CAKUPAN
MATAKULIAH
Tujuan
Matakuliah
• Secara umum mengetahui dan mengerti
tema-tema utama dalam kitab-kitab Injil Sinoptik.
• Mengerti masalah-masalah teologis
yang diungkapkan oleh masingmasing kitab dan permasalahannya.
• Mengerti beragam pendekatan injili
dalam menafsirkan kitab-kitab Injil Sinoptik.
• Memposisikan kitab-kitab Injil
Sinoptik pada isu-isu teologi yang bersifat khusus yang dialamatkan kepada
kitab tersebut yang akan digunakan dalam pelayanan praktis.
Tugas-Tugas
• Presentasi tugas bacaan yang telah
diterima.
• Judul makalah : “Manfaat
Perumpamaan Bagi Murid-Murid Yesus dan Orang Percaya Masa Kini”.
• Makalah dikumpulkan 30 hari setelah
perkuliahan selesai, dengan ketentuan:
– Halaman isi minimal 15 – 20 halaman.
– Diketik 2 spasi, sesuai format penulisan ilmiah.
– Jika diemail gunakan Word.
• Kehadiran aktif di kelas diperlukan.
• Assessment Kelulusan
INJIL
SINOPTIK DALAM PERKEMBANGAN KEKRISTENAN
Pendahuluan:
Istilah synopsis
berasal dari sebuah kata majemuk dalam bahasa Yunani: sun (syn) yang berarti “bersama-sama”, oyiz (opsis) yang berarti “melihat”. Jadi
secara harfiah synopsis berarti “dilihat secara bersama-sama,” atau
“diihat secara serempak.” (Subandrijo, 2009; 97)
PERKEMBANGAN
ISTILAH sunoysis
• Tahun 1583 = Istilah synopsis
pertama kali digunakan oleh George Siegel.
• Tahun 1774 = Johann Jakob Griesbach
menulis buku berjudul Synopsis. Belum dipakai istilah tersebut untuk
kata sifat.
• Tahun 1780 = ketiga kitab pertama PB
telah disebut sebagai Injil-Injil Sinoptik.
TEORI
SUMBER PENULISAN KITAB INJIL SINOPTIK
Pendahuluan
Mengapa
Matius, Markus dan Lukas begitu mirip dalam gaya, isi, susunan dan urutan
narasinya? Kalau diasumsikan bahwa mereka saling menyalin satu dengan yang
lainnya, mengapa tulisan mereka berbeda? Mengapa mereka tidak menyalin dengan
baik?
Beberapa
orang berpendapat bahwa kitab Injil Sinoptik ditulis oleh penulisnya dengan
menggunakan beberapa sumber penulisan, atau mereka saling menyalin. Misalnya
Suharyo mengatakan: penulis injil
sinoptik saling mencontoh (Suharyo,1995; 35). Dia menjelaskan ada 3 sumber
penulisan kitab injil Sinoptik, dengan merujuk juga Markus sebagai sumber
penulisan sinoptik yang lain, yaitu sumber “M”, “Q” dan “L”. Markus, M dan Q
menjadi sumber penulisan untuk Matius. Sedangkan Lukas ditulis dengan sumber
Markus, Q dan L
TEORI
SUMBER PENULISAN SINOPTIK
Teori
Sumber (Drewes, 1998; 16)
• CONTOH SUMBER MARKUS:
• CONTOH SUMBER “Q”
Matius dan
Lukas dianggap mengutip sumber “Q” (Drewes, 1998; 28)
• SUMBER “M” DAN “L”
• Sumber “M”:
Adalah
bahan yang hanya ditemui dalam Matius, yang mungkin didapat melalui tradisi
lisan (oral tradisi) ataupun sumber tertulis lain. Bersifat hipotesis.
Contoh
sumber “M”:
- 21:14-16 = Yesus dalam Bait Allah.
- 11:28-30 = marilah kepadaku semua yg letih lesu dan berbeban berat.
- 6:1-8; 9-13; 16-18; 34 = sedekah, berdoa, berpuasa, jangan kuatir.
- 27:3-10 = kematian Yudas.
Sumber “L”:
Adalah bahan
yang hanya ditemui dalam injil Lukas, yang tidak dapat dipastikan dari mana
datangnya. “L” mungkin berasal dari tradisi-tradisi lisan
Contoh
sumber “L”:
- 12:13-21 = orang kaya yang bodoh.
- 14:1-14 = penyembuhan pada hari sabat.
- 19:1-10 = Zakheus
- 18:1-14 = perumpamaan hakim yang lalim.
REFLEKSI
• Untuk mengerti Injil-Injil tidaklah
terlalu penting mengetahui tentang sumber-sumber penulisan injil sinoptik.
• Sampai sekarang yang namanya “M”,
“L”, “Q” tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dokumen-dokument itu cuma hypothesis,
tidak ada yang tahu itu dokumen / orang / buku / selebaran / apa? Dan tidak ada
yg tahu pasti isinya apa, orang menduga isi itu berdasarkan kemiripan-kemiripan
tulisan-tulisan dalam Markus , Matius dan Lukas.
• Bagi
kita, kemiripan itu membuktikan bahwa ketiga Injil tsb berasal dari satu
“sumber”, yaitu Roh Kudus, yang memimpin para penulis kitab Injil.
PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN INJIL-INJIL SINOPTIK
KESAMAAN
INIJIL SINOPTIK:
ü Kemiripan kata-kata
Persamaan
kata-kata diantara kitab-kitab injil menunjukan suatu bentuk saling
ketergantungan. Pada umumnya orang awam berpikir semua injil ini berdiri
sendiri—dan menganggap kalau para penulis hanyalah menuliskan apa yang terjadi
dan kemudian menjadi sama, atau mereka dibimbing oleh Roh Kudus kedalam
penulisan yang sama. Penjelasan ini tidak masuk akal dalam beberapa hal.
ü Kemiripan Urutan
Walau ada
perbedaan besar dalam urutan perikop diantara injil sinoptik, lebih banyak
kesamaannya. Contoh contoh, banyak perumpamaan dalam Matius dipasal 13
ditemukan dalam Lukas 8 atau Lukas 13. Para penulis patristik mengenali kalau
para penulis injil tidak mengikuti aturan kronologis secara kaku.
PERBEDAAN
INJIL SINOPTIK:
ü Tujuan / tema penulisan berbeda.
Matius menulis kepada orang-orang Yahudi; Markus menulis untuk orang-orang
Roma; Lukas menulis untuk orang-orang Yunani (Baker; UTG, 5)
ü Sistematika penulisan berbeda.
Sekalipun banyak yang diceritakan sama, namun ada modifikasi yang bervariasi.
Contoh: Mat.8:28-34; Mark.5:1-20; Luk.8:26-39.
Matius = Yesus sebagai Raja orang Yahudi
LATARBELAKANG
DUNIA SINOPTIK
KADAAN
SOSIAL*
Orang
Yahudi:
ü Orang yang rohani atau spiritual
(contoh: Nikodemus; Roma 10:2)
ü Orang yang diam berkelompok sendiri.
Ini karena mereka sngat spiritual dan tidak mengejar tujuan duniawi.
ü Orang yang simple dan sederhana.
Tidak banyak dari mereka yg terkenal dalam kesenian, politik, pembangunan dll.
Tapi melalui mereka firman Tuhan diberitakan keada manusia.
ü Pemelihara Hukum Taurat.
Orang
Yunani
ü Orang intelektual. Filsuf-filsuf
atau pemikir handal banyak dari kalangan Yunani. Mereka bangga terhadap
filsafat hidupnya dan dirinya sendiri.
ü Orang yang senang dengan estetika,
senang membicarakan kebajikan. Orang Yunani banyak berperasaan: emosi, gembira,
menyesal, dll.
ü Orang Yunani sombong – segala
sesuatu diukur oleh manusia dan logika. Mereka pintar dan sadar mengenai
kemampuannya sendiri. Paulus mengerti cara memberitakan injil kepada orang
Yunani yang sombong ini (Rm.15:16; Gal 2:7).
Orang
Romawi:
ü Orang Romawi sangat praktis. Mereka
tidak terkait erat dengan filsafat-filsafat atau agama.
ü Orang Romawi teratur, pintar dalam
bidang administrasi dan militer. Sehingga mereka adalah tentara yang paling
baik di dunia.
ü Mereka hanya senang mengambil
ide-ide, filsafat dari orang lain.
ü Mereka adalah orang yang keras.
Orang Romawi suka pertandingan-pertandingan yang keras (misalnya: gladiator)
KEADAAN
KEAGAMAAN ORANG YAHUDI
Sekte-sekte
dalam agama Yahudi:
INJIL-INJIL
YANG PERNAH ADA:
1. Injil
Markus
2. Injil Matius
3. Injil Lukas
4. Injil Yohanes
5. Dialog Sang Juru Selamat
6. Injil Andreas
7. Injil Apelles
8. Injil Bardesanes
9. Injil Barnabas
10. Injil Bartelomeus
11. Injil Basilides
12. Injil Kelahiran Maria
13. Injil Cerinthus
14. Injil Hawa
15. Injil Ebionit
16. Injil Orang-orang Mesir
17. Injil Encratites
18. Injil Empat Wilayah Surgawi
19. Injil Orang-orang Ibrani
20. Injil Hesychius
2. Injil Matius
3. Injil Lukas
4. Injil Yohanes
5. Dialog Sang Juru Selamat
6. Injil Andreas
7. Injil Apelles
8. Injil Bardesanes
9. Injil Barnabas
10. Injil Bartelomeus
11. Injil Basilides
12. Injil Kelahiran Maria
13. Injil Cerinthus
14. Injil Hawa
15. Injil Ebionit
16. Injil Orang-orang Mesir
17. Injil Encratites
18. Injil Empat Wilayah Surgawi
19. Injil Orang-orang Ibrani
20. Injil Hesychius
• Pada mulanya kitab-kitab Injil itu
merupakan satu kumpulan kitab dalam bentuk tunggal, tetapi ditulis
"Menurut Matius", "Menurut Markus" dsb. Tapi pada tahun 115
M, Ignatius mengenal lebih dari satu Injil, jadi mungkin yang dimaksud adalah
kumpulan Injil-injil.
• Sekitar tahun 170 M, seorang bernama
Tatianus membuat Injil rangkap empat menjadi satu cerita yang bersambung, atau
disebut "Harmoni Injil-injil" (Diatessaron), salah satu bentuk yang
disukai banyak orang.
• Walaupun ada lebih dari 4 Injil yang
dikenal jaman itu (mis. Injil Barnabas dll.), tapi Ireneus berkata bahwa tidak
ada Injil lain selain 4 Injil yang sudah dikenal (Matius, Markus, Lukas,
Yohanes). Ia berkata, seperti halnya 4 arah mata angin, maka gereja juga
mempunyai 4 Injil sebagai tiang penyangga gereja.
• Dalam tulisannya yang diberi judul
"Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang
menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompok Marcion - yang menggunakan
versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa.
TUGAS &
DISKUSI KELAS:
– APA
KITA PERLU MENGAKUI INJIL-INJIL SELAIN KEEMPAT INJIL YANG SUDAH ADA ? MENGAPA?
– APAKAH
BOLEH ORANG KRISTEN MEMBACA INJIL-INJIL TEREBUT?
PENDEKATAN
PENAFSIRAN INJIL SINOPTIK
PENAFSIRAN
SIMBOLIS:
Ø Penganut metode ini biasanya bercaya
bahwa ada arti rohani (mistis) dibalik semua arti harafiah yang kelihatan. Dan
mereka memberikan bobot yang lebih berat kepada hasil penafsiran simbolis
daripada arti yang sudah biasa.
Contoh:
Matius 4 = 40 hari 40 mlam. Teologi Reformed Injili hermeneutiknya simbolis.
PENAFSIRAN
ALEGORIS:
Pendekatan
ini merupakan sebuah upaya menyingkap pesan teks Alkitab secara alegoris, yaitu
dengan mencari makna di balik kata-kata yang tertulis di dalam teks. Di
kalangan Rabi-rabi Yahudi, model ini merupakan salah satu alternatif model
tafsir. Dengan pendekatan alegoris, orang yakin pesan-pesan spiritual yang
tidak dapat diungkapkan oleh teks secara harafiah dapat diungkap.
Contoh:
Lukas 9:10-17 = 5 roti, 2 ikan, 12 bakul.
Tokoh
alegori: Agustin, Tertulian, Jerome, Ambrose, vincent, dll, pd abad pertama di
gereja barat.
PENAFSIRAN
LITERAL - HARFIAH
Ialah suatu
pendekatan tafsir yang bersifat normal apa adanya yang disebut dalam konteks
Alkitab. Penafsiran literal langsung melakukan penyelidikan terhadap obyek yang
disinggung dalam suatu teks. Harfiah menafsirkan sesuatu apa adanya (J.Barr;
2). Ini bertentangan dengan tafsir alegoris.
Contoh:
Matius 14:13-21 = 2 ikan, 5 roti, 12 bakul, ditafsir normal apa adanya.
Tokoh:
Walvoord, Stam, Baker, dll.
PENAFSIRAN
DEVOSIONAL (Perenungan)
Penafsir
devosional percaya bahwa Alkitab ditulis memang untuk tujuan pengkudusan
pribadi semata-mata oleh karena itu arti rohani ayat-ayat tsb hanya akan dapat
ditemukan dari terang pergumulan rohani pribadi. Oleh karena itu yang paling
penting dalam mengerti Injil-injil adalah apa yang Tuhan katakan kepada saya
pribadi. Tujuan metode penafsiran ini adalah hanya pada pengaplikasiannya saja
sehingga penganut metode ini menafsirkan Injil Sinoptik dalam konteks
pengalaman hidup mereka sehari-hari (Buffet,2001).
Contoh:
Luk.10:25-37 = orang Samaria yg baik hati.
BEBERAPA
PENAFSIRAN TEOLOGIS DALAM SINOPTIK
Teologi
Liberal =
ü Hal-hal yang tidak dapat diterima
secara rasio harus dirolak.
ü Menjunjung etika, menolak
teologianya.
ü Inspirasi merupakan pengalaman
spiritual seseorang.
ü Supranatural diartikan sebagai alam
pikiran abstrak manusia.
Teologi
Neo-Ortodox
ü Menolak inspirasi maupun
ketidaksalahan Alkitab.
ü Alkitab hanyalah saksi dari firman
Tuhan, dan dia bukan firman Tuhan itu sendiri.
ü Penafsiran akan sia-sia jika manusia
tidak berjumpa dengan Allah. Pertemuan dengan Allah menjadikan teks-teks
Alkitab berarti.
Teologi
modern (R.Bultmon)
ü Penafsir harus membaca sesuai dengan
prinsip ilmu pengetahuan, karena manusia tidak boleh mengabaikan inteleknya.
ü Otoritas Alkitab tidak diterima
sepenuhnya. Mereka bahkan meragukan apakah apa yang Alkitab katakan itu sama
dengan apa yang dituliskan.
ü Tujuan utama tafsir adalah mencoba
menghindarkan diri dari kelemahan yang dimiliki Liberalism.
Teologi
Injili
ü Rasio harus ditaklukkan di bawah
otoritas injil, karena rasio tidak cukup untuk menginterpretasi teks
injil-injil.
ü Roh Kudus adalah vital untuk
memberikan penerangan supaya kita mengerti.
ü Pendekatan penafsiran literal,
karena percaya pada ketidakbersalahan inspirasi.
ü Percaya pada Penyataan yang
progresif, tetapi kebenaran tidaklah dibatasi oleh waktu sehingga berlaku di
sepanjang jaman.
Interpretasi
Dispensasional
• Menafsirkan berdasarkan wahyu
progresif.
• Menata penafsiran dengan
memperhatikan kerangka kerja / master plan Allah secara prograsif,
berkembang, berubah. Oikonomia Allah diperhatikan disini.
• Penafsirannya harfial / literal dan
menolak tafsir alegoris dalam kitab injil-injil.
• Penafsiran dispensasional
memperhatikan konteks-historisnya.
KRISTOLOGI
DALAM KITAB INJIL SINOPTIK
PENDAHULUAN:
Injil
sinoptik (Matus, Markus dan Lukas) secara keseluruhan mengisahkan tentang
Yesus, mulai dari kelahiran, pelayananNya, sampai Dia naik ke sorga. Ini
merupakan penegasan betapa pentingnya kitab Injil bagi perkembangan gereja dari
abad pertama Masehi bahkan sampai sekarang.
• Kerangka Nubuatan Tentang Yesus
Perjanjian
Lama penuh dengan nubuatan tentang kedatangan Mesias dari antara orang Israel.
Nubuat-nubuat yang sudah terpenuhi ialah berhubungan dengan kelahiran,
kehidupan, kematian dan kebangkitanNya.
• Dan.9:25-26 = Luk.1:76-79 >>>> kedatangan Yesus sebagai
Juruselamat dan Pembebas.
• 2Sam.7:12-16 = Mat.1 >>>> nubuatan tentang silsilah
Yesus.
• Mic.5:1 = Mat.2:4-6 >>>> nubuat tentang kelahiran
Kristus.
• Yes.53:1-5 = Mark.8:31 >>>> nubuat tentang penderitaan
dan kematian Kristus.
• Ke-Allahan Yesus
• Ke-Allah-an Yesus
Sepanjang
sejarah kekristenan, keAllahan Yesus selalu diutak-atik oleh pihak yang ingin
menghancurkan kekristenan. Islam misalnya menolak Yesus sebagai Allah,
lengkapnya http:////beritamuslimshohih.wordpress.com/2010/02/17/yesus-mengaku-utusan-tuhan/
. Kalangan Kristen yang extrim
juga cenderung menyudutkan keAllahan Yesus. seorang kristen bernama Ioannes
Rahmat juga telah menolak keAllahan Yesus http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2012/03/buku-baru-ioanes-rakhmat-memandang.html
.
• Konsili Nicea (klik)
dipandang sebagai “suatu komplotan” untuk menetapkan Yesus sebagai Allah. Islam
memandang Konsili yang diadakan sebagai pemufakatan bukan sebuah kebenaran. http://gusmendem.blogspot.com/2010/08/arian-vs-ortodoksi.html.
• KeAllahan Yesus dalam Sinoptik
Sepanjang
kitab-kitab Injil Sinoptik tidak pernah dijumpai dimana Yesus berkata “Aku
adalah Allah”. Dia sendiri tidak pernah mempublikasikan diri sebagai Allah. Namun
apa yang Ia lakukan membuktikan bahwa Dia adalah Allah. Orang yang hidup
sezaman Yesus saja menolak keAllahanNya, apalagi manusia zaman sekarang yang
jauh dari saksi mata akan kehadiran Yesus di bumi.
• Siapakah yang dapat berkata “dosamu
sudah diampuni”? (Matius 9:2) . Orang Yahudi
menuduh Dia menghujat Allah.
• Siapakah manusia yang jauh hari
mengumumkan kematiannya? (Mark.10:33; 11:14:26-31).
Mengapa
Sinoptik/Yesus tidak mengatakan keAllahanNya secara terbuka?
• Tradisi Yahudi menganggap
syirik/kafir jika seseorang menyamakan dirinya dengan Allah, sehingga (Matius 9:2) ditolak, karena mereka menganggap Yesus
menyamakan diriNya dengan Allah ketika Ia berkata: dosamu telah diampuni.
• “Apa yang kita perbuat membuktikan
lebih jelas siapa diri kita dari pada apa yang kita ucapkan”. Orang lumpuh
berjalan, buta melihat, tuli mendengar, dosa diampuni,dll.
• Kesadaran penulis Injil Sinoptik
bahwa Yesus adalah Allah, sehingga penulis sinoptik merasa tidak perlu lagi
memberi pembuktian detail tentang hal itu.
• Pengakuan seseorang akan muncul
setelah meilhat karya Yesus (baca: Mat.7:28; 12:16,23; 16:13-20; Mrk.2:7; 5:7;
Luk.4:41; 7:48-49), ketika itulah Roh bekerja dalam seseorang.
Kristus
dan Hukum Taurat
Yesus
menghargai Hukum Taurat
ü Mengunjungi rumah ibadat, sekalipun
bukan berdasarkan alasan formal, melainkan untuk mencari peluang untuk
melanjutkan misiNya (Luk.4:15-16; 31-32,44).
ü Tidak lupa membayar bea Bait Allah
sekalipun Dia tidak terikat dengan ketentuan tersebut (Mat.17:24-27). Tidak
wajib bagi Yesus membayar iuran tersebut, namun Yesus tidak ingin melukai
perasaan orang lain, sehingga Ia tetap melakukannya.
ü Yesus menegaskan kekudusan Hukum
Taurat (Mat.5:17-18). Kata”menggenapi” berarti “melengkapi” atau “menegakkan.” kata yang lebih mendekati
kebenaran tafsir ialah “penggenapan” baik dari Taurat maupun dari kitab-kitab
para nabi (Guthrie 2, 2003; 337).
ü Frase “sebelum semuanya terjadi”
dalam Matius menunjuk kepada kematian Kristus (bdk. Ef.2:15).
ü Yesus sendiri mengharapkan
murid-muridNya hidup lebih baik daripada apa yang telah dicapai oleh ahli-ahli
taurat (Mat.5:20; 23:23).
ü Dukungan Yesus ini membuktikan bahwa
Ia hidup pada masa dispensasi Hukum Taurat.
Kesadaran
Yesus bahwa Hukum Taurat tidak lengkap / sempurna.
ü Pengakuan Yesus bahwa Hukum taurat
berlaku sampai zaman Yohanes Pembaptis (Luk.16:16).
ü Yesus menyatakan bahwa Hukum Taurat
telah usang (Mat.9:14-17).
ü Kristus mempertentangkan Hukum
Taurat dengan ajarannya sendiri, dimana pendengar diajak berpikir dan bertindak
melampaui tuntutan HT (Mat.5:21-48).
ü Yesus menolak untuk mengikuti adat
istiadat dalam hal: membasuh tangan, praktek “korban” dari orang farisi dan
menolak gagasan makanan najis dan haram (Mark.7:1-22).
Kesimpulan:
• Yesus menganggap HT sebagai
ketetapan Allah, yang berwibawa dalam hal-hal agama.
• Yesus melihat kepada arti batiniah,
yang lebih dari sekedar tuntutan hukum lahiriah.
• Yesus tidak pernah menganggap bahwa
hubungan manusia dengan Allah dilandaskan pada ketaatan terhadap HT.
• Dispensasi yang lama diganti dengan
dispensasi yang baru. Pengaturan yang lama tidak berlaku manakala muncul
pengaturan yang baru. Tidak akan pernah dua pengaturan Allah dijalankan
bersamaan, apalagi aturan dalam masing-masing dispensasinya berbeda-beda.
• Yesus menggenapi/ mengakhiri hukum
Taurat sebagai alat mendapatkan pembenaran di dalam Allah.
Pola
Pengajaran Yesus dalam Sinoptik
• Pertama, Dia sebagai pribadi
kongruen, realistis dan relasional.
• Kedua, Yesus punya berita yang
berasal dari Bapa, relevan bagi manusia, menggugah dan efektif.
• Ketiga, Dia mendorong atau membangun
semangat dengan kasih, penerimaan dan peneguhan (afirmasi). Seringkali Dia
mengajukan beberapa pertanyaan.
• Keempat, mengajar dengan metoda
kreatif seperti terlihat dalam pertanyaan dan perumpamaan-Nya, bersifat unik,
memikat dan berkembang.
Amanat
Yesus
•
Amanat
dalam Pelayanan Kristus di Bumi (Mat.10; Mrk.6; Luk.9).
ü Murid-murid dilarang pergi kepada
bangsa bukan Yahudi.
ü Murid-murid diperintahkan untuk
pergi kepada domba-domba yang hilang dari antara orang Israel.
ü Isi beritanya: “Kerajaan surga sudah
dekat.”
ü Pelayanan: “sembuhkanlah orang
sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
ü Perlengkapan: “Jangan membawa emas,
perak, tembaga dalam ikat pinggangmu. Jangan bawa bekal dalam perjalanan,
jangan membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut
mendapat upahnya.
•
Amanat
setelah kebangkitan (Mat.28:19; Mrk.16:15)
ü Amanat tersebut harus diwartakan
secara universal oleh para murid?
ü Amanat tersebut harus dibawa dengan
urutan tertentu.
ü Amanat tersebut menuntut iman dan
baptisan bagi keselmatan.
ü Mengharuskan diajarkannya segala
sesuatu yang diperintahkan Kristus sewaktu Ia di bumi. (Baker, 733)
•
Diskusi
buku ”Disalibkan oleh Media” dan Tugas akhir materi.
TEOLOGI
KERAJAAN DALAM SINOPTIK
Pengertian
Kerajaan = Kerajaan Allah adalah inti berita Tuhan Yesus dalam kitab Injil
Sinopsis (Suban, 106). Pertanyaan: Kerajaan Allah sudah establish atau belum???
ü Ungkapan “kerajaan surga sudah
dekat” sangat sering digunakan dalam banyak bagian kitab injil sinoptik.
Misalnya: Mrk.1:9-11; Mat.3:2).
ü Kristus memandang pekerjaanNya
sebagai upaya untuk mengungkapkan kehadiran Kerajaan Allah (Guthrie,21).
Nubuat Kerajaan dalam PL
• Janji tentang negeri
Pentingnya
janji kepada Abraham (Kej.12) tentang negeri itu segera menjadi nyata ketika
hendak menentukan sifat kerajaan itu. Dan kerajaan yang dijanjikan bersifat
harfiah.
• Janji-janji kepada Daud (2Sam.7:16).
Ada janji
kepada Daud bahwa kelak akan datang Dia yang duduk di atas tahtanya (Walvoord;
Penggenapan,124). Dari konteks, janji
Allah kepada Daud mengacu kepada kerajaan yang harfiah di bumi.
Bagaimana
Penggenapannya dalam sinoptik?
Penggenapan
nubuatan ini bersifat tawaran khusus kepada Israel.
• Dibuktikan oleh silsilah Yesus
(Mat.1:1-17; Luk. 3:23-38). Di dalam injil Matius gelar “Anak Daud” diberikan
sebagai rujukan kepada Kristus, yang merupakan ciri penekanan dari tulisan
Matius (Figart, Countdown; 158).
• Dibuktikan dalam karya-karya
mujizatNya (Mark.11:1-11). Peristiwa pengukuhan ketika dibaptis
<Mark.1:9-11> dengan rumusan ini penulis injil bermaksud menunjukan bahwa
pengharapan akan kedatangan Kerajaan Allah dengan segala kemuliaannya telah
digenapi dalam diri Yesus (Suban, 107).
• Setelah melalui pencobaan di padang
gurun, Yesus mengawali pelayanannya di Galilea dengan suatu proklamasi “waktunya
sudah genap, Kerajaan Allah sudah dekat, bertobat dan percaya kepada Injil”
(Mark.1:15)
• Ketika Ia bertanya kepada
murid-muridNya: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”, Petrus menjawab “Mesias dari
Allah” (Mrk.8:29; Luk.9:20)
Dengan
adanya penolakan secara nasional akan kerajaan yang ditawarkan Yesus, maka
Kerajaan tersebut ditunda pemenuhannya.
Harapan
Israel akan sebuah Kerajaan yang ideal, diidamkan, dinantikan
• Matius 2:1-12 >>>> seorang yang diurapi lahir
sesuai nubuatan.
• Mat.4:17 >>>> pengumuman tentang kerajaan
yang “sudah dekat” sebagai petunjuk bahwa harapan Israel akan kerajaan itu
benar-benar akan diwujudnyatakan > segera.
• Mark. 1:24-28; Luk.11:14-23 >>>> Yesus melakukan
pendemonstrasian kuasa serta pengusiran setan-setan yang merupakan tanda
penaklukan Kristus atas satu obyek.
• Lukas 24:21 >>>> harapan sebagai Pembebas
bagi israel.
Pentingnya
Kerajaan Allah dalam sinoptik.
• Menjelaskan baik sejarah masa lampau
maupun menubuatkan masa depan (Walvoord,107)
• Menunjukan konsistensi dari janji
Allah kepada Israel yang dengan sumpah Allah telah ucapkan, dan pada masa
sinoptik janji itu dipublikasikan pemenuhannya.
• Mempersiapkan Yesus sebagai Raja
Israel, yang akan mendirikan kerajaan di bumi ini, seperti yang dijanjikan dalam
Perjanjian Allah yang kekal dan dibuktikan dalam anak Allah yang kekal (Thomas,
151).
• Membuktikan pemenuhan janji Kerajaan
itu dalam arti harfiah/literal.
Pandangan
Tentang Kerajaan
• Kerajaan Allah sudah datang
>>> ketika Yesus hadir di bumi saat itulah kedatangan kerajaan yang
dijanjikan itu.
• Kerajaan Allah belum datang.
Golongan ini suka dengan doa “Bapa Kami”. Orang Yahudi terus menantikan itu.
• Kerajaan Allah ialah masa gereja
sekarang >>> janji-janji kepada Israel penggenapannya ialah kepada gereja
masa kini. Gereja adalah kelanjutan dari Israel. Reformed berpandangan
demikian. Amilenial.
• Kerajaan Allah telah dipublikasikan
dan tertunda pemenuhannya. Dispensasi berdiri pada pandangan ini, bahwa
pemenuhan seluruh janji kerajaan kepada Israel akan terjadi sungguh-sungguh
pada Kerajaan Milenium.
Etika
Hidup Kerajaan
Perlu
dicatat bahwa kedatangan Yesus pertama kali BUKAN untuk
mendirikan gereja atau agama Kristen. Sebab kita percaya bahwa gereja Tubuh
Kristus yang sekarang ini tidak dinubuatkan sebelumnya atau bersifat rahasia,
jadi Sinoptik tidak mengenal gereja yang kita sekarang ini berada di dalamnya.
Kedatangan Yesus pertama kali bertujuan untuk mendirikan kerajaan bagi Israel.
Seluruh Israel berharap dan menantikan itu. Penerimaan atau penolakan mereka
menentukan sukses atau tidaknya “masa promosi” yang Yesus dan murid-murid
lakukan.
Untuk masuk
dalam Kerajaan itu, Yesus mengajarkan mereka beberapa pola etika hidup
orang-orang kerajaan yang melampaui sebuah tuntutan HT: HT vs AjaranYesus
• Jangan membunuh <> setiap
orang yang marah terhadap sudaranya.
• Jangan berzinah <> setiap orag
yang memandang perempuan dan menginginkannya.
• Jangan bersumpah palsu <>
jangan sekali-kali bersumpah.
• Mata ganti mata <> janganlah
melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.
• Kasihilah sesamamu dan bencilah
musuhmu <> kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya
kamu.
• Pertanyaan Diskusi:
• Kerajaan dalam sinoptik apakah
bersifat rohani atau jasmani.??
• Apakah Kerajaan tersebut sudah
datang atau belum di bumi ini??
• Apa relevansi Kerajaan dalam injil
sinoptik bagi konteks kita masa kini??
• Dalam sinoptik Kerajaan itu tidak
establish, apakah masih ada harapan pemenuhannya lagi di masa yang akan
datang??
ESKATOLOGI
SINOPTIK
Bagian
sinoptik yang membahas eskatologi terdapat dalam Matius 24; Markus 13; dan
sedikit dijabarkan dalam Lukas 21. Markus dan Matius melihat hampir sama
tentang nubuatan akhir zaman itu.
• Dalam Matius 24 = dimulai dengan
runtuhnya Bait Allah
• Dalam Markus 13 = dimulai juga
dengan runtuhnya Bait Allah.
• Dalam Lukas 21 = diawali dengan
runtuhnya Bait Allah.
• Kronologis Eskatologi Matius
• Gambaran:
KONSEP
TRIBULASI
• Kekacauan di langit dan di bumi
(Walvoord,391)
• Kesusahan demikian belum pernah
terjadi di muka bumi digambarkan dalam Mat.24:29.
• Antikristus berkuasa selama tujuh
tahun di bumi. Dia menjadi penguasa dunia dan mengikat perjanjian dengan
Israel. Namun kesepakatan pada masa itu akan dilanggar oleh antikristus.
• Pengejaran terhadap orang Yahudi
yang monoteis digambarkan jelas dalam masa ini (Mrk.13:9)
>>yb<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar