PANDANGAN
KONTEMPORER TENTANG KRISTUS
A. Ebionisme:
“Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.”
Golongan Ebionisme berasal dari sekte Yahudi
yang fanatic dan menegakkan pemeliharaan Hukum Taurat. Penekanan ajaran mereka;
-
Yesus, Putera Maria dan Yusuf, telah menggenapi
HT, sehingga Allah memilih Dia untuk menjadi Mesias.
-
Kesadaran bahwa Allah telah memilih dia untuk
menjadi Mesias itu datang ketika dia dibaptis, yaitu ketika menerima Roh Kudus.
-
Menolak keilahian Kristus dan kelahiranNya dari
seorang perawan. Penolakan akan keilahian Kristus disebabkan konsep keilahian
Kristus bertentangan dengan paham Monotheisme mereka.
B. Arianisme:
“Kristus tidak kekal, Ia diciptakan”
Paham ini muncul pada abad ke-4, yang dipelopori
oleh Arius dari Alexandria, yang berpendapat bahwa sekalipun Kristus dapat
disebut Allah, ia sebenarnya bukanlah Allah dan sama sekali tidak ada kesamaan
hakikat ataupun kekekalan. Sebelum waktu ada, Kristus telah diciptakan. Ia, Logos Allah itu, adalah pertama-tama diciptakan,
dan ia kemudian menjadi pelaksana dalam penciptaan dunia. Ketika menjelma, Logos memasuki tubuh manusia serta
menggantikan roh manusia. Jadi, Kristus tidaklah sepenuhnya Allah dan juga
tidak sepenuhnya manusia. Bacalah:
Markus 13:32; Yohanes 5:19; 14:28; I Korintus 15:28.
Konsili Nicea tahun 325, menolak Arianisme
tersebut dan menganggapnya sebagai ajaran sesat karena menyatakan bahwa Yesus
Kristus diperanakkan, diciptakan, dan Ia sehakikat dengan Bapa.
C. Nestorianisme:
-
menolak adanya perpaduan antara dua tabiat
Kristus dalam satu pribadi sehingga Nestorius menganjurkan adanya dua
kepribadian.
-
Logos tinggal di
dalam si manusia Yesus, sehingga perpaduan antara kedua tabiat tersebut dapat
disamakan dengan tinggalnya Roh Kudus di dalam orang yang telah diselamatkan.
Pandangan demikian membahayakan keilahian sejati
Kristus. Kristus berbeda dengan orang lain karena di dalam diriNya tinggal
kepenuhan kehadiran Allah dan tabiat ilahi di dalam Kristus secara sempurna
mengendalikan tabiat insaniNya.
Pandangan Nestorius dinyatakan salah oleh
Konsili di Efesus pada tahun 431.
D. Gnostisisme
Sistem gnostis dipengaruhi oleh paham Plato tentang
dualism dan dunia ide. Karena daging dianggap jahat, maka pastilah Allah tidak
mungkin menjelma menjadi manusia yang berdarah daging. Jadi, pribadi Kristus
diterangkan menurut salah satu dari dua cara berikut: Golongan Gnostik
Cerintian mengajarkan bahwa Kristus yang ilahi mendatangi Yesus yang manusiawi
ketika ia dibaptis dan meninggalkannya lagi beberapa saat menjelang kematian
Kristus. Golongan Gnostik Docetis beranggapan bahwa Yesus sebenarnya semacam
hantu, dan hanya kelihatannya saja memiliki tubuh jasmaniah. Bacalah: Kolose;
1,2 Tesalonika; 1 Yohanes; Yudas; dan Wahyu.
Kesalahan ajaran Gnostis ini ditegaskan oleh ayat-ayat:
Kolose 1:15-18; 2:9; Ibrani 2:14; 1 Yohanes 2:22,23; 4:2-6,15; 5:1-6; dan 2
Yohanes 7.
E. Eutikianisme
Golongan in
berpandangan bahwa Kristus tidak memililki dua tabiat, tetapi satu tabiat
saja.Seluruh diri Kristus bersifat ilahi, termasuk tubuhNya.Yang ilahi dan yang
manusiawi di dalam Kristus disatukan, sehingga menghasilkan tabiat yang
ketiga.Golongan Eutikianisme sering disebut sebagai golongan Monofisit karena
mereka sebenarnya membuat kedua tabiat Kristus itu menjadi satu tabiat saja. Konsili
Khalsedon tahun 451 menolak ajaran ini. Golongan
Monofisit kemudian mengambil haluan yang baru. Beberapa
penganutnya mengajarkan bahwa Kristus hanya memiliki satu kehendak. Namun
Konsili Konstantinopel yang ke-3 tahun 681 menolak ajaran Monofisit. Konsili
Konstantinopel menyatakan bahwa di dalam Kristus ada dua tabiat, yaitu yang
ilahi dan yang manusiawi, sehingga dengan demikian ada dua intelegensi dan dua
kehendak di dalam diri Kristus.
F. Doketisme
Pada abad pertama Marcion dan kaum Gnostik
mengajarkan bahwa Kristus hanya menampakkan diri sebagai manusia (dokeo, kelihatan atau menampakkan diri).
Rasul Yohanes menunjukkan ajaran sesat ini dalam 1 Yohanes 4:1-3. Bidat ini
menjadikan validitas dari Penebusan dosa dan kebangkitan secara tubuh menjadi tidak
bermakna.
G. Apolinarianisme
Apolinarius Muda (tahun 390) berusaha
menghindari pemisahan sifat-sifat Kristus yang tidak sepantasnya. Ia
mengajarkan bahwa Kristus memiliki tubuh manusia dan jiwa manusia, namun bahwa
ia memiliki Logos ilahi dan bukan roh
manusia. Logos ini menguasai tubuh dan
jiwa manusiawi-Nya.
H. Golongan
Ortodoks
Konsili di Khalsedon tahun 451 telah menetapkan
pandangan gereja yang resmi. Yesus Kristus adalah satu, tetapi Ia memiliki dua
sifat, yaitu yang ilahi dan yang manusiawi. Dia adalah Allah sejati dan manusia
sejati, terdiri atas tubuh dan jiwa yang rasional. Ia sehakekat
dengan Allah dalam ke-Allah-anNya dan sehakikat dengan manusia dalam
kemanusiaanNya, kecuali dosa.
KELOMPOK
|
WAKTU
|
SIFAT
KEMANUSIAAN
|
SIFAT
KEILAHIAN
|
KONSILI
GEREJA
|
Doketis
|
Abad
ke-1
|
Tidak
diakui-
hanya
suatu penampilan kemanusiaan
|
Dikuatkan
|
|
Ebionis
|
Abad
ke-2
|
Dikuatkan
|
Tidak
diakui- Yesus adalah anak kandung Yusuf dan Maria
|
|
Arian
|
Abad
ke-4
|
Dikuatkan
|
Tidak
diakui- Yesus tidak kekal; mirip tapi tak sama dengan Allah
|
Dipersalahkan
oleh Nicea tahun 325
|
Apolinarian
|
Abad
ke-4
|
Logos
yang ilahi menggantikan roh manusia
|
Dikuatkan
|
Dipersalahkan
oleh Konstantinopel tahun 680
|
Nestorian
|
Abad
ke-5
|
Kristus adalah dua pribadi
|
Dipersalahkan
oleh Efesus tahun 431
|
|
Eutikian
|
Abad
ke-5
|
Tak
sepenuhnya manusia
|
Tak
sepenuhnya ilahi
|
Dipersalahkan
oleh Chalcedon tahun 451
|
Kristus adalah sifat tunggal campuran
|
||||
Ortodoks
|
Kemanusiaan
yang sempurna
|
Keallahan
yang sempurna
|
Didefinisikan
oleh Chalcedon tahun 451
|
|
Kristus adalah pribadi tunggal
|
||||
KRISTUS
PRAEKSISTENSI: DALAM NUBUATAN
Kekekalan dan
keilahian Kristus tidak dapat dipisahkan. Mereka yang
menyangkali kekekalanNya juga menyangkal keilahianNya. Apabila keilahian
Kristus diakui, maka tidak ada masalah untuk menerima kekekalanNya (Enns,263).
- Kekekalan Kristus
Bukti Perjanjian Lama:
-
Mikha 5:2; menekankan bahwa “yang permulaannya
sudah ada sejak purbakala”. Meskipun Yesus dilahirkan di Betlehem, namun waktu
itu bukanlah permulaanNya; Ia telah ada “sejak dahulu kala”.
-
Yesaya 9:6; Kristus disebut “Bapa yang kekal”.
Hal itu tidak berarti Kristus adalah bapa, karena mereka adalah dua Pribadi
yang berbeda dalam Trinitas. Hal itu tidak berarti bahwa Kristus juga memiliki
sebutan Bapa. Sebutan ini mengindikasikan praeksistensi dan kekekalan.
Bukti Perjanjian Baru:
-
Yohanes 1:1: was
(Ingg.) dan hen (Yun), dalam
bentuk imperfek menekankan keberadaan yang terus menerus pada waktu lampau.
Sehingga ayat itu dapat diterjemahkan “Pada
mulanya adalah Firman yang terus menerus ada.” Yohanes meyakini bahwa jauh
ke belakang sebelumnya, Firman itu terus menerus ada. Artinya tidak pernah
dalam suatu waktu di mana Firman itu tidak ada. Tidak pernah ada sesuatu pun
yang tidak bergantung padaNya untuk keberadaanNya, yang secara natur dimengerti
sebagai keberadaan yang kekal (Morris,73).
-
Yohanes 8:58. Yesus dilahirkan di Betlehem,
namun Dia mengklaim telah ada sebelum Abraham ada. Tensis yang dipakai
menunjukkan Kristus telah dan terus
menerus ada. Pernyataan “Aku adalah” tentu menunjuk pada keilahianNya dan
merupakan klaim kesetaraan dengan Yahweh, yang mengacu pada Keluaran 3:14, yang
mana Allah mengidentifikasikan diriNya sebagai “AKU ADALAH AKU.”
-
Ibrani 1:8. Pernyataan “TakhtaMu, ya Allah,
tetap untuk seterusnya dan selamanya”
menunjuk pada kekekalan Allah.
-
Kolose 1:17. Paulus menyatakan, “Ia ada terlebih
dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia”, menekankan
sekali lagi tentang kekekalan dan praeksistensi Kristus melalui penggunaan
bentuk tensis waktu sekarang.
Bukti Tidak Langsung:
-
Asalmula surgawi Kristus membuktikan eksistensi
kekalNya. Yohanes 3:13 menekankan bahwa Kristus “turun dari surga”. Apabila
Kristus datang dari surga maka Betlehem tidak dapat menjadi
awal mulaNya. Ayat ini mengindikasikan bahwa Ia tinggal di surga sebelum datang
ke bumi, oleh karena itu, Ia adalah kekal (bdk. Yoh.6:38).
-
Karya prainkarnasi Kristus membuktikan
eksistensi kekekalanNya. Yohanes 1-3 mengatakan bahwa Kristus menciptakan
segala sesuatu. Apabila Ia menciptakan segala
sesuatu maka Ia haruslah kekal (bdk. 1Kor.8:6).
-
Sebutan Kristus membuktikan kekalNya. (a)
Yahweh. Dalam Yohanes 12:41 para Rasul mengatakan bahwa Yesaya melihat
“kemuliaanNya”, yang dalam konteksnya ditujukan pada Kristus. Namun demikian,
Yohanes mengutip dari Yesaya 6:10 di mana Ia secara jelas menunjuk pada Yahweh.
Jadi Yohanes menyetarakan Yesus dengan Yahweh, Tuhan di PL; karena Yahweh
adalah kekal, maka Yesus adalah kekal. (b) Adonai. Dalam Mazmur 22:44 Kristus
mengutip Mazmur 110:1, “Demikianlah firman Tuhan kepada tuanku” dan menerapkan
pada pada diriNya sendiri. Istilah “Tuhan” adalah Adonai, salah satu sebutan untuk nama Allah di PL. Apabila Kristus
disebut adonai, maka Ia adalah kekal, karena Allah adalah kekal.
-
Theofani membuktikan eksistensiNya yang kekal.
Suatu theofani dapat dijabarkan sebagai berikut. “Itu adalah Pribadi kedua dari
Trinitas yang muncul dalam wujud manusia…salah satu dari ketiga Pribadi Allah
Tritunggal yang disebut TUHAN, atau Yahweh, dalam peristiwa yang dicatat di
Kejadian 18 harus dianggap sebagai Pribadi kedua dari Trinitas (Oliver,33).
Identifikasi Kristus dengan pemunculan malaikat Tuhan (theofani) dapat
didemonstrasikan dalam hal berikut. Malaikat Tuhan diakui sebagai yang ilahi.
Ia diperlakukan sebagai Allah (Hak. 6:11,14). Malaikat Tuhan dalam peristiwa
lain dibedakan dengan Yahweh karena Ia berbicara kepada Yahweh atau Bapa,
karena Roh Kudus maupun Bapa belum pernah diwahyukan dalam bentuk fisik (bdk.
Yoh.1:18). Malaikat Tuhan tidak lagi muncul setelah inkarnasi Kristus. Tidak
ada disebut lagi tentang malaikat Tuhan di PB, Ia berhenti muncul setelah
kelahiran Kristus.
- Nubuat Garis Keturunan Yesus
1. Keturunan
benih perempuan (Kej.3:15). Ayat ini disebut protoevangelium karena itu merupakan nubuat pertama tentang
Kristus. Akan ada permusuhan antara Setan dan Mesias, dinyatakan dengan frase
“benih perempuan”, yang menunjuk kepada kelahiran dari anak dara Maria.
2. Keturunan
Sem. Pada waktu menyebutkan secara khusus “Tuhan, Allah dari Sem” dalam
Kejadian 9:26 menyatakan pemeliharaan agama yang benar di antara keturunan Sem.
Garis keturunan Sem pada akhirnya akan membawa berkat pada garis keturunan dua
anak yang lainnya dari Nuh. Kemudian, secara lebih spesifik nama “Tuhan” digunakan
“dalam rangka menunjuk pada wahyunya dan pada institusi untuk penebusan
manusia”. Pernyataan Allahnya Sem juga menunjuk arti bahwa “Allah akan
memelihara kemakmuran Sem dalam hubungan yang khusus, di mana ia berkenan
menyatakan kehendakNya kepada mereka.
3. Garis
Keturunan Abraham. Dalam Kejadian 12:2 Allah berjanji pada Abraham, “Aku akan …
.. membuat namamu besar”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Mesias akan datang
dari keturunan Abraham dan “di dalam kamu semua keluarga di bumi akan
diberkati”. (Telah digenapi dalam Mat. 1:1; Gal.3:16)
- Nubuat Kelahiran Kristus
Mazmur 2:7
Yesaya 7:14
Yesaya 11:1
Yesaya 40:3
Mikha 5:1
- Nubuat Tentang KehidupanNya
Kejadian 3:15
Yesaya 8:23-9:2
Yeremia 31:15
Yesaya 42:1
Hosea 11:1
- Nubuat Tentang Kematian dan KemenanganNya
Mazmur 22:menyatakan
penderitaan Kristus di mana Daud menggunakan banyak ekspresi puisi untuk
menggambarkan secara gamblang tentang intensitas penderitaan Kristus.
1.
Ayat 2, menubuatkan bagaiaman Kristus berseru di atas
kayu salib, pada mana ia menanggung dosa dunia secara hukum (bdk. Mat.27:46;
Mark. 15:34).
2.
Ayat 7, orang banyak mengolok-olokkan Dia (Mat.27:39).
3.
Ayat 8, menyebutkan kata-kata ejekan yang ditujukan
kepada Yesus (Mat.27:43).
4.
Ayat 16, menubuatkan paku di tangan Kristus (Yoh.20:25).
5.
Ayat 17, menjelaskan bahwa tidak ada satu tulang Kristus
pun yang dipatahkan (Yoh.19:33-36).
6.
Ayat 19, menubuatkan serdadu yang membuang undi atas
jubah Yesus.
7.
Ayat 25, nubuat tentang doa Kristus kepada Bapa tentang
kematiannya.
Yesaya 52 dan 53:
menggambarkan penderitaan Kristus;
8.
Ps. 52:14, nubuat tentang akibat penyiksaan yang hebat
(Yoh.19:1)
9.
Ps.53:5, nubuat tentang penyesahan dan kematian karena
kekejaman (Yoh.19:1,18)
10. Ps.
53:7, nubuat yang menggambarkan Yesus seperti domba yang diam dan taat menuju
tempat pembantaian / kematian (Yoh.1:29)
Beberapa ayat yang
menggambarkan kemenangan Kristus;
1.
Kejadian 3:15, nubuat kemenangan Kristus atas kuasa iblis
yang menyesatkan manusia dalam kutu dosa (bdk. Roma 5).
2.
Mazmur 16:10, Daud menggambarkan tentang pengharapan
kebangkitan orang benar yang dinyatakan oleh rasul Petrus (KPR 2:27-28).
3.
Mazmur 22:23, nubuat tentang pujian atas kebangkitan
Kristus yang dinyatakan dalam Ibrani 2:12.
4.
Mazmur 68:19, berisi nubuat tentang kenaikan Kristus ke
surga, di mana Kristus mengakhiri karya
pelayanannya di dunia ini (Ef.4:8).
- Nubuat Tentang PemerintahanNya dalam Millenium
Ada beberapa ayat-ayat
Perjanjian Lama yang menubuatkan tentang pemerintahan Kristus di masa
mendatang.
1.
2Samuel 7:16, Tuhan menjanjikan Kerajaan kekal bagi Daud
dan keturunannya. Daud telah mati dan tidak kembali dalam kerajaan, namun
Kristus menggenapi kerajaan yang dijanjikan itu pada masa Millenium.
2.
Mazmur 2, nubuat tentang pelantikan Raja oleh Tuhan (6)
3.
Mazmur 24:7-10, nubuat tentang Raja Kemuliaan (Yesus)
yang disongsong oleh umatNya masuk dalam tempat kudus.
4.
Yesaya 9:6-7, menubuatkan suasana pemerintahan Mesias
yang penuh kedamaian dan kesejahteraan.
5.
Yesaya 11:1-16, nubuat tentang kedaulatan Mesias dalam
kerajaan itu yang menjamin semua ciptaan merasakan sukacita kerajaan. Kedamaian
dalam kerajaan itu dibuktikan dengan keharmonisan dari tatanan kehidupan.
6.
Yesaya 24:23, nubuat tentang kerajaan yang diliputi
kemuliaan Tuhan.
7.
Yesaya 35:1-10, nubuat tentang sukacita yang meliputi
kerajaan Mesias, dimana kutuk tidak berkuasa atas semua manusia dan makhluk
lain.
8.
Daniel 7:13-14, nubuat Yesus sebagai Raja yang memiliki
kekuasaan dan kemuliaan kekal.
9.
Zakharia 14:9-21, nubuat kemenangan Kristus setelah masa
tribulasi.
INKARNASI:
KELAHIRAN DARI PERAWAN MARIA
Kata inkarnasi berarti
“di dalam daging” dan menunjuk pada tindakan di mana Putera Allah yang kekal
mengambil bagi diriNya natur tambahan, manusia, melalui kelahiran dari seorang
anak dara. Akibatnya adalah bahwa Kristus tetap selamanya Allah yang tidak
bercacat-cela, dan demikian keadaanNya sejak kekekalan; Ia juga memiliki
kebenaran, dan Ia adalah manusia yang tidak berdosa dalam satu Pribadi untuk
selamanya (Enns, 271).
Beberapa teks Alkitab:
-
Yohanes 1:14 = logos
telah menjadi manusia.
-
Filipi 2:7,8 = mengosongkan
diri dan menjadi hamba.
Putera Allah yang sudah ada sejak praeksistensi,
mengambil natur manusia dan memakai daging dan darah manusia, suatu mujizat
yang melampaui keterbatasan pemahaman kita. Hal ini jelas menunjukkan bahwa
yang tidak terbatas dapat dan sesungguhnya teleh memasuki hubungan yang
terbatas, dan bahwa yang supranatural dengan suatu cara tertentu dapat memasuki
hidup yang historis di dalam dunia (Tong, 72).
A.
Tujuan Berinkarnasi:
1.
Untuk menyingkapkan Allah kepada kita.
Meskipun Allah menyatakan
diriNya dengan berbagai cara, termasuk kebesaran alam di sekitar kita, namun
hanya inkarnasi sajalah yang telah menyatakan hakikat Allah, meskipun
terselubung (Yoh. 1:18; 14:7-11). Jalan ssatu-satunya manusia dapat melihat
Allah ialah mengenal Yesus Kristus.
2.
Untuk memberikan suatu teladan bagi kehidupan kita.
Tanpa inkarnasi kita tidak
dapat memiliki keteladanan dari kehidupan Tuhan Yesus ketika Ia di dunia, dan
ini menjadi suatu pola untuk kehidupan kita sekarang (1Ptr.2:21; 1Yoh.2:6)
3.
Memberikan suatu pengorbanan yang efektif untuk dosa.
Dosa menuntut maut untuk
pembayarannya. Allah tidak dapat mati. Jadi Juru Selamat harus manusia agar
dapat mati. Akan tetapi kematian seorang manusia biasa tidak dapat melunasi
dosa yang abadi, sehingga Juruselamat tersebut juga harus Allah (Ibr.10:1-10).
4.
Agar mampu menggenapi perjanjian kepada Daud.
Malaikat Gabriel
memberitahukan kepada Maria bahwa puteranya akan diberi takhta Daud
(Luk.1:31-33). Untuk mengisi takhta Daud diperlukan seorang manusia. Karena
itu, Mesias harus seorang manusia. Tetapi menduduki takhta itu untuk selamanya,
mengharuskan yang menempati takhta itu harus subyek yang tidak dapat mati.
Hanya Allah (Yesus) yang memenuhi syarat itu.
5.
Untuk memusnahkan pekerjaan Iblis.
Mengapa inkarnasi ini perlu
untuk mengalahkan setan? Karena setan harus dikalahkan di arena di mana ia
berkuasa, yaitu dunia ini. Jadi, Kristus diutus ke dunia ini untuk memusnahkan
pekerjaan-pekerjaan setan.
6.
Agar mampu menjadi seorang Imam Besar yang penuh rasa
simpati.
Imam besar kita mampu
merasakan kelemahan kita karena Ia diuji seperti kita. Namun Allah tak pernah
diuji, sehingga perlu bagi Allah menjadi manusia untuk dapat diuji supaya dapat
menjadi Imam yang penuh rasa simpati (Ibr. 4:14-16).
7.
Agar mampu menjadi seorang Hakim yang memenuhi syarat
(Yoh. 5:22,27).
Mengapa Hakim itu harus
menjadi dan pernah hidup di dunia?? Agar Ia bisa menggugurkan semua alasan yang
mungkin dikeluarkan oleh manusia. Mengapa Hakim tersebut harus Allah?? Agar
penghakimanNya benar-benar jujur dan adil.
Karena itu, inkarnasi
tersebut amat berpengaruh dalam hubungannya dengan pengetahuan kita tentang
Allah, dengan keselamatan kita, dengan kehidupan kita sehari-hari, dengan
kebutuhan-kebutuhan kita yang mendesak, dan dengan masa depan. Hal ini
sesungguhnya adalah pusat fakta sejarah.
B.
Perlunya Inkarnasi
Mengapa perlu Yesus
berinkarnasi? Apakah Putra Allah akan lahir jika seandainya manusia tidak
berdosa?
1.
Rupert dan Deutz: Yesus tetap akan berinkarnasi tanpa
mempedulikan adanya dosa atau tidak.
2.
Thomas Aquinas: alasan Kristus berinkarnasi ialah karena
masuknya dosa ke dalam dunia.
3.
Teolog Lutheran, Rothe, Dorner, Lange, Martensen,
Westcott: fakta menakjubkan demikian itu
tidak mungkin terjadi kebetulan, dan tidak mungkin disebabkan oleh karena dosa,
sebagai tindakan manusia yang secara kebetulan dan sembarangan. Inkarnasi
tentunya sudah berada dalam rencana Allah yang kekal. Agama sebelum dan sesudah
kejatuhan manusia tidak mungkin berbeda secara esensial. Jika seorang
Pengantara diperlukan sekarang ini, maka
4.
Reformator dan Gereja-gereja reformasi: inkarnasi terjadi
karena kejatuhan manusia dalam dosa.
5.
Kesimpulan: Alkitab berkali-kali menyebutkan bahwa
inkarnasi disebabkan oleh dosa manusia. Penekanan dari ayat-ayat seperti Luk.
19:10; Yoh. 3:16; Gal. 4:4; 1Yoh. 3:8; dan Fil. 2:5-11, tidak dapat dengan
mudah dipatahkan.
C.
Kelahiran Anak Dara
Kelahiran anak dara
merupakan alat di mana inkarnasi
terjadi dan menjamin ketidakberdosaan dari Putra Allah. Untuk alasan ini
kelahiran anak dara adalah esensial. Yesaya 7:14 menubuatkan kelahiran anak
dara dan matius 1:23 memberikan tafsiran, mengindikasikan penggenapannya dalam
kelahiran Kristus. Yesaya 7:14 memakai istilah almah, yang merupakan istilah tekhnis untuk menunjukkan seorang
wanita muda, seorang yang memiliki sifat-sifat keperawanan (Kej.24:43), (Ryrie,
327). Siapakah wanita yang disebut dalam
nubuatan Yesaya tersebut?:
1.
Penafsiran non-Mesianis yang pengertiannya ialah bahwa
nubuatan tersebut digenapi oleh seorang wanita tak dikenal di masa lampau, yang
mungkin perawan tetapi juga mungkin bukan perawan. Lalu bagaimana menjelaskan
ayat 23??
2.
Penafsiran Mesianis secara tepat yang melihat nubuatan
ditujukan hanya kepada Maria tanpa menunjuk kepada seorang gadis lain masa
Yesaya. Jelas hal ini menunjuk kepada Maria (ay.23).
3.
Nubuat tersebut menunjuk baik kepada seseorang pada zaman
Yesaya maupun kepada Maria di masa yang akan datang. Menurut penafsiran ini
perempuan muda tersebut mengacu kepada: (a).istri Ahas; (b).seorang gadis tak
dikenal di antara Israel; (c). istri kedua Yesaya yang belum dinikahinya ketika
nubuat itu diberikan. Jika (a) benar maka putranya adalah Yehezkiel, jika (b)
benar, maka putranya tidak diketahui, jika (c) benar maka putranya mungkin
Maher-Syalal Hasy-Bas (Yes.8:3) atau putra Yesaya yang lain yang tidak
disebutkan.
Dalam pandangan tersebut
istri pertama Yesaya, Syear Yasyub (7:3) telah mati.
Matius jelas-jelas melihat
Kristus sebagai penggenapan nubuat Yesaya. Dalam hal ini tak dapat
diperbantahkan. Dan pandangan Mesianis secara tepat maupun referensi ganda,
kedua-duanya mengakuinya.
Matius 1:23
mengidentifikasikan Maria sebagai “anak dara” (Yun: parthenos, secara jelas menunjuk pada keperawanan), (Wilbur
Gingrich,627).
Kelahiran dari anak dara
adalah doktrin penting dan Alkitabiah; yang mana meruakan keharusan untuk
menyatakan bahwa Kristus tidak berdosa. Apabila Ia lahir sebagai anak Yusuf, Ia
memiliki natur dosa. Ada banyak ayat dalam Injil yang menyatakan kelahiran
Kristus dari anak dara.
Selidiki Matius 1:2-15:
Kelahiran perawan merupakan
cara inkarnasi. Setelah digenapi, inkarnasi tersebut merupakan suatu pernyataan
Allah yang abadi. Hal ini mulai sejak kelahiranNya dan berlanjut terus
selama-lamanya.
Ketika Gabriel
memberitahukan kepada Maria bahwa ia akan mengandung Mesias itu, ia memprotes
bahwa ia akan memerlukan suami. Inti reaksi malaikat itu adalah bahwa engkau
tidak memerlukan seorang suami, karena Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau (Luk.1:35). Pernyataan ini lebih
menekankan atas kenyataan keturunan ilahi dari Anak tersebut daripada atas
caranya.
Matius menjaga kenyataan
tentang kelahiran Perawan dalam daftar silsilah Tuhan kita (Mat.1:16). Ia
mencatat bahwa Yusuf adalah suami Maria, tetapi hanya melalui Marialah Yesus
dilahirkan. Kata “yang melahirkan” dalam bahasa Yunani adalah bentuk tunggal
untuk wanita (ÎγÎννήθη), jelas-jelas menunjukkan bahwa Yesus lahir dari Maria
seorang dan tidak dari Maria dan Yusuf.
D.
Keadaan Pribadi Inkarnasi
Keadaan pribadi inkarnasi
adalah keilahian yang tidak luntur artinya bahwa ada pembatasan diri praktek.
Keilahian Anak dinyatakan terang-terangan (Yoh. 1:1; 20:28; Rm.9:5; Flp.2:6;
Tit.2:3; 1Yoh.5:20); nama Ilahi digunakan (Yes.9:5; 40:3; Yer 23:5,6; Yl.2:23);
sifat-sifat ilahi dikenakanNya (Yes.9:5; Yoh.1:1,2; Why.1:8; 22:13); disebutkan
bahwa Kristus mengerjakan karya-karya ilahi (Yoh.1:3,10; Kol.1:16; Ibr.1:2,10;
Luk.10:22); kehormatan ilahi diberikan kepadaNya (Yoh.5:22,23; 14:1,
1Kor.15:19; 2Kor.13:13; Ibr.1:6) – (Berkhof, Systematic Theology, 94-95).
Kemanusiaan yang sempurna
adalah aspek yang ditambahkan padaNya.
Kitab Suci mencatat kemanusiaan Kristus pada saat berinkarnasi.
1. Luk.2:52,
di mana Yesus melewati proses pertumbuhan seperti anak-anak pada umumnya.
2. Ibrani
2:14; 1Yohanes 4:2,3, Dia memiliki darah dan daging.
3. Matius
26:38; Yohanes 13:21; dinyatakan bahwa Dia memiliki jiwa dan roh manusia.
E.
Fakta InkarnasiNya
Perjanjian Baru dari awal
sampai akhir bersifat Kristosentris. Ia berbicara tentang satu Pribadi. Ada
satu persekutuan orang-orang yang berpusat pada satu orang dan pribadi itu
ialah Yesus Kristus. Di dalam Dia-lah Allah berbuat bagi kita, bersabda kepada
kita, datag menghampiri kita dan beserta kita (Immanuel). Perbuatan Ilahi
berpusat pada Yesus Kristus seorang.
Kitab Suci mencatat
tekanan-tekanan yang menandai penjelmaanNya. Sebagai fakta sejarah, Yesus
pernah ada, hidup dan bergiat dalam sejarah manusia. Kisah tentang Yesus
Kristus berbeda dengan tokoh-tokoh pewayangan, misal: Arjuna, Bima, dll. Ini
kisah nyata tentang Dia, merupakan kesaksian riil dan bukan imaginasi. Ia
pernah ada dalam seajarah manusia, lahir di suatu tempat di bumi ini
(Mat.2:1;Luk.2:4) dari suatu bangsa dan dalam suatu jaman (Luk.2:1).
Keempat Injil menyatakan
adanya Yesus dalam sejarah. Injil-injil memuat kesaksian yang berpusat pada
Kristus, pribadi dan kegiatan-kegiatan dan pengajaranNya dalam sejarah manusia.
1. Markus
1:1 berbunyi: “inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah”,
sebagai Injil yang memperkenalkan kepada kita Anak Allah dalam sejarah manusia.
Tidak ada usaha membuktikan, tetapi hanyalah memproklamasikan Injil tersebut.
Sedangkan tema dalam kaitan ini adalah: “Yesus Kristus sebagai Hamba”.
2. Dalam
lukas 1:1, secara tidak langsung menyatakan “adanya hikayat dari segala perkara
yang menjadi keyakinan di antara kita”. Tema kitab Lukas adalah Yesus Kristus
sebagai manusia.
3. Yohanes
1:1, berbicara tentang logos menjadi manusia. Dari keadaan tiada berzat menjadi
keadaan manusia. Temanya: “Yesus Kristus sebagai Anak Allah”. Sedangkan Matius,
dengan menunjukkan silsilah yang ada memberi tema “Yesus sebagai Raja” (Anak
Daud).
4. Dalam
KPR (yang juga ditulis Lukas), menyatakan Yesus dalam tubuh manusia dan di
dalam Roh yang bergiat dalam gerejaNya. Temanya: “Yesus Kristus sebagai
Manusia”.
5. Tulisan-tulisan
rasul Paulus.
a. Tulisan
Psulus adalah bersifat Kristosentris.
b. Inti
teologi rasul Paulus ialah “Kita di dalam Kristus” dan “Kristus di dalam kita”.
c. Paulus
menekankan Kristus sebagai hadirat yang hidup.
d. 1Kor.2:2;
2Korintus 5:16: menunjukkan pendapat rasul Paulus tentang Yesus dalam sejarah,
ia tidak menyangkal kenyataan adanya Yesus Kristus dalam sejarah.
e. Efesus
1:2: Yesus Kristus adalah kepala gereja.
f.
Kolose 1:16: Yesus Kristus adalah Pencipta.
g. Filipi
2:6-7): Yesus Kristus sebagai pribadi yangn telah menghampakan diriNya.
6. Dalam
surat-surat Umuum
a. Ibrani
4:14-16, membentangkan Yesus sebagai Anak Allah yang merupakan Wahyu Allah yang
terakhir. Ia-lah Allah yang datang kepada manusia dan yang membawa manusia
kepada Allah karena Ia-lah Imam Agung.
b. 1Petrus
1:3; 2:4, menyatakan Yesus sebagai “batu yang hidup” dan pengharapan yang
hidup.
Paham tentang Kristus dalam
Perjanjian Baru adalah berhubungan dengan kemanusiaanNya dan sifatNya tetapi
disoroti melalui fungsiNya yang merupakan suatu kenyataan sejarah. Tidak ada
pertentangan perihal dua sifatNya karena fungsiNya. Sarjana-sarjana sesudah PB
melihat pendekatan kedua sifat Kristus (human dan divine) tapi lepas dari
kenyataan fungsi Kristus. Penulis-penulis PB melihat Kristus menjalani
fungsiNya sehingga sedikitpun tidak meragukan hati mereka bahwa Kristus adalah
Allah sejati dan manusia sejati. Rasul Paulus di dalam 2Korintus 5:19
mengatakan “Allah di dalam Kristus “. Yohanes 1:1 dikatakan Logos itu adalah
Allah sendiri.
F.
Pendapat Yang Salah Mengenai Inkarnasi.
Ada beberapa pendapat yang
salah mengenai Inkarnasi Kristus:
1.
“The Absolute dualistic type”. Pendapat ini membedakan
antara immanent attributes (sifat-sifat imanen) dan Trancendent attributes
(sifat-sifat absolut). Menurut penganutnya, sifat-sifat absolut seperti
kemahahadiran, kemahatahuan, dan kemahakuasaan Kristus dilepaskan waktu menjadi
manusia. Tokohnya yang terkenal adalah Athanasius.
2.
“The absolute metamorphic”. Tokoh pendukungnya adalah
Gess. Ia memiliki pandangan yang agak radikal. Pandangan ini mengatakan bahwa
sifat-sifat Ilahi Kristus ditanggalkan waktu menjelma dan sedikit demi sedikit
diperoleh kembali pada umur dua belas (12) tahun. Namun di pihak lain mereka
menekankan bahwa Kristus menambahkan bukan sifat Adam saja tapi sifat
keberadaan super Adam.
3.
“The absolute semi metamorphic”. Pandangan ini dipelopori
oleh Edward, yang mengatakan bahwa keilahian Yesus diubahkan dengan cara
disamarkan. Adapun tujuannya ialah agar dapat menampakkan bentuk Allah dalam
wujud manusia, dari kepribadian yang kekal ke dalam kepribadian temporal. Hal
ini dengan jelas menunjukkan penyangkalan keilahian Yesus.
4.
“The real but relativ type”. Pendapat ini berkata bahwa
Kristus masih sungguh-sungguh Allah tapi beberapa unsur kepribadianNya sudah
dikurangi. Kristus dianggap mengurangi pengalamanNya ke dalam kesadaran
kemanusiaan. Ada penyerahan keilahian untuk tunduk ke bawah kuasa / pengaruh
kemanusiaannya sehingga Ia terbatas sebagai manusia.
G.
Kehidupan Kristus Di Dunia
Harus diakui bahwa tidak
ada periode dalam sejarah individu lain di dunia ini yang mendapat perhatian
terpetinci seperti hidup dan pelayanan Yesus Kristus walaupun hanya beberapa
tahun saja.
1. Kelahiran. Kisah tentang kelahiran Kristus sangat
terperinci dalam Matius dan Lukas, dengan pikiran utamanya tertuju pada Yesus
sebagai Rajabagi israel dan anak-anak Daud. Oleh sebab itu harapan orang-orang
dalam kitab Injil ialah pada akhirnya Yesus mendirikan suatu kerjaan bagi
Israel. Mengenai silsilah keturunan Yesus juga terperinci dalam Matius, di mana
pencatatan dimulai dari Abraham. Dalam Injil Lukas dicatat tentang silsilah
Yesus melalui Maryam ke Natan, selanjutnya ke Daud dan akhirnya kepada
Adam(dalam hal ini Lukas cenderung menekankan kemanusiaanNya).
2. 30 tahun yang tidak diketahui (Mat. 2; Luk.2).
Tidak banyak bahan yang menjelaskan tentang keadaan Yesus selama 30 tahun
sesudah kelahiranNya. Tentang pengungsian ke Mesir dan kembali lagi ke Nazaret
dicatat oleh Matius, kemudian langsung mencatat tentang pelayanan Yohanes
Pembaptis yang menyediakan jalan bagi pelayanan Yesus. Lukas mencatat tentang Yesus ke Bait Allah
pada usia 12 tahun, yang memberikan informasi kepada kita sepenggal kisah
hidupNya selama 30 tahun. Sepertinya kesadaran kemesiasan dan kemahatahuanNya
begitu nampak dalam kisah cerita ini. Selanjutnya Lukas langsung mencatat
mengenai pelayanan Yohanes Pembaptis sebagai pembuka jalan bagi pelayanan
Yesus.
3. Pendahuluan
pelayananNya (Mat. 1:1-2; 3:1-4:11; Luk. 3:1-4; Yoh. 1:19-2:12)
a. Mencatat
pelayanan Yohanes Pembaptis
b. Khotbah-khotbah
pertobatan olehnya
c. Pembaptisan
Yesus
d. Kisah
pencobaan yang dialami Yesus (Matius 4; Markus laopran singkat)
e. Mencatat
murid-murid Yesus yang mula-mula (Yohanes). Secara singkat Yohanes menceritakan
dimenenangkannya andreas, Yohanes, Petrus, Filipus dan Nathanael.
f.
Melakukan mujizat pertama.
g. Pelayanan
singkat di Kapernaum, dan menjadikannya sebagai basis pelayanan.
4. Pelayanan
mula-mula di Yudea
a. Menyucikan
Bait Allah (Yoh. 2:13-25).
b. Percakapan
dengan Nikodemus (Yoh. 3:1-21).
5. Pelayanan
di Galilea
a. Masa
pelayanan sebelum pemilihan 12 murid (Mat. 4:12-23; 8:1-4; 9:1-17;
12:1-14; Mark. 1:14-36; Luk.
4:14-16:11). Pada masa ini tantangan
panggilan diberikan kepada murid-murid. Mujizat-mujizat besar di Kapernaum dan
sekitarnya, dan berbagai pertentangan yang mulai mereka rasakan.
b. Masa
pelayanan dari saat pemilihan murid-murid sampai kepada keberangkatan ke
Galilea Utara dari Kapernaum (Mat. 4:23-8:1; 8:5-34; 9:18-11:30; 12:15-15:21;
Mark. 3:7-3:23); Luk. 6:12-9:17; Yoh. 6:1-71). Dalam masa ini ada beberapa hal
yang terjadi:
ü Pengangkatan
secara formil keduabelas murid;
ü Penyampaian
prinsip hidup kerajaan Allah (khotbah di bukit);
ü Pemberian
hidup kepada anak laki-laki janda di Nain;
ü Peningkatan
pertentangan terhadap Kristus;
ü Perumpamaan-perumpamaan
tentang kerajaan Allah disampaikan;
ü Pemberian
makan 5000 orang;
ü Penolkan
kesaksian tentang roti hidup;
ü Teguran
kepada ahli taurat dan orang Farisi yang menentang,
c. Masa
keberangkatan ke Galilea Utara sampai keberangkatan ke Yerusalem (Mat.
15:2-18:35; Mark. 7:24-9:18-50; Yoh. 7:1-8:59)
ü Perjalanan
ke Tirus dan Sidon dan penyambutan seorang kafir,
ü Petrus
muncul sebagai pembicara bagi imam murid-murid, pernyataan mengenai kematian,
kesengsaraan dan kebangkitanNya, permuliaan di bukit.
6. Pelayanan
di Perea (Mat. 1:1-20:34; 26:6-13; Mark. 10:1-52; 14:3-9; Luk. 9:51-19:28; Yoh.
9:1-12:11).
a. Pengutusan
70 murid (Luk. 10:1-24);
b. Perumpamaan
orang Samaria yang baik hati;
c. Peristiwa-peristiwa
dalam Yoh. 9 & 10
d. Perayaan
hari raya penyerahan, pengajaran-pengajaran sesudah hari raya penyerahan
diikuti dengan peristiwa kebangkitan Lazarus;
e. Penyembuhan
10 orang kusta;
f.
Wawancara dengan orang muda yang kaya;
g. Makan
dengan Zakheus;
h. Pengurapan
oleh Maria.
H.
Kemanusiaan Kristus
Yesus harus menjadi manusia
untuk dapat mewakili umat manusia yang berdosa. Surat Yohanes pertama ditulis
untuk membeberkan pengajaran yang salah,
yaitu penyangkalan akan kemanusiaan Yesus yang sejati (1Yoh.4:2). Apabila Yesus
bukan manusia yang sejati, maka kematian di atas kayu salib merupakan ilusi; Ia
harus bertubuh manusia untuk dapat mati di kayu salib. Mereka yang menolak
kemanusiaan sejati Kristus seperti “Christian Sciene” modern sama dengan
menolak seluruh keyakinan dasar kekristenan. Itu sama halnya dengan mereka yang
menolak keilahian Kristus. Dan karena banyaknya pernyataan-pernyataan Alkitab
tentang pokok ini maka penolakan terhadap aspek Kristologi ini sama dengan
penolakan Alkitab menjadi pedoman kehidupan satu-satunya orang beriman.
Pentingnya realitas tentang kemanusiaan Yesus dirumuskan karena:
“realitas kematianNya di salib; pernyataanNya bahwa Ialah Mesias Israel;
kenyataan bahwa Ia memenuhi janji Allah kepada Daud yaitu bahwa Kristus akan
duduk pada takhta Daud; dan jabatan Yesus sebagai nabi dan Imam” (Chris
M).
Penjabarannya dijelaskan
dalam hal-hal berikut:
1. Ia
memiliki tubuh jasmani. Tubuh jasmani yang dimiliki Yesus terdiri dari darah
dan daging seperti tubuh-tubuh lain. Firman Allah jelas mengungkapkan bahwa
Kristus menjadi manusia dan mengambil bagi diriNya daging dan darah (Yoh. 1:14;
Ibr. 2:14). Penolakan akan keberadaan “datang sebagai manusia” adalah sama
dengan anti Kristus (1Yoh. 4:2,3), penyangkalan kemanusiaanNya sama dengan
penyangkalan kasihNya.
2. Ia
lahir dari seorang perempuan. Ini membuktikan kepada kita bahwa Yesus melewati
proses yang sama dengan yang dialami manusia biasanya. Dia adalah benih
keturunan Daud (Kis. 2:30)
3. Ia
bertumbuh menjadi besar (Luk. 2);
a. Ia
bertumbuh sebagaimana hukum alami (ay. 52), sebagaimana anak-anak yang lainnya
b. Ia
bertumbuh dari masa kanak-kanak secara normal ke arah kedewasaan (40).
c. Ia
mengajukan pertanyaan-pertanyaan (46), yang menunjukkan bahwa pikirannya
berfungsi normal dalam usaha menjangkau hal-hal yang baru. Ada kuasa akal yang
berkembang dan keinginan memiliki pengetahuan.
d. Ia
belajar ketaatan. Meskipun Ia Anak Allah namun sebagai manusia Ia bertumbuh di
dalam ketaatan di kala Ia melalui pengalaman pribadi. Karenanya Ia bisa
bersimpati dengan orang-orang kepunyaanNya dan berusaha menolong mereka.
Ketaatan ini disempurnakan melalui penderitaanNya (Ibr. 2:20).
Kesimpulan: penambahan
unsur-unsur kedewasaan sempurna ini bukanlah pengertian bahwa ia
berpotensi atau pernah berdosa sehingga perlu penanggalan akan dosa itu dan
perkembangan ke arah kesucian sejati. Perkembangan kemanusiaan Yesus merupakan
proses alami.
4. Ia
dilihat dan dijamah orang.
Tubuh kebangkitan Yesus
merupakan tubuh yang dapat dilihat dan dijamah orang (1Yoh. 1:1-2; Mat. 26:12).
Kalau dewa-dewa Yunani, ilah-ilah misteri religion (agama-agama misteri) dan filsafat
gnostik dan tokoh-tokoh pewayanngan, bukanlah sungguh-sungguh pribadi sempurna
yang pernah ada dalam sejarah manusia. Namun Yesus adalah pribadi sempurna yang
benar-benar pernah hidup dalam wujud insani konkrit. Ia bukan pula arwah yang
bergentayangan yang bayangannya saja yang terlihat. Kesempurnaan dan kesucian
Yesus menyebabkan orang sukar percaya kalau-kalau betul ada insan seperti itu
dalam sejarah manusia. Murid-murid adalah saksi yang pernah mendengar, yang
pernah melihat dengan mata sendiri dan yang pernah meraba dengan tangan sendiri
Yesus itu.
5. Ia
tak berdosa.
Dalam Ibrani 4:15 mencatat
bahwa Kristus tidak berbuat dosa, meski Ia telah dicobai. Realita bahwa Kristus
dicobai menyatakan bahwa Ia adalah manusia yang menghadapi pergumulan pencobaan.
Akan tetapi ketidakberdosaanNya atau kemenanganNya atas pencobaan, dengan jelas
menyatakan bahwa Dia Allah yang sejati.
6. Memiliki
jiwa dan roh manusia
Kedua unsur berikut ini
dengan jelas menunjukkan unsur manusiawi Yesus pada aspek non materi:
a. Matius
26:28, jiwa Yesus berduka.
b. Yohanes
13:21, rohNya tertekan.
7. Ia
terbatas seperti manusia pada umumnya
a. Yesus
merasa lapar (Mat. 4:2). Kelaparan adalah ekspresi keinginan alamiah bagi
keperluan tubuh sehat.
b. Yesus
merasa haus (Yoh. 19:28). Kehausan bukanlah menunjukkan kondisi di kurang
sempurna, melainkan suatu pengenalan akan kebutuhan dan adanya suatu keinginan
untuk memuaskan diri.
c. Ia
menjadi lelah (Yoh. 4:6). Yesus seringkali kelelahan setelah melakukan
pelayanan berkeliling dari desa ke desa, ddari kota ke kota.
d. Ia
menangis (Yoh. 11:33,35). Yesus terharu dan menangis ketika melihat teman
dekatNya di Betania meninggal.
e. Yesus
dapat dicobai (Ibr. 4:15). Allah Bapa tak dapat dicobi karena Iblis tak dapat
menjangkau ke hadirat Bapa yang suci dan karena Bapa tidak mengambil bentuk
manusiawi. Namun Yesus dicobai sebab Dia memang sungguh nyata manusiawiNya.
8. Ia
mempunyai nama-nama sebagai manusia
a.
Anak Manusia (Luk. 19:10), nama yang menunjukkan bahwa
Dia sungguh manusia sejati dan manusia ideal yang memiliki hubungan universal
dengan umat manusia.
b.
Juruselamat (Mat 2:21)
c.
Anak Daud (Mark. 10:47), menunjukkan Yesus sebagai
berasal dari keturunan manusia.
d.
Manusia (Yes. 53:3; 1Tim. 2:5), menunjuk fungsi sebagai
perantara antara manusia dan Allah di mana Ia juga sungguh-sungguh mengalami
kesengsaraan.
9. Ia
mati.
a. Menanggung
sengsara di salib (Luk. 22:44).
b. Darah
keluar dari pori-pori kulitNya, yaitu darah manusia sejati. Jiwa dan tubuhNya
berpisah (Yoh. 19:30).
c. Darah
dan air keluar dari lambungNya yang tertikam (Yoh. 19:30).
d. KematianNya
bukan karena Ia putus asa dan putus nyawa, melainkan karena Ia secara sukarela
menyerahkan nyawaNya kepada allah Bapa. Jadi berbeda dengan kematian manusia
manapun di dunia ini yang pada umumnya nyawanya diambil dari padanya.
e. Ia
masih memiliki tubuh kemanusiaanNya sesudah kebangkitanNya (Luk. 24:39).
f.
Thomas ditantang agar menggunakan indra perabanya untuk
menguji kesungguhan tubuh manusiawi Yesus yang sudah bangkit.
I.
Ketidakberdosaan Kristus (The Impeccability of Christ)
Theolog-theolog Ortodox
yakin bahwa Yesus Kristus tidak pernah berdosa. Ini cocok dengan konsep
keilahianNya dan memenuhi syarat sebagai Penebus manusia. Sedikit saja
kegagalan moral Yesus akan meruntuhkan nilai keilahian dan jabatannya sebagai
Penebus. Pertanyaan yang perlu untuk didiskusikan ialah: apakah “Anak dapat
berdosa?” atau “”Anak tidak dapat berdosa?”.
Ada dua pandangan tentang ini:
1. Peccability
(Yesus dapat berdosa).
Alasan pandangan ini yaitu
karena pencobaan selalu berhubungan dengan kemungkinan jatuh (Peccability).
Dalam Ibrani 4:15 menyatakan bahwa Kristus dicobai. Jadi pasti Ia dapat atau
berpotensi untuk dapat berbuat dosa. Kisah pencobaan di padang gurun (Mat.
4:1-11) dan pergumulan di Getsemani (Mat. 26:36-46) menunjukkan bahwa pencobaan
itu nyata.
2. Impaccability
(Yesus tidak dapat berdosa) /
argumentasi.
a. Ketiadaan
dosa pada Kristus membuktikan bahwa Dia memang tidak dapat berrdosa.
b. Yesus
memiliki sifat kemahakuasaan tak terbatas sehingga mampu menolak dosa yang
mencobai sifat kemanusiaanNya.
c. kemahatahuanNya
menunjukkan bahwa Ia tahu semuanya sebelum Iblis bergerak dan mengambil
tindakan apapun (Yoh. 2:25). Hawa bisa ditipu karena keterbatasannya.
d. Pikiran
dan perasaan Kristus tidak bisa “diotak-atik” dan dipermainkan oleh Iblis,
karena Yesus mahatahu.
e. Dosa
merupakan sifat yang bertentangan dengan keallahanNya. Allah (Kristus) tidak
mungkin berbuat sesuatu yang bertentangan dengan naturnya.
f.
Kehendak dan otoritas Kristus membuktikan bahwa Ia tidak
dapat berdosa.
g. Jika
Dia memiliki otoritas atas hidup dan mati,
maka Ia juga memiliki otoritas untuk tidak berdosa.
J.
Lingkup Kehidupan Yesus di Dunia.
Injil Matius menyajikan
lukisan Kristus sebagai Raja. Dialah Anak Daud yang akan berthkta atas Israel.
Matius menjawab perttanyaan penting bangsa Israel, tentang benarkah Kristus itu
keturunan Daud, dengan menunjukkan silsilah Yesus pada permulaan injilnya.
Injil Markus menyajikan
gambaran Yesus dan karyaNya sebagai
Hamba Tuhan. Di sinilah ditunjukkan bukti bahwa Dia adalah Penebus bagi Israel.
Injil Lukas menggambarkan
Kristus sebagai manusia sempurna yang lahir dari perawan Maria. Sedangkan injil
Yohanes menyajikan gambaran Kristus sebagai Allah sejati. Dalam injil ini
ditunjukkan bukti bahwa bagi mereka yang percaya kepadaNya akan memiliki hidup
kekal.
Para penulis injil menulis
kisah tentang Kristus dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh umat. Injil
Yesus Kristus maupun rencana Allah yang termuat dalam Injil-injil itu dapat
lebih mudah dimengerti oleh umat apabila kita mengerti lingkup ketika Yesus
hidup di dunia ini.
KRISTUS DALAM PENDERITAAN DAN KEMATIANNYA
Golongan Liberal mengabaikan kebenaran Alkitab, mereka
mengatakan bahwa Kristus tidak sungguh-sungguh mati dan itulah sebabnya Ia bisa
hidup lagi. Ada yang mengatakan bahwa Ia mati tapi tak sungguh-sungguh bangkit.
Ada pula yang berpandangan bahwa Ia ditukarkan dengan orang lain oleh Allah
sebelum penyalibanNya. Namun Firman Allah tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan
kematian Kristus baik dalam penyataan nubuatan-nubuatan sebelum kematianNya
(Maz. 22; 110; Yes. 53; Mark. 8:31; Luk. 9:22) maupun dalam fakta-fakta
sejarah. Semua Injil dan semua surat-surat kiriman Paulus menyatakan tentang
kematianNya (Mat. 27:32-66; Mark. 15:21-47; Luk. 23:26-56; Yoh. 19:16-42; Rm.
5:6; 1Kor. 15:3; 2Kor. 5:15; Why. 5:9).
Adanya Gereja sangat tergantung kepada pekerjaan Kristus
yang agung ini. Dasar persatuan dan pengorbanan gereja bisa dikaitkan dengan
peristiwa kematianNya. Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan
keyakinan inti dalam Perjanjian Baru. Kalau saja satu dari kedua perkara yang
sama pentingnya ini ditiadakan, maka kekristenan tak ubahnya sekedar buku
aturan-aturan hidup. Kematian Yesus mendemonstrasikan cara Allah menyelamatkan
manusia, sedang kebangkitanNya menunjukkan kemenangan atau keunggulan cara
Allah itu.
Paulus menulis kepada jemaat Korintus tentang esensi
kebangkitan Kristus:
1.
1Korintus 1:23 = “kami memberitakan Kristus yang
tersalib”.
2.
1Korintus 2:2 = “Yesus Kristus yang tersalib”.
3.
1Korintus 15:14 = “jika Kristus tidak dibangkitkan,
sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah
iman kamu..”
4.
1Korintus 15:17 =
“tetapi jikalau Kristus tiada dibangkitkan sia-sialah iman kamu dan lagi
kamu tinggallah di dalam dosamu”.
5.
Roma 8:33-34 = “Kristus Yesus yang telah mati? Bahkan
lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang
malah menjadi Pembela kita?”
Berdasarkan pemberitaan di
atas, maka tampak suatu paradoks yang dalam, pada pengajaran Yesus yakni “jalan
kehidupan adalah kematian”. Tiada kehidupan tanpa kematian (Yoh. 2:24). Oleh
sebab itu, kematian Yesus merupakan jalan kepada kehidupan dan juga sebagai teladan
hidup.
A.
Pengajaran tentang kematianNya
1. PernyataanNya
a. Markus.
ü Perumpamaan
mempelai lai-laki (Markus 2:19-22) ;
ü Pernyataan
tentang kematian dan kebangkitan (8:31; 10:33,34);
ü Pembicaraan
tentang “cawan” penebusan (9:12; 10:38);
ü Penderitaan
yang harus dilalui Kristus (14:36);
ü Pernyataan
tentang pembebasan karena adanya harga khusus yang harus dibayar (10:45);
ü Anak
manusia akan pergi sesuai dengan kitab suci (14:21);
ü Perjamuan terakhir (14:22-25);
ü Peluh
seperti tetesan darah (14:32-50);
ü Teriakan
sengsara di kayu salib (15:34);
b. Lukas.
ü Perumpamaan
baptisan (12:50-53);
ü Jawaban
kepada hHerodes (13:32-35);
ü KKKK
diawali dengan kesengsaraanNya (17:25);
ü Pernyataan
pada perjamuan terakhir (22:15, 28-30);
2. Disalibkan
di bukit tengkorak
Keputusan pengadilan yang
merupakan konspirasi picik para imam kepala dan orang banyak, juga proses hukum
yang cacat memutuskan Yesus dihukum mati. Mereka memandang Yesus sebagai
penjahat yang besar, untuk itu Golgota adalah tempat yang tepat bagi Yesus. Hal
ini merupakan kebiasaan umum, bahwa penjahat besar yang dihukum salib akan
dilaksanakan di Golgota.
3. Urutan
peristiwa penyalibanNya
a. Setibanya
di Kalvari, Kristus disuguhkan anggur bercampur dengan empedu untuk menumpulkan
syaraf-syarafNya (Mat.27:33-34; Mark.15:22,23). Ia menolak meminumnya. Ia
disalibkan bersama kedua penyamun itu (Mat. 27:35-38; Mark. 15:24-28; Luk.
23:33-38; Yoh. 19:18-24).
b. Seruan
pertama: “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak mengetahui apa yang
mereka perbuat” (Luk. 23:34).
c. Serdadu-serdadu
membuang undi atas jubah Yesus, merupakan penggenapan firman Allah dalam Mazmur
22:19.
d. Sindiran-sindiran
imam besar, ahli-ahli Taurat dan orang banyak terhadap Kristus (Mat. 27:39-40).
e. Seorang
penyamun percaya kepadaNya (Luk. 23:39-43).
f.
Seruan kedua: “Hari ini engkau bersama-sama dengan aku di
dalam firdaus” (Luk. 23:43).
g. Seruan
ketiga: “Ibu, inilah anakmu” dan kepada Yohanes, “Inilah ibumu” (Yoh.
19:26-27).
h. Suasana
kegelapan selama 3 jam (Mat. 27:45).
i.
Seruan keempat: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” (Mat. 27:47).
j.
Seruan kelima: “Aku haus” (Yoh. 19:28).
k. Seruan
keenam: “Sudah genap” (Yoh. 19:30).
l.
Seruan ketujuh: “Bapa, ke dalam tanganMu, Aku serahkan
nyawaKu” (Luk.23:46).
B.
Arti Kematian Kristus
Kematian Kristus bukanlah
kematian yang sia-sia, karena ketidakberdayaan melawan keputusan hukuman salib.
Namun sebaliknya, justru dalam kematianNya mengandung banyak makna dan
pekerjaan Allah. Arti kematian Kristus adalah:
1.
Rencana Allah Perlu Diterima
Jalan keselamatan itu
adalah pekerjaan Allah sendiri. Itu bukan pekerjaan manusia. Kristuslah
satu-satunya yang telah menempuh jalan “kematian yang membawa hidup” itu secara
sempurna. Itulah sebabnya hanya Dia yang menjadi satu-satunya jalan keselamatan
(Yoh. 14:6). Rencana dan usaha Allah
yang telah disempurnakan dan dilaksanakan oleh Yesus Kristus itu harus diterima
jika manusia ingin mendapatkan hidup kekal. Kematian Kristus tidak secara
otomatis merubah status dan kondisi kita. Kristus tidak dapat menyelamatkan
kita jika kita terpisah dari tanggung jawab dan tanggapan kita terhadapNya.
2.
Tempat Salib dalam Perjanjian Baru
a.
Kurang lebih seperempat dari tulisan Injil-injil
membicarakan tentang salib. Injil-injil itu di samping menunjukkan fakta
sejarah dari kematian Yesus juga sekaligus menunjukkan maksud yang terkandung
di dalam kematianNya itu.
b.
Khotbah orang-orang Kristen yang mula-mula menunjukkan
adanya perhatian kepada kematian Yesus (Gal. 6:14; 1Kor. 2:2). Peristiwa
penyaliban dan kematian Yesus ini dapat kita jumpai di seluruh Perjanjian Baru.
c.
Kematian Yesus lebih banyak dijelaskan dari pada
kebangkitanNya. Walaupun demikian kedua peristiwa itu sama pentingnya.
Masalahnya ialah bahwa salib lebih sulit dijelaskan dan sulit diterima oleh
manusia.
d.
Kebangkitan Kristus hanya diumumkan saja oleh saksi-saksi
yang melihat tanpa suatu usaha pembelaan. Kematian Kristus menuntut suatu
penjelasan panjang lebar untuk membela dan menyatakan artinya (apologetika).
Kematian Tuhan sulit dijelaskan hanya dengan beberapa statement (pernyataan)
saja.
e.
Bagi dunia (manusia) yang dinamakan “skandal salib”
adalah suatu peristiwa yang keji dan memalukan karena nampaknya sebagai suatu
kegagalan hidup dari seorang ternama. Shock yang dialami oleh murid-murid waktu
Yesus disalibkan terlihat dalam Matius 27:40-42 ketika Yesus diejek
habis-habisan. Paulus juga mengemukakan dalam 1 Korintus 1:23 bahwa salib
adalah kebodohan belaka. Inilah cara hidup yang ditolak oleh setiap manusia.
Hal ini tidak menarik bagi manusia sehingga memerlukan banyak penjelasan.
f.
Manusia pada umumnya hanya ingin menerima kesenangan,
kseuksesan, sehingga sulit menerima kebangkitan. Jalan yang ditempuh Kristus
yaitu “mati dan hidup” merupakan hal yang tidak menarik dalam akal, perasaan
dan keinginan manusia. “Dibaptiskan dalam kematian Kristus” (Rm.6:3; Luk.
12:50) bukan merupakan cara hidup yang menarik.
C.
Prinsip-prinsip yang Dasar dalam berita Kesengsaraan
Kristus
1.
Peranan Manusia.
Penolakan (Yoh. 1:11; Mrk.
12:10). Dalam hal ini manusia tidak dipaksa melakukan penolakan itu. Manusia
membuat pilihan menolak Kristus. Mereka bukan harus menolak Dia. Yesus sendiri
menubuatkan bahwa Ia sesungguhnya akan jatuh ke tangan pengkhianat-pengkhianat.
Pengkhianat pertama muncul waktu perjamuan Tuhan (Mrk. 8:31; 10:33; 14:41).
Selanjutnya terjadi pembunuhan. Petrus menuduh pendengar-pendengar bahwa
merekalah yang membunuh Yesus (Kis. 2:23). Stefanus berkata juga dalam KPR
7:52. Paulus juga menekankan hal yang sama dalam KPR 13:28 dan 1
Tesalonika 2:14.
Jadi Perjanjian Baru
menyimpulkan bahwa tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang diperankan oleh
manusia yaitu penolakan, pengkhianatan dan
pembunuhan adalah atas kemauan manusia sendiri. Manusia
yang melakukannya atas keputusan pribadi mereka dan bukan dipimpin Allah agar
mereka dapat menolak, mengkhianati dan membunuh Kristus.
2.
Peranan Yesus.
a. Alkitab
mencatat bahwa kematian Kristus juga dikarenakan penyerahan nyawa oleh Kristus
sendiri (Mrk. 10:45; Yoh. 10:11; 15;17). Hal ini dengan tegas menyatakan bahwa
kematian Yesus bukan merupakan korban keadaan. Ia bukannya mati tak berdaya di
salib karena kehabisan tenaga dan darah. Ia sebenarnya bisa mnyuruh
malaikat-malaikat untuk menghancurkan musuh-musuhNya (Mat. 26:53). Namun Ia
menyerahkan diriNya dengan rela di tengah-tengah puncak kejayaan hidupNya.
b. Yudas,
Kayafas, Herodes, Pilatus dan kepala pengawal bukannya memainkan suatu drama
yang sudah diatur oleh Allah dan Yesus harus menerima “peran” itu sebagai
nasibNya. Peristiwa ini bukanlah suatu
peristiwa pewayangan di mana Allah bertindak sebagai dalangnya. Yesus rela
menyerahkan diriNya demi keselamatan manusia seperti yang dikataknNya dalam
Markus 10:45.
3.
Peranan Allah.
Wahyu yang mendahului. Nabi
demi Nabi menubuatkan kematian Yesus. Para Nabi ini membawa berita mereka dari
Allah.
a. Mazmur
22:2 menunjukkan bagaimana perkenanan Bapa kepada Anak, seperti yang
dikemukakan Markus 1:11.
b. Peranan
Anak berkenaan dengan rencana Allah (Gal. 1:3,4; 2Kor. 5:19) untuk
menyelamatkan manusia.
c. Dengan
mempelajari Alkitab kita yakin bahwa usaha Allah ialah mengambil tubuh insani
dan tubuh itu kudus tak bercacat (Ibr. 4:15), bahkan disengsarakan dan mati
tanpa dosa karena dijadikan dosa (2Kor. 5:21), kemudian bangkit demi
keselamatan manusia.
d. Pengutusan
Yesus untuk mati disalib membuktikan kasih Allah sepenuhnya, yang tidak sama
dengan kasih manusia (Yoh. 3:16; Rm. 5:8; Yoh. 15:13).
e. Mengakhiri
Hukum Taurat dan memberi Anugerah (Ef. 2:15). Taurat sudah diturunkan tetapi
tidak berhasil menyelamatkan manusia, malah sebaliknya menjadi cermin dan
kelemahan yang melaluinya orang mengenal dosa.
f.
Sebagai pengadilan Allah (Yoh. 3:18,19). Reaksi dan sikap
manusia kepada salib Kristus merupakan pengadilan bagi dirinya sendiri.
Kematian Kristus memiliki dua sisi, pengadilan bagi yang tidak percaya dan
kemenangan bagi yang percaya (Mrk. 9:40; Luk. 9:50; Yoh. 12:31). Di dalam
kematian Yesus murka Allah ditumpahkan.
g. Allah
mendamaikan diriNya dengan manusia dengan jalan salib. Manusia berdosa secara
posisi menempatkan diri mereka pada posisi melawan Allah (Rm. 3:25; 1Yoh. 2:2;
4:10; 2Kor. 5:18).
KEBANGKITAN KRISTUS
Istilah kebangkitan berasal dari suatu kata bahasa latin
“ressurrectio” dan dalam bahasa
Yunani “egeiro anastasic,” yang artinya “dibangkitkan”. Dalam PB istilah
kebangkitan berarti melepaskan tubuh dari kematian, yang artinya tubuh
dihidupkan kembali. Secara komprehensif definisi kebangkitan adalah mendirikan
tubuh lagi sehingga tubuh itu dilepaskan dari kuasa maut dan diberikan hidup
lagi. Dalam PL terminologi ini mengacu pada hidup kekal bagi Israel. Di antara
PL dan PB ditekankan hidup kekal perseorangan dan pemikiran mengenai kebangkitan
dimulai pada masa Yesus, di mana ada kepercayaan hidup sesudah mati seperti
dalam Matius 14:2; Markus 6:14 dan Lukas 9:7. Ada di antara orang waktu itu yakin Yesus sama dengan Yohanes
Pembaptis yang hidup lagi. Marta yakin pasti ada kebangkitan (Yoh. 11:24),
demikian juga orang Farisi, kecuali orang Saduki yang menolak adanya
kebangkitan (Mat.22:23-33; Mrk. 12:18-27; Luk. 20:27-40).
A.
Yesus Menubuatkan KebangkitanNya
1. Yesus
bertolak dari tanda nabi Yunus (Mat.12:39; 16:4; Luk.11:29).
2. Yesus
akan membangun Bait Allah dalam tiga hari (Yoh.2:19)
3. Yesus
memberitahukan murid-murid supaya tidak melapor kemuliaan transfigurasi sampai
sesudah kebangkitanNya (Mrk.9:9; Mat.17:9).
4. Yesus
berjanji akan menjumpai murid-murid di Galilea sesudah kebangkitanNya (Mat.26:32)
B.
Waktu KebangkitanNya
Banyak kalangan yang
mempersoalkan waktu kebangkitan, yaitu yaitu “bangkit hari ke-3” atau “3 hari,
3 malam”. Pada abad pertama hal ini bukan merupakan permasalahan karena
setengah hari dianggap sama dengan sehari. Kematian dan kebangkitan Kristus
meliputi 3 hari. Yesus disalibkan jumaat setelah jam 09.00 pagi, Ia mati jam
15.00 sore, Ia dimasukkan ke kuburan kurang lebih jam 18.00 sore (1 hari /
malam). Ia dalam kuburan sepanjang Sabtu (hari kedua). Kebangkitan pagi-pagi
benar hari minggu (1 hari penuh). Dengan demikian terbukti bahwa kebangkitan
Yesus pada hari yang ketiga.
C.
Kebangkitan Yesus adalah Fakta yang Benar
Yesus bangkit!! TubuhNya
tidak tetap berada di dalam kubur. Tubuh Yesus diubah sehingga tidak lagi dapat
dibatasi oleh waktu dan ruang atau dibatasi oleh kematian.
Matius 28:
Markus 16:1-10:
Lukas 24:
Yohanes 20,21:
KPR 1:1-8;
1Korintus 16:3-7:
D.
Penolakan-penolakan terhadap Kebangkitan Kristus
1. Teori
“Stolen Body”.
Kelompok ini percaya bahwa
murid-murid mencuri tubuh Yesus. Namun pendapat ini mental, karena kenyataannya bahwa murid-murid itu sendiri takut,
bersembunyi, sedangkan kubur Yesus dijaga, dan mereka juga kaget dengan berita
kebangkitan Yesus. Realita yang dialami murid membantah pernyataan teori ini.
2. Teori
“Swoon”.
“Sesungguhnya Yesus pingsan
saja di dalib. Setelah Ia dikuburkan, Ia hidup lagi.”
Namun teori ini dibantah
dengan bukti yang nyata dalam Alkitab, yaitu lambung Yesus yang ditusuk
sehingga mengeluarkan darah dan air (Yoh.19:33-34). Selanjutnya, pertanyaan
yang diajukan terhadap teori ini ialah: bagaimanakah dengan batu itu? Bukankah
batu yang dimeteraikan dan dijaga, namun kemudian batu itu telah diambil dari
kubur membuktikan bahwa Yesus telah bangkit?
3. Teori
“Wrong Tomb”.
“Wanita-wanita itu salah
dalam menemukan kuburan Yesus, mereka masuk ke kubur lain. Seorang anak
memberitahu kuburan yang lain, tapi murid-murid salah paham”. Teori ini dapat
disangkal dengan menunjukkan jenazah yang ada di kuburan tersebut.
4. Teori
“Vission”.
“Kebangkitan Yesus hanya
suatu penglihatan saja”. Jika pandangan ini benar, jenazah Yesus tentu bisa
ditunjukkan dan masih berada di kubur. Fakta kubur yang kosong membatalkan
teori ini.
5. Teori
“Telegraph”.
“Hanya ada komunikasi
secara rohani oleh Yesus”. Ini pun dapat dipatahkan dengan bukti bahwa Yesus
bercakap-cakap dengan murid-murid dan menyuruh mereka meraba tubuhNya setelah
Ia bangkit (Luk. 24:39-43).
6. Teori
“Legendary”.
“Kebangkitan Yesus adalah
suatu mitos, cerita dongeng tentang adanya Yesus secara rohani”.
7. Teori
“Hyperbolic”.
“Murid-murid Yesus terlalu
menekankan adanya Yesus itu secara rohani, sampai ada orang yang menerima
pikiran itu”.
8. Teori
“Annibilation”.
“Supaya murid-murid percaya
hidup kekal, mereka membinasakan tubuh jenazah Yesus.
Semua keyakinan tersebut di
atas harus kita tolak karena keyakinan akan kebangkitan Yesus adalah pusat
kepercayaan kita. Kematian dan pekerjaan Yesus tidak berarti apa-apa jika Yesus
tidak bangkit.
E.
Tulisan Mengenai Kebangkitan Kristus
1.
Waktu yang tepat.
Markus mencatat pagi-pagi
benar pada hari pertama.
Lukas mencatat pagi-pagi
benar pada hari pertama.
Matius mencatat pagi hari
pertama masih gelap. Akan tetapi perbedaan ini tidak membatalkan kebenaran
kebangkitan Yesus.
2.
Nama dann Jumlah Wanita yang ke Kuburan.
Markus melaporkan yang
pergi ke kuburan ialah Maria Magdalena, Maria ibu Yesus, Salome.
Matius melaporkan hanya
Maria Magdalena dan Maria yang lain.
Lukas hanya menunjuk pada
Mereka.
Yohanes hanya menyebut
Maria Magdalena.
3.
Beberapa Malaikat ada di Kuburan
Matius dan Markus
menyaksikan hanya ada satu malaikat.
Lukas dan Yohanes melihat
ada dua malaikat.
Terdapat perbedaan mengenai
berita yang dikirim kepada murid-murid Yesus. Perbedaan hanya karena satu Injil
menambahkan apa yang tak dimasukkan oleh Inji-injil yang mula-mula.
Perbedaan-perbedaan seperti yang ditemukan di atas, tidaklah sama sekali
mengabaikan fakta bahwa peristiwa itu sungguh-sungguh terjadi. Hal seperti itu
menyatakan bahwa mereka (para penulis) sedang menyanyi dalam harmony, dan bukan
unison.
F.
Pembuktian Kebangkitan Kristus
1.
Dalam Kitab Injil
a.
Matius 28:9& Yohanes 20:18; Tuhan Yesus berbicara
dengan rombongan Maria Magdalena dan mereka menyentuh kaki Yesus.
b.
Matius 28:18-20; Tuhan Yesus berbicara dengan
murid-murid.
c.
Markus 16:14; Tuhan menampakkan diri kepada sebelas
murid.
d.
Lukas 24:17,25; Yesus berbicara dengan murid-murid
e.
Yohanes 20:27; Tuhan berbicara dengan Tomas dan
murid-murid yang lain.
2.
Dalam Kisah Para Rasul
a.
1:1-3: Empat puluh hari setelah bangkit, Yesus
berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara dengan mereka yang dijumpai.
b.
1:22-26: Pemilihan seorang pengganti Yudas untuk menjadi
saksi kebangkitan Yesus.
c.
2:27-32: hotbah Petrus pada hari Pentakosta menyebutkan
bahwa Kristus telah bangkit.
d.
4:33: Kesaksian para murid Tuhan Yesus.
e.
5:31: Tidak hanya dibangkitkan, Allah juga meninggikan
Kristus pada posisi dengan otoritas.
f.
10:40-41: Ada para saksi yang menghadiri kebangkitanNya.
g.
17:31: Penghakiman mendatang ditandai dengan kebangkitan
Kristus.
h.
26:23: Kepada semua orang, kebangkitan itu diproklamasikan.
3.
Dalam Tulisan Paulus
a.
Roma 1:14; 4:24: Kebenaran tergantung pada kebangkitan
Kristus.
b.
Roma 8:11: Kebangkitan Kristus membangkitkan tubuh yang
fana.
c.
1 Korintus 9:1: Rasul Paulus telah melihat Tuhan.
d.
Galatia 1:1: Paulus menjadi rasul karena Kristus telah
bangkit.
e.
Efesus 1:20: Kristus bangkit dan duduk di sebelah kanan
Bapa.
f.
1 Tesalonika 1:10: Kristus telah dibangkitkan dan
sekarang ada di sorga.
4.
Dalam Tulisan Rasul Petrus
1 Petrus 3:21: Diselamatkan
oleh kebangkitan Kristus.
G.
Sifat Tubuh Kebangkitan Yesus
1. Tubuh
kebangkitan Tuhan Yesus adalah tubuh sejati, bukan bayangan atau penglihatan.
Tubuh itu sama dengan tubuh yang dikubur sehingga dapat dikenali oleh
murid-muridNya (Yoh.20:27)
2. Tubuh
kebangkitan Tuhan Yesus adalah tubuh yang dipermuliakan, telah diubah dengan
esensi yang kekal. Pembatasan diri ditiadakan. Tubuh yang telah diubah ini
membuat murid-murid tidak mengenali Yesus dengan baik (Yoh.20:19-20;
Luk.24:31;33;34). Sesudah kenaikan Yesus dipermuliakan lagi. Bukti tubuh
kebangkitan Tuhan Yesus:
a. Kis.
7:56; Stefanus melihat Tuhan Yesus berdiri di sebelah kanan Bapa lengkap dengan
kemuliaanNya.
b. Kis.9:3-6;
Kemuliaan Kristus begitu besar dan luar biasa sehingga Paulus yang melihatnya
menjadi buta.
c. Why.
1:12-20; Melihat kemuliaan Kristus dalam kebangkitanNya, Yohanes jatuh di
kakiNya.
Seperti tubuh kebangkitan
Kristus itulah tubuh kebangkitan orang-orang percaya nantinya (Ef. 5:27; Fil.
3:21; 1Yoh. 3:2).
H.
Implikasi Teologi Kebangkitan Kristus
1.
Kebangkitan Kristus merupakan suatu konfirmasi tentang ajaran kebenaran ajaran-ajaran Kristus (Mat.
28:6). Pernyataan Kristus tentang kematian dan kebangkitanNya digenapi tepat.
Ini menguatkan kita untuk percaya bahwa ajaran-ajaran lainnya benar juga.
Ajaran-ajaranNya tentang kedatanganNya yang kedua kali pasti digenapi juga
(Yoh. 14:1-3)
2.
Kebangkitan Kristus merupakan suatu pernyataan tenang pribadi dan pekerjaan Kristus. Yesus Kristus
ternyata dianut secara universal oleh gereja sebagai Anak Daud (kemanusiaanNya)
dan Anak Allah (keilahianNya). KebangkitanNya adalah bukti keilahianNya (Rm.
1:4)
3.
Kebangkitan Kristus merupakan suatu pernyataan yang ada hubungannya dengan kebangkitan orang-orang percaya.
Pengharapan hidup kita tergantung mutlak kepada kebangkitan Kristus. Karena
Ia bangkit, kita juga akan mengalami kebangkitan itu (1Ptr. 1:3-4, bdk.
2Kor.4:14; 1Kor.15:20;21;23).
4.
Kebangkitan menjadi bukti kebenaran Alkitab dan kebenaran asas
“inerrancy” (Kis.2:27; Mrk. 9:4).
5.
Kebangkitan Kristus merupakan suatu pengaruh terhadap kehidupan rohani di masa kini dari orang-orang
Kristen (Rm.6:4,5,11; Ef.1:18-20).
6.
Kebangkitan Kristus merupakan suatu langkah pertama dalam tahap-tahap permuliaanNya. Kebangkitan pada
hakekatnya merupakan bukti keilahian, kemanusiaan dan kuasa penyelamatan dari
dosa.
7.
Kebangkitan Kristus
membawa Kristus pada pelayananNya
yang baru bagi orang-orang percaya. Ia berfungsi sebagai Juru Syafaat saat
ini bagi orang-orang percaya. Pentingnya doktrin ini diungkapkan oleh rasul
Paulus waktu ia berkata dalam 1Korintus 15:17; “Bila Kristus tidak dibangkitkan,
imanmu sia-sia adanya; kamu masih berada di dalam dosa-dosamu.”
8.
Kebangkitan Kristus menjadi tumpuan pelayananNya di masa kini dan di masa depan.
KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS
A.
Tiga Catatan
Alkitab tentang Peristiwa Kenaikan
1.
Markus 16:19; Ia disaksikan terangkat (19), Ia dinyatakan
duduk di sebelah kanan Allah (19), murid-muridNya menyebar untuk bersaksi ke
seluruh penjuru (20), Tuhan bekerja dan meneguhkan firmanNya (20).
2.
Lukas 24:50-53; ada dua catatan tambahan, yaitu: Ia
memberkati mereka. Ia terangkat (anaphero) selagi memberkati mereka. Murid-muridNya berangkat dengan sukacita
kemudian mereka berbakti.
3.
Kisah Para Rasul 1:9-12; ini ayat-ayat klasik tentang
kenaikan Yesus Kristus. Empat istilah penting disini ialah:
a. Kata
“eperthe” dalam yat 9 yang
diterjemahkan “terangkatlah Ia.” Dalam Kis.27:40 istilah ini dipakai untuk
menyatakan layar yang dipasang untuk memulai perjalanan. Bentuk pasif dari kata
kerjanya menyatakan bahwa Allah Bapa-lah yang melakukan pekerjaan pengangkatan
itu.
b. Kata
“hypelaben” dalam ayat 9 berarti
“menyambut” atau “menopang” dan diterjemahkan “menutupiNya”. Awan dalam PL
melambangkan kemuliaan dan kehadiran Allah. Ini sekaligus menyatakan kepada
kita bahwa kenaikan Yesus disambut oleh hadirat dan kemuliaan Bapa, yaitu Allah
sendiri. Keadaan ini sama dengan pengalamanNya waktu Yesus dipermuliakan di
atas gunung. Sekaligus peristiwa ini menyatakan pengembalian Yesus ke dalam
kemuliaan pra-inkarnasi-Nya.
c. Kata
“porenomenou” (ayat 10), artinya
naik. Arti literal kata ini menunjukkan seseorang yang melakukan perjalanan
naik. Gambaran di sini adalah bahwa Yesus meninggikan dunia dan melakukan
perjalanan ke sorga. Ada perpindahan tempat yang sungguh-sungguh dan bukan
pergantian keberadaan dan bukan juga pelenyapan diri.
d. Kata
“analemphteis” (ayat 11), artinya
“disambut” atau “diterima di atas” ini tentunya merupakan klimaks proses
perjalanan kenaikanNya ke sorga. Pemakaian kata “terangkatlah” dalam Alkitab
bahasa Indonesia kurang tepat menggambarkan peristiwa ini. Sebab gambaran di
sini bukannya menyatakan proses kenaikanNya, melainkan menyatakan titik puncak
dari proses itu. Ia telah tiba di tujuan akhirNya yaitu sorga (Ibr.4:14; 1Ptr.
3:22).
B.
Sifat KenaikanNya
Sifat kenaikan Yesus ialah:
a.
Secara perlahan-lahan (berangsur-angsur)
b.
Kelihatan dengan mata manusia
c.
Secara jasmaniah dan normal
d.
Disambut oleh awan.
Dengan demikian dapat
dikatakn bahwa kenaikan Yesus membuktikan Keilahian Kristus kembali kepada
pemanufestasian kemuliaan pra-inkarnasi. Kemuliaan Kristus masuk dan dipermuliakan
di sorga. Sifat kenaikan ini juga merupakan sifat kedatanganNya yang kedua kali
(Kis. 1:11b).
PEMERINTAHAN KRISTUS PADA MASA KINI
A.
Kristus Menjadi Tuhan Alam Semesta
Hal inidapat dilihat dalam
kenyataan bahwa Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang berarti Kristus
mengambil bagian dalam kemuliaan Bapa tanpa menggantikan / meniadakan Sang
Bapa. Ia bersama Bapa memerintah alam semesta dan segala makhluk di dalamnya. Kristus
merupakan penguasa tertinggi.
Dalam 1Petrus 3:22
dinyatakan bahwa Yesus berkuasa atas penguasa-penguasa dan kekuatan-kekuatan,
dan kerajaan dan tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja,
melainkan juga di dunia yang akan datang. Demikian juga Efesus 1:22 yang
menyatakan bahwa segala sesuatu telah diletakanNya di bawah Kristus. Kekuasaan
atas alam semesta yang dinyatakan oleh kedudukanNya di sebelah kanan Allah
Bapa, juga mendemonstrasikan kekuasaanNya atas setan. Ini merupakan jaminan
kepada orang-orang percaya. Meskipun pencobaan bukanlah ilusi belaka, Kristus
mampu memberi pertolongan kepada umatNya di saat memerlukannya. Kemenangan
total Kristus dan kekalahan total si Iblis akan terjadi di akhir zaman
(Maz.140:1; 1Kor.15:24-28).
B.
Kristus Sebagai Kepala Gereja
Dalam pernyataan Alkitab
Efesus 1:22, Kristus dinyatakan sebagai Tuhan atas semesta tetapi juga sebagai
kepada Gereja yang berarti menyatakan kehadianNya (Rm. 8:23; 2Kor.3:1; Gal.4:6;
Fil.1:19; 1Ptr.1:11).
Kehadiran ini berhubungan
dengan kesatuan dengan orang-orang percaya. Pekerjaan Tuhan ini suatu misteri
(mysterion) artinya tak diwahtukan sebelumnya (Rm. 16:25-26). Kehadiran Kristus
ini merupakan jaminan dan pertanda bahwa seseorang adalah milik Kristus dan
berhak menjadi sasaran kasih dan pelayananNya.
C.
Kristus Pemberi Hidup dan Pengharapan
Roh Kudus diutus Tuhan ke
dunia ini untuk melakukan pekerjaan “meyakinkan,” “melahirkan kembali,”
“memetraikan,” “mendiami”dan “membaptiskan” manusia beriman, tetapi Kristus
tetap berfungsi sebagai pemberi hidup dan pengharapan. Tentang pemberian hidup
ini terdapat dalam beberapa kitab (Yoh. 1:4; 10:10; 11:25; 14:6; Kol. 3:4;
1Yoh. 5:12).
Tentang pemberian
pegharapan terdapat dala Kolose 1:27; 1Yoh.3:2; Rm. 8:20-23.
D.
Kristus Berfungsi Sebagai Imam Besar
Sebagai Imam Besar, Ia
lebih tinggi dari harun karena Ia tanpa dosa dan menjadikan diriNya sebagai
domba yang dikorbankan. Yesus kekal adanya. Hal ini direalisasikan pada masa
penjelmaanNya. Kini Yesus berada di sebelah kanan Allah Bapa. Dalam peranNya
sebagai Imam Besar, Ia berfungsi sebagai:
1. Juru
Syafaat bagi orang percaya (Rm. 8:34; Ibr. 7:25). Kata “entouksia” yang digunakan diterjemahkan dengan doa syafaat. Fungsi
juru syafaat ini berhubungan dengan kemenangan rohani orang-orang percaya.
Mereka senang karena jaminan rasa aman dalam Kristus, pengharapan kekal dalam
Kristus, jaminan pemeliharaan dari bahaya yang mengancam tubuh mereka, dan
jaminan bahwa mereka akan disucikan.
2. Kristus
sebagai Kepala Imamat Yang Rajani. Ia dilukiskan sebagai Imam Besar sedangkan
orang-orang percaya merupakan imam-imam.
Hal-hal yang berhubungan dengan fungsi Kristus ini ialah:
a. Roma
12:1. Menyatakan tentang pentingnya pengorbanan tubuh. Pengamatan ayat 2
menunjukkan bahwa kata “tubuh” mewakili totalitas keberadaan. Bandingkan dengan
pengorbanan binatang dalam PL. Sifat penyembahan itu ialah hidup, kudus dan
berkenan kepada Allah.
b. 1Petrus
2:5,9; Ibrani 13:15, menyatakan tentang persembahan pujian oleh orang-orang
beriman. Inilah suatu fungsi yang mempunyai sifat kekekalan. Bukan lagi dengan
kemenyan yang dibakar dan aromanya memenuhi rumah sembahyang ataupun kabah
seperti dalam PL, melainkan penyembahan yang hidup dan persembahan orang-orang
percaya itulah yang diutamakan kini.
c. Ibrani
13:16, menyatakan persembahan keempat yang patut dilakukan imamat rajani, yaitu
yang merupakan persembahan harta milik. Alkitab menyatakan bahwa hal itu
hendaknya dilakukan dengan sistematis, teratur (1Kor. 16:2), menuruti porsi
sebenarnya, dengan pengorbanan (2Kor.8:20), dengan melimpah (2Kor.9:6,13),
dengan sukacita, dengan percaya bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhannya
(2Kor. 9:7)
d. 1Tesalonika
5:17, menyatakan persembahan dan syafaat imam-imam yang rajani. Ini disebabkan
karena orang percaya itu mempunyai hak menghampiri ruang maha suci Sorgawi
(Ibr. 10:19-22). Namun Efesus 6:18 menekankan bahwa doa itu harus dinaikkan
bagi keperluan orang lain (doa syafaat).
Fungsi-fungsi sebagai imam
di atas adalah didasarkan pada keimaman Yesus Kristus dan merupakan kunci
perkembangan pribadi orang Kristen dan kunci pelayanan yang berhasil.
LUKISAN LAIN YANG MENYATAKAN PERAN KRISTUS DI MASA KINI
1.
Adam Terakhir.
Dalam 1Korintus 15:45
dikatakan bahwa “Adam terakhir menjadi roh yang menghidupkan,” selanjutnya
dalam 1Korintus 15:47 dikatakan “Manusia kedua” berasal dari sorga. Pernyataan
dalam 2Korintus 5:17 mengenai “Ciptaan Baru” disebut sebagai akibat kehidupan
di dalam Kristus (Gal. 6:15).
Nats ini dan nats lainnya
seperti Roma 5:12-21 dan Efesus 2:1-10 menunjukkan pekerjaan Yesus sebagai Adam
terakhir ialah menciptakan suatu manusia baru yang terdiri dari orang-orang
percaya yang telah memiliki hidup kekal dari Kristus.
2.
Tubuh / Kepala Gereja.
Sebagai pemberi hidup baru
/ kekal, Tuhan Yesus juga memimpin dan mengarahkan kelompok orang percaya yang
bersama-sama dinyatakan di sini sebagai tubuhNya. Tubuh Kristus adalah
orang-orang percaya, baik Yahudi maupun non Yahudi, di mana pembentukannya
melalui pembaptisan oleh Roh Kudus ke dalam kematian Kristus (1Kor. 12:13; Rm.
6:3,4). Adapun formulasi tubuhNya ini dimulai pada KPR 13, di mana pelayanan
kepada bangsa-bangsa dimulai pada pengutusan Paulus dan Barnabas. Anggota tubu
Kristus (Ef. 5:30) memiliki persamaan-persamaan yang membedakan mereka dari
hidup yang lama. Jadi pengertian Kristus sebagai Kepala gereja menunjukkan
kepada fungsinya sebagai Tuhan yang mempunyai kuasa memimpin (1Kor. 11:1; Ef.
1:22-23; 5:23,24; Kol. 1:18). Tetapi Yesus bukan saja memimpin melainkan juga
mendewasakan dan mengasihi (Ef. 5:29) TubuhNya.
Sebagai Kepala, Ia juga
terlibat dalam proses penyucian yang berlangsung atas orang percaya (positional
– progresif – perfect). Di pihak lain TubuhNya bergantung mutlak kepadaNya
(Fil. 4:13). Dan kesatuan Tubuh itu bergantung pada kesatuan anggota-anggota
tubuh itu kepadaNya (Kol. 2:19). Dalam kesatuan itu, anggota-anggota tubuh itu
saling menguatkan sesamanya.
3.
Gembala Agung (Ibr. 13:20; 1Ptr. 5:1-4).
Pengertian yang terkandung
di dalam lukisan ini ialah bahwa Kristus Gembala Agung itu mencari dan
menyelamatkan domba-dombaNya (Luk. 15:3-7; Yoh. 10:1-28). Bahwa Ia memimpin dan
melindungi domba-dombaNya yang pada hakekatnya tidak berdaya. Suara-Nya sebagai
Gembala dikenal oleh domba-dombaNya (Yoh. 10:4). Domba-domba sejati akan
mengikuti gembalanya apabila ia mendengar suara gembalanya. Bahwa Ia memberikan
kepada domba-dombaNya hidup berkelimpahan. Bahwa domba-dombaNya ditugaskan
mencari domba-domba lain yang tersesat (Yoh. 10:6).
4.
Pokok Anggur (Yoh. 10:16).
Beberapa prinsip yang
diketengahkan oleh nats ini ialah:
a.
Bahwa buah yang benar diperoleh karena adanya hubungan
yang benar dengan pokok anggur yang benar. Rupanya tidak banyak dibicarakan
mengenai carang yang tidak berbuah dengan pokok anggur karena tekanan di sini
adalah “carang yang berbuah”. Tekanan dalam 15:6 lebih mengutamakan kegiatan
Tuhan dalam memelihara carang yang berbuah itu persyaratannya ialah hubungan
yang benar dengan pokok anggur.
b.
Bahwa persyaratan utama untuk berbuah ialah “tetaplah
kamu di dalam Aku” (15:4) adalah suatu jenis hubungan di mana orang-orang
percaya memperoleh keuntungan penuh dari Kristus. Hal ini menuntut ketaatan
kepada Kristus seperti tertera dalam perintah Yesus sendiri (Yoh. 15:10).
Ternyata yang diketengahkan di sini ialah proses “penyucian” di mana Allah Anak
berperan bersama-sama (Yoh. 15:2-3). Jadi sebagai pokok anggur yang benar,
Yesus berfungsi menyucikan hidup orang-orang percaya agar bisa menghasilkan
buah. Dan doa-doa mereka dijawab tergantung mutlak kepada ketergantungan mereka
kepada Yesus.
5.
Batu Penjuru.
Nats yang paling terkenal
menggambarkan lukisan Batu Penjuru ialah 1Petrus 2:4-8; Efesus 2:20. Kristus di
sini digambarkan sebagai alas / pondasi
yang tidak bisa ditiadakan apabila orang-orang percaya ingin hidup mereka
berguna kini dari dalam kekekalan (1Kor. 3:11-15)
Bahkan Batu Penjuru Kristus
penting dalam menegakkan struktur sistematis dari suatu bangunan. Tanpa
mengutamakan Dia, tubuhNya akan menjadi goyah dan bahkan roboh dengan sia-sia.
Suatu hak istimewa Tubuh Kristus ialah Batu Penjuru itu “hidup”. Jadi di samping
fondasi Tubuh itu kuat karena nama Yesus sebagai Batu Penjuru bukan yang mati,
tetapi yang hidup, maka TubuhNya di dalam mana Ia berdiam (1Ptr. 2:5) juga
hidup adanya. Jadi sifat utamaNya ialah mengembangkan secara kuantitas, tetapi
juga secara kualitas.
6.
Sebagai Mempelai Laki-Laki
Lukisan ini menunjukkan
kepada pengalaman puncak TubuhNya dalam menerima pekerjaan Kristus bagi Tuhan
itu. Pekerjaan Kristus bagi mempelai perempuan ialah:
a.
Menyiapkan tempat bagi mempelai perempuan di akhirat
(Yoh. 14:2). Hal ini merupakan jaminan yang merupakan penghiburan pasti bagi
anak-anakNya (anggota tubuh Kristus). Sementara ada orang yang menganggap bahwa
tempat ini merupakan Yerusalem Baru yang dipersiapkan bagi orang-orang percaya.
b.
Menyiapkan TubuhNya sebagai mempelai yang tak tercela.
Ini termasuk penyucian seperti tertera
dalam Efesus 5:22-33. Persiapan itu dilaksanakan melalui kematian di salib (Ef.
5:25), penyucianNya kini (Ef. 5:26), persatuan puncak (Ef. 5:27).
KARYA
TUHAN YESUS DI MASA YANG
AKAN DATANG
Sesudah kenaikanNya ke sorga, Ia duduk di
sebelah kanan Allah Bapa, dan artinya ialah bahwa Ia telah diberikan otoritas
atas semua ciptaan Allah baik insani maupun non-insani. Ia kini menjadi
penguasa Kerajaan Allah yang Rohani atau Kerajaan Rohani Allah dan Kepala
Gereja. Pelayanan ini akan berakhir pada masa Gereja yaitu pada saat gereja
diangkat dari bumi ini.
A.
Rapture (Pengangkatan Gereja)
1.
Dalam peristiwa ini Tuhan akan datang di
udara sesudah sangkakala dibunyikan untuk menyongsong umatNya, yakni Tubuh
Kristus (1Tes. 4:16-17). Ia datang sebagai Mempelai laki-laki yang menyongsong
Gereja di udara tanpa menginjakkan kakiNya di bumi.
2.
Orang-orang percaya yang sudah mati
dibangkitkan dan orang-orang yang masih hidup diangkat dan mereka semua dengan
sekejap mata diubah dari tubuh insani yang fana menjadi tubuh baru, tubuh
kebangkitan yaitu tubuh kemuliaan, dan selannjutnya prosesi masuk surga
bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus. Mereka yang tidak lahir baru, yakni
orang-orang yang tidak percaya, akan tertinggal dan memasuki masa Tribulasi
yakni masa siksaan yang lamanya 7 tahun (Dan.7:27).
B.
Hakim Di Bema
Bema yang
artinya pengadilan Kristus, adalah tempat di mana warga Tubuh Kristus menghadap
Hakim dan masing-masing memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri (Rm.
14:12), sebagai orang-orang yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus ke
dalam Kerajaan Allah (Yoh. 3:3,5).
Yesus Kristus
sebagai Hakim yang memberi pahala berupa mahkota kepada semua orang percaya.
Pahala-pahala itu ialah:
1.
Mahkota Abadi (1Kor. 9:25).
2.
Mahkota Kebenaran (2Tim. 4:8).
3.
Mahkota Kemegahan (1Tes. 2:19).
4.
Mahkota Kehidupan (Yak. 1:12).
5.
Mahkota Kemuliaan (1Ptr. 5:4).
C.
Ibadah Raya Di Surga
Sesudah
pembagian pahala berupa mahkota, kemudian umat Allah memasuki ibadah raya di
sorga. Jika diperhatikan dalam struktur kitab Wahyu, peristiwa ini terjadi
sesudah masa Gereja dan sebelum masa tribulasi (Why. 4,5). Dalam pasal lima,
Tuhan dipuji sebagai Penebus, dengan nyanyian baru.
Tuhan Yesus
Kristus adalah satu-satunya yang kudus tanpa dosa (Ibr. 4:13), oleh karena itu
hanya Dia yang berhak membuka gulungan yang berisi nyanyian baru. Para pemimpin
bersama umat Tuhan mengitari takhta Allah, yang adalah Anak Domba Allah, sambil
menyanyikan nyanyian baru, yaitu nyanyian penebusan (Why. 5:6-14). Mahkota
diletakkan di kaki Tuhan Yesus Kristus sebagai persembahan.
D.
Pesta Perkawinan Anak Domba
Sesudah ibadah
raya di sorga, umat Allah yang baru yang telah memperoleh tubuh baru memasuki
pesta “Perkawinan Anak Domba” (Why. 19:7,8). Kristus di sini adalah Mempelai
Perempuan yang berpakaian kain lenan halus yang berkilaukan kebenaran dan
kekudusan. Puncak sukacita kedua ialah saat mempelai menikmati persekutuan yang
abadi.
E.
Hakim Di Bumi (Perang Armagedon)
Sementara
Kristus dan Gereja menikmati keindahan persekutuan di sorga, di bumi terjadi
siksaan karena penuangan murka dan penganiayaan oleh Anti Kristus sebagai wakil
setan. Bangsa-bangsa di dunia menyatu di bawah pimpinannya (Why. 6:6-18).
Semua bangsa
itu dihimpunkan di lembah Harmagedon (why. 16:16). Tuhan Yesus turun ke bumi
dengan menunggang kuda putih dengan pedang api dari mulutNya (Why. 19:11-16).
Ia menghancurkan secara dahsyat semua musuh-musuhNya, baik penguasa maupun umat
manusia yang menolakNya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Burung-burungpun
dipanggil untuk menyantap secara besar-besaran mayat-mayat yang bergelimpangan
(Why. 19:17-21). Inilah penghakiman atas manusia tersesat yang menolak menerima
keselamatan yang telah disediakanNya.
Semua ini
memenuhi nubuatan nabi-nabi tentang masa Tribulasi yang memuncak pada
kemenangan Mesias (Kristus) di lembah Harmagedon.
F.
Raja Kerajaan Syalom
Sesudah
penghakiman dan penghukuman terhadap manusia, setan dirantai di jurang maut
1000 tahun (Why. 20:1-4). Kristus menjadi Raja di atas segala raja. Ia mulai
merealisasikan pemerintahanNya di bumi selama 1000 tahun. Ia akan memerintah
bersama saleh-salehNya, yakni orang-orang Israel yang sejak dahulu menantikan
kerajaan yang dijanjikan.
G.
Penghakiman Malaikat-Malaikat yang Jatuh
Ketika Lucifer
memberontak kepada Allah dan jatuh, maka banyak juga malaikat-malaikat yang
mengikutinya. Mereka menjadi iblis-iblis dan roh-roh jahat yang selalu
merongrong dan ingin menggagalkan rencana indah Allah bagi manusia. Mereka akan
dihakimi oleh Tuhan Yesus Kristus.
Hari
penghakiman tersebut dinyatakan hari Tuhan bagi bangsa-bangsa (Yak. 6), yaitu
hari yang dahsyat, dan bila dibandingkan dengan Wahyu 20:10, maka pengadilan
para malaikat yang jatuh tersebut adalah di akhir masa Kerajaan Salom dan
sesudah pengadilan di Takhta Putih Besar. Penghakiman mereka dilakukan di udara
tempat hunian para malaikat (Ef. 6:12; Yud. 6).
Hakim dalam
pengadilan bagi para malaikat yang jatuh ini adalah Tuhan Yesus, sebagaimana
dinyatakan Tuhan Yesus melalui rasul Yohanes yang berbunyi: “Bapa tidak
menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman ini seluruhnya
kepada Anak” (Yoh. 5:22).
H.
Penghakiman Di Takhta Putih Besar
Umat Allah,
warga Tubuh Kristus akan diadili di Bema atau Kursi Pengadilan Kristus di
sorga. Israel dan bangsa-bangsa lain yang masih hidup sampai kedatangan Kristus
kembali ke dunia akan dihakimi saat itu karena mereka menolak Mesias,
Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus. Mereka telah mati dan terus disiksa di masa
lalu, di sheol dan akan disiksa di
masa kini di Hades sampai pada akhir
Kerajaan Salom. Bahkan mereka menolak Raja Kerajaan Salom akan mati dan menanti
di tempat yang sama yang dinamakan jurang maut.
Mereka akan
diadili di Takhta Putih Besar (Why. 20:11), yaitu suatu tempat di antara langit
dan bumi. Hasil pengadilan itu ialah manusia-manusia yang menolak Kristus itu
akan dicampakkan ke jurang maut, yakni kematian yang kedua (Why. 20:11-15). Tak
seorangpun dari bangsa manapun bila tak percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat
pribadi, akan selamat.
Hakim di Takhta
Putih Besar adalah Anak Allah sendiri seperti yang dinyatakan dalam Yohanes
5:22. Jadi semua pengadilan yang akan datang yaitu di Sorga, di bumi, di antara
langit dan bumi, semuanya dieksekusi oleh satu-satunya Hakim yaitu Tuhan Yesus.
I.
Kerajaan Allah yang Kekal.
Yerusalem baru
sudah ada di atas Yerusalem lama dalam Kerajaan Salom. Ia menjadi tempat di
mana Kristus dengan tubuh baru bersama Israel yang juga umatNya. Dari sanalah
Anak Allah memerintah.
Sesudah bumi,
yaitu Kerajaan Salom, diproses dengan api untuk menghilangkan semua kutuk dosa,
maka bumi itu diberi sifat yang kekal sebagai bumi baru, sama seperti manusia
beriman yang memperoleh tubuh baru di saat pengangkatannya (rapture).
YESUS
KRISTUS DAN TEOLOGI PENGINJILAN SEDUNIA
Kekristenan adalah Kristosentris, artinya penyembahan
berpusat pada Allah Anak, Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Kristus memberikan
teladan dan pola bagi tindakan, pelayanan, sikap dan arah hidup. Studi tentang
kehidupanNya memberi terang dan harus menjadi inspirasi bagi hidup kita. Dalam
bagian ini, pikiran kita diarahkan hanya kepada hubungan Kristus dengan dunia
dan Penginjilan Sedunia.
A.
Pendapat-pendapat tentang hidup Yesus
1.
Anti-Semitik:
Yesus hanya sadar akan Misi UniversalNya. Penganut paham ini adalah
Hegel dan Tolstoi.
2.
Anti-Universalism:
Hati, arah hidup dan berita tentang Kristus hanya untuk orang Yahudi dan
bukan berlaku bagi orang lain. Tokoh-tokoh pandangan ini ialah: Kein, Ertholet
B. Weiss.
3.
Injili: Yesus
dari mulanya sadar akan misi kemanusiaanNya. Yesus dalam pelayananNya di bumi
dikhususkan bagi domba-domba yang terhilang, yaitu Israel. Namun demikian, Ia
mengajar bahwa Ia datang sebagai Juruselamat dunia sehingga murid-muridNya
ditugaskan dengan misi universal yakni Penginjilan Sedunia.
B.
Potret Kristus
Dalam mempelajari hidup
Kristus, metode yang dipakai adalah metode sintesis. Metode ini lebih tepat
daripada metode harmonisasi. Injil-injil menunjukkan pandangan yang makin hari
makin meluas. Inti kasih dan Penginjilan
Sedunia memegang peranan luar biasa. Ia bercahaya sebagai missionari ideal
yaitu Rasul Allah. Berikut potret Yesus dalam kitab Injil.
1. Injil
Markus lebih awal menekankan Kristus sebagai Nabi Allah dan Hamba Allah yang
menyampaikan Sabda Allah dengan menetapkan kehendak dan maksud Allah. Sari
beritanya, Yesus adalah kehendak Allah (10:45),
kabar dan lingku kata-kata yang sering muncul dalam Injil ini adalah kata
“segera”, “langsung” dan ungkapan ini sangat urgensi.
2. Injil
Matius disamping menerima konsep-konsep Markus, juga memperluas kebenaran itu
kepada fungsi Raja, dengan kekuasaan universal (28:18) dan misi universal
termuat dalam 28:19-20.
3. Injil
Lukas memperluas potret itu ke dalam keimanan dan penyelamatan Kristus yang
ditawarkan melalui pertobatan dan pengampunan dalam nama Yesus (24:47,48).
4. Injil
Yohanes membuat potret yang lebih luas lagi. Ia melintasi kawan-kawan penginjil
lainnya dan membuka tirai agar kita bisa melihat posisi Kristus sebagai Allah
yang satu dengan Bapa, yang mempunyai hubungan kosmik dengan ciptaanNya.
Istilah populer di sini adalah “kosmos” (3:16; 17; 4:42), kata-kata
“barangsiapa” mendapat tekanan kuat. Dari uraian di atas maka dapat dikatakan
bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya Missionari yang ideal.
C.
Theologia-theologia
yang diajarkan Yesus
Point utama pemberitaan
Yesus adalah “Kerajaan Allah” (Mrk. 1:14-15 – merupakan khotbah awal;Kis. 1:3 –
merupakan khotbah penutup). Pemberitaan tersebut adalah pernyataan-pernyataan
langsung Yesus sebagaimana terdapat dalam Matius 13, dalam bentuk perumpamaan
mengenai Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah adalah
pemerintahan Allah dalam hati manusia, pemerintahan Allah di dalam Gereja (Ef.
1:23), pemerintahan Allah di dunia (1Kor. 15:28). Teologi berikutnya yang
diajarkan Yesus ialah Kebapaan Allah. Allah Bapa yang disebut “Elohim – Yahweh
– Bapa” atau dengan ungkapan “BapaKu”, “Bapamu”, “Bapa”, sebutan-sebutan yang
diucapkan Yesus sama sekali tidak ada dalam kamus Yahudi. Yang terakhir ialah
mengenai Anak Manusia. Gagasan Yesus terhadap ungkapan Anak Manusia ialah
bersifat universal dan merupakan manusia ideal.
Teologi selanjutnya yang
berkembang adalah gagasan mengenai karya Kristus. Banyak orang bertanya untuk
siapakah Yesus mati? Ada pendapat yang mengatakan karya penebusan bersifat
terbatas (Limited Atonement),
pendapat ini dipegang oleh kelompok hipercalvinis. Pendapat lain mengatakan
penebusan yang tidak terbatas (Unlimited
Atonement) dan ini adalah pendapat bagi orang Yahudi.
Jika meneliti
pengajaran-pengajaran sesudah kebangkitan (Pasca Ressurention) banyak pendapat
yang mengatakan bahwa kematian Yesus adalah untuk “semua bangsa”, “seluruh
dunia” (Matius) bahkan dalam Markus digunakan ungkapan-ungkapan “segala
makhluk”, “segala bangsa”, “sedunia”, “barangsiapa”, dan “ke ujung dunia”.
Kendati jangkauannya global, namun kematian Yesus harus diresponi secara
personal.
D.
Paham penginjilan sedunia secara eksplisit dilihat dalam
beberapa hal
1. Dalam
pengumuman-pengumuman inkarnasiNya
Pengumuman inkarnasi Yesus
disampaikan oleh malaikat (Luk. 2:10-14) yang berkata: “Sukacita bagi semua
orang, damai di bumi, sejahtera bagi manusia”. Oleh Simeon (Luk. 2:25)
dikatakan “Ia adalah keselamatan dari Allah; terang bagi bangsa dan kemuliaan
bagi Israel”. Oleh Yohanes pembaptis (Luk. 3:3-6; Yoh. 1:29) yang menyebutkan
“semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan (Luk. 3:6).
2. Dalam
pelayananNya
Pelayanan Yesus menjangkau
berbagai kalangan. Di sana terlibat juga wanita Samaria dan orang-orang Samaria
(Yoh. 4:1-42), wanita Siro-Fenisia (Mat. 15:21-28; Mrk. 7:24-30), hamba perwira
kapernaum (Mat. 8:5-13), anak pegawai istana Kapernaum (Yoh. 4:46-54), orang
kerasukan roh jahat di Gerasa (Mrk. 5:1-20), orang tuli di Dekapolis (Mrk.
7:31-37), bahkan ungkapan rumah tempat berdoa bagi segala bangsa (Mrk. 11:17;
Luk. 19:45-48; Yoh. 2:13-25).
3. Dalam
pengajaran-pengajaranNya
Dalam pengajaranNya
terdapat berbagai pernyataan secara eksplisit oleh Yesus, yang disampaikan
dalam beranekaragam cara. Misalnya, seperti yang telah dikemukakan Yesus
mengenai Garam dunia dan terang dunia (Mat. 5:13-16), kehendakMu jadi di dunia
(Mat. 6:10), kerajaan Allah kepada bangsa-bangsa (Mat. 21:43), orang berdatangan
dari penjuru dunia (Luk. 3:28-29) dan Injil akan dikhotbahkan di seluruh dunia
(Mrk. 14:9).
4. Pengajaran
dengan perumpamaan
Beberapa bentuk pengajaran
Yesus diungkapkan dalam bentuk perumpamaan. Misalnya, orang Samaria yang baik
hati (Luk. 10:25-37), undangan umum ke pesta (Luk. 14:10-24), harapan bahwa
keduanya bisa kembali (Luk. 15:11-24), kisah gandum dan ladang. Ladang itu
adalah dunia ini (Mat. 13:36-43). Petani dan kedua anaknya (Mat. 21:28-32).
Terdapat juga dalam
pengajaran Yesus melalui pernyataan-pernyataan langsung yang ditulis oleh
Yohanes. Beberapa pengajaran yang ditulis oleh Yohanes ialah tentang Bapa, secara khusus mengenai
bagaimana Bapa mengasihi isi dunia (Yoh. 3:16), agar dunia melaluiNya (Yesus) dapat
diselamatkan (Yoh. 3:17), terang itu sudah datang (Yoh. 3:19). Mengenai Anak
yang adalah Terang yang menerangi setiap orang (Yoh. 1:9), Anak domba Allah
yang menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29), Juruselamat dunia (Yoh. 4:42), Roti
hidup yang memberi hidup bagi dunia (Yoh. 6:33), terang dunia (Yoh. 8:12-9:5;
12:46), Ia datang untuk menyelamatkan dunia (Yoh. 12:47), doa persatuan umatNya
“agar dunia percaya bahwa Engkau telah mengutus Aku”. Dan tentang Roh Kudus
yang berperan dalam menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman
(Yoh. 16:8).
>>yb<<