Pengakuan Yesus bahwa Hukum taurat berlaku sampai zaman Yohanes Pembaptis (Luk.16:16).
ü  Yesus menyatakan bahwa Hukum Taurat telah usang (Mat.9:14-17).
ü  Kristus mempertentangkan Hukum Taurat dengan ajarannya sendiri, dimana pendengar diajak berpikir dan bertindak melampaui tuntutan HT (Mat.5:21-48).
ü  Yesus menolak untuk mengikuti adat istiadat dalam hal: membasuh tangan, praktek “korban” dari orang farisi dan menolak gagasan makanan najis dan haram (Mark.7:1-22).
Kesimpulan:
       Yesus menganggap HT sebagai ketetapan Allah, yang berwibawa dalam hal-hal agama.
       Yesus melihat kepada arti batiniah, yang lebih dari sekedar tuntutan hukum lahiriah.
       Yesus tidak pernah menganggap bahwa hubungan manusia dengan Allah dilandaskan pada ketaatan terhadap HT.
       Dispensasi yang lama diganti dengan dispensasi yang baru. Pengaturan yang lama tidak berlaku manakala muncul pengaturan yang baru. Tidak akan pernah dua pengaturan Allah dijalankan bersamaan, apalagi aturan dalam masing-masing dispensasinya berbeda-beda.
       Yesus menggenapi/ mengakhiri hukum Taurat sebagai alat mendapatkan pembenaran di dalam Allah.

Pola Pengajaran Yesus dalam Sinoptik
       Pertama, Dia sebagai pribadi kongruen, realistis dan relasional.
       Kedua, Yesus punya berita yang berasal dari Bapa, relevan bagi manusia, menggugah dan efektif.
       Ketiga, Dia mendorong atau membangun semangat dengan kasih, penerimaan dan peneguhan (afirmasi). Seringkali Dia mengajukan beberapa pertanyaan.
       Keempat, mengajar dengan metoda kreatif seperti terlihat dalam pertanyaan dan perumpamaan-Nya, bersifat unik, memikat dan berkembang.

Amanat Yesus
       Amanat dalam Pelayanan Kristus di Bumi (Mat.10; Mrk.6; Luk.9).
ü  Murid-murid dilarang pergi kepada bangsa bukan Yahudi.
ü  Murid-murid diperintahkan untuk pergi kepada domba-domba yang hilang dari antara orang Israel.
ü  Isi beritanya: “Kerajaan surga sudah dekat.”
ü  Pelayanan: “sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
ü  Perlengkapan: “Jangan membawa emas, perak, tembaga dalam ikat pinggangmu. Jangan bawa bekal dalam perjalanan, jangan membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
       Amanat setelah kebangkitan (Mat.28:19; Mrk.16:15)
ü  Amanat tersebut harus diwartakan secara universal oleh para murid?
ü  Amanat tersebut harus dibawa dengan urutan tertentu.
ü  Amanat tersebut menuntut iman dan baptisan bagi keselmatan.
ü  Mengharuskan diajarkannya segala sesuatu yang diperintahkan Kristus sewaktu Ia di bumi.  (Baker, 733)
       Diskusi buku ”Disalibkan oleh Media” dan Tugas akhir materi.

TEOLOGI KERAJAAN DALAM SINOPTIK
Pengertian Kerajaan = Kerajaan Allah adalah inti berita Tuhan Yesus dalam kitab Injil Sinopsis (Suban, 106). Pertanyaan: Kerajaan Allah sudah establish atau belum???
ü  Ungkapan “kerajaan surga sudah dekat” sangat sering digunakan dalam banyak bagian kitab injil sinoptik. Misalnya: Mrk.1:9-11; Mat.3:2).
ü  Kristus memandang pekerjaanNya sebagai upaya untuk mengungkapkan kehadiran Kerajaan Allah (Guthrie,21).
Nubuat Kerajaan dalam PL
       Janji tentang negeri
Pentingnya janji kepada Abraham (Kej.12) tentang negeri itu segera menjadi nyata ketika hendak menentukan sifat kerajaan itu. Dan kerajaan yang dijanjikan bersifat harfiah.
       Janji-janji kepada Daud (2Sam.7:16).
Ada janji kepada Daud bahwa kelak akan datang Dia yang duduk di atas tahtanya (Walvoord; Penggenapan,124).  Dari konteks, janji Allah kepada Daud mengacu kepada kerajaan yang harfiah di bumi.

Bagaimana Penggenapannya dalam sinoptik?
Penggenapan nubuatan ini bersifat tawaran khusus kepada Israel.
       Dibuktikan oleh silsilah Yesus (Mat.1:1-17; Luk. 3:23-38). Di dalam injil Matius gelar “Anak Daud” diberikan sebagai rujukan kepada Kristus, yang merupakan ciri penekanan dari tulisan Matius (Figart, Countdown; 158).
       Dibuktikan dalam karya-karya mujizatNya (Mark.11:1-11). Peristiwa pengukuhan ketika dibaptis <Mark.1:9-11> dengan rumusan ini penulis injil bermaksud menunjukan bahwa pengharapan akan kedatangan Kerajaan Allah dengan segala kemuliaannya telah digenapi dalam diri Yesus (Suban, 107).
       Setelah melalui pencobaan di padang gurun, Yesus mengawali pelayanannya di Galilea dengan suatu proklamasi “waktunya sudah genap, Kerajaan Allah sudah dekat, bertobat dan percaya kepada Injil” (Mark.1:15)
       Ketika Ia bertanya kepada murid-muridNya: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”, Petrus menjawab “Mesias dari Allah” (Mrk.8:29; Luk.9:20)
Dengan adanya penolakan secara nasional akan kerajaan yang ditawarkan Yesus, maka Kerajaan tersebut ditunda pemenuhannya.

Harapan Israel akan sebuah Kerajaan yang ideal, diidamkan, dinantikan
       Matius 2:1-12  >>>> seorang yang diurapi lahir sesuai nubuatan.
       Mat.4:17  >>>> pengumuman tentang kerajaan yang “sudah dekat” sebagai petunjuk bahwa harapan Israel akan kerajaan itu benar-benar akan diwujudnyatakan > segera.
       Mark. 1:24-28; Luk.11:14-23  >>>> Yesus melakukan pendemonstrasian kuasa serta pengusiran setan-setan yang merupakan tanda penaklukan Kristus atas satu obyek.
       Lukas 24:21  >>>> harapan sebagai Pembebas bagi israel.

Pentingnya Kerajaan Allah dalam sinoptik.
       Menjelaskan baik sejarah masa lampau maupun menubuatkan masa depan (Walvoord,107)
       Menunjukan konsistensi dari janji Allah kepada Israel yang dengan sumpah Allah telah ucapkan, dan pada masa sinoptik janji itu dipublikasikan pemenuhannya.
       Mempersiapkan Yesus sebagai Raja Israel, yang akan mendirikan kerajaan di bumi ini, seperti yang dijanjikan dalam Perjanjian Allah yang kekal dan dibuktikan dalam anak Allah yang kekal (Thomas, 151).
       Membuktikan pemenuhan janji Kerajaan itu dalam arti harfiah/literal.

Pandangan Tentang Kerajaan
       Kerajaan Allah sudah datang >>> ketika Yesus hadir di bumi saat itulah kedatangan kerajaan yang dijanjikan itu.
       Kerajaan Allah belum datang. Golongan ini suka dengan doa “Bapa Kami”. Orang Yahudi terus menantikan itu.
       Kerajaan Allah ialah masa gereja sekarang >>> janji-janji kepada Israel penggenapannya ialah kepada gereja masa kini. Gereja adalah kelanjutan dari Israel. Reformed berpandangan demikian. Amilenial.
       Kerajaan Allah telah dipublikasikan dan tertunda pemenuhannya. Dispensasi berdiri pada pandangan ini, bahwa pemenuhan seluruh janji kerajaan kepada Israel akan terjadi sungguh-sungguh pada Kerajaan Milenium.
Etika Hidup Kerajaan
Perlu dicatat bahwa kedatangan Yesus pertama kali BUKAN untuk mendirikan gereja atau agama Kristen. Sebab kita percaya bahwa gereja Tubuh Kristus yang sekarang ini tidak dinubuatkan sebelumnya atau bersifat rahasia, jadi Sinoptik tidak mengenal gereja yang kita sekarang ini berada di dalamnya. Kedatangan Yesus pertama kali bertujuan untuk mendirikan kerajaan bagi Israel. Seluruh Israel berharap dan menantikan itu. Penerimaan atau penolakan mereka menentukan sukses atau tidaknya “masa promosi” yang Yesus dan murid-murid lakukan.
Untuk masuk dalam Kerajaan itu, Yesus mengajarkan mereka beberapa pola etika hidup orang-orang kerajaan yang melampaui sebuah tuntutan HT:  HT vs AjaranYesus
       Jangan membunuh <> setiap orang yang marah terhadap sudaranya.
       Jangan berzinah <> setiap orag yang memandang perempuan dan menginginkannya.
       Jangan bersumpah palsu <> jangan sekali-kali bersumpah.
       Mata ganti mata <> janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.
       Kasihilah sesamamu dan bencilah musuhmu <> kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
       Pertanyaan Diskusi:
       Kerajaan dalam sinoptik apakah bersifat rohani atau jasmani.??
       Apakah Kerajaan tersebut sudah datang atau belum di bumi ini??
       Apa relevansi Kerajaan dalam injil sinoptik bagi konteks kita masa kini??
       Dalam sinoptik Kerajaan itu tidak establish, apakah masih ada harapan pemenuhannya lagi di masa yang akan datang??

ESKATOLOGI SINOPTIK
Bagian sinoptik yang membahas eskatologi terdapat dalam Matius 24; Markus 13; dan sedikit dijabarkan dalam Lukas 21. Markus dan Matius melihat hampir sama tentang nubuatan akhir zaman itu.
       Dalam Matius 24 = dimulai dengan runtuhnya Bait Allah
       Dalam Markus 13 = dimulai juga dengan runtuhnya Bait Allah.
       Dalam Lukas 21 = diawali dengan runtuhnya Bait Allah.
       Kronologis Eskatologi Matius
       Gambaran:

KONSEP TRIBULASI
       Kekacauan di langit dan di bumi (Walvoord,391)
       Kesusahan demikian belum pernah terjadi di muka bumi digambarkan dalam Mat.24:29.
       Antikristus berkuasa selama tujuh tahun di bumi. Dia menjadi penguasa dunia dan mengikat perjanjian dengan Israel. Namun kesepakatan pada masa itu akan dilanggar oleh antikristus.
       Pengejaran terhadap orang Yahudi yang monoteis digambarkan jelas dalam masa ini (Mrk.13:9)

 >>yb<<

Tidak ada komentar:

DOKTRIN KRISTUS (KRISTOLOGI)

PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KRIST US A.       Ebionisme: “Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.” Go...