KEDATANGAN TUHAN KEDUA KALI: Tinjauan Umum Tentang Situasi Sebelum Kristus Datang ke Bumi

KEDATANGAN TUHAN KEDUA KALI:
Tinjauan Umum Tentang Situasi Sebelum Kristus Datang ke Bumi
Oleh: Pdt. Akiong Epit, M.Pd.K


Abstrak
Dengan membaca tulisan ini akan memberikan pemahaman tentang apa itu kedatangan Tuhan kedua kali (Eskatology), apa kata Alkitab dan bagaimana sikap orang yang percaya menantikan kedatangan Tuhan, mengapa itu harus terjadi, bukankah kedatangan Tuhan kedua kali merupakan salah satu doktrin Kristen dan apa yang akan terjadi dan bagaimana tanda-tandanyaBagaimana hubungan kedatangan Tuhan dan kiamat, dan siapakah yang akan menjadi hakim  saat dunia ini berakhir, siapa yang harus dihakimi dan siapa yang akan menjadi Hakim. Dan apa saja keberadaan kehidupan manusia yang mirip dengan kiamat, bacalah buku ini sebagai bahan acuan.
Kata Kunci: Kedatangan Tuhan, Bumi, Antikritus, Tribulasi.



Pendahuluan
Penulisan Eskatologi ini mau memberikan pemahaman yang benar tentang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, agar setiap orang yang percaya akan Dia, memiliki kepastian tentang keselamatan, dan eskatologi merupakan salah satu ajaran agama Kristen karena itu setiap orang yang percaya harus memahaminya dengan baik, supaya tidak gampang diombang ambingkan.
Banyaknya pemahaman yang salah tentang Eskatologi, bahkan dikalangan hamba Tuhan sendiri, yang memiliki pandaangan yang berbeda, bahkan sudah banyak dari kalangan hamba Tuhan yang  menubuatkan tentang hari kiamat sehingga banyak yang percaya dan tersesat dan yang paling mengerikkan adalah,  ada yang sanggup membunuh diri, ada yang menjual harta miliknya karena pemahaman akan kedatangan Tuahn yang kedua kali segera tiba.Pengajaran Eskatologi memang harus dipahami sebagai materi dasar doktrin Kristen, karena itu perlu dimuat dalam pengajaran-pengajaran teologi dan pengajaran gereja di tiap jemaat. Karena itu tidak heran ajaran Eskatologi merupakan suatu matakuliah di kampus-kampus teologi, karena itu sangat penting untuk dipelajaridan dimengerti, karena kampus adalah tempat untuk menggali dan memperdalam segala macam ilmu teologi.

Istilah  Eskatologi
Ini adalah salah satu pelajaran tenang “ hal-hal terakhir”, dan kata eschaton (Yunani) berarti “ujung”, atau “terakhir”. Jika kita kaitkan dengan eskatologi itu berarti akhirnya kehidupan dalam dunia, atau ujungnya keberadaan dunia.Sebutan-sebutan mengenai istilah Eskatologi diantaranya adalah; Hari Tuhan,   Tuhan datang yang kedua kalinya, Kiamat, atau  Akhir zaman. Banyak bagian dari Alkitab yang  membicarakan  “hari Tuhan”, dan Yesus kembali lagi ke dunia pada suatu waktu di masa mendatang. Nabi-nabi memakai istilah hari Tuhan ini menunjuk masa mendatang ketika Allah turun tangan untuk menghukum para pendosa dan melepaskan umat-Nya yang benar. Betapa hebat dan sangat dahyat hari Tuhan, siapakah yang dapat menahannya (Yoel 2:11). Perjanjian Baru  menambahkan sebuah unsur baru: Kembalinya Kristus.
Rasul Paulus menyebutkan “hari Tuhan Yesus”, (2 Kor 1:14), (2 Pet 3 : 10),  hari itu akan mengejutkan semua orang dan terjadi secara dramatis: ”Tetapi hari Tuhan akan segera tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus oleh nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap”.Kiamat, kebangkitan dari waktu sesudah mati; hari pembalasan; hari akhir; saat-saat,detik-detik hancur leburnya kehidupan dunia dan seisinya; celaka sekali; bencana besar, rusak binasa.
Akhir zaman, berakhirnya sejarah kehidupan di dunia ini, karena pada saat itu akan terjadi penghakiman  dengan siksaan yang dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang ini dan yang tidak akan terjadi lagi (Mat 24 : 21) Namun sebelum Allah dan orang-orang suci  mengalami kemenangan, si jahat akan berusaha keras untuk menghentiannya, dan mempengaruhi orang-orang percaya supaya menyembah kepadanya, karena itu si jahat juga mencari suatu pengikut, dengan segala tawaran-tawaran dunia yang sangat menggiurkan, namun akhirnya membuat orang yang mengikutinya jadi binasa.
Kitab Wahyu ,sering disebut orang adalah  kitab akhir zaman, karena paling banyak membahas masalah tersebut, dan menggambarkan (secara simbolik) penderitaan orang-orang suci di bawah kuasa kejahatan. Wahyu 7:14 menulis tentang masa penganiayaan, “sebagai kesusahan yang besar”,  dan kata ini dimasukan dalam perbendaharaan Kristen.
Eskatologi adalah usaha untuk menyelaraskan bagian-bagaian yang berbeda dari Alkitab ini dan mengambil kesimpulan dari semuanya itu.  Menyelaraskan yang dimaksud adalah menyeimbangi atau memadukan peristiwa-peristiwa yang termuat dalam Alkitab.Orang Kristen mula-mula tahu kelahiran Yesus, kematian Yesus serta Yesus  naik ke sorga dan mereka berharap bahwa Ia akan turun dari sorga untuk menjemput umat-Nya. Kita menyebut peristiwa yang dinanti-nantikan ini  sebagai Kedatangan Yesus  yang kedua kali.



Istilah-Istilah Yang Dipakai Dalam Alkitab.
Dalam Alkitab kita tidak mendapatkan secara langsung tentang istilah eskatologi, namun istilah-istilah yang menunjuk ke arah  mendekati memang ada.Bangsa Israel tiak mempunyai konsep yang jelas tentang kehidupan setelah kematian, namun ada satu pengecualian yaitu kitab Daniel 12 : 2-3, berbicara tentang akhir zaman, memberikan Perjanjian Lama sebuah pandangan sekilas tentang kehidupan “kekal”. Dan banyak dari antara orang-orang yang tidur di dalam debu tanah,  akan bangun sebagian untuk mendapatkan hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.
Kita menyebut pristiwa yang dinanti-nantikan ini sebagai kedatangan Yesus yang kedua kali. Tuhan Yesus memang menubuatkan kedatangan-Nya kedua kali,  tetapi Ia menjelaskan juga bahwa tidak seorang pun yang bisa mengetahui kapan waktunya (Matius 24-25 ). Bahkan di luar keercayaan Kristen, ayat ini dijadikan senjata untuk menolak Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, alasannya adalah bagaimana mereka dapat percaya bahwa Dia Tuhan dan Juruselamat, karena Dia sendiri tidak tahu kapan terjadinya kiamat itu, dan yang tahu hanyalah Bapa, memang masalah ini sangat susah dipahami oleh orang yang melihat dari luar, dan  yang tujuannya bukan untuk mencari tahu,  melainkan  membaca Alkitab untuk mengkritik dan mencari kelemahannya.
Semua itu hanya dapat dipahami oleh orang yang cerdas secara spiritual, karena memahami Tuhan yang tidak mutlak  yang artinya  Dia Esa lalu kita pahami satu, bukankah Tuhan bisa membuat Diri-Nya lebih dari satu,  Tuhan  tidak kaku yang bergaya seperti robot tapi Dia bisa statis, yang sesuai dengan kehendak-Nya. Dia bisa menjadi apa saja sesuai dengan apa yang Dia inginkan, dan bukan yang kita inginkan dan menurut pikiran kita.
Manusia yang susah memahami tentang ucapan Yesus, memang kepada orang itu Tuhan tidak pernah bukakan, karena itu kecerdasan secara siritualnya ditutup Tuhan,  sehingga kecerdasan Intlektualnya tidak mampu memahami apa yang diajarkan Tuhan Yesus.Manusia yang susah memahami ajaran Tuhan Yesus, karena memang dia bukan umat pilihan Tuhan, ini yang sangat mengerikkan, karena kepada orang itu tidak akan memperoleh keselamatan yang disediakan Tuhan dengan cuma-cuma.
Jadi dalam hal kedatangan Tuhan Yesus kedua kali,  itu memang otoritas Bapa, dan Bapa itu siapa, tentu Dia juga. Bukankah Filipus  bertanya: “Tuhan,  tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya:  “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu,  Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?... (Yohanes 14 : 8-9) Kita ketahui bahwa murid-murid Tuhan Yesus setiap hari selalu bersama-sama  dengan Dia, apa yang diajarkan dan apa yang dibuat  oleh Tuhan Yesus, sudah pasti murid-murid-Nya mengetahuinya, namun dalam hal nama Bapa, mereka tidak tahu. Inilah yang terjadi dengan keadaan umat Kristen, memang ada yang sudah lama  menjadi Kristen, namuan tidak mengerti dan tidak tahu siapa Yesus itu, bukankah dia sebagai Anak dan Dia juga sebagai Bapa, dan saat sebagai Bapa lah yang akan mengadakan  kedatanga Tuhan yang kedua kalinya.
Pernyataan Yesus yang klasik tentang pengangkatan barangkali ada di dalam (Matius 24:40-41) “Pada waktu itu ada dua orang ke ladang, yang seorang dibawa dan yang lain akan ditinggalkan, kalau ada dua orang yang memutar batu gilingan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan”.Kata “pengangkatan”, (rapture) berasal dari bahaa Latin rapio,” tertangkap”,tapi jelas arti sebenarnya  dari pengangkatan adalah suatu kegembiraan emosional yang meluap-luap.Pristiwa pengangkatan adalah saat dimana orang-orang Kristen dipersatukan dengan Kristus pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Pemikiran ini didasarkan pada pemikiran Paulus dalam surat 1Tesalonika 4: 16-17 “Sebab pada waktu aba-aba diberi pada waktu pemimpin malaikat  berseru dan sangkakala Allah berbunyi,  maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu  dibangkitkan; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan yang menyongsong Tuhan di angkasa.

Mengapa  Ada  Eskatologi
Dalam kita mempelajari Eskatologi kita tidak bisa dipisahkan dengan ajaran-ajaran lainnya, karena semuanya itu merupakan satu kesatuan dari seluruh ajaran Kristen, boleh dikatakan satu paket. Dalam Ajaran Alkitab kita harus memahami rentetan pristiwa sejarah bangsa Israel, yang dimulai dengan kisah Adam dan Hawa, yang ternyata  jatuh ke dalam dosa, karena suatu tindakan ketidak taatan akan peraturan/larangan Tuhan, maka semua keturunan manusia dikatakan sudah jatuh ke dalam dosa, karena itu sering orang menyebutnya dengan “dosa turunan”, dan dosa itu tidak berhenti dari dulu sampai sekarang ini.Karena dosa itulah maka manusia terputus hubungan dengan Allah pencipta, dan dengan usahanya manusia tidak mungkin dapat menyelamatkan diri, dan harus ada usaha lain yang dilakukan oleh Allah jika manusia bisa selamat.Karena itu janji Tuhan yang disampaikan lewat nabi-nabi, seperti nabi Yesaya,  bahwa akan ada seorang Juruselamat yang akan datang dari Tunggul Isai (keturunan Isai adalah Daud) Dan penantian Mesias inilah yang ditunggu-tunggu oleh bangsa Israel, dengan suatu gambaran yang ada dalam benak mereka bahwa Mesias itu pasti gagah perkasa, dan datang dari istana raja di Yerusalem.
Namun yang Datang itu diluar dari perkiraan bangsa Israel, datang dengan kemiskinan dan lahir di kandang binatang, karena itu bangsa Israel tidak terima dengan kehadiran Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan.Namun secara perjanjian, maka Allah telah  menggenapi janji-Nya dengan umat-Nya Israel, dengan menghadirkan Yesus Kristus yang lahir dibawah martabat manusia, Dia hina dan sangat  hina, diludahi, dicambuk digantung di atas kayu salib sampai mati.Dan kehadiran Yesus Kristus dalam pengajaran-Nya kepada murid-murid dan pengikut-pengikut-Nya,  juga membuat banyak perjanjian, diantaranya ialah;
-          Janji Dia harus menderita dan mati (Mat 16:21-28)                    -digenapi.
-          Janji Dia akan bangkit pada hari yang ketiga (Mat 17:23)          -digenapi.
-          Janji Dia akan naik ke sorga (Luk 24: 50-53)                             -digenapi
-          Janji akan mengirim Roh Kudus (Yoh 16: 7-11)                        -digenapi
-          Janji akan datang kedua kalinya                                                  - ?
Dari sekian janji Yesus dalam pengajaran-Nya hanya tinggal satu perjanjian yang belum digenapi-Nya, yaitu kedatangan-Nya yang kedua kali. Dalam penantian itu tentunya tidak gampang, karena penantian yang diikuti dengan perjuangan kehidupan, sehingga ada banyak orang tidak tahan menanti kedatangan Tuhan sehingga seperti buah pohon yang berguguran karena diserang hama, dan buah yang baiklah yang bisa sampai  masak.
Begitulah keadaan orang percaya, yang masih diperhadapkan dengan permasalahan kehidupan dalam dunia ini, dan yang berhak mendapatkan keselamatan adalah mereka yang bertahan sampai akhir, bertahan sampai akhir dimaksudkan adalah;
-          Bertahan sampai akhir dunia, sampai Tuhan datang yang kedua kali.
-          Bertahan sampai akhir juga menunjuk akhir hidup kita (kematian), karena setelah mati, maka tidak ada lagi urusan dunia yang dapat diperhitungkan oleh Tuhan, yang ada adalah tinggal setiap manusia harus mempertanggung jawaban perbuatannya.Masalah ini tentu berkaitan erat juga dengan doktrin agama Kristen, yang tidak lagi mendoakan orang yang sudah mati, yang didoakan adalah keluarga yang masih hidup, supaya diberikan kekuatan, penghiburan dan lain-lain.




Cara Orang Percaya Menantikan Eskatologi
Ajaran tentang akhir zaman dan dunia seperti yang kita hadapi sekarang. Sejauh dapat ditentukan oleh para ahli sarjana Perjanjian Baru,  pandangan tentang peradilan akhir atas dunia  beserta seluruh penghuninya, mempunyai akarnya dalam ajaran  Yesus sendiri.Tetapi yang jelas sekali ialah  fakta  bahwa keyakinan  itu menduduki tempat yang menonjol  dalam kesadaran iman para  penganut agama Kristen sejak semula.Barangkali alasan pokok mengapa persekutuan Kristen di Yerusalem mengalami kemiskinan sedemikian gawat sehingga Paulus merasa perlu menerima sumbangan keuangan dari jemaat-jemaat yang bukan Yahudi, letaknya persis di sini, yaitu pada keyakinan tak tergoyahkan dari orang-orang Kristen baru, bahwa Yesus pasti akan segera kembali. Memang, kalau benarlah keyakinan itu, maka harta milik tidak diperlukan lagi.
Gambaran itulah yang diterima dari Kisah Para Rasul  dan segera kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi bagikannya sesuai dengan  keperluan masing-masing (Kis 2 : 44-45)Tidak jarang pengkhotbah memuji  tindakan gereja purba sebagai bukti tindakan kesetiaan, yang sebenarnya tindakan jemaat itu bukanlah  sesuatu tindakan yang terpuji, karena apa yang mereka lakukan itu bukanlah bukti tindakan kesetiaan, justru sebaliknya.Mereka bertindak gegabah sekali seakan-akan saat akhir dunia sudah diketahunya. Apabila semua orang menjual kepunyaan mereka, tentu saja sebentar kemudian akan menderita kelaparan, sebab tidak ada ersediaan dan pendapatan lagi.Sikap menunggu dan tidak bekerja,  sudah ditantang dalam rasul Paulus dalam 2Tesalonika:“Kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri (2Tes 3:11-12).
Sejak semula gereja sudah harus hidup dalam semacam ketegangan antara keyakinan bahwa kedatangan kembali Kristus yang bangkit itu sudah diambang pintu, dan sekligus seakan-akan  saat itu masih jauh sekali. Masih ada waktu untuk hidup  secara terus setia dan  bertanggungjawab.
Jadi ajaran Kristen itu akhirnya memiliki dua pandangan yang berbeda, pada saat itu, yaitu ada yang punya pemahaman bahwa Yesus segera akan datang, sehingga tidak perlu bekerja, tidak perlu punya apa-apa, karena Yesus akan segera datang. Ada pula yang memahami bahwa kedatangan Yesus itu tidak bisa dipastikan kapan waktunya, namun yang jelas dalam menanti kedatangan-Nya, setiap orang percaya harus berusaha untuk memenuhi kehidupannya, memikul salibnya.

Eskatologi Dan Kiamat
Pertama –tama Yesus mengajarkan bahwa dunia ini tidak akan berkelansungan untuk selama-lamanya, karena itu ada istilah kiamat.  Sebagaimana ia dimulai pada suatu saat tertentu dan berkembang terus dibawah kedaulatan-Nya, demikian pula akan diakhiri pada suatu saat tertentu. Dalam peristiwa itu Yesus  sebagai Anak Manusia disebut pula yang punya peranan penting, walaupun waktu penentuan kedatangan-Nya ditentukan Bapa, tapi yang akan melakukan itu semua adalah Tuhan Yesus Kristus, Bapa hanya menentukan waktunya tapi Yesus yang melakukannya, karena Dia akan menjadi hakim bagi orang yang hidup dan mati.“Pada waktu orang akan melihat Anak Manusia akan datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.  Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh ke luar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit” (Mrk 13:26-27).
Jadi Yesus Kristus sangat memegang peranan penting akan peristiwa ini, karena itu tidak ada alasan bahwa kita meragukan-Nya, baik sebagai Tuhan, maupun sebagai Juruselamat, karena Ia juga yang akan sebagai Hakim yang adil, yang akan menentukan kemana tempat orang yang percaya dan tidak percaya  akan ditempatkan.Kedatangan Tuhan itulah yang disebut dengan kiamat atau paling tidak berkaitan erat dengan kiamat yaitu berakhirnya dunia ini.

Tanda-Tanda Yang Harus Dipahami
Tidak ada satu manusia pun di dunia yang mampu menentukan kapan peristiwa itu terjadi, bahkan Yesus saja mengatakan  “Anak pun tidak” (Mrk 13:32) waktu berakhirnya dunia tentu dibawah  kendali otoritas hanya ada pada Bapa, namun Alkitab memberikan tanda-tanda permulaan dari peristiwa itu, yaitu;
1.      Mendengar deru perang/kabar-kabar tentang perang, itu terjadi, namun jangan gelisah, kegelisahan seseorang dapat menghilangkan keyakinan.
2.      Bangsa akan bangkit melawan bangsa.
3.      Kerajaan akan bangkit melawan kerajaan.
4.      Terjadi gempa bumi di mana-mana.
5.      Ada kelaparan.
6.      Semua itu baru permulaan zaman baru (Mrk 13 : 7-8)
Secara praktis keterangan itu tidak begitu menolong, karena dari zaman dulu sampai sekarang  ini peristiwa itu sudah terjadi. Meskipun demikian terdapat kecondongan manusia beriman untuk membanggakan diri, bahwa justru zamannya  yang memenuhi semua tanda tersebut, namun akhirnya ancaman-ancaman  tersebut  berlalu dan berulang kali terjadi, tapi akhir dunia belum juga terjadi.
Sampai pada titik sejarah ini, tidak mungkin perang-perang manusia itu menghancurkan bumi, tapi secara pengecualian, bumi ini bisa hancur, manusia bisa punah dengan segala peralatan perang yang dimiliki manusia. Jadi hari kiamat itu lebih dekat sekarang ini dari pada dulu. Namun Allah belum tentu terikat pada perbuatan dan ulah manusia, sebab semesta alam masih dalam tangan Allah dan bukan dibawah kuasa manusia.Karena itu setiap orang-orang  percaya  janganlah  membuang-buang waktu dalam usaha merumuskan  persis tanggal mana  hari kiamat itu terjadi, keseluruhannya adalah berada di luar jangkauan manusia.  
Jadi jika kita berpatokan pada peristiwa di atas,(Mrk 13:7-8) maka secara gampang kita dapat menyimpulkan bahwa masih ada zaman lagi yang harus dilewati, karena peristiwa-peristiwa itu baru permulaan zaman baru. Berarti ada pertengahannya,  baru pada akhirnya. Ini baru perhitungan secara sistematis, bukan ramalan. Dalam hal ini yang perlu kita waspadai adanya orang-orang yang meramalkan akan hari Tuhan, akan segera datang, bahkan ada yang menentukan tanggal dan harinya,  ada yang mengatakan 2012 menurut lamaran kalender suku Maya, namun apa yang terjadi bukankah kita msih menikmati kehidupan sampai saat ini.
Prakiraan seperti ini bukan saja menyesatkan, tapi sangat murahan, karena segala sesuatu yang Tuhan buat itu adalah suatu rahasia, “jalanmu bukanlah jalan-Ku, rancanganmu bukanlah rancangan-Ku”, Tindakan yang meramalkan tentang kedatangan Tuhan itu merupakan suatu tindakan yang merendahkan harkat dan martabat Tuhan itu sendiri  secara keberadaan-Nya, bukankah jalannya Tuhan itu tidak dan tak terselami, bagaimana mungkin manusia bisa tahu apa yang akan Tuhan buat, kapan manusia naik ke sorga, bertemu Tuhan dan kapan manusia turun ke bumi, sehingga berani menyampaikan dunia kiamat?Seandainya pekerjaan Tuhan dapat terselami oleh manusia, berarti Dia bukan Allah yang Super Power, melainkan allah yang mudah di atur, mudah ditebak dan mudah untuk dipengaruhi, jika demikian mengapa kita harus mempercayai-Nya sebagai yang luar biasa.
Karena itu semua perkiraan manusia tentang kedatangan Tuhan, itu hanyalah isapan jempol semata, hendaknya janganlah kita percaya, karena kapan berakhirnya dunia atau kapan kedatangan Yesus kedua kalinya, itu hanya rahasia Tuhan, dan bukan ditentuka oleh manusia.Akibat dari pemahaman yang salah ini adalah, orang bisa tidak mau bekerja,  orang bisa menjual harta miliknya, orang bisa mengakhiri hidupnya dan lain-lain. Dan hukuman orang yang menyesatkan orang lain adalah kebinasaan.Dan akibat yang lebih parah lagi adalah manusia bisa berbuat lebih kejam  lagi, karena waktu Tuhan akan datang itu masih lama, maka berbuat jahatlah banyak-banyak, nanti ketika sudah dekat hari  Tuhan akan datang baru bertobat.
Karena itu diajarkanlah kepada orang percaya supaya selalu berjaga-jaga dalam iman, karena kedatangan Tuhan itu seperti pencuri di malam hari, ajaran ini juga sekaligus menuntut kepada manusia untuk hidup dalam iman yang teguh  dan iman yang selalu menyala dan tidak boleh padam.Jika tidak memiliki iman yang kokoh, maka akan mudah digoyahkan dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan, sehingga saat kedatangan Tuhan yang kedua kali secara tiba-tiba, kedapatanlah manusia tidak setia menanti janji-janji Tuhan.Memang menantikan sesuatu yang datang tidak ditentukan batas dan waktunya, memang sangat menjenuhkan semua manusia, karena itu banyak yang gugur secara iman, sebelum waktunya tiba.

Hubungan Eskatologi Dengan Penghakiman
Apa tujuan Tuhan  datang ke dalam dunia untuk yang kedua kali?Pertanyaan ini penting, karena tidak mungkin Allah melakukan segala sesuatu dalam dunia ini tanpa ada tujuan tertentu.Jika ada cerita tentang kedatangan kedua, berarti ada kedatangan pertama, mungkin untuk memudahkan  kita menjawab pertanyaan di atas, maka kita harus bertitik tolak dari kedatangan Yesus yang pertama, yaitu  “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-nya dari dosa-dosa mereka” ( Mat 1 :21).
Apakah keselamatan itu sudah  terjadi, jawabannya adalah  sedang terjadi  dan sedang dalam suatu proses pemurnian, dan proses itu sampai pada titik terakhir saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.Keselamatan itu berkaitan erat dengan penghakiman. Tindakan keselamatan sudah terjadi, karena Yesus telah datang ke dalam dunia dan telah menebus manusia dengan cara kematian-Nya  di atas kayu salib. Dengan demikian nyatalah bagi kita tujuan Yesus datang yang kedua kali, yaitu;
1.      Menepati janji yang telah disampaikan kepada pengikut-pengikut-Nya.
2.      Mengangkat setiap orang yang percaya kepada-Nya.
3.      Menjadi hakim, yang akan menentukan tempat tinggal bagi seluruh manusia, apakan sorga atau neraka.

Hubungan Eskatologi Dengan Keselamatan
Kedatangan Tuhan yang kedua kali merupakan titik akhir dari perjanjian Tuhan, berarti Tuhan telah memenuhi janji-janji-Nya kepada manusia. Karena  itu kedatangan Tuhan yang kedua kali merupakan penentuan nasip hidup manusia, kemana arah yang akan diberikan kepada manusia, karena manusia bukan suatu penentu bagi dirinya sendiri, yang menentukan adalah Yesus Kristus.Ada yang mengajarkan, banyak-banyaklah beramal supaya mendapatkan pahala di sorga, ajaran ini seolah-olah sorga itu diperoleh dari hasil perbuatan manusia, namun perbuatan manusia itu sebenarnya sebaik apa?  Apa ada manusia yang baik, sehingga dapat meluluhkan hati Tuhan dan kemudian memilihnya untuk mendapatkan tempat, yaitu sorga, bukankah Yesus mengajarkan bahwa tidak satu orangpun yang baik, selain Allah.Tuhan Yesus saja menunjuk kepada Allah saja yang memiliki sifat yang baik, ketika Dia dipanggil “Guru yang baik”, oleh ahli-ahli Taurat. Jika ukuran baik, manusia baru dapat memperoleh keselamatan, berarti kesimpulannya adalah tidak ada satu pun manusia yang akan selamat, karena manusia tidak ada yang baik.Ada juga yang mengajarkan banyak-banyak memberikan persembahan/beramallah  supaya memperoleh sorga, masalah sorga adalah  bukan masalah jual  beli, karena sorga tidak untuk dijual, dan harganya tidak terbayar, berapa harta kekayaan yang kita miliki sehingga kita dapat membeli sorga, dan jika sorga dapat dibeli, berarti yang dapat masuk sorga adalah hanya orang-orang kaya saja dan orang-orang miskin secara status sosial janganlah berharap.Sorga tidak ada labelnya, karena tidak untuk dijual, Allah tidak mungkin menjual sorga kepada manusia yang berdosa, Allah tidak membutuhkan harta dunia yang dimiliki manusia, karena yang ada pada manusia itu hanyalah milik Allah, dan tidak mungkin Allah akan membeli yang kepunyaan-Nya.
Karena itu jika keselamatan ukurannya adalah  kebaikan, maka yang mana perbuatan manusia itu yang dikatakan baik, karena kebaikan  itu sangatlah relatif. Bayangkan saja jika ukuran kebaikan  yang dipakai, maka dosa manusia sangatlah  banyak, marah saja dosa, menginginkan harta orang lain dosa, apa lagi perbuatan-perbuatan dosa yang skala  besar seperti merampok, membunuh, berzinah dan lain-lain.
Ada pula ajaran dengan cara mengosongkan diri, supaya bisa mencapai kesempurnaan, bagaimana bisa terjadi karena pikiran manusi itu dipenuhi dengan suatu tuntutan kehidupan, dan selalu dipenuhi dengan segala permasalahan, sehingga untuk mencapai kesempurnaan suatu yang sangat sukar, jika ada maka tidak mungkin dimiliki semua orang.
Kesimpulannya adalah tidak mungkin sorga itu diperoleh manusia, karena apa yang manusia lakukan merupakan suatu pelanggaran ketentuan-ketentuan Tuhan, yang sangat susah dibayangan dan dipertimbangkan karena tidak ada yang terpuji.Dan hanya satu ajaran yang masuk akal adalah ketika kedatangan Tuhan yang kedua kali, orang percaya kepada Yesus Kristus akan diselamatkan, karena hanya melalui Dialah ada keselamatan, tidak melalui cara amal dan perbuatan, tapi melalui Yesus Kristus.

Ajaran Kehidupan Setelah Kematian
Ahli Taurat memiliki dua pandangan yang berbeda tentang kehidupan setelah kematian, misalnya; Aliran Farisi percaya adanya kebangkitan sedangkan orang-orang Saduki tidak percaya dengan kebangkitan (Luk 20:27). Dan menurut Kisah Para Rasul kebangkitan itu justru berlaku  untuk semua orang mati (Kis 24 : 15), apakah mati sebagai orang yang percaya akan Kristus maupun yang mati tidak percaya kepada Kristus, apakah yang mati sebelum Kristus maupun yang mati sesudah Kristus. Dalam kita melihat tentang kebangkitan, mungkin lebih baik kita melihat bagaimana kebangkitan itu sendiri terjadi, paling tidak ada tiga bentuk kebangkitan yang dimuat dalam Alkitan, yaitu;
-          Pertama, Kebangkitan saat mati sementara (mati suri) yang dilakukan oleh Elia (1 Raja-raja 17 : 22), Tuhan Yesus (Mat 9 : 25), Petrus (Kis 9:40), Lazarus dibangkitkan (Yoh 11)
-          Kedua,  Kebangkitan mayat, orang yang sudah lama meninggal kemudian dibangkitkan (Yes 26 : 19), (Mat 27 : 52)
-          Ketiga,  kebangkitan yang menunjuk pada hidup yang kekal (Mar 10: 30; Luk 18:30).
Dan yang berkaitan dengan pelajaran ini adalah, kebangkitan yang menunjuk pada hidup yang kekal, jadi ajaran Kristen itu mengakui adanya kehidupan yang kekal setelah kematian dan itu hanya dapat diperoleh dengan mempercayai Yesus Kristus (Yoh 3 : 16)

Peristiwa Dalam Kehidupan Manusia Yang Hampir Sama Dengan Kiamat
Sebagai ganti berpikir tentang waktu kedatangan kembali Yesus Kristus,  sebaiknya manusia memberikan perhatiannya kepada sesuatu yang sama, jauh lebih pasti, yaitu kematian setiap  manusia, karena waktu kematian kita, berarti Yesus kembali kepada kita.Jika kita memahami bahwa Yesus akan datang seperti pencuri di malam hari, artinya kedatanan-Nya itu tidak kita ketahui, rahasia, misteri, dan yang tidak bisa ditentukan. Bukankah peristiwa yang juga rahasia yang tidak kita ketahui, dan yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia, ialah kematian.Manusia memang tahu akan segala kebutuhannya, jika lapar manusia cari makan, jika haus manusia cari minum dan jika kekurangan manusia berusaha mencari segala kebutuhannya, dan lain-lain, tapi satu hal yang tidak diketahui oleh manusia adalah kapan ia harus dipanggil Tuhan, apakah sedang tidur, makan, berjalan dan lain-lain;  apakah dalam usia yang masih muda, atau sudah tua; apakah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan sehat, bila waktunya harus berhenti, maka berhentilah manusia bernafas.
Jadi masalah kedatangan kembali Tuhan yang bangkit itu semakin penting, justru  selama kita hidup. Waktu yang diberikan kepada setiap manusia memang tidak sama panjang. Namun entah waktu panjang atau pendek, entah dunia diakhiri besok, entah diakhiri seribu tahun lagi, maknanya sama, masih ada hari untuk kita pergunakan bagi  hal-hal yang berguna, dari pada kita menantikan kedatangan-Nya dengan tidak berbuat apa-apa bagi orang lain dan untuk diri kita sendiri. Tentang hal ini sumber iman kita jauh leih jelas dan terarah, dan kita tahu ketika saat-saat terahir Yesus di Yerusalem, Ia mendesak murid-murid-Nya untuk hidup waspada.Kewaspadaan mereka diumpamakan dengan sepuluh  gadis yang diharapkan  akan menyambut   kedatangan mempelai laki-laki  dengan terang pelita masing-masing di tangan.


KESIMPULAN
Kedatangan  Tuhan kedua kalinya merupakan suatu penantian bagi setiap orang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena itu kedatangan Tuhan kedua kalinya tidak perlu ditakuti, kita yang sudah percaya akan Dia pasti memperoleh selamat, disitulah baru dinyatakan dan diuji kebenaran kepercayaan orang pada Tuhan, orang tidak perlu lagi membela dan mengatakan bahwa keyakinanya yang paling benar, tapi akan dibuktikan di hadapan Tuhan.

  
KEPUSTAKAAN

Berkhof H. dan Enklaar I.H., Sejarah Gereja, Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 1987.
Boehlke R.R, Siapakah Yesus Sebenarnya?, Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 1994.
Brown M. L., Pastikan Keselamatan Anda, Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 1991.
Evans C. A., Merekayasa Yesus, Yogyakarta: Andi, 2011.
Hagee J., Permulaan Akhir Zaman,  Jakarta :  Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 1991.
Lang J. S., 1001 Hal yang selalu Ingin Anda Ketahui tentang Alkitab, Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 1991.
Tood J.H.,Kristologi, Malang: Gandum Mas, 2003.
Porter R. J., Katekisasi Masa Kini, Jakarta: Yayasan Kumunikasi Bina Kasih/OMF, 2002
Wongso P., Dasar Iman Kepercayaan Kristen, Malang: Seminar Alkitab Asia Tenggara, 1999.

Tidak ada komentar:

DOKTRIN KRISTUS (KRISTOLOGI)

PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KRIST US A.       Ebionisme: “Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.” Go...