Teologi Yohanes (Pembahasan)


1. Rasul Yohanes

Yohanes, saudara Yakobus dan anak dari Zebedeus, tadinya adalah seorang pelayan di Galilea (Mrk.1:19-20). Ia pasti memiliki usaha yang cukup menguntungkan sehingga ia mempekerjakan pelayan-pelayan dalam usaha nelayannya (Mrk.1:20). Ibunya Salome adalah saudara perempuan Maria, ibu Yesus. Hal itu berarti ia adalah saudara sepupu Yesus (Yoh. 19:25, mat. 27:56, Mrk. 15:40,47). Ibunya adalah salah seorang yang mengikut Yesus dan memberi dukungan kepada Yesus. (Luk. 8:3, Mat. 27:55-56; Mrk. 15:40-41). Yohanes tidak diragukan sebagai salah satu dari dua murid yang mengikuti Yesus pada awal pelayanan-Nya (Yoh.1:35-37). 

Kira-kira setahun setelah itu, Yohanes disebut sebagai salah satu dari keduabelas rasul (Mat.10:2). Yohanes bersama Petrus dan Yakobus adalah salah satu dari dekat Yesus yang menyaksikan transfigurasi (Mat.17:1-8), kebangkitan anak perempuan Yairus (Mrk.5:37-43), dan pada waktu Yesus bergumul di Getsemani (Mat.26:37-38). Pada Perjamuan Terakhir, Yohanes, yang dikenal sebagai murid “yang dikasihi Yesus” memiliki posisi khusus di samping Yesus (Yoh. 13:23). Yesus juga menyerahkan Maria pada pemeliharaan Yohanes di kayu salib (Yoh. 19:26-27). 

Yohanes menyaksikan kebangkitan Yesus paling sedikit dua kali sebelum kenaikan, di ruang atas (Yoh.20:19-20) dan di Galilea (Yoh.21:2), dan paling sedikit tiga kali setelah kenaikan, yaitu sebagai Tuhan dari gereja (Why.1:12-18), hakim orang berdosa (Why. 5:4-7), dan Raja segala raja (Why. 19:11-16). Di kitab KPR ia muncul dalam posisi utama bersama Petrus. Yohanes dikenal sebagai salah satu sokoguru gereja. Menurut Irenaeus, Yohanes suatu waktu pindah ke Efesus dan tinggal sampai usia lanjut, hidup sampai pemerintahan Tjajan (98-117 AD).

2. Teologi Yohanes

Sumber untuk studi teologi Yohanes, adalah Injil Yohanes, ketiga surat Yohanes, dan kitab Wahyu. Meskipun ada pendekatan lain sebagai alternatif untuk mempelajari teologi Yohanes, namun studi ini akan digabungkan dengan pengajaran Yesus yang dicatat di Injil Yohanes demikian pula tulisan Yohanes sendiri secara khusus. Diasumsikan bahwa pengajaran Tuhan yang dicatat oleh Yohanes dapat dipertimbangkan sebagai teologi Yohanes karena Yohanes mencatat pernyataan Yesus, dengan anggapan semua itu bagian dari suatu penekanan yang penting dari Yohanes.

Teologi Yohanes berpusat pada Pribadi Kristus dan wahyu Allah yang diberikan melaui kedatangan Yesus Kristus. Pribadi yang bersama Allah sejak kekekalan sekarang menjadi manusia, dan Yohanes memberitakan kemuliaan-Nya. Wahyu tentang terang inilah yang dijabarkan Yohanes dalam Injilnya, surat-suratnya dan kitab Wahyu. Yohanes memberikan sebuah ringkasan dari teologinya di pendahuluan injilnya (Yoh. 1:1-18), dimana didalamnya ia menjabarkan wahyu tentang hidup dan terang melaui Sang Putra dan juga menjabarkan dosa yang menggelapi dunia dan menolak terang itu.


Introduksi Teologi Yohanes

1. Penulis Injil Yohanes

a. Penulis

1) Bukti Eksternal: Irenaeus, Tertullianus, Origen menunjuk rasul Yohanes sebagai penulis.
2) Bukti Internal:
Tradisi mendukung rasul Yohanmes sebagai penulis, karena penulis adalah seorang Yahudi, saksi mata Tuhan Yesus, dan ia menyebut dirinya sendiri murid “yang dikasihi Yesus”. 

b. Penulisan:

1) Sangat mungkin bahwa peristiwa tahun 70 A.D. sudah lewat bahkan agak lama, oleh sebab itu tidak disinggung lagi dalam sejarah Yahudi dalam tulisannya.
2) Manuscript P-52, sebuah pragmen yang berisi Injil Yohanes diberi penanggalan 125 A.D.;tetapi ini buku autographa tetapi apografa.
3) Kemungkinan Injil ini ditulis pada akhir abad 1 dan tentunya sebelum pembuangan ke pulau Patmos, berarti antar tahun 90-95 A.D.

c. Alamat Pengirim dan yang Dituju:

Ia menulis kepada orang-orang Kristen secara umum di Asia kecil dari Efesus

d. Tujuan Injil Yohanes:

Untuk menginjili memulai menunjukan bahwa Kristus adalah Anak Allah, dan bahwa melalui iamn didalam Dia kita memperoleh hidup kekal (20:31;3:36).

e. Thema Injil Yohanes

“Krisus adalah Anak Allah dan Firman Allah yang Menjadi Manusia”.

f. Karakteristik Injil Yohanes:
  • Yohanes banyak mencatat tanda-tanda mujizat (2:11) 
  • Ia mencatat banyak pasangan kata P.L. ‘AKU ADALAH AKU’ (eyeh asyer eyeh) dalam bentuk Yunani ‘ego eimi’; Terang dunia; pintu; gembala yang baik; kebangkitan dan hidup; jalan dan kebenaran dan hidup;pokok anggur yang benar. 
  • Banyak berisikan detail-detail thological khususnya tentang pribadi dan karia inkarnasi allah dalam Kristus.


2. Penulis I Yohanes

a. Penulis
  • Bukti Eksternal: Policarpus, Papias, Origen menyatakan Yohanes adalah penulisnya. 
  • Bukti Internal: Ada banyak istilah theology maupun kata-kata yang sama dengan Injil Yohanes (1:1 band. Yoh. 1). Penulis saksi mata Kristus (1:1)
b. Waktu Penulisan :

Surat ini dan ulisan-tulisan Yohanes yang lain berkisar antara tahun 85-98 A.D.; yaitu pada akhir pelayanannya menjadi gembala di Efesus 

c. Alamat Pengirim dan yang Dituju:

Dikirim dari Efesus dan ditujukan kepada jemaat Asia kecil.

d. Tujuan Penulis:

Menasehati orang percaya agar hidup atau berjalan sesuai dengan Injil Keselamatan dan menentang ajaran sesat yaiu, ‘gnostik’.

e. Thema I Yohanes: “Nyata di dalam Kristus”.

f. Karakteristik I Yohanes:

Memberikan gambaran ajaran sesat abad 1.
Johannine Comma (5:7-8) adalah otentik karena argumentasi grammatical & theological-nya sesuai dengan Injil Yohanes. 

3. Penulis II Yohanes

a. Penulis
  • Bukti Eksternal: Yohanes diakui sebagai penulis oleh Irenaeus, Origen, dan Cyprianus. 
  • Bukti Internal: “Seorang penatua” (1:1), bukan rasul lain, berarti Yohanes.
b. Waktu Penulisan : Diperkirakan antara tahun 85-98 A.D.

c. Alamat Pengirim dan yang Dituju

Dari Efesus kepada ‘Ibu Terpilih’ – kemungkinan jemaat lokal.

d. Tujuan II Yohanes:

Memberikan petunjuk theologis untuk menilai ajaran sesat yang mulai berkembang.

e. Thema II Yohanes: “Berjalan dalam kebenaran.”

f. Karakteristik II Yohanes:
  • Menekankan kasih persaudaraan 
  • Kepercayaan dalam inkarnasi Kristus adalah dasar untuk Kekristenan fundamental.

4. Penulis III Yohanes:

a. Penulis
  • Bukti Eksternal:Irenaeus, Dionysius, Cypryanus menunjukan kepada Yohanes. 
  • Bukti Internal:Sama dengan I & II Yohanes
b. Waktu Penulisan: Kurang lebih sama dengan 1&2 Yohanes

c. Alamat Pengirim dan yang Dituju: Ditulis dari Efesus dan ditujukan kepada Gayus

d. Tujuan III Yohanes: Menghadapi Diotrefes (1:9) yang mau menguasai jemaat.

e. Karakteristik III Yohanes: Pembuat kejahatan dalam jemaat-jemaat lokal ‘tidak pernah melihat Allah’ (1:1).
‘Aku telah menulis’ (1:9) bisa jadi surat II Yohanes atau surat lain yang hilang.

5. Penulis Kitab Wahyu:

a. Penulisan
  • Bukti Eksternal:Old Latin Version, kanon Muratorian, Tertullianus, Origen mengakui Yohanes sebagai penulis. 
  • Bukti Internal:Penulis adalah Yohanes (1:1,4,9;21:2;22:8).
b. Waktu penulisan:

Kitab terakhir dalam kanon Alkitab, ditulis kira-kira tahun 95-98 (Why.22:18,19).

c. Alamat Pengirim dan yang Dituju:

Yohanes menulis dari pulau Patmos kepada tujuh jemaat di Asia Kecil.

d. Tujuan Penulisan:

Menunjukkan hal-hal yang akan terjadi berhubungan dengan Israel, jemaat dan dunia.

e. Thema Wahyu:

“Penyingkapan Masa Lalu, Sekarang dan Yang Akan Datang” (1:19).

f. Karakteristik Wahyu:
  • Terlihat sekali hal yang dilihat Yohanes itu sulit dilukiskan dengan bahasa manusia. 
  • Sering memakai bilangan tujuh. 
  • Outline kitab ini ada pada 1:19, yaitu yang terjadi sekarang (meta tauta) dengan 4:1 ‘sesudah sekarang’ (meta tauta). 
  • Pendekatan-pendekatan yang berbeda terhadap interpretasi adalah pandangan preterist, idealist, historicist, dan futurist.


1. Wahyu


Yohanes menjabarkan wahyu dengan dua cara: wahyu melalui Kitab Suci dan melalui Putra Allah:

a. Kitab. Suci

Yesus mengingatkan orang Yahudi yang tidak percaya bahwa Kitab Suci memberikan kesaksian tentang diri-Nya (Yoh. 5:39). Yesus meneguhkan bahwa Kitab Suci adalah kebenaran yang proporsional, yang menyatakan terang Allah melalui diri-Nya. Tenses yang menunjukkan pada waktu sekarang, menunjukkan bahwa wahyu Kitab Suci sedang berlangsung. 

Yesus kemudian mengingatkan pendengar-Nya bahwa Musa menulis tentang Dia dan mereka harus percaya kepada tulisan Musa yang berbicara tentang Kristus. (Yoh. 5:45-47). Lebih lanjut Kristus menyatakan bahwa “Kitab Suci tidak dapat dibatalkan”. Dalam perdebatan-Nya Yesus menumpukan kasusnya pada integritas dan otoritas dari wahyu yang tertulis yaitu Kitab Suci.

b. Anak Allah

Pada pendahuluan Injilnya, Yohanes menyatakan bahwa wahyu Allah dimanifestasikan melalui anak-Nya. Pribadi yang bersama Bapa sejak kekekalan (Yoh.1:1), sekarang tinggal dengan manusia, dan Yohanes bersukacita karena melihat kemulian-Nya. Yohanes pasti menunjuk pada transfigurasi dari Kristus (Mat. 17:1-8) demikian pula mujijat-mujijat Kristus (Yoh.2:11). Wahyu Yesus juga merupakan wahyu anugrah (Yoh.1:16-17).

2. Dunia

Yohanes menggunakan kata dunia banyak sekali; di Injil Sinoptik hanya digunakan lima belas kali, sedang Yohanes menggunakannya sebanyak 78 kali di Injilnya dan 27 kali di tulisannya yang lain. Yohanes menggunakan kata dunia untuk menjelaskan dunia yang berada dalam dosa, kegelapan dan di bawah kuasa setan.

a. Dunia dalam kegelapan

Yohanes menggambarkan dunia yang berada dalam kegelapan dan melawan Kristus; dunia tidak ramah pada Kristus dan semua yang dipercayai-Nya. Hal itu disebabkan karena dunia telah menjadi buta. Dunia tidak mengenal Mesias pada waktu Ia datang ke dalam Dunia. Yohanes menjabarkan dua kelompok manusia; mereka yang datang pada terang dan mereka yang memmbenci terang itu (Yoh.1:12; 3:19-21). Orang-orang dunia membenci terang, karena terang itu mengekspos mereka; Yesus mengatakan bahwa inilah alasan kenapa dunia membenci-Nya. System dunia, yaiotu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, telah memimpin manusia kepada dosa.

b. Dunia di bawah Setan

Yesus menjelaskan kenapa orang yang tidak percaya melakukan dosa; hal itu karena mereka adalah keturunan dari si jahat (Yoh.8:44). Karena mereka adalah anak-anak dari bapak mereka yaitu si jahat, jadi wajarlah apabila mereka melakukan keinginan bapaknya. Karena si jahat adalah pembohong dari awalnya, maka wajarlah apabila keturunan rohani dari si jahat menolak Kristus yang adalah kebenaran.


3. Inkarnasi

a. Terang.

Terang adalah istilah popular Yohanes. Dalam kaitan dengan inkarnasi, Yohanes menunjuk pada Yesus sebagai terang yang telah datang ke dunia gelap karena dosa. Karena Yesus telah datang sebagai terang, maka adalah imperatif bahwa manusia hrus percaya kepada-Nya (Yoh.12:35-36). Yesus, sebagai terang dunia, dapat memberikan terang fisik (Yoh.9:7) dan terang spiritual (Yoh.8:12).

b. Hidup

Hidup juga merupakan istilah popular di Yohanes; ia menggunakannya 36 kali di Injil, 13 kali di 1 Yohanes, dan 15 kali di kitab Wahyu. Mujijat inkarnasi ialah bahwa Yesus hidup, diman iIa juga memiliki sumber kehidupan sama seperti Bapa, yaitu Ia memiliki hidup dalam diriNya sendiri, oleh sebab itu segala sesuatu bergantung pada Yesus untuk hidup dan eksistensinya.

c. Anak Allah

Yohanes menjabarkan inkarnasi Kristus dengan menunjuk Yesus sebagai “Putra Allah” atau “Putra”. Yesus menggunakan istilah-istilah itu untuk diriNya sendiri dan relasinya dengan Bapa. Dan Yohanes sangat tegas dalam menekankan kesetaraan Yesus dengan Allah.

d. Anak Manusia

Yesus pada umumnya menggunakan sebutan “Anak Manusia” untuk menunjukkan misi-Nya. Asal mula istilah itu berasal dari Daniel 7:13 dan menunjuk pada keberadaan surgawi yang menerima kerajaan dunia ini. Istilah “Anak Manusia” menunjuk pada konsep Kristus akan diriNya sebagai yang berasl mula dari Surga dan sebagai pemilik kemuliaan surga. Pada saat yang sama hal itu menunjukkan kepada kita tentang kerendahan-Nya dan penderitaan-Nya bagi manusia. Keduanya adalah sama.

e. Pendamaian.

Dalam nubuat. Kata bahasa Inggris atonement (pendamaian) berasal dari dua kata “at” dan “onement”, yang berarti rekonsiliasi. Meskipun kata pendamaian bukan merupakan kata di PB, hal itu menunjuk pada apa yang telah diselesaikan oleh Kristus diatas kayu salib melalui penderitaan dan kematiaan-Nya. Pada waktu Yohanes pembabtis menyerukan “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia”. 

Yohanes berbicara tentang penggenapan dari persembahan korban di PL. diawali dengan provisi Allah, akan seekor domba yang menggantikan Ishak di gunung Muria (Kej 22:8), kemudian provisi domba paskah di Keluaran 12 sampai nubuat Yesaaya 53:7, dimana nabi Yesaya mengindikasikan Mesias akan mati, seperti anak domba yang akan disembelih. Persembahan korban di PL menunjuk pada kematian Mesias untuk pendamaian. Tidak diragukan lagi, penggenapan dari tema itulah yang dijabarkan oleh Yohanes pembaptis di Yohanes 1:29. 

Yesus menekankan kebenaran yang sama dari Yohanes 6:52-59. ia berbicara tentang diri-Nya yang datang dari surgadan memberikan hidupNya bagi dunia (Yohanes 6:33,51). Penebusan yang bersifat substitusi dapat dilihat dari preposisi “atas” (Yunani “huper”). Dalam bagian ini9, Yesus mengajarkan tentang kematian-Nya sebagai wakil (6:51), yang memberikan hidup kekal (6:53-55,58), dan persekutuan dengan Kristus (6:56,57) dan hasilnya di kebangkitan (6:54).

Dalam sejarah. Karya Kristus, sesuai dengan tujuan-Nya datang kedunia, digenapkan dalam Yohanes 19:30. Setelah enam jam diatas kayu salib Yesus berseru, “Sudah selesai” (Yunani: tetelesthai). Yesus tidak mengatakan, “saya telah selesai”, tetapi “telah selesai”. Ia telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa kepadan-Nya; karya keselamatan telah diselesaikan. Tensa bentuk lampau dari kata kerja tetelestai dapat diterjemahkan, “hal akan tetap selesai”, artinya pekerjaan itu untuk selamanya selesai dan akibat dari selesainya pekerjaan itu terus berlaku.

Di 1 Yohanes 2:1-2, Yohanes menjelaskan provisi yang dibuat oleh Kristus untuk dosa. Kristus adalah “pembela” (Yunani; parakletos) bagi mereka yang berdosa. Dalam konteks ini pembela berarti pengancara dalam kasus hukum. Orang percaya memiliki Kristus sebagai pengacara pembela mereka dalam pengadilan ilahi. Lebih lanjut Yohanes berkata Kristus adalah “korban pendamaian” (Yunani: hilasmos) bagidosa-dosa dunia. Kata itu hanya digunakan di Roma 3:25, dan 1Yohanes 4:10. korban pendamaian artinya Kristus menjadi korban pendamaian bagi dosa dengan cara membayar harga dengan demikian mengalihkan murka Allah. Korban pendamaian berpusat pada Allah, yang menyatakan bahwa dosa telah melanggar kekudusan Allah, dan melalui kematian Kristus Allah Bapa di puaskan dan sekarang Ia bebas untuk menyatakan kemurahan dan pengampunan-Nya kepada orang berdosa yang percaya. Yohanes mengindikasikan korban pendamaian adalah “untuk segala dosa kita, dan bukan hanya untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (1Yoh 2:2). Kematian Kristus adalah kematian substitusi yang memberikan provisi bagi orang percaya, namun Yohanes menekankan juga kecukupannya yaitu “bagi seluruh dunia”. Meskipun seluruh dunia tidak diselamatkan, karena Kristus adalah Allah maka kematian-Nya adalah cukup untuk seluruh dunia, namun demikian hanya efektif bagi mereka yang percaya.

Kebangkitan. Yohanes menjabarkan kisah kebangkitan di Yohanes 20 untuk memperlihatkan penebusan Kristus telah sampai pada puncaknya di kebangkitan. Penebusan Kristus tidak berakhir pada kematian-Nya tetapi pada kebangkitan-Nya; Kebangkitan itu harus terjadi untuk meneguhkan Anak Allah (Roma1:4). 

Yohanes sangat jelas menjabarkan bagaimana Petrus berlari menuju kuburan, Yohanes tiba lebih dahulu, melihat ke dalam kubur, dan tidak melihat apapun . petrus masuk dan berteori tentang apa yang terjadi, kemudian Yohanes memperhatikan dan mengerti. Mereka melihat kain kafan yang tergeletak di kuburan dan tetap berbentuk tubuh, seakan-akan masih ada tubuh di dalamnya. Kain untuk muka masih tergulung melingkar (20:7), tetapi tubuhnya telah tidak ada. 

Yohanes “melihat dan percaya” karena ia mengerti hanya satu hal yang mungkin telah terjadi, tubuh itu telah melewati kain kafan yang membalutnya. Yesus telah bangkit. Yohanes memberikan penjabaran yang lebih jelas, lebih rinci mendeskripsikannya, dibandingkan dengan Injil sinoptik tentang bagaimana menjelaskan secara tepat apa yang telah terjadi pada waktu kebangkitan. Yohanes kemudian menjelaskan bagaimana Kristus melewati pintu yang tertutup dalam tubuh fisiknya dan muncul di tengah para rasul dalam tubuh kebangkitan-Nya (Yoh 20:19,26). Yohanes memverifikasi realitas dan tubuh kebangkitan Kristus, memperlihatkan bahwa Kristus dalam karya terakhir-Nya telah mengalahkan maut dan karena itu memberikan pengharapan dan hidup kepada yang percaya (Yohanes 11:25-26).

4. Roh Kudus

Percakapan di Ruang atas (Yoh 14-16), Yohanes mencatat pengajaran Yesus berkaitan dengan Roh Kudus. Ketiga fasal itu memberikan informasi yang paling rinci tentang pribadi dan karya Roh Kudus.

Pribadi-Nya. Kepribaian dari Roh Kudus dilihat dalam kata ganti yang digunakan untuk menjabarkan tentang Dia. Meskipun kata Roh (yunani: pneuma) adalah netral Yesus mengatakan “Ia (maskulin) akan mengajarkan kamu segala sesuatu” (Yoh 14:26). “Ia” (Yunani: ekeinos) adalah kata ganti maskulin. Meskipun ada orang berpikir tentang kata ganti netral (inggris: it) supaya cocok dengan kata benda netral (Roh), namun pemikiran yang demikian adalah salah, karena itu berarti kita menunjuk Roh Kudus sebagai “it”, sedangkan Ia adalah pribadi, seperti halnya dengan Bapa dan Anak. Referensi Yesus pada Roh Kudus sebagai “Ia (maskulin)” mengkomfirmasikan personalitas dari Roh Kudus (lihat Yoh 15:56;16:13,14).

Karya-Nya. Ia menyakinkan (Yoh 16:8-11). Karya meyakinkan (yunani: elegxei) adalah pekerjaan seseorang pengacara penuntut yang mana Ia berusaha untuk meyakinkan seseorang akan seseuatu. Roh Kudus bertindak sebagai pengacara ilahi, menyakinkan dunia akan dosa, yaitu penolakan untuk percaya kepada Yesus; Ia juga meyakinkan dunia akan kebenaran Kristus, karena kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya; dan Ia meyakinkan dunia akan penghakiman karena setan telah dihukum diatas kayu salib.

Ia melahirbarukan (Yoh 3:6). Dalam menjelaskan kelahiran baru pada Nikodemus, Yesus mengindikasikanya sebagai kelahiran baru oleh Roh.
Ia mengajar kepada murid-murid-Nya (Yoh 14:26). Pada waktu murid-muridNya tidak dapat secara rohani mengasimilasikan semua pengajaran Yesus, Yesus berjanji Roh Kudus akan mengingatkan mereka akan pengajaran Yesus. Pernyataan ini merupakan jaminan akan catatan akurat dari tulisan PB, karena Roh Kudus akan memberikan keakuratan untuk mengingat kembali, dan sesuai dengan itu mereka akan menulis Injil.
Ia tinggal (Yoh 14:16-17). Yesus menunjuk pada pekerjaan baru dari Roh Kudus setelah Pentakosta, dimana kehadiran Roh Kudus ditengah orang percaya tidak lagi bersifat sementara seperti di PL, tetapi Ia akan tinggal secara permanen. Yesus menekankan bahwa setelah Pentakosta Roh Kudus akan tinggal “di dalam mereka” (Yoh 14:17) dan Ia tinggal untuk “selama-lamanya” (Yoh 14:16).

5. Hal-hal terakhir.

Pengangkatan. Meskipun Yohanes tidak memberikan pernyataan seeksplisit Paulus tentang pengangkatan, tanpa diragukan Yohanes juga menunjuk pada pengangkatan dalam Yohanes 14:1-3. pengangkatan berkaitan dengan gereja, dan Yesus berbicara pada kedua belas muridNya yang akan memulai jemaat mula-mula di Kisah Para rasul 2. oleh karena para murid sedang berduka akan kepergian Yesus di Yohanes 14, Ia menguatkan mereka dengan mengingatkan mereka (sebagai gereja yang masih kecil) bahwa Ia pergi untuk menyediakan tempat tinggal bagi mereka di Rumah Bapan-Nya. Ia berjanji untuk kembali dan membawa mereka kepadan-Nya (Yoh 14:3). Hal itu harus dimengerti sebagai parallel dengan pernyataan Paulus di 1Tesalonika 4:13-18.

Kesengsaraan. Yohanes memberikan liputan yang luas tentang masa kesengsaraan, serta merinci apa yang akan terjadi di Wahyu 6-19. ketujuh meterai ini akan dibukakan di dunia pada awal kesengsaraan (Wahyu 6:1-8:1). Yang akan membawa kemenangan bagi binatang buas itu (6:1-2), perang (6:3-4), kelaparan (6:5-6), kematian (6:7-8), mati syahid (6:9-11), dan ledakan di langit dan di bumi (6:12-17). Meterai-meterai itu kelihatannya akan berlanjut sampai akhir masa kesengsaraan. Meterai ketujuh mengawali sangkakala ketujuh (8:2-11:19). Pada waktu bunyi sangkakala itu, maka persediaan makanan dan oksigen di bumi akan hilang (8:2-6), sepertiga dari kehidupan di laut akan mati (8:7), sumber air akan terkena polusi (8:10-11), benda-benda di langit akan menjadi gelap (8:12-13), manusia akan sangat menderita dan ketakutan (9:1-12), dan sepertiga dari manusia akan terbunuh (9:13-21). Sangkakala yang ketujuh akan mengawali cawan penghakiman (11:15-19;15:1-16:21), mengakibatkan luka-luka yang menyakitkan (16:1-2), kematian dari kehidupan di laut (16:3), sungai menjadi darah (16:4-7). Manusia mati karena kepanasan (16:8-9), kegelapan (16:10-11), dilepaskanya tentara dari timur yang kuat untuk mengakhiri peperangan (16:12-16), dan gempa bumi yang dahsyat, menghancurkan kota-kota dan bangsa-bangsa (16:17-21). Baik agama Babel (17:1-8), maupun ekonomi Babel (18:1-24) akan dihancurkan. Masa kesengsaraan berpuncak pada kembalinya Kristus, dimana Ia akan menaklukkan semua bangsa di dunia (19:11-21).

Anti Kristus. Yohanes menggunakan istilah anti kristus untuk menjabarkan mereka yang pada zamanya menderikan doktrin yang salah tentang Kristus (1Yoh 2:18,22;4:3;2Yoh.7). nature dari bidat ini adalah menyangkali kemanusiaan Kristus Yesus (2Yoh.7); Kristus hanya tampil seperti hantu; Ia tidak benar-benar mengambil rupa manusia. Yohanes mendeklarasikan bahwa mereka, penyangkal Yesus yang datang dalam daging adalah anti kristus. Jadi Yohanes menggunakan istilah itu untuk menunjuk pada mereka yang menyangkali doktrin yang benar tentang.

Yohanes menyebut pribadi yang menyangkali Kristus sebagai binatang buas (Why 11:7;13:1,12,14,15). Yohanes menjabarkan binatang buas ini sebagai “binatang pertama” (berlawanan dengan nabi palsu yang mendukung binatang buas pertama ini tetapi dikenal sebagai binatang kedua {“binatang yang lain” 13:11}). Binatang pertama adalah penguasa politik (13:1-10) yang muncul dalam bentuk akhir sebagai penguasa kafir dan kuasanya berasal dari setan (13:2), ia menerima sembah dan menghujat Allah selama tiga setengah tahun (13:4-6), ia menganyiaya orang percaya (13:7), dan menguasai dunia (13:8). Binatang pertama di dukung oleh binatang kedua yang adalah nabi palsu dan memaksa manusia untuk menyembah binatang pertama (13:11-12); ia menipu manusia melalui kemampuanya untuk mempertunjukkan tanda-tanda (13:14); ia membatasi perdagangan hanya bagi mereka yang telah menerima tandanya (13:16-17).

Pada kedatangan Yesus Kristus yang kedua, baik binatang pertama dan binatang kedua akan dilemparkan kedalam lautan api (19:20)
Kedatangan Kristus yang Kedua. Pada akhir dari masa kesengsaraan, Yohanes menggambarkan kembalinya Kristus dengan kemenangan bersama pengantin perempuan-Nya, yaitu gereja (Why 19:6-8). Pernikahan Kristus dengan gereja terjadi di surga pada waktu periode kesengsaraan. Kristus kembali dengan pengantin perempuan-Nya untuk memulai pesta pernikahan, yaitu di kerajaan millennial yang terjadi diatas bumi (19:9-10). Yohanes menggambarkan kembalinya Kristus sebagai seorang Raja yang menang – Ia memiliki banyak mahkota diatas kepala-Nya (19:12) – Ia menyatakan perang adengan setan, binatang dan tentara yang tidak percaya kepada-Nya (19:11,19). Senjata-Nya adalah otoritas Firman-Nya (19:13) dengan mana Ia mengalahkan dan menaklukkan bangsa-bangsa (19:15). Ia menghancurkan penguasa bangsa-bangsa dan melemparkan binatang, nabi palsu (binatang kedua), dan setan ke laut api selama millennial (19:19-20:3). Dengan kemenangan atas musuh-Nya, Kristus mendirikan kerajaan millennial di atas bumi.

Kerajaan millennial dan kekekalan. Yohanes menjabarkan kebangkitan dari masa kesengsaraan dan orang-orang kudus PL pada akhir masa kesengsaraan (Why 20:4-5); mereka adalah bagian dari “kebangkitan pertama”. Istilah kebangkitan tidak menjabarkan kebangkitan secara umum dari orang percaya, tetapi suatu kebangkitan kepada kehidupan (20:6). Paling tidak ada beberapa tahap dalam kebangkitan yang pertama yaitu zaman orang-orang kudus dibangkitkan sebelum masa akesengsaraan (1Tes 4:13-18), dimana orang-orang kudus di PL dan dimasa kesengsaraan (Why 20:4). Orang tidak percaya dibangkitkan pada akhir masa millennium, dimana mereka akan dilemparkan kedalam lautan api (Why 20:11-15).
Di wahyu 21:1-22-22:21 Yohanes menjabarkan tentang kekekalan. Yerusalem baru yang Yohanes lihat akan datang dari surga (Why 21:1-8) adalah gereja yang tetap tinggal, yaitu pengantin perempuan (21:9), tidak diragukan lagi mereka adalah orang-orang yang telah ditebus di segala zaman dalam kekekalan. Yerusamelm baru kemungkinan besar berhubungan dengan millennium dan hidup kekal. 

Tempat itu adalah tempat tinggal, dimana Kristus telah pergi untuk menyediakan tempat (yoh 14:2). “kedua periode itu kekal, bukan sementara, kondisinya adalah seperti itu, baik dikota dan bagi penghuninya. Oleh karena itu, Yerusalem baru adalah millennial dan kekal, baik dari segi waktu dan posisi, dan hal itu kondisinya adalah selalu kekal. Yohanes menjelaskan bagaimana Yerusalem baru itu akan memberikan persekutuan dengan Allah (22:4), istirahat (14:13), kepenuhan berkat (22:2), sukacita (21:4), pelayanan (22:3) dan ibadah (7:9-12;19:1). >>yb<<

Tidak ada komentar:

DOKTRIN KRISTUS (KRISTOLOGI)

PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KRIST US A.       Ebionisme: “Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.” Go...