Senin, 22 Agustus 2016

DOKTRIN KRISTUS (KRISTOLOGI)



PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KRISTUS

A.      Ebionisme: “Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.”

Golongan Ebionisme berasal dari sekte Yahudi yang fanatic dan menegakkan pemeliharaan Hukum Taurat. Penekanan ajaran mereka;
-          Yesus, Putera Maria dan Yusuf, telah menggenapi HT, sehingga Allah memilih Dia untuk menjadi Mesias.
-          Kesadaran bahwa Allah telah memilih dia untuk menjadi Mesias itu datang ketika dia dibaptis, yaitu ketika menerima Roh Kudus.
-          Menolak keilahian Kristus dan kelahiranNya dari seorang perawan. Penolakan akan keilahian Kristus disebabkan konsep keilahian Kristus bertentangan dengan paham Monotheisme mereka. 

B.      Arianisme: “Kristus tidak kekal, Ia diciptakan”

Paham ini muncul pada abad ke-4, yang dipelopori oleh Arius dari Alexandria, yang berpendapat bahwa sekalipun Kristus dapat disebut Allah, ia sebenarnya bukanlah Allah dan sama sekali tidak ada kesamaan hakikat ataupun kekekalan. Sebelum waktu ada, Kristus telah diciptakan. Ia, Logos Allah itu, adalah pertama-tama diciptakan, dan ia kemudian menjadi pelaksana dalam penciptaan dunia. Ketika menjelma, Logos memasuki tubuh manusia serta menggantikan roh manusia. Jadi, Kristus tidaklah sepenuhnya Allah dan juga tidak sepenuhnya manusia.  Bacalah: Markus 13:32; Yohanes 5:19; 14:28; I Korintus 15:28.
Konsili Nicea tahun 325, menolak Arianisme tersebut dan menganggapnya sebagai ajaran sesat karena menyatakan bahwa Yesus Kristus diperanakkan, diciptakan, dan Ia sehakikat dengan Bapa.

C.      Nestorianisme:

-          menolak adanya perpaduan antara dua tabiat Kristus dalam satu pribadi sehingga Nestorius menganjurkan adanya dua kepribadian.
-          Logos tinggal di dalam si manusia Yesus, sehingga perpaduan antara kedua tabiat tersebut dapat disamakan dengan tinggalnya Roh Kudus di dalam orang yang telah diselamatkan.
Pandangan demikian membahayakan keilahian sejati Kristus. Kristus berbeda dengan orang lain karena di dalam diriNya tinggal kepenuhan kehadiran Allah dan tabiat ilahi di dalam Kristus secara sempurna mengendalikan tabiat insaniNya.
Pandangan Nestorius dinyatakan salah oleh Konsili di Efesus pada tahun 431.

D.     Gnostisisme

Sistem gnostis dipengaruhi oleh paham Plato tentang dualism dan dunia ide. Karena daging dianggap jahat, maka pastilah Allah tidak mungkin menjelma menjadi manusia yang berdarah daging. Jadi, pribadi Kristus diterangkan menurut salah satu dari dua cara berikut: Golongan Gnostik Cerintian mengajarkan bahwa Kristus yang ilahi mendatangi Yesus yang manusiawi ketika ia dibaptis dan meninggalkannya lagi beberapa saat menjelang kematian Kristus. Golongan Gnostik Docetis beranggapan bahwa Yesus sebenarnya semacam hantu, dan hanya kelihatannya saja memiliki tubuh jasmaniah. Bacalah: Kolose; 1,2 Tesalonika; 1 Yohanes; Yudas; dan Wahyu.
Kesalahan ajaran Gnostis ini ditegaskan oleh ayat-ayat: Kolose 1:15-18; 2:9; Ibrani 2:14; 1 Yohanes 2:22,23; 4:2-6,15; 5:1-6; dan 2 Yohanes 7.

E.      Eutikianisme

Golongan in berpandangan bahwa Kristus tidak memililki dua tabiat, tetapi satu tabiat saja.Seluruh diri Kristus bersifat ilahi, termasuk tubuhNya.Yang ilahi dan yang manusiawi di dalam Kristus disatukan, sehingga menghasilkan tabiat yang ketiga.Golongan Eutikianisme sering disebut sebagai golongan Monofisit karena mereka sebenarnya membuat kedua tabiat Kristus itu menjadi satu tabiat saja. Konsili Khalsedon tahun 451 menolak ajaran ini. Golongan Monofisit kemudian mengambil haluan yang baru. Beberapa penganutnya mengajarkan bahwa Kristus hanya memiliki satu kehendak. Namun Konsili Konstantinopel yang ke-3 tahun 681 menolak ajaran Monofisit. Konsili Konstantinopel menyatakan bahwa di dalam Kristus ada dua tabiat, yaitu yang ilahi dan yang manusiawi, sehingga dengan demikian ada dua intelegensi dan dua kehendak di dalam diri Kristus.

F.      Doketisme

Pada abad pertama Marcion dan kaum Gnostik mengajarkan bahwa Kristus hanya menampakkan diri sebagai manusia (dokeo, kelihatan atau menampakkan diri). Rasul Yohanes menunjukkan ajaran sesat ini dalam 1 Yohanes 4:1-3. Bidat ini menjadikan validitas dari Penebusan dosa dan kebangkitan secara tubuh menjadi tidak bermakna.

G.      Apolinarianisme

Apolinarius Muda (tahun 390) berusaha menghindari pemisahan sifat-sifat Kristus yang tidak sepantasnya. Ia mengajarkan bahwa Kristus memiliki tubuh manusia dan jiwa manusia, namun bahwa ia memiliki Logos ilahi dan bukan roh manusia.  Logos ini menguasai tubuh dan jiwa manusiawi-Nya.

H.     Golongan Ortodoks

Konsili di Khalsedon tahun 451 telah menetapkan pandangan gereja yang resmi. Yesus Kristus adalah satu, tetapi Ia memiliki dua sifat, yaitu yang ilahi dan yang manusiawi. Dia adalah Allah sejati dan manusia sejati, terdiri atas tubuh dan jiwa yang rasional. Ia sehakekat dengan Allah dalam ke-Allah-anNya dan sehakikat dengan manusia dalam kemanusiaanNya, kecuali dosa.



KELOMPOK
WAKTU
SIFAT KEMANUSIAAN
SIFAT KEILAHIAN
KONSILI GEREJA
Doketis
Abad ke-1
Tidak diakui-
hanya suatu penampilan kemanusiaan
Dikuatkan

Ebionis
Abad ke-2
Dikuatkan
Tidak diakui- Yesus adalah anak kandung Yusuf dan Maria

Arian
Abad ke-4
Dikuatkan
Tidak diakui- Yesus tidak kekal; mirip tapi tak sama dengan Allah
Dipersalahkan oleh Nicea tahun 325
Apolinarian
Abad ke-4
Logos yang ilahi menggantikan roh manusia
Dikuatkan
Dipersalahkan oleh Konstantinopel tahun 680
Nestorian
Abad ke-5
Kristus adalah dua pribadi
Dipersalahkan oleh Efesus tahun 431
Eutikian
Abad ke-5
Tak sepenuhnya manusia
Tak sepenuhnya ilahi
Dipersalahkan oleh Chalcedon tahun 451
Kristus adalah sifat tunggal campuran
Ortodoks

Kemanusiaan yang sempurna
Keallahan yang sempurna
Didefinisikan oleh Chalcedon tahun 451
Kristus adalah pribadi tunggal




KRISTUS PRAEKSISTENSI: DALAM NUBUATAN

Kekekalan dan keilahian Kristus tidak dapat dipisahkan. Mereka yang menyangkali kekekalanNya juga menyangkal keilahianNya. Apabila keilahian Kristus diakui, maka tidak ada masalah untuk menerima kekekalanNya (Enns,263).

  1. Kekekalan Kristus

Bukti Perjanjian Lama:
-          Mikha 5:2; menekankan bahwa “yang permulaannya sudah ada sejak purbakala”. Meskipun Yesus dilahirkan di Betlehem, namun waktu itu bukanlah permulaanNya; Ia telah ada “sejak dahulu kala”.
-          Yesaya 9:6; Kristus disebut “Bapa yang kekal”. Hal itu tidak berarti Kristus adalah bapa, karena mereka adalah dua Pribadi yang berbeda dalam Trinitas. Hal itu tidak berarti bahwa Kristus juga memiliki sebutan Bapa. Sebutan ini mengindikasikan praeksistensi dan kekekalan.

Bukti Perjanjian Baru:
-          Yohanes 1:1: was (Ingg.) dan hen (Yun), dalam bentuk imperfek menekankan keberadaan yang terus menerus pada waktu lampau. Sehingga ayat itu dapat diterjemahkan “Pada mulanya adalah Firman yang terus menerus ada.” Yohanes meyakini bahwa jauh ke belakang sebelumnya, Firman itu terus menerus ada. Artinya tidak pernah dalam suatu waktu di mana Firman itu tidak ada. Tidak pernah ada sesuatu pun yang tidak bergantung padaNya untuk keberadaanNya, yang secara natur dimengerti sebagai keberadaan yang kekal (Morris,73).
-          Yohanes 8:58. Yesus dilahirkan di Betlehem, namun Dia mengklaim telah ada sebelum Abraham ada. Tensis yang dipakai menunjukkan Kristus telah dan terus menerus ada. Pernyataan “Aku adalah” tentu menunjuk pada keilahianNya dan merupakan klaim kesetaraan dengan Yahweh, yang mengacu pada Keluaran 3:14, yang mana Allah mengidentifikasikan diriNya sebagai “AKU ADALAH AKU.”
-          Ibrani 1:8. Pernyataan “TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya” menunjuk pada kekekalan Allah.
-          Kolose 1:17. Paulus menyatakan, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia”, menekankan sekali lagi tentang kekekalan dan praeksistensi Kristus melalui penggunaan bentuk tensis waktu sekarang.

Bukti Tidak Langsung:
-          Asalmula surgawi Kristus membuktikan eksistensi kekalNya. Yohanes 3:13 menekankan bahwa Kristus “turun dari surga”. Apabila Kristus datang dari surga maka Betlehem tidak dapat menjadi awal mulaNya. Ayat ini mengindikasikan bahwa Ia tinggal di surga sebelum datang ke bumi, oleh karena itu, Ia adalah kekal (bdk. Yoh.6:38).
-          Karya prainkarnasi Kristus membuktikan eksistensi kekekalanNya. Yohanes 1-3 mengatakan bahwa Kristus menciptakan segala sesuatu. Apabila Ia menciptakan  segala sesuatu maka Ia haruslah kekal (bdk. 1Kor.8:6).
-          Sebutan Kristus membuktikan kekalNya. (a) Yahweh. Dalam Yohanes 12:41 para Rasul mengatakan bahwa Yesaya melihat “kemuliaanNya”, yang dalam konteksnya ditujukan pada Kristus. Namun demikian, Yohanes mengutip dari Yesaya 6:10 di mana Ia secara jelas menunjuk pada Yahweh. Jadi Yohanes menyetarakan Yesus dengan Yahweh, Tuhan di PL; karena Yahweh adalah kekal, maka Yesus adalah kekal. (b) Adonai. Dalam Mazmur 22:44 Kristus mengutip Mazmur 110:1, “Demikianlah firman Tuhan kepada tuanku” dan menerapkan pada pada diriNya sendiri. Istilah “Tuhan” adalah Adonai, salah satu sebutan untuk nama Allah di PL. Apabila Kristus disebut adonai, maka Ia adalah kekal, karena Allah adalah kekal.

-          Theofani membuktikan eksistensiNya yang kekal. Suatu theofani dapat dijabarkan sebagai berikut. “Itu adalah Pribadi kedua dari Trinitas yang muncul dalam wujud manusia…salah satu dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal yang disebut TUHAN, atau Yahweh, dalam peristiwa yang dicatat di Kejadian 18 harus dianggap sebagai Pribadi kedua dari Trinitas (Oliver,33). Identifikasi Kristus dengan pemunculan malaikat Tuhan (theofani) dapat didemonstrasikan dalam hal berikut. Malaikat Tuhan diakui sebagai yang ilahi. Ia diperlakukan sebagai Allah (Hak. 6:11,14). Malaikat Tuhan dalam peristiwa lain dibedakan dengan Yahweh karena Ia berbicara kepada Yahweh atau Bapa, karena Roh Kudus maupun Bapa belum pernah diwahyukan dalam bentuk fisik (bdk. Yoh.1:18). Malaikat Tuhan tidak lagi muncul setelah inkarnasi Kristus. Tidak ada disebut lagi tentang malaikat Tuhan di PB, Ia berhenti muncul setelah kelahiran Kristus.




  1. Nubuat Garis Keturunan Yesus

1.      Keturunan benih perempuan (Kej.3:15). Ayat ini disebut protoevangelium karena itu merupakan nubuat pertama tentang Kristus. Akan ada permusuhan antara Setan dan Mesias, dinyatakan dengan frase “benih perempuan”, yang menunjuk kepada kelahiran dari anak dara Maria.

2.      Keturunan Sem. Pada waktu menyebutkan secara khusus “Tuhan, Allah dari Sem” dalam Kejadian 9:26 menyatakan pemeliharaan agama yang benar di antara keturunan Sem. Garis keturunan Sem pada akhirnya akan membawa berkat pada garis keturunan dua anak yang lainnya dari Nuh. Kemudian, secara lebih spesifik nama “Tuhan” digunakan “dalam rangka menunjuk pada wahyunya dan pada institusi untuk penebusan manusia”. Pernyataan Allahnya Sem juga menunjuk arti bahwa “Allah akan memelihara kemakmuran Sem dalam hubungan yang khusus, di mana ia berkenan menyatakan kehendakNya kepada mereka.

3.      Garis Keturunan Abraham. Dalam Kejadian 12:2 Allah berjanji pada Abraham, “Aku akan … .. membuat namamu besar”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Abraham dan “di dalam kamu semua keluarga di bumi akan diberkati”. (Telah digenapi dalam Mat. 1:1; Gal.3:16)

  1. Nubuat Kelahiran Kristus

Mazmur 2:7

Yesaya 7:14

Yesaya 11:1

Yesaya 40:3

Mikha 5:1




  1. Nubuat Tentang KehidupanNya

Kejadian 3:15

Yesaya 8:23-9:2

Yeremia 31:15

Yesaya 42:1

Hosea 11:1


  1. Nubuat Tentang Kematian dan KemenanganNya

Mazmur 22:menyatakan penderitaan Kristus di mana Daud menggunakan banyak ekspresi puisi untuk menggambarkan secara gamblang tentang intensitas penderitaan Kristus.
1.      Ayat 2, menubuatkan bagaiaman Kristus berseru di atas kayu salib, pada mana ia menanggung dosa dunia secara hukum (bdk. Mat.27:46; Mark. 15:34).
2.      Ayat 7, orang banyak mengolok-olokkan Dia (Mat.27:39).
3.      Ayat 8, menyebutkan kata-kata ejekan yang ditujukan kepada Yesus (Mat.27:43).
4.      Ayat 16, menubuatkan paku di tangan Kristus (Yoh.20:25).
5.      Ayat 17, menjelaskan bahwa tidak ada satu tulang Kristus pun yang dipatahkan (Yoh.19:33-36).
6.      Ayat 19, menubuatkan serdadu yang membuang undi atas jubah Yesus.
7.      Ayat 25, nubuat tentang doa Kristus kepada Bapa tentang kematiannya.

Yesaya 52 dan 53: menggambarkan penderitaan Kristus;
8.      Ps. 52:14, nubuat tentang akibat penyiksaan yang hebat (Yoh.19:1)
9.      Ps.53:5, nubuat tentang penyesahan dan kematian karena kekejaman (Yoh.19:1,18)
10.  Ps. 53:7, nubuat yang menggambarkan Yesus seperti domba yang diam dan taat menuju tempat pembantaian / kematian (Yoh.1:29)

Beberapa ayat yang menggambarkan kemenangan Kristus;
1.      Kejadian 3:15, nubuat kemenangan Kristus atas kuasa iblis yang menyesatkan manusia dalam kutu dosa (bdk. Roma 5).
2.      Mazmur 16:10, Daud menggambarkan tentang pengharapan kebangkitan orang benar yang dinyatakan oleh rasul Petrus (KPR 2:27-28).
3.      Mazmur 22:23, nubuat tentang pujian atas kebangkitan Kristus yang dinyatakan dalam Ibrani 2:12.
4.      Mazmur 68:19, berisi nubuat tentang kenaikan Kristus ke surga, di mana Kristus mengakhiri karya  pelayanannya di dunia ini (Ef.4:8).


  1. Nubuat Tentang PemerintahanNya dalam Millenium

Ada beberapa ayat-ayat Perjanjian Lama yang menubuatkan tentang pemerintahan Kristus di masa mendatang.
1.      2Samuel 7:16, Tuhan menjanjikan Kerajaan kekal bagi Daud dan keturunannya. Daud telah mati dan tidak kembali dalam kerajaan, namun Kristus menggenapi kerajaan yang dijanjikan itu pada masa Millenium.
2.      Mazmur 2, nubuat tentang pelantikan Raja oleh Tuhan (6)
3.      Mazmur 24:7-10, nubuat tentang Raja Kemuliaan (Yesus) yang disongsong oleh umatNya masuk dalam tempat kudus.
4.      Yesaya 9:6-7, menubuatkan suasana pemerintahan Mesias yang penuh kedamaian dan kesejahteraan.
5.      Yesaya 11:1-16, nubuat tentang kedaulatan Mesias dalam kerajaan itu yang menjamin semua ciptaan merasakan sukacita kerajaan. Kedamaian dalam kerajaan itu dibuktikan dengan keharmonisan dari tatanan kehidupan.
6.      Yesaya 24:23, nubuat tentang kerajaan yang diliputi kemuliaan Tuhan.
7.      Yesaya 35:1-10, nubuat tentang sukacita yang meliputi kerajaan Mesias, dimana kutuk tidak berkuasa atas semua manusia dan makhluk lain.
8.      Daniel 7:13-14, nubuat Yesus sebagai Raja yang memiliki kekuasaan dan kemuliaan kekal.
9.      Zakharia 14:9-21, nubuat kemenangan Kristus setelah masa tribulasi.



INKARNASI: KELAHIRAN DARI PERAWAN MARIA

Kata inkarnasi berarti “di dalam daging” dan menunjuk pada tindakan di mana Putera Allah yang kekal mengambil bagi diriNya natur tambahan, manusia, melalui kelahiran dari seorang anak dara. Akibatnya adalah bahwa Kristus tetap selamanya Allah yang tidak bercacat-cela, dan demikian keadaanNya sejak kekekalan; Ia juga memiliki kebenaran, dan Ia adalah manusia yang tidak berdosa dalam satu Pribadi untuk selamanya (Enns, 271).
Beberapa teks Alkitab:
-       Yohanes 1:14 = logos telah menjadi manusia.
-       Filipi 2:7,8 = mengosongkan diri dan menjadi hamba.
Putera Allah yang sudah ada sejak praeksistensi, mengambil natur manusia dan memakai daging dan darah manusia, suatu mujizat yang melampaui keterbatasan pemahaman kita. Hal ini jelas menunjukkan bahwa yang tidak terbatas dapat dan sesungguhnya teleh memasuki hubungan yang terbatas, dan bahwa yang supranatural dengan suatu cara tertentu dapat memasuki hidup yang historis di dalam dunia (Tong, 72).

A.        Tujuan Berinkarnasi:

1.      Untuk menyingkapkan Allah kepada kita.
Meskipun Allah menyatakan diriNya dengan berbagai cara, termasuk kebesaran alam di sekitar kita, namun hanya inkarnasi sajalah yang telah menyatakan hakikat Allah, meskipun terselubung (Yoh. 1:18; 14:7-11). Jalan ssatu-satunya manusia dapat melihat Allah ialah mengenal Yesus Kristus.

2.      Untuk memberikan suatu teladan bagi kehidupan kita.
Tanpa inkarnasi kita tidak dapat memiliki keteladanan dari kehidupan Tuhan Yesus ketika Ia di dunia, dan ini menjadi suatu pola untuk kehidupan kita sekarang (1Ptr.2:21; 1Yoh.2:6)

3.      Memberikan suatu pengorbanan yang efektif untuk dosa.
Dosa menuntut maut untuk pembayarannya. Allah tidak dapat mati. Jadi Juru Selamat harus manusia agar dapat mati. Akan tetapi kematian seorang manusia biasa tidak dapat melunasi dosa yang abadi, sehingga Juruselamat tersebut juga harus Allah (Ibr.10:1-10).

4.      Agar mampu menggenapi perjanjian kepada Daud.
Malaikat Gabriel memberitahukan kepada Maria bahwa puteranya akan diberi takhta Daud (Luk.1:31-33). Untuk mengisi takhta Daud diperlukan seorang manusia. Karena itu, Mesias harus seorang manusia. Tetapi menduduki takhta itu untuk selamanya, mengharuskan yang menempati takhta itu harus subyek yang tidak dapat mati. Hanya Allah (Yesus) yang memenuhi syarat itu.

5.      Untuk memusnahkan pekerjaan Iblis.
Mengapa inkarnasi ini perlu untuk mengalahkan setan? Karena setan harus dikalahkan di arena di mana ia berkuasa, yaitu dunia ini. Jadi, Kristus diutus ke dunia ini untuk memusnahkan pekerjaan-pekerjaan setan.

6.      Agar mampu menjadi seorang Imam Besar yang penuh rasa simpati.
Imam besar kita mampu merasakan kelemahan kita karena Ia diuji seperti kita. Namun Allah tak pernah diuji, sehingga perlu bagi Allah menjadi manusia untuk dapat diuji supaya dapat menjadi Imam yang penuh rasa simpati (Ibr. 4:14-16).

7.      Agar mampu menjadi seorang Hakim yang memenuhi syarat (Yoh. 5:22,27).
Mengapa Hakim itu harus menjadi dan pernah hidup di dunia?? Agar Ia bisa menggugurkan semua alasan yang mungkin dikeluarkan oleh manusia. Mengapa Hakim tersebut harus Allah?? Agar penghakimanNya benar-benar jujur dan adil.

Karena itu, inkarnasi tersebut amat berpengaruh dalam hubungannya dengan pengetahuan kita tentang Allah, dengan keselamatan kita, dengan kehidupan kita sehari-hari, dengan kebutuhan-kebutuhan kita yang mendesak, dan dengan masa depan. Hal ini sesungguhnya adalah pusat fakta sejarah.

B.        Perlunya Inkarnasi
Mengapa perlu Yesus berinkarnasi? Apakah Putra Allah akan lahir jika seandainya manusia tidak berdosa?
1.    Rupert dan Deutz: Yesus tetap akan berinkarnasi tanpa mempedulikan adanya dosa atau tidak.
2.    Thomas Aquinas: alasan Kristus berinkarnasi ialah karena masuknya dosa ke dalam dunia.
3.    Teolog Lutheran, Rothe, Dorner, Lange, Martensen, Westcott:  fakta menakjubkan demikian itu tidak mungkin terjadi kebetulan, dan tidak mungkin disebabkan oleh karena dosa, sebagai tindakan manusia yang secara kebetulan dan sembarangan. Inkarnasi tentunya sudah berada dalam rencana Allah yang kekal. Agama sebelum dan sesudah kejatuhan manusia tidak mungkin berbeda secara esensial. Jika seorang Pengantara diperlukan sekarang ini, maka
4.    Reformator dan Gereja-gereja reformasi: inkarnasi terjadi karena kejatuhan manusia dalam dosa.
5.    Kesimpulan: Alkitab berkali-kali menyebutkan bahwa inkarnasi disebabkan oleh dosa manusia. Penekanan dari ayat-ayat seperti Luk. 19:10; Yoh. 3:16; Gal. 4:4; 1Yoh. 3:8; dan Fil. 2:5-11, tidak dapat dengan mudah dipatahkan.

C.        Kelahiran Anak Dara

Kelahiran anak dara merupakan alat di mana inkarnasi terjadi dan menjamin ketidakberdosaan dari Putra Allah. Untuk alasan ini kelahiran anak dara adalah esensial. Yesaya 7:14 menubuatkan kelahiran anak dara dan matius 1:23 memberikan tafsiran, mengindikasikan penggenapannya dalam kelahiran Kristus. Yesaya 7:14 memakai istilah almah, yang merupakan istilah tekhnis untuk menunjukkan seorang wanita muda, seorang yang memiliki sifat-sifat keperawanan (Kej.24:43), (Ryrie, 327).  Siapakah wanita yang disebut dalam nubuatan Yesaya tersebut?:

1.    Penafsiran non-Mesianis yang pengertiannya ialah bahwa nubuatan tersebut digenapi oleh seorang wanita tak dikenal di masa lampau, yang mungkin perawan tetapi juga mungkin bukan perawan. Lalu bagaimana menjelaskan ayat 23??
2.    Penafsiran Mesianis secara tepat yang melihat nubuatan ditujukan hanya kepada Maria tanpa menunjuk kepada seorang gadis lain masa Yesaya. Jelas hal ini menunjuk kepada Maria (ay.23).
3.    Nubuat tersebut menunjuk baik kepada seseorang pada zaman Yesaya maupun kepada Maria di masa yang akan datang. Menurut penafsiran ini perempuan muda tersebut mengacu kepada: (a).istri Ahas; (b).seorang gadis tak dikenal di antara Israel; (c). istri kedua Yesaya yang belum dinikahinya ketika nubuat itu diberikan. Jika (a) benar maka putranya adalah Yehezkiel, jika (b) benar, maka putranya tidak diketahui, jika (c) benar maka putranya mungkin Maher-Syalal Hasy-Bas (Yes.8:3) atau putra Yesaya yang lain yang tidak disebutkan.

Dalam pandangan tersebut istri pertama Yesaya, Syear Yasyub (7:3) telah mati.
Matius jelas-jelas melihat Kristus sebagai penggenapan nubuat Yesaya. Dalam hal ini tak dapat diperbantahkan. Dan pandangan Mesianis secara tepat maupun referensi ganda, kedua-duanya mengakuinya.

Matius 1:23 mengidentifikasikan Maria sebagai “anak dara” (Yun: parthenos, secara jelas menunjuk pada keperawanan), (Wilbur Gingrich,627).
Kelahiran dari anak dara adalah doktrin penting dan Alkitabiah; yang mana meruakan keharusan untuk menyatakan bahwa Kristus tidak berdosa. Apabila Ia lahir sebagai anak Yusuf, Ia memiliki natur dosa. Ada banyak ayat dalam Injil yang menyatakan kelahiran Kristus dari anak dara.

Selidiki Matius 1:2-15:

Kelahiran perawan merupakan cara inkarnasi. Setelah digenapi, inkarnasi tersebut merupakan suatu pernyataan Allah yang abadi. Hal ini mulai sejak kelahiranNya dan berlanjut terus selama-lamanya.
Ketika Gabriel memberitahukan kepada Maria bahwa ia akan mengandung Mesias itu, ia memprotes bahwa ia akan memerlukan suami. Inti reaksi malaikat itu adalah bahwa engkau tidak memerlukan seorang suami, karena Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau (Luk.1:35). Pernyataan ini lebih menekankan atas kenyataan keturunan ilahi dari Anak tersebut daripada atas caranya.
Matius menjaga kenyataan tentang kelahiran Perawan dalam daftar silsilah Tuhan kita (Mat.1:16). Ia mencatat bahwa Yusuf adalah suami Maria, tetapi hanya melalui Marialah Yesus dilahirkan. Kata “yang melahirkan” dalam bahasa Yunani adalah bentuk tunggal untuk wanita (έγέννήθη), jelas-jelas menunjukkan bahwa Yesus lahir dari Maria seorang dan tidak dari Maria dan Yusuf.


D.       Keadaan Pribadi Inkarnasi

Keadaan pribadi inkarnasi adalah keilahian yang tidak luntur artinya bahwa ada pembatasan diri praktek. Keilahian Anak dinyatakan terang-terangan (Yoh. 1:1; 20:28; Rm.9:5; Flp.2:6; Tit.2:3; 1Yoh.5:20); nama Ilahi digunakan (Yes.9:5; 40:3; Yer 23:5,6; Yl.2:23); sifat-sifat ilahi dikenakanNya (Yes.9:5; Yoh.1:1,2; Why.1:8; 22:13); disebutkan bahwa Kristus mengerjakan karya-karya ilahi (Yoh.1:3,10; Kol.1:16; Ibr.1:2,10; Luk.10:22); kehormatan ilahi diberikan kepadaNya (Yoh.5:22,23; 14:1, 1Kor.15:19; 2Kor.13:13; Ibr.1:6) – (Berkhof, Systematic Theology, 94-95).

Kemanusiaan yang sempurna adalah aspek yang ditambahkan padaNya.  Kitab Suci mencatat kemanusiaan Kristus pada saat berinkarnasi.
1.    Luk.2:52, di mana Yesus melewati proses pertumbuhan seperti anak-anak pada umumnya.
2.    Ibrani 2:14; 1Yohanes 4:2,3, Dia memiliki darah dan daging.
3.    Matius 26:38; Yohanes 13:21; dinyatakan bahwa Dia memiliki jiwa dan roh manusia.


E.        Fakta InkarnasiNya

Perjanjian Baru dari awal sampai akhir bersifat Kristosentris. Ia berbicara tentang satu Pribadi. Ada satu persekutuan orang-orang yang berpusat pada satu orang dan pribadi itu ialah Yesus Kristus. Di dalam Dia-lah Allah berbuat bagi kita, bersabda kepada kita, datag menghampiri kita dan beserta kita (Immanuel). Perbuatan Ilahi berpusat pada Yesus Kristus seorang.

Kitab Suci mencatat tekanan-tekanan yang menandai penjelmaanNya. Sebagai fakta sejarah, Yesus pernah ada, hidup dan bergiat dalam sejarah manusia. Kisah tentang Yesus Kristus berbeda dengan tokoh-tokoh pewayangan, misal: Arjuna, Bima, dll. Ini kisah nyata tentang Dia, merupakan kesaksian riil dan bukan imaginasi. Ia pernah ada dalam seajarah manusia, lahir di suatu tempat di bumi ini (Mat.2:1;Luk.2:4) dari suatu bangsa dan dalam suatu jaman (Luk.2:1).

Keempat Injil menyatakan adanya Yesus dalam sejarah. Injil-injil memuat kesaksian yang berpusat pada Kristus, pribadi dan kegiatan-kegiatan dan pengajaranNya dalam sejarah manusia.
1.    Markus 1:1 berbunyi: “inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah”, sebagai Injil yang memperkenalkan kepada kita Anak Allah dalam sejarah manusia. Tidak ada usaha membuktikan, tetapi hanyalah memproklamasikan Injil tersebut. Sedangkan tema dalam kaitan ini adalah: “Yesus Kristus sebagai Hamba”.
2.    Dalam lukas 1:1, secara tidak langsung menyatakan “adanya hikayat dari segala perkara yang menjadi keyakinan di antara kita”. Tema kitab Lukas adalah Yesus Kristus sebagai manusia.
3.    Yohanes 1:1, berbicara tentang logos menjadi manusia. Dari keadaan tiada berzat menjadi keadaan manusia. Temanya: “Yesus Kristus sebagai Anak Allah”. Sedangkan Matius, dengan menunjukkan silsilah yang ada memberi tema “Yesus sebagai Raja” (Anak Daud).
4.    Dalam KPR (yang juga ditulis Lukas), menyatakan Yesus dalam tubuh manusia dan di dalam Roh yang bergiat dalam gerejaNya. Temanya: “Yesus Kristus sebagai Manusia”.
5.    Tulisan-tulisan rasul Paulus.
a.       Tulisan Psulus adalah bersifat Kristosentris.
b.      Inti teologi rasul Paulus ialah “Kita di dalam Kristus” dan “Kristus di dalam kita”.
c.       Paulus menekankan Kristus sebagai hadirat yang hidup.
d.      1Kor.2:2; 2Korintus 5:16: menunjukkan pendapat rasul Paulus tentang Yesus dalam sejarah, ia tidak menyangkal kenyataan adanya Yesus Kristus dalam sejarah.
e.       Efesus 1:2: Yesus Kristus adalah kepala gereja.
f.        Kolose 1:16: Yesus Kristus adalah Pencipta.
g.       Filipi 2:6-7): Yesus Kristus sebagai pribadi yangn telah menghampakan diriNya.
6.    Dalam surat-surat Umuum
a.       Ibrani 4:14-16, membentangkan Yesus sebagai Anak Allah yang merupakan Wahyu Allah yang terakhir. Ia-lah Allah yang datang kepada manusia dan yang membawa manusia kepada Allah karena Ia-lah Imam Agung.
b.      1Petrus 1:3; 2:4, menyatakan Yesus sebagai “batu yang hidup” dan pengharapan yang hidup.

Paham tentang Kristus dalam Perjanjian Baru adalah berhubungan dengan kemanusiaanNya dan sifatNya tetapi disoroti melalui fungsiNya yang merupakan suatu kenyataan sejarah. Tidak ada pertentangan perihal dua sifatNya karena fungsiNya. Sarjana-sarjana sesudah PB melihat pendekatan kedua sifat Kristus (human dan divine) tapi lepas dari kenyataan fungsi Kristus. Penulis-penulis PB melihat Kristus menjalani fungsiNya sehingga sedikitpun tidak meragukan hati mereka bahwa Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati. Rasul Paulus di dalam 2Korintus 5:19 mengatakan “Allah di dalam Kristus “. Yohanes 1:1 dikatakan Logos itu adalah Allah sendiri.

F.        Pendapat Yang Salah Mengenai Inkarnasi.

Ada beberapa pendapat yang salah mengenai Inkarnasi Kristus:
1.      “The Absolute dualistic type”. Pendapat ini membedakan antara immanent attributes (sifat-sifat imanen) dan Trancendent attributes (sifat-sifat absolut). Menurut penganutnya, sifat-sifat absolut seperti kemahahadiran, kemahatahuan, dan kemahakuasaan Kristus dilepaskan waktu menjadi manusia. Tokohnya yang terkenal adalah Athanasius.
2.      “The absolute metamorphic”. Tokoh pendukungnya adalah Gess. Ia memiliki pandangan yang agak radikal. Pandangan ini mengatakan bahwa sifat-sifat Ilahi Kristus ditanggalkan waktu menjelma dan sedikit demi sedikit diperoleh kembali pada umur dua belas (12) tahun. Namun di pihak lain mereka menekankan bahwa Kristus menambahkan bukan sifat Adam saja tapi sifat keberadaan super Adam.
3.      “The absolute semi metamorphic”. Pandangan ini dipelopori oleh Edward, yang mengatakan bahwa keilahian Yesus diubahkan dengan cara disamarkan. Adapun tujuannya ialah agar dapat menampakkan bentuk Allah dalam wujud manusia, dari kepribadian yang kekal ke dalam kepribadian temporal. Hal ini dengan jelas menunjukkan penyangkalan keilahian Yesus.
4.      “The real but relativ type”. Pendapat ini berkata bahwa Kristus masih sungguh-sungguh Allah tapi beberapa unsur kepribadianNya sudah dikurangi. Kristus dianggap mengurangi pengalamanNya ke dalam kesadaran kemanusiaan. Ada penyerahan keilahian untuk tunduk ke bawah kuasa / pengaruh kemanusiaannya sehingga Ia terbatas sebagai manusia.


G.        Kehidupan Kristus Di Dunia

Harus diakui bahwa tidak ada periode dalam sejarah individu lain di dunia ini yang mendapat perhatian terpetinci seperti hidup dan pelayanan Yesus Kristus walaupun hanya beberapa tahun saja.

1.    Kelahiran.  Kisah tentang kelahiran Kristus sangat terperinci dalam Matius dan Lukas, dengan pikiran utamanya tertuju pada Yesus sebagai Rajabagi israel dan anak-anak Daud. Oleh sebab itu harapan orang-orang dalam kitab Injil ialah pada akhirnya Yesus mendirikan suatu kerjaan bagi Israel. Mengenai silsilah keturunan Yesus juga terperinci dalam Matius, di mana pencatatan dimulai dari Abraham. Dalam Injil Lukas dicatat tentang silsilah Yesus melalui Maryam ke Natan, selanjutnya ke Daud dan akhirnya kepada Adam(dalam hal ini Lukas cenderung menekankan kemanusiaanNya).

2.     30 tahun yang tidak diketahui (Mat. 2; Luk.2). Tidak banyak bahan yang menjelaskan tentang keadaan Yesus selama 30 tahun sesudah kelahiranNya. Tentang pengungsian ke Mesir dan kembali lagi ke Nazaret dicatat oleh Matius, kemudian langsung mencatat tentang pelayanan Yohanes Pembaptis yang menyediakan jalan bagi pelayanan Yesus.  Lukas mencatat tentang Yesus ke Bait Allah pada usia 12 tahun, yang memberikan informasi kepada kita sepenggal kisah hidupNya selama 30 tahun. Sepertinya kesadaran kemesiasan dan kemahatahuanNya begitu nampak dalam kisah cerita ini. Selanjutnya Lukas langsung mencatat mengenai pelayanan Yohanes Pembaptis sebagai pembuka jalan bagi pelayanan Yesus.

3.    Pendahuluan pelayananNya (Mat. 1:1-2; 3:1-4:11; Luk. 3:1-4; Yoh. 1:19-2:12)
a.       Mencatat pelayanan Yohanes Pembaptis
b.      Khotbah-khotbah pertobatan olehnya
c.       Pembaptisan Yesus
d.      Kisah pencobaan yang dialami Yesus (Matius 4; Markus laopran singkat)
e.       Mencatat murid-murid Yesus yang mula-mula (Yohanes). Secara singkat Yohanes menceritakan dimenenangkannya andreas, Yohanes, Petrus, Filipus dan Nathanael.
f.        Melakukan mujizat pertama.
g.       Pelayanan singkat di Kapernaum, dan menjadikannya sebagai basis pelayanan.

4.    Pelayanan mula-mula di Yudea
a.       Menyucikan Bait Allah (Yoh. 2:13-25).
b.      Percakapan dengan Nikodemus (Yoh. 3:1-21).

5.    Pelayanan di Galilea
a.       Masa pelayanan sebelum pemilihan 12 murid (Mat. 4:12-23; 8:1-4; 9:1-17; 12:1-14;  Mark. 1:14-36; Luk. 4:14-16:11).  Pada masa ini tantangan panggilan diberikan kepada murid-murid. Mujizat-mujizat besar di Kapernaum dan sekitarnya, dan berbagai pertentangan yang mulai mereka rasakan.
b.      Masa pelayanan dari saat pemilihan murid-murid sampai kepada keberangkatan ke Galilea Utara dari Kapernaum (Mat. 4:23-8:1; 8:5-34; 9:18-11:30; 12:15-15:21; Mark. 3:7-3:23); Luk. 6:12-9:17; Yoh. 6:1-71). Dalam masa ini ada beberapa hal yang terjadi:
ü  Pengangkatan secara formil keduabelas murid;
ü  Penyampaian prinsip hidup kerajaan Allah (khotbah di bukit);
ü  Pemberian hidup kepada anak laki-laki janda di Nain;
ü  Peningkatan pertentangan terhadap Kristus;
ü  Perumpamaan-perumpamaan tentang kerajaan Allah disampaikan;
ü  Pemberian makan 5000 orang;
ü  Penolkan kesaksian tentang roti hidup;
ü  Teguran kepada ahli taurat dan orang Farisi yang menentang,
c.       Masa keberangkatan ke Galilea Utara sampai keberangkatan ke Yerusalem (Mat. 15:2-18:35; Mark. 7:24-9:18-50; Yoh. 7:1-8:59)
ü  Perjalanan ke Tirus dan Sidon dan penyambutan seorang kafir,
ü  Petrus muncul sebagai pembicara bagi imam murid-murid, pernyataan mengenai kematian, kesengsaraan dan kebangkitanNya, permuliaan di bukit.

6.    Pelayanan di Perea (Mat. 1:1-20:34; 26:6-13; Mark. 10:1-52; 14:3-9; Luk. 9:51-19:28; Yoh. 9:1-12:11).
a.       Pengutusan 70 murid (Luk. 10:1-24);
b.      Perumpamaan orang Samaria yang baik hati;
c.       Peristiwa-peristiwa dalam Yoh. 9 & 10
d.      Perayaan hari raya penyerahan, pengajaran-pengajaran sesudah hari raya penyerahan diikuti dengan peristiwa kebangkitan Lazarus;
e.       Penyembuhan 10 orang kusta;
f.        Wawancara dengan orang muda yang kaya;
g.       Makan dengan Zakheus;
h.      Pengurapan oleh Maria.


H.       Kemanusiaan Kristus
Yesus harus menjadi manusia untuk dapat mewakili umat manusia yang berdosa. Surat Yohanes pertama ditulis untuk membeberkan  pengajaran yang salah, yaitu penyangkalan akan kemanusiaan Yesus yang sejati (1Yoh.4:2). Apabila Yesus bukan manusia yang sejati, maka kematian di atas kayu salib merupakan ilusi; Ia harus bertubuh manusia untuk dapat mati di kayu salib. Mereka yang menolak kemanusiaan sejati Kristus seperti “Christian Sciene” modern sama dengan menolak seluruh keyakinan dasar kekristenan. Itu sama halnya dengan mereka yang menolak keilahian Kristus. Dan karena banyaknya pernyataan-pernyataan Alkitab tentang pokok ini maka penolakan terhadap aspek Kristologi ini sama dengan penolakan Alkitab menjadi pedoman kehidupan satu-satunya orang beriman. Pentingnya realitas tentang kemanusiaan Yesus dirumuskan karena:
“realitas kematianNya di salib; pernyataanNya bahwa Ialah Mesias Israel; kenyataan bahwa Ia memenuhi janji Allah kepada Daud yaitu bahwa Kristus akan duduk pada takhta Daud; dan jabatan Yesus sebagai nabi dan Imam” (Chris M).

Penjabarannya dijelaskan dalam hal-hal berikut:

1.    Ia memiliki tubuh jasmani. Tubuh jasmani yang dimiliki Yesus terdiri dari darah dan daging seperti tubuh-tubuh lain. Firman Allah jelas mengungkapkan bahwa Kristus menjadi manusia dan mengambil bagi diriNya daging dan darah (Yoh. 1:14; Ibr. 2:14). Penolakan akan keberadaan “datang sebagai manusia” adalah sama dengan anti Kristus (1Yoh. 4:2,3), penyangkalan kemanusiaanNya sama dengan penyangkalan kasihNya.

2.    Ia lahir dari seorang perempuan. Ini membuktikan kepada kita bahwa Yesus melewati proses yang sama dengan yang dialami manusia biasanya. Dia adalah benih keturunan Daud (Kis. 2:30)

3.    Ia bertumbuh menjadi besar (Luk. 2);
a.       Ia bertumbuh sebagaimana hukum alami (ay. 52), sebagaimana anak-anak yang lainnya
b.      Ia bertumbuh dari masa kanak-kanak secara normal ke arah kedewasaan (40).
c.       Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan (46), yang menunjukkan bahwa pikirannya berfungsi normal dalam usaha menjangkau hal-hal yang baru. Ada kuasa akal yang berkembang dan keinginan memiliki pengetahuan.
d.      Ia belajar ketaatan. Meskipun Ia Anak Allah namun sebagai manusia Ia bertumbuh di dalam ketaatan di kala Ia melalui pengalaman pribadi. Karenanya Ia bisa bersimpati dengan orang-orang kepunyaanNya dan berusaha menolong mereka. Ketaatan ini disempurnakan melalui penderitaanNya (Ibr. 2:20).
Kesimpulan: penambahan unsur-unsur kedewasaan sempurna ini bukanlah pengertian bahwa ia berpotensi atau pernah berdosa sehingga perlu penanggalan akan dosa itu dan perkembangan ke arah kesucian sejati. Perkembangan kemanusiaan Yesus merupakan proses alami.

4.    Ia dilihat dan dijamah orang.
Tubuh kebangkitan Yesus merupakan tubuh yang dapat dilihat dan dijamah orang (1Yoh. 1:1-2; Mat. 26:12). Kalau dewa-dewa Yunani, ilah-ilah misteri religion (agama-agama misteri) dan filsafat gnostik dan tokoh-tokoh pewayanngan, bukanlah sungguh-sungguh pribadi sempurna yang pernah ada dalam sejarah manusia. Namun Yesus adalah pribadi sempurna yang benar-benar pernah hidup dalam wujud insani konkrit. Ia bukan pula arwah yang bergentayangan yang bayangannya saja yang terlihat. Kesempurnaan dan kesucian Yesus menyebabkan orang sukar percaya kalau-kalau betul ada insan seperti itu dalam sejarah manusia. Murid-murid adalah saksi yang pernah mendengar, yang pernah melihat dengan mata sendiri dan yang pernah meraba dengan tangan sendiri Yesus itu.

5.    Ia tak berdosa.
Dalam Ibrani 4:15 mencatat bahwa Kristus tidak berbuat dosa, meski Ia telah dicobai. Realita bahwa Kristus dicobai menyatakan bahwa Ia adalah manusia yang menghadapi pergumulan pencobaan. Akan tetapi ketidakberdosaanNya atau kemenanganNya atas pencobaan, dengan jelas menyatakan bahwa Dia Allah yang sejati.

6.    Memiliki jiwa dan roh manusia
Kedua unsur berikut ini dengan jelas menunjukkan unsur manusiawi Yesus pada aspek non materi:
a.       Matius 26:28, jiwa Yesus berduka.
b.      Yohanes 13:21, rohNya tertekan.

7.    Ia terbatas seperti manusia pada umumnya
a.       Yesus merasa lapar (Mat. 4:2). Kelaparan adalah ekspresi keinginan alamiah bagi keperluan tubuh sehat.
b.      Yesus merasa haus (Yoh. 19:28). Kehausan bukanlah menunjukkan kondisi di kurang sempurna, melainkan suatu pengenalan akan kebutuhan dan adanya suatu keinginan untuk memuaskan diri.
c.       Ia menjadi lelah (Yoh. 4:6). Yesus seringkali kelelahan setelah melakukan pelayanan berkeliling dari desa ke desa, ddari kota ke kota.
d.      Ia menangis (Yoh. 11:33,35). Yesus terharu dan menangis ketika melihat teman dekatNya di Betania meninggal.
e.       Yesus dapat dicobai (Ibr. 4:15). Allah Bapa tak dapat dicobi karena Iblis tak dapat menjangkau ke hadirat Bapa yang suci dan karena Bapa tidak mengambil bentuk manusiawi. Namun Yesus dicobai sebab Dia memang sungguh nyata manusiawiNya.

8.    Ia mempunyai nama-nama sebagai manusia
a.       Anak Manusia (Luk. 19:10), nama yang menunjukkan bahwa Dia sungguh manusia sejati dan manusia ideal yang memiliki hubungan universal dengan umat manusia.
b.      Juruselamat (Mat 2:21)
c.       Anak Daud (Mark. 10:47), menunjukkan Yesus sebagai berasal dari keturunan manusia.
d.      Manusia (Yes. 53:3; 1Tim. 2:5), menunjuk fungsi sebagai perantara antara manusia dan Allah di mana Ia juga sungguh-sungguh mengalami kesengsaraan.

9.    Ia mati.
a.       Menanggung sengsara di salib (Luk. 22:44).
b.      Darah keluar dari pori-pori kulitNya, yaitu darah manusia sejati. Jiwa dan tubuhNya berpisah (Yoh. 19:30).
c.       Darah dan air keluar dari lambungNya yang tertikam (Yoh. 19:30).
d.      KematianNya bukan karena Ia putus asa dan putus nyawa, melainkan karena Ia secara sukarela menyerahkan nyawaNya kepada allah Bapa. Jadi berbeda dengan kematian manusia manapun di dunia ini yang pada umumnya nyawanya diambil dari padanya.
e.       Ia masih memiliki tubuh kemanusiaanNya sesudah kebangkitanNya (Luk. 24:39).
f.        Thomas ditantang agar menggunakan indra perabanya untuk menguji kesungguhan tubuh manusiawi Yesus yang sudah bangkit.
I.          Ketidakberdosaan Kristus (The Impeccability of Christ)

Theolog-theolog Ortodox yakin bahwa Yesus Kristus tidak pernah berdosa. Ini cocok dengan konsep keilahianNya dan memenuhi syarat sebagai Penebus manusia. Sedikit saja kegagalan moral Yesus akan meruntuhkan nilai keilahian dan jabatannya sebagai Penebus. Pertanyaan yang perlu untuk didiskusikan ialah: apakah “Anak dapat berdosa?” atau “”Anak tidak dapat berdosa?”.  Ada dua pandangan tentang ini:
1.    Peccability (Yesus dapat berdosa).
Alasan pandangan ini yaitu karena pencobaan selalu berhubungan dengan kemungkinan jatuh (Peccability). Dalam Ibrani 4:15 menyatakan bahwa Kristus dicobai. Jadi pasti Ia dapat atau berpotensi untuk dapat berbuat dosa. Kisah pencobaan di padang gurun (Mat. 4:1-11) dan pergumulan di Getsemani (Mat. 26:36-46) menunjukkan bahwa pencobaan itu nyata.
2.    Impaccability (Yesus  tidak dapat berdosa) / argumentasi.
a.       Ketiadaan dosa pada Kristus membuktikan bahwa Dia memang tidak dapat berrdosa.
b.      Yesus memiliki sifat kemahakuasaan tak terbatas sehingga mampu menolak dosa yang mencobai sifat kemanusiaanNya.
c.       kemahatahuanNya menunjukkan bahwa Ia tahu semuanya sebelum Iblis bergerak dan mengambil tindakan apapun (Yoh. 2:25). Hawa bisa ditipu karena keterbatasannya.
d.      Pikiran dan perasaan Kristus tidak bisa “diotak-atik” dan dipermainkan oleh Iblis, karena Yesus mahatahu.
e.       Dosa merupakan sifat yang bertentangan dengan keallahanNya. Allah (Kristus) tidak mungkin berbuat sesuatu yang bertentangan dengan naturnya.
f.        Kehendak dan otoritas Kristus membuktikan bahwa Ia tidak dapat berdosa.
g.       Jika Dia memiliki otoritas atas hidup dan mati,  maka Ia juga memiliki otoritas untuk tidak berdosa.

J.          Lingkup Kehidupan Yesus di Dunia.

Injil Matius menyajikan lukisan Kristus sebagai Raja. Dialah Anak Daud yang akan berthkta atas Israel. Matius menjawab perttanyaan penting bangsa Israel, tentang benarkah Kristus itu keturunan Daud, dengan menunjukkan silsilah Yesus pada permulaan injilnya.

Injil Markus menyajikan gambaran Yesus  dan karyaNya sebagai Hamba Tuhan. Di sinilah ditunjukkan bukti bahwa Dia adalah Penebus bagi Israel.

Injil Lukas menggambarkan Kristus sebagai manusia sempurna yang lahir dari perawan Maria. Sedangkan injil Yohanes menyajikan gambaran Kristus sebagai Allah sejati. Dalam injil ini ditunjukkan bukti bahwa bagi mereka yang percaya kepadaNya akan memiliki hidup kekal.

Para penulis injil menulis kisah tentang Kristus dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh umat. Injil Yesus Kristus maupun rencana Allah yang termuat dalam Injil-injil itu dapat lebih mudah dimengerti oleh umat apabila kita mengerti lingkup ketika Yesus hidup di dunia ini.   
KRISTUS DALAM PENDERITAAN DAN KEMATIANNYA


Golongan Liberal mengabaikan kebenaran Alkitab, mereka mengatakan bahwa Kristus tidak sungguh-sungguh mati dan itulah sebabnya Ia bisa hidup lagi. Ada yang mengatakan bahwa Ia mati tapi tak sungguh-sungguh bangkit. Ada pula yang berpandangan bahwa Ia ditukarkan dengan orang lain oleh Allah sebelum penyalibanNya. Namun Firman Allah tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan kematian Kristus baik dalam penyataan nubuatan-nubuatan sebelum kematianNya (Maz. 22; 110; Yes. 53; Mark. 8:31; Luk. 9:22) maupun dalam fakta-fakta sejarah. Semua Injil dan semua surat-surat kiriman Paulus menyatakan tentang kematianNya (Mat. 27:32-66; Mark. 15:21-47; Luk. 23:26-56; Yoh. 19:16-42; Rm. 5:6; 1Kor. 15:3; 2Kor. 5:15; Why. 5:9).

Adanya Gereja sangat tergantung kepada pekerjaan Kristus yang agung ini. Dasar persatuan dan pengorbanan gereja bisa dikaitkan dengan peristiwa kematianNya. Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan keyakinan inti dalam Perjanjian Baru. Kalau saja satu dari kedua perkara yang sama pentingnya ini ditiadakan, maka kekristenan tak ubahnya sekedar buku aturan-aturan hidup. Kematian Yesus mendemonstrasikan cara Allah menyelamatkan manusia, sedang kebangkitanNya menunjukkan kemenangan atau keunggulan cara Allah itu.

Paulus menulis kepada jemaat Korintus tentang esensi kebangkitan Kristus:
1.    1Korintus 1:23 = “kami memberitakan Kristus yang tersalib”.
2.    1Korintus 2:2 = “Yesus Kristus yang tersalib”.
3.    1Korintus 15:14 = “jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah  iman kamu..”
4.    1Korintus 15:17 =  “tetapi jikalau Kristus tiada dibangkitkan sia-sialah iman kamu dan lagi kamu tinggallah di dalam dosamu”.
5.    Roma 8:33-34 = “Kristus Yesus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela kita?”
Berdasarkan pemberitaan di atas, maka tampak suatu paradoks yang dalam, pada pengajaran Yesus yakni “jalan kehidupan adalah kematian”. Tiada kehidupan tanpa kematian (Yoh. 2:24). Oleh sebab itu, kematian Yesus merupakan jalan kepada kehidupan dan juga sebagai teladan hidup.

A.      Pengajaran tentang kematianNya
1.    PernyataanNya
a.       Markus.
ü Perumpamaan mempelai lai-laki (Markus 2:19-22) ;
ü Pernyataan tentang kematian dan kebangkitan (8:31; 10:33,34);
ü Pembicaraan tentang “cawan” penebusan (9:12; 10:38);
ü Penderitaan yang harus dilalui Kristus  (14:36);
ü Pernyataan tentang pembebasan karena adanya harga khusus yang harus dibayar (10:45);
ü Anak manusia akan pergi sesuai dengan kitab suci (14:21);
ü Perjamuan  terakhir (14:22-25);
ü Peluh seperti tetesan darah (14:32-50);
ü Teriakan sengsara di kayu salib (15:34);

b.      Lukas.
ü Perumpamaan baptisan (12:50-53);
ü Jawaban kepada hHerodes (13:32-35);
ü KKKK diawali dengan kesengsaraanNya (17:25);
ü Pernyataan pada perjamuan terakhir (22:15, 28-30);

2.    Disalibkan di bukit tengkorak
Keputusan pengadilan yang merupakan konspirasi picik para imam kepala dan orang banyak, juga proses hukum yang cacat memutuskan Yesus dihukum mati. Mereka memandang Yesus sebagai penjahat yang besar, untuk itu Golgota adalah tempat yang tepat bagi Yesus. Hal ini merupakan kebiasaan umum, bahwa penjahat besar yang dihukum salib akan dilaksanakan di Golgota.

3.    Urutan peristiwa penyalibanNya
a.       Setibanya di Kalvari, Kristus disuguhkan anggur bercampur dengan empedu untuk menumpulkan syaraf-syarafNya (Mat.27:33-34; Mark.15:22,23). Ia menolak meminumnya. Ia disalibkan bersama kedua penyamun itu (Mat. 27:35-38; Mark. 15:24-28; Luk. 23:33-38; Yoh. 19:18-24).
b.      Seruan pertama: “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak mengetahui apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34).
c.       Serdadu-serdadu membuang undi atas jubah Yesus, merupakan penggenapan firman Allah dalam Mazmur 22:19.
d.      Sindiran-sindiran imam besar, ahli-ahli Taurat dan orang banyak terhadap Kristus (Mat. 27:39-40).
e.       Seorang penyamun percaya kepadaNya (Luk. 23:39-43).
f.        Seruan kedua: “Hari ini engkau bersama-sama dengan aku di dalam firdaus” (Luk. 23:43).
g.       Seruan ketiga: “Ibu, inilah anakmu” dan kepada Yohanes, “Inilah ibumu” (Yoh. 19:26-27).
h.      Suasana kegelapan selama 3 jam (Mat. 27:45).
i.         Seruan keempat: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 27:47).
j.         Seruan kelima: “Aku haus” (Yoh. 19:28).
k.       Seruan keenam: “Sudah genap” (Yoh. 19:30).
l.         Seruan ketujuh: “Bapa, ke dalam tanganMu, Aku serahkan nyawaKu” (Luk.23:46).

B.      Arti Kematian Kristus

Kematian Kristus bukanlah kematian yang sia-sia, karena ketidakberdayaan melawan keputusan hukuman salib. Namun sebaliknya, justru dalam kematianNya mengandung banyak makna dan pekerjaan Allah. Arti kematian Kristus adalah:
1.      Rencana Allah Perlu Diterima
Jalan keselamatan itu adalah pekerjaan Allah sendiri. Itu bukan pekerjaan manusia. Kristuslah satu-satunya yang telah menempuh jalan “kematian yang membawa hidup” itu secara sempurna. Itulah sebabnya hanya Dia yang menjadi satu-satunya jalan keselamatan (Yoh. 14:6).  Rencana dan usaha Allah yang telah disempurnakan dan dilaksanakan oleh Yesus Kristus itu harus diterima jika manusia ingin mendapatkan hidup kekal. Kematian Kristus tidak secara otomatis merubah status dan kondisi kita. Kristus tidak dapat menyelamatkan kita jika kita terpisah dari tanggung jawab dan tanggapan kita terhadapNya.

2.      Tempat Salib dalam Perjanjian Baru
a.       Kurang lebih seperempat dari tulisan Injil-injil membicarakan tentang salib. Injil-injil itu di samping menunjukkan fakta sejarah dari kematian Yesus juga sekaligus menunjukkan maksud yang terkandung di dalam kematianNya itu.
b.      Khotbah orang-orang Kristen yang mula-mula menunjukkan adanya perhatian kepada kematian Yesus (Gal. 6:14; 1Kor. 2:2). Peristiwa penyaliban dan kematian Yesus ini dapat kita jumpai di seluruh Perjanjian Baru.
c.       Kematian Yesus lebih banyak dijelaskan dari pada kebangkitanNya. Walaupun demikian kedua peristiwa itu sama pentingnya. Masalahnya ialah bahwa salib lebih sulit dijelaskan dan sulit diterima oleh manusia.
d.      Kebangkitan Kristus hanya diumumkan saja oleh saksi-saksi yang melihat tanpa suatu usaha pembelaan. Kematian Kristus menuntut suatu penjelasan panjang lebar untuk membela dan menyatakan artinya (apologetika). Kematian Tuhan sulit dijelaskan hanya dengan beberapa statement (pernyataan) saja.
e.       Bagi dunia (manusia) yang dinamakan “skandal salib” adalah suatu peristiwa yang keji dan memalukan karena nampaknya sebagai suatu kegagalan hidup dari seorang ternama. Shock yang dialami oleh murid-murid waktu Yesus disalibkan terlihat dalam Matius 27:40-42 ketika Yesus diejek habis-habisan. Paulus juga mengemukakan dalam 1 Korintus 1:23 bahwa salib adalah kebodohan belaka. Inilah cara hidup yang ditolak oleh setiap manusia. Hal ini tidak menarik bagi manusia sehingga memerlukan banyak penjelasan.
f.        Manusia pada umumnya hanya ingin menerima kesenangan, kseuksesan, sehingga sulit menerima kebangkitan. Jalan yang ditempuh Kristus yaitu “mati dan hidup” merupakan hal yang tidak menarik dalam akal, perasaan dan keinginan manusia. “Dibaptiskan dalam kematian Kristus” (Rm.6:3; Luk. 12:50) bukan merupakan cara hidup yang menarik.

C.      Prinsip-prinsip yang Dasar dalam berita Kesengsaraan Kristus

1.      Peranan Manusia.
Penolakan (Yoh. 1:11; Mrk. 12:10). Dalam hal ini manusia tidak dipaksa melakukan penolakan itu. Manusia membuat pilihan menolak Kristus. Mereka bukan harus menolak Dia. Yesus sendiri menubuatkan bahwa Ia sesungguhnya akan jatuh ke tangan pengkhianat-pengkhianat. Pengkhianat pertama muncul waktu perjamuan Tuhan (Mrk. 8:31; 10:33; 14:41). Selanjutnya terjadi pembunuhan. Petrus menuduh pendengar-pendengar bahwa merekalah yang membunuh Yesus (Kis. 2:23). Stefanus berkata juga dalam KPR 7:52. Paulus juga menekankan hal yang sama dalam KPR 13:28 dan 1 Tesalonika  2:14.
Jadi Perjanjian Baru menyimpulkan bahwa tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang diperankan oleh manusia yaitu penolakan, pengkhianatan dan pembunuhan  adalah atas kemauan manusia sendiri. Manusia yang melakukannya atas keputusan pribadi mereka dan bukan dipimpin Allah agar mereka dapat menolak, mengkhianati dan membunuh Kristus.

2.      Peranan Yesus.
a.       Alkitab mencatat bahwa kematian Kristus juga dikarenakan penyerahan nyawa oleh Kristus sendiri (Mrk. 10:45; Yoh. 10:11; 15;17). Hal ini dengan tegas menyatakan bahwa kematian Yesus bukan merupakan korban keadaan. Ia bukannya mati tak berdaya di salib karena kehabisan tenaga dan darah. Ia sebenarnya bisa mnyuruh malaikat-malaikat untuk menghancurkan musuh-musuhNya (Mat. 26:53). Namun Ia menyerahkan diriNya dengan rela di tengah-tengah puncak kejayaan hidupNya.
b.      Yudas, Kayafas, Herodes, Pilatus dan kepala pengawal bukannya memainkan suatu drama yang sudah diatur oleh Allah dan Yesus harus menerima “peran” itu sebagai nasibNya.  Peristiwa ini bukanlah suatu peristiwa pewayangan di mana Allah bertindak sebagai dalangnya. Yesus rela menyerahkan diriNya demi keselamatan manusia seperti yang dikataknNya dalam Markus 10:45.

3.      Peranan Allah.
Wahyu yang mendahului. Nabi demi Nabi menubuatkan kematian Yesus. Para Nabi ini membawa berita mereka dari Allah.
a.       Mazmur 22:2 menunjukkan bagaimana perkenanan Bapa kepada Anak, seperti yang dikemukakan Markus 1:11.
b.      Peranan Anak berkenaan dengan rencana Allah (Gal. 1:3,4; 2Kor. 5:19) untuk menyelamatkan manusia.
c.       Dengan mempelajari Alkitab kita yakin bahwa usaha Allah ialah mengambil tubuh insani dan tubuh itu kudus tak bercacat (Ibr. 4:15), bahkan disengsarakan dan mati tanpa dosa karena dijadikan dosa (2Kor. 5:21), kemudian bangkit demi keselamatan manusia.
d.      Pengutusan Yesus untuk mati disalib membuktikan kasih Allah sepenuhnya, yang tidak sama dengan kasih manusia (Yoh. 3:16; Rm. 5:8; Yoh. 15:13).
e.       Mengakhiri Hukum Taurat dan memberi Anugerah (Ef. 2:15). Taurat sudah diturunkan tetapi tidak berhasil menyelamatkan manusia, malah sebaliknya menjadi cermin dan kelemahan yang melaluinya orang mengenal dosa.
f.        Sebagai pengadilan Allah (Yoh. 3:18,19). Reaksi dan sikap manusia kepada salib Kristus merupakan pengadilan bagi dirinya sendiri. Kematian Kristus memiliki dua sisi, pengadilan bagi yang tidak percaya dan kemenangan bagi yang percaya (Mrk. 9:40; Luk. 9:50; Yoh. 12:31). Di dalam kematian Yesus murka Allah ditumpahkan.
g.       Allah mendamaikan diriNya dengan manusia dengan jalan salib. Manusia berdosa secara posisi menempatkan diri mereka pada posisi melawan Allah (Rm. 3:25; 1Yoh. 2:2; 4:10; 2Kor. 5:18).






KEBANGKITAN KRISTUS

Istilah kebangkitan berasal dari suatu kata bahasa latin “ressurrectio” dan dalam bahasa Yunani “egeiro anastasic,” yang artinya “dibangkitkan”. Dalam PB istilah kebangkitan berarti melepaskan tubuh dari kematian, yang artinya tubuh dihidupkan kembali. Secara komprehensif definisi kebangkitan adalah mendirikan tubuh lagi sehingga tubuh itu dilepaskan dari kuasa maut dan diberikan hidup lagi. Dalam PL terminologi ini mengacu pada hidup kekal bagi Israel. Di antara PL dan PB ditekankan hidup kekal perseorangan dan pemikiran mengenai kebangkitan dimulai pada masa Yesus, di mana ada kepercayaan hidup sesudah mati seperti dalam Matius 14:2; Markus 6:14 dan Lukas 9:7. Ada di antara orang  waktu itu yakin Yesus sama dengan Yohanes Pembaptis yang hidup lagi. Marta yakin pasti ada kebangkitan (Yoh. 11:24), demikian juga orang Farisi, kecuali orang Saduki yang menolak adanya kebangkitan (Mat.22:23-33; Mrk. 12:18-27; Luk. 20:27-40).

A.      Yesus Menubuatkan KebangkitanNya
1.    Yesus bertolak dari tanda nabi Yunus (Mat.12:39; 16:4; Luk.11:29).
2.    Yesus akan membangun Bait Allah dalam tiga hari (Yoh.2:19)
3.    Yesus memberitahukan murid-murid supaya tidak melapor kemuliaan transfigurasi sampai sesudah kebangkitanNya (Mrk.9:9; Mat.17:9).
4.    Yesus berjanji akan menjumpai murid-murid di Galilea sesudah kebangkitanNya (Mat.26:32)

B.      Waktu KebangkitanNya
Banyak kalangan yang mempersoalkan waktu kebangkitan, yaitu yaitu “bangkit hari ke-3” atau “3 hari, 3 malam”. Pada abad pertama hal ini bukan merupakan permasalahan karena setengah hari dianggap sama dengan sehari. Kematian dan kebangkitan Kristus meliputi 3 hari. Yesus disalibkan jumaat setelah jam 09.00 pagi, Ia mati jam 15.00 sore, Ia dimasukkan ke kuburan kurang lebih jam 18.00 sore (1 hari / malam). Ia dalam kuburan sepanjang Sabtu (hari kedua). Kebangkitan pagi-pagi benar hari minggu (1 hari penuh). Dengan demikian terbukti bahwa kebangkitan Yesus pada hari yang ketiga.

C.      Kebangkitan Yesus adalah Fakta yang Benar
Yesus bangkit!! TubuhNya tidak tetap berada di dalam kubur. Tubuh Yesus diubah sehingga tidak lagi dapat dibatasi oleh waktu dan ruang atau dibatasi oleh kematian.

Matius 28:

Markus 16:1-10:

Lukas 24:

Yohanes 20,21:

KPR 1:1-8;

1Korintus 16:3-7:
D.     Penolakan-penolakan terhadap Kebangkitan Kristus
1.    Teori “Stolen Body”.
Kelompok ini percaya bahwa murid-murid mencuri tubuh Yesus. Namun pendapat ini mental, karena kenyataannya bahwa murid-murid itu sendiri takut, bersembunyi, sedangkan kubur Yesus dijaga, dan mereka juga kaget dengan berita kebangkitan Yesus. Realita yang dialami murid membantah pernyataan teori ini.

2.    Teori “Swoon”.
“Sesungguhnya Yesus pingsan saja di dalib. Setelah Ia dikuburkan, Ia hidup lagi.”
Namun teori ini dibantah dengan bukti yang nyata dalam Alkitab, yaitu lambung Yesus yang ditusuk sehingga mengeluarkan darah dan air (Yoh.19:33-34). Selanjutnya, pertanyaan yang diajukan terhadap teori ini ialah: bagaimanakah dengan batu itu? Bukankah batu yang dimeteraikan dan dijaga, namun kemudian batu itu telah diambil dari kubur membuktikan bahwa Yesus telah bangkit?

3.    Teori “Wrong Tomb”.
“Wanita-wanita itu salah dalam menemukan kuburan Yesus, mereka masuk ke kubur lain. Seorang anak memberitahu kuburan yang lain, tapi murid-murid salah paham”. Teori ini dapat disangkal dengan menunjukkan jenazah yang ada di kuburan tersebut.

4.    Teori “Vission”.
“Kebangkitan Yesus hanya suatu penglihatan saja”. Jika pandangan ini benar, jenazah Yesus tentu bisa ditunjukkan dan masih berada di kubur. Fakta kubur yang kosong membatalkan teori ini.

5.    Teori “Telegraph”.
“Hanya ada komunikasi secara rohani oleh Yesus”. Ini pun dapat dipatahkan dengan bukti bahwa Yesus bercakap-cakap dengan murid-murid dan menyuruh mereka meraba tubuhNya setelah Ia bangkit (Luk. 24:39-43).

6.    Teori “Legendary”.
“Kebangkitan Yesus adalah suatu mitos, cerita dongeng tentang adanya Yesus secara rohani”.

7.    Teori “Hyperbolic”.
“Murid-murid Yesus terlalu menekankan adanya Yesus itu secara rohani, sampai ada orang yang menerima pikiran itu”.

8.    Teori “Annibilation”.
“Supaya murid-murid percaya hidup kekal, mereka membinasakan tubuh jenazah Yesus.

Semua keyakinan tersebut di atas harus kita tolak karena keyakinan akan kebangkitan Yesus adalah pusat kepercayaan kita. Kematian dan pekerjaan Yesus tidak berarti apa-apa jika Yesus tidak bangkit.


E.      Tulisan Mengenai Kebangkitan Kristus
1.    Waktu yang tepat. 
Markus mencatat pagi-pagi benar pada hari pertama.
Lukas mencatat pagi-pagi benar pada hari pertama.
Matius mencatat pagi hari pertama masih gelap. Akan tetapi perbedaan ini tidak membatalkan kebenaran kebangkitan Yesus.
2.    Nama dann Jumlah Wanita yang ke Kuburan. 
Markus melaporkan yang pergi ke kuburan ialah Maria Magdalena, Maria ibu Yesus, Salome.
Matius melaporkan hanya Maria Magdalena dan Maria yang lain.
Lukas hanya menunjuk pada Mereka.
Yohanes hanya menyebut Maria Magdalena.
3.    Beberapa Malaikat ada di Kuburan
Matius dan Markus menyaksikan hanya ada satu malaikat.
Lukas dan Yohanes melihat ada dua malaikat.
Terdapat perbedaan mengenai berita yang dikirim kepada murid-murid Yesus. Perbedaan hanya karena satu Injil menambahkan apa yang tak dimasukkan oleh Inji-injil yang mula-mula. Perbedaan-perbedaan seperti yang ditemukan di atas, tidaklah sama sekali mengabaikan fakta bahwa peristiwa itu sungguh-sungguh terjadi. Hal seperti itu menyatakan bahwa mereka (para penulis) sedang menyanyi dalam harmony, dan bukan unison.

F.      Pembuktian Kebangkitan Kristus
1.      Dalam Kitab Injil
a.       Matius 28:9& Yohanes 20:18; Tuhan Yesus berbicara dengan rombongan Maria Magdalena dan mereka menyentuh kaki Yesus.
b.      Matius 28:18-20; Tuhan Yesus berbicara dengan murid-murid.
c.       Markus 16:14; Tuhan menampakkan diri kepada sebelas murid.
d.      Lukas 24:17,25; Yesus berbicara dengan murid-murid
e.       Yohanes 20:27; Tuhan berbicara dengan Tomas dan murid-murid yang lain.

2.      Dalam Kisah Para Rasul
a.       1:1-3: Empat puluh hari setelah bangkit, Yesus berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara dengan mereka yang dijumpai.
b.      1:22-26: Pemilihan seorang pengganti Yudas untuk menjadi saksi kebangkitan Yesus.
c.       2:27-32: hotbah Petrus pada hari Pentakosta menyebutkan bahwa Kristus telah bangkit.
d.      4:33: Kesaksian para murid Tuhan Yesus.
e.       5:31: Tidak hanya dibangkitkan, Allah juga meninggikan Kristus pada posisi dengan otoritas.
f.        10:40-41: Ada para saksi yang menghadiri kebangkitanNya.
g.       17:31: Penghakiman mendatang ditandai dengan kebangkitan Kristus.
h.      26:23: Kepada semua orang, kebangkitan itu diproklamasikan.

3.      Dalam Tulisan Paulus
a.       Roma 1:14; 4:24: Kebenaran tergantung pada kebangkitan Kristus.
b.      Roma 8:11: Kebangkitan Kristus membangkitkan tubuh yang fana.
c.       1 Korintus 9:1: Rasul Paulus telah melihat Tuhan.
d.      Galatia 1:1: Paulus menjadi rasul karena Kristus telah bangkit.
e.       Efesus 1:20: Kristus bangkit dan duduk di sebelah kanan Bapa.
f.        1 Tesalonika 1:10: Kristus telah dibangkitkan dan sekarang ada di sorga.

4.      Dalam Tulisan Rasul Petrus
1 Petrus 3:21: Diselamatkan oleh kebangkitan Kristus.

G.      Sifat Tubuh Kebangkitan Yesus
1.    Tubuh kebangkitan Tuhan Yesus adalah tubuh sejati, bukan bayangan atau penglihatan. Tubuh itu sama dengan tubuh yang dikubur sehingga dapat dikenali oleh murid-muridNya (Yoh.20:27)
2.    Tubuh kebangkitan Tuhan Yesus adalah tubuh yang dipermuliakan, telah diubah dengan esensi yang kekal. Pembatasan diri ditiadakan. Tubuh yang telah diubah ini membuat murid-murid tidak mengenali Yesus dengan baik (Yoh.20:19-20; Luk.24:31;33;34). Sesudah kenaikan Yesus dipermuliakan lagi. Bukti tubuh kebangkitan Tuhan Yesus:
a.       Kis. 7:56; Stefanus melihat Tuhan Yesus berdiri di sebelah kanan Bapa lengkap dengan kemuliaanNya.
b.      Kis.9:3-6; Kemuliaan Kristus begitu besar dan luar biasa sehingga Paulus yang melihatnya menjadi buta.
c.       Why. 1:12-20; Melihat kemuliaan Kristus dalam kebangkitanNya, Yohanes jatuh di kakiNya.
Seperti tubuh kebangkitan Kristus itulah tubuh kebangkitan orang-orang percaya nantinya (Ef. 5:27; Fil. 3:21; 1Yoh. 3:2).

H.     Implikasi Teologi Kebangkitan Kristus
1.    Kebangkitan Kristus merupakan suatu konfirmasi tentang ajaran kebenaran ajaran-ajaran Kristus (Mat. 28:6). Pernyataan Kristus tentang kematian dan kebangkitanNya digenapi tepat. Ini menguatkan kita untuk percaya bahwa ajaran-ajaran lainnya benar juga. Ajaran-ajaranNya tentang kedatanganNya yang kedua kali pasti digenapi juga (Yoh. 14:1-3)
2.    Kebangkitan Kristus merupakan suatu pernyataan tenang pribadi dan pekerjaan Kristus. Yesus Kristus ternyata dianut secara universal oleh gereja sebagai Anak Daud (kemanusiaanNya) dan Anak Allah (keilahianNya). KebangkitanNya adalah bukti keilahianNya (Rm. 1:4)
3.    Kebangkitan Kristus merupakan suatu pernyataan yang ada hubungannya dengan kebangkitan orang-orang percaya. Pengharapan hidup kita tergantung mutlak kepada kebangkitan Kristus. Karena Ia bangkit, kita juga akan mengalami kebangkitan itu (1Ptr. 1:3-4, bdk. 2Kor.4:14; 1Kor.15:20;21;23).
4.    Kebangkitan menjadi  bukti kebenaran Alkitab dan kebenaran asas “inerrancy” (Kis.2:27; Mrk. 9:4).
5.    Kebangkitan Kristus merupakan suatu pengaruh terhadap kehidupan rohani di masa kini dari orang-orang Kristen (Rm.6:4,5,11; Ef.1:18-20).
6.    Kebangkitan Kristus merupakan suatu langkah pertama dalam tahap-tahap permuliaanNya. Kebangkitan pada hakekatnya merupakan bukti keilahian, kemanusiaan dan kuasa penyelamatan dari dosa.
7.    Kebangkitan Kristus  membawa Kristus pada pelayananNya yang baru bagi orang-orang percaya. Ia berfungsi sebagai Juru Syafaat saat ini bagi orang-orang percaya. Pentingnya doktrin ini diungkapkan oleh rasul Paulus waktu ia berkata dalam 1Korintus 15:17; “Bila Kristus tidak dibangkitkan, imanmu sia-sia adanya; kamu masih berada di dalam dosa-dosamu.”
8.    Kebangkitan Kristus menjadi tumpuan pelayananNya di masa kini dan di masa depan.




KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS


A.      Tiga Catatan  Alkitab tentang Peristiwa Kenaikan

1.    Markus 16:19; Ia disaksikan terangkat (19), Ia dinyatakan duduk di sebelah kanan Allah (19), murid-muridNya menyebar untuk bersaksi ke seluruh penjuru (20), Tuhan bekerja dan meneguhkan firmanNya (20).

2.    Lukas 24:50-53; ada dua catatan tambahan, yaitu: Ia memberkati mereka. Ia terangkat (anaphero) selagi memberkati mereka.  Murid-muridNya berangkat dengan sukacita kemudian mereka berbakti.

3.    Kisah Para Rasul 1:9-12; ini ayat-ayat klasik tentang kenaikan Yesus Kristus. Empat istilah penting disini ialah:
a.       Kata “eperthe” dalam yat 9 yang diterjemahkan “terangkatlah Ia.” Dalam Kis.27:40 istilah ini dipakai untuk menyatakan layar yang dipasang untuk memulai perjalanan. Bentuk pasif dari kata kerjanya menyatakan bahwa Allah Bapa-lah yang melakukan pekerjaan pengangkatan itu.
b.      Kata “hypelaben” dalam ayat 9 berarti “menyambut” atau “menopang” dan diterjemahkan “menutupiNya”. Awan dalam PL melambangkan kemuliaan dan kehadiran Allah. Ini sekaligus menyatakan kepada kita bahwa kenaikan Yesus disambut oleh hadirat dan kemuliaan Bapa, yaitu Allah sendiri. Keadaan ini sama dengan pengalamanNya waktu Yesus dipermuliakan di atas gunung. Sekaligus peristiwa ini menyatakan pengembalian Yesus ke dalam kemuliaan pra-inkarnasi-Nya.
c.       Kata “porenomenou” (ayat 10), artinya naik. Arti literal kata ini menunjukkan seseorang yang melakukan perjalanan naik. Gambaran di sini adalah bahwa Yesus meninggikan dunia dan melakukan perjalanan ke sorga. Ada perpindahan tempat yang sungguh-sungguh dan bukan pergantian keberadaan dan bukan juga pelenyapan diri.
d.      Kata “analemphteis” (ayat 11), artinya “disambut” atau “diterima di atas” ini tentunya merupakan klimaks proses perjalanan kenaikanNya ke sorga. Pemakaian kata “terangkatlah” dalam Alkitab bahasa Indonesia kurang tepat menggambarkan peristiwa ini. Sebab gambaran di sini bukannya menyatakan proses kenaikanNya, melainkan menyatakan titik puncak dari proses itu. Ia telah tiba di tujuan akhirNya yaitu sorga (Ibr.4:14; 1Ptr. 3:22).

B.      Sifat KenaikanNya

Sifat kenaikan Yesus ialah:
a.       Secara perlahan-lahan (berangsur-angsur)
b.      Kelihatan dengan mata manusia
c.       Secara jasmaniah dan normal
d.      Disambut oleh awan.
Dengan demikian dapat dikatakn bahwa kenaikan Yesus membuktikan Keilahian Kristus kembali kepada pemanufestasian kemuliaan pra-inkarnasi. Kemuliaan Kristus masuk dan dipermuliakan di sorga. Sifat kenaikan ini juga merupakan sifat kedatanganNya yang kedua kali (Kis. 1:11b).





PEMERINTAHAN KRISTUS PADA MASA KINI

A.        Kristus Menjadi Tuhan Alam Semesta

Hal inidapat dilihat dalam kenyataan bahwa Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang berarti Kristus mengambil bagian dalam kemuliaan Bapa tanpa menggantikan / meniadakan Sang Bapa. Ia bersama Bapa memerintah alam semesta dan segala makhluk di dalamnya. Kristus merupakan penguasa tertinggi.
Dalam 1Petrus 3:22 dinyatakan bahwa Yesus berkuasa atas penguasa-penguasa dan kekuatan-kekuatan, dan kerajaan dan tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Demikian juga Efesus 1:22 yang menyatakan bahwa segala sesuatu telah diletakanNya di bawah Kristus. Kekuasaan atas alam semesta yang dinyatakan oleh kedudukanNya di sebelah kanan Allah Bapa, juga mendemonstrasikan kekuasaanNya atas setan. Ini merupakan jaminan kepada orang-orang percaya. Meskipun pencobaan bukanlah ilusi belaka, Kristus mampu memberi pertolongan kepada umatNya di saat memerlukannya. Kemenangan total Kristus dan kekalahan total si Iblis akan terjadi di akhir zaman (Maz.140:1; 1Kor.15:24-28).

B.        Kristus Sebagai Kepala Gereja

Dalam pernyataan Alkitab Efesus 1:22, Kristus dinyatakan sebagai Tuhan atas semesta tetapi juga sebagai kepada Gereja yang berarti menyatakan kehadianNya (Rm. 8:23; 2Kor.3:1; Gal.4:6; Fil.1:19; 1Ptr.1:11).
Kehadiran ini berhubungan dengan kesatuan dengan orang-orang percaya. Pekerjaan Tuhan ini suatu misteri (mysterion) artinya tak diwahtukan sebelumnya (Rm. 16:25-26). Kehadiran Kristus ini merupakan jaminan dan pertanda bahwa seseorang adalah milik Kristus dan berhak menjadi sasaran kasih dan pelayananNya.
C.        Kristus Pemberi Hidup dan Pengharapan

Roh Kudus diutus Tuhan ke dunia ini untuk melakukan pekerjaan “meyakinkan,” “melahirkan kembali,” “memetraikan,” “mendiami”dan “membaptiskan” manusia beriman, tetapi Kristus tetap berfungsi sebagai pemberi hidup dan pengharapan. Tentang pemberian hidup ini terdapat dalam beberapa kitab (Yoh. 1:4; 10:10; 11:25; 14:6; Kol. 3:4; 1Yoh. 5:12).
Tentang pemberian pegharapan terdapat dala Kolose 1:27; 1Yoh.3:2; Rm. 8:20-23.

D.       Kristus Berfungsi Sebagai Imam Besar

Sebagai Imam Besar, Ia lebih tinggi dari harun karena Ia tanpa dosa dan menjadikan diriNya sebagai domba yang dikorbankan. Yesus kekal adanya. Hal ini direalisasikan pada masa penjelmaanNya. Kini Yesus berada di sebelah kanan Allah Bapa. Dalam peranNya sebagai Imam Besar, Ia berfungsi sebagai:

1.    Juru Syafaat bagi orang percaya (Rm. 8:34; Ibr. 7:25). Kata “entouksia” yang digunakan diterjemahkan dengan doa syafaat. Fungsi juru syafaat ini berhubungan dengan kemenangan rohani orang-orang percaya. Mereka senang karena jaminan rasa aman dalam Kristus, pengharapan kekal dalam Kristus, jaminan pemeliharaan dari bahaya yang mengancam tubuh mereka, dan jaminan bahwa mereka akan disucikan.
2.    Kristus sebagai Kepala Imamat Yang Rajani. Ia dilukiskan sebagai Imam Besar sedangkan orang-orang percaya merupakan imam-imam.  Hal-hal yang berhubungan dengan fungsi Kristus  ini ialah:
a.       Roma 12:1. Menyatakan tentang pentingnya pengorbanan tubuh. Pengamatan ayat 2 menunjukkan bahwa kata “tubuh” mewakili totalitas keberadaan. Bandingkan dengan pengorbanan binatang dalam PL. Sifat penyembahan itu ialah hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
b.      1Petrus 2:5,9; Ibrani 13:15, menyatakan tentang persembahan pujian oleh orang-orang beriman. Inilah suatu fungsi yang mempunyai sifat kekekalan. Bukan lagi dengan kemenyan yang dibakar dan aromanya memenuhi rumah sembahyang ataupun kabah seperti dalam PL, melainkan penyembahan yang hidup dan persembahan orang-orang percaya itulah yang diutamakan kini.
c.       Ibrani 13:16, menyatakan persembahan keempat yang patut dilakukan imamat rajani, yaitu yang merupakan persembahan harta milik. Alkitab menyatakan bahwa hal itu hendaknya dilakukan dengan sistematis, teratur (1Kor. 16:2), menuruti porsi sebenarnya, dengan pengorbanan (2Kor.8:20), dengan melimpah (2Kor.9:6,13), dengan sukacita, dengan percaya bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhannya (2Kor. 9:7)
d.      1Tesalonika 5:17, menyatakan persembahan dan syafaat imam-imam yang rajani. Ini disebabkan karena orang percaya itu mempunyai hak menghampiri ruang maha suci Sorgawi (Ibr. 10:19-22). Namun Efesus 6:18 menekankan bahwa doa itu harus dinaikkan bagi keperluan orang lain (doa syafaat).

Fungsi-fungsi sebagai imam di atas adalah didasarkan pada keimaman Yesus Kristus dan merupakan kunci perkembangan pribadi orang Kristen dan kunci pelayanan yang berhasil.

LUKISAN LAIN YANG MENYATAKAN PERAN KRISTUS DI MASA KINI

1.    Adam Terakhir.
Dalam 1Korintus 15:45 dikatakan bahwa “Adam terakhir menjadi roh yang menghidupkan,” selanjutnya dalam 1Korintus 15:47 dikatakan “Manusia kedua” berasal dari sorga. Pernyataan dalam 2Korintus 5:17 mengenai “Ciptaan Baru” disebut sebagai akibat kehidupan di dalam Kristus (Gal. 6:15).
Nats ini dan nats lainnya seperti Roma 5:12-21 dan Efesus 2:1-10 menunjukkan pekerjaan Yesus sebagai Adam terakhir ialah menciptakan suatu manusia baru yang terdiri dari orang-orang percaya yang telah memiliki hidup kekal dari Kristus.

2.    Tubuh / Kepala Gereja.
Sebagai pemberi hidup baru / kekal, Tuhan Yesus juga memimpin dan mengarahkan kelompok orang percaya yang bersama-sama dinyatakan di sini sebagai tubuhNya. Tubuh Kristus adalah orang-orang percaya, baik Yahudi maupun non Yahudi, di mana pembentukannya melalui pembaptisan oleh Roh Kudus ke dalam kematian Kristus (1Kor. 12:13; Rm. 6:3,4). Adapun formulasi tubuhNya ini dimulai pada KPR 13, di mana pelayanan kepada bangsa-bangsa dimulai pada pengutusan Paulus dan Barnabas. Anggota tubu Kristus (Ef. 5:30) memiliki persamaan-persamaan yang membedakan mereka dari hidup yang lama. Jadi pengertian Kristus sebagai Kepala gereja menunjukkan kepada fungsinya sebagai Tuhan yang mempunyai kuasa memimpin (1Kor. 11:1; Ef. 1:22-23; 5:23,24; Kol. 1:18). Tetapi Yesus bukan saja memimpin melainkan juga mendewasakan dan mengasihi (Ef. 5:29) TubuhNya.
Sebagai Kepala, Ia juga terlibat dalam proses penyucian yang berlangsung atas orang percaya (positional – progresif – perfect). Di pihak lain TubuhNya bergantung mutlak kepadaNya (Fil. 4:13). Dan kesatuan Tubuh itu bergantung pada kesatuan anggota-anggota tubuh itu kepadaNya (Kol. 2:19). Dalam kesatuan itu, anggota-anggota tubuh itu saling menguatkan sesamanya.

3.    Gembala Agung (Ibr. 13:20; 1Ptr. 5:1-4).
Pengertian yang terkandung di dalam lukisan ini ialah bahwa Kristus Gembala Agung itu mencari dan menyelamatkan domba-dombaNya (Luk. 15:3-7; Yoh. 10:1-28). Bahwa Ia memimpin dan melindungi domba-dombaNya yang pada hakekatnya tidak berdaya. Suara-Nya sebagai Gembala dikenal oleh domba-dombaNya (Yoh. 10:4). Domba-domba sejati akan mengikuti gembalanya apabila ia mendengar suara gembalanya. Bahwa Ia memberikan kepada domba-dombaNya hidup berkelimpahan. Bahwa domba-dombaNya ditugaskan mencari domba-domba lain yang tersesat (Yoh. 10:6).

4.    Pokok Anggur (Yoh. 10:16).
Beberapa prinsip yang diketengahkan oleh nats ini ialah:
a.       Bahwa buah yang benar diperoleh karena adanya hubungan yang benar dengan pokok anggur yang benar. Rupanya tidak banyak dibicarakan mengenai carang yang tidak berbuah dengan pokok anggur karena tekanan di sini adalah “carang yang berbuah”. Tekanan dalam 15:6 lebih mengutamakan kegiatan Tuhan dalam memelihara carang yang berbuah itu persyaratannya ialah hubungan yang benar dengan pokok anggur.
b.      Bahwa persyaratan utama untuk berbuah ialah “tetaplah kamu di dalam Aku” (15:4) adalah suatu jenis hubungan di mana orang-orang percaya memperoleh keuntungan penuh dari Kristus. Hal ini menuntut ketaatan kepada Kristus seperti tertera dalam perintah Yesus sendiri (Yoh. 15:10). Ternyata yang diketengahkan di sini ialah proses “penyucian” di mana Allah Anak berperan bersama-sama (Yoh. 15:2-3). Jadi sebagai pokok anggur yang benar, Yesus berfungsi menyucikan hidup orang-orang percaya agar bisa menghasilkan buah. Dan doa-doa mereka dijawab tergantung mutlak kepada ketergantungan mereka kepada Yesus.

5.    Batu Penjuru.
Nats yang paling terkenal menggambarkan lukisan Batu Penjuru ialah 1Petrus 2:4-8; Efesus 2:20. Kristus di sini  digambarkan sebagai alas / pondasi yang tidak bisa ditiadakan apabila orang-orang percaya ingin hidup mereka berguna kini dari dalam kekekalan (1Kor. 3:11-15)
Bahkan Batu Penjuru Kristus penting dalam menegakkan struktur sistematis dari suatu bangunan. Tanpa mengutamakan Dia, tubuhNya akan menjadi goyah dan bahkan roboh dengan sia-sia. Suatu hak istimewa Tubuh Kristus ialah Batu Penjuru itu “hidup”. Jadi di samping fondasi Tubuh itu kuat karena nama Yesus sebagai Batu Penjuru bukan yang mati, tetapi yang hidup, maka TubuhNya di dalam mana Ia berdiam (1Ptr. 2:5) juga hidup adanya. Jadi sifat utamaNya ialah mengembangkan secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas.

6.    Sebagai Mempelai Laki-Laki
Lukisan ini menunjukkan kepada pengalaman puncak TubuhNya dalam menerima pekerjaan Kristus bagi Tuhan itu. Pekerjaan Kristus bagi mempelai perempuan ialah:
a.       Menyiapkan tempat bagi mempelai perempuan di akhirat (Yoh. 14:2). Hal ini merupakan jaminan yang merupakan penghiburan pasti bagi anak-anakNya (anggota tubuh Kristus). Sementara ada orang yang menganggap bahwa tempat ini merupakan Yerusalem Baru yang dipersiapkan bagi orang-orang percaya.
b.      Menyiapkan TubuhNya sebagai mempelai yang tak tercela. Ini  termasuk penyucian seperti tertera dalam Efesus 5:22-33. Persiapan itu dilaksanakan melalui kematian di salib (Ef. 5:25), penyucianNya kini (Ef. 5:26), persatuan puncak (Ef. 5:27).






KARYA TUHAN YESUS DI MASA YANG AKAN DATANG


Sesudah kenaikanNya ke sorga, Ia duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan artinya ialah bahwa Ia telah diberikan otoritas atas semua ciptaan Allah baik insani maupun non-insani. Ia kini menjadi penguasa Kerajaan Allah yang Rohani atau Kerajaan Rohani Allah dan Kepala Gereja. Pelayanan ini akan berakhir pada masa Gereja yaitu pada saat gereja diangkat dari bumi ini.

A.   Rapture (Pengangkatan Gereja)
1.      Dalam peristiwa ini Tuhan akan datang di udara sesudah sangkakala dibunyikan untuk menyongsong umatNya, yakni Tubuh Kristus (1Tes. 4:16-17). Ia datang sebagai Mempelai laki-laki yang menyongsong Gereja di udara tanpa menginjakkan kakiNya di bumi.
2.      Orang-orang percaya yang sudah mati dibangkitkan dan orang-orang yang masih hidup diangkat dan mereka semua dengan sekejap mata diubah dari tubuh insani yang fana menjadi tubuh baru, tubuh kebangkitan yaitu tubuh kemuliaan, dan selannjutnya prosesi masuk surga bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus. Mereka yang tidak lahir baru, yakni orang-orang yang tidak percaya, akan tertinggal dan memasuki masa Tribulasi yakni masa siksaan yang lamanya 7 tahun (Dan.7:27).

B.   Hakim Di Bema
Bema yang artinya pengadilan Kristus, adalah tempat di mana warga Tubuh Kristus menghadap Hakim dan masing-masing memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri (Rm. 14:12), sebagai orang-orang yang sudah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus ke dalam Kerajaan Allah (Yoh. 3:3,5).
Yesus Kristus sebagai Hakim yang memberi pahala berupa mahkota kepada semua orang percaya. Pahala-pahala itu ialah:
1.      Mahkota Abadi (1Kor. 9:25).
2.      Mahkota Kebenaran (2Tim. 4:8).
3.      Mahkota Kemegahan (1Tes. 2:19).
4.      Mahkota Kehidupan (Yak. 1:12).
5.      Mahkota Kemuliaan (1Ptr. 5:4).

C.    Ibadah Raya Di Surga
Sesudah pembagian pahala berupa mahkota, kemudian umat Allah memasuki ibadah raya di sorga. Jika diperhatikan dalam struktur kitab Wahyu, peristiwa ini terjadi sesudah masa Gereja dan sebelum masa tribulasi (Why. 4,5). Dalam pasal lima, Tuhan dipuji sebagai Penebus, dengan nyanyian baru.
Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya yang kudus tanpa dosa (Ibr. 4:13), oleh karena itu hanya Dia yang berhak membuka gulungan yang berisi nyanyian baru. Para pemimpin bersama umat Tuhan mengitari takhta Allah, yang adalah Anak Domba Allah, sambil menyanyikan nyanyian baru, yaitu nyanyian penebusan (Why. 5:6-14). Mahkota diletakkan di kaki Tuhan Yesus Kristus sebagai persembahan.

D.   Pesta Perkawinan Anak Domba
Sesudah ibadah raya di sorga, umat Allah yang baru yang telah memperoleh tubuh baru memasuki pesta “Perkawinan Anak Domba” (Why. 19:7,8). Kristus di sini adalah Mempelai Perempuan yang berpakaian kain lenan halus yang berkilaukan kebenaran dan kekudusan. Puncak sukacita kedua ialah saat mempelai menikmati persekutuan yang abadi.

E.    Hakim Di Bumi (Perang Armagedon)
Sementara Kristus dan Gereja menikmati keindahan persekutuan di sorga, di bumi terjadi siksaan karena penuangan murka dan penganiayaan oleh Anti Kristus sebagai wakil setan. Bangsa-bangsa di dunia menyatu di bawah pimpinannya (Why. 6:6-18).
Semua bangsa itu dihimpunkan di lembah Harmagedon (why. 16:16). Tuhan Yesus turun ke bumi dengan menunggang kuda putih dengan pedang api dari mulutNya (Why. 19:11-16). Ia menghancurkan secara dahsyat semua musuh-musuhNya, baik penguasa maupun umat manusia yang menolakNya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Burung-burungpun dipanggil untuk menyantap secara besar-besaran mayat-mayat yang bergelimpangan (Why. 19:17-21). Inilah penghakiman atas manusia tersesat yang menolak menerima keselamatan yang telah disediakanNya.
Semua ini memenuhi nubuatan nabi-nabi tentang masa Tribulasi yang memuncak pada kemenangan Mesias (Kristus) di lembah Harmagedon.

F.    Raja Kerajaan Syalom
Sesudah penghakiman dan penghukuman terhadap manusia, setan dirantai di jurang maut 1000 tahun (Why. 20:1-4). Kristus menjadi Raja di atas segala raja. Ia mulai merealisasikan pemerintahanNya di bumi selama 1000 tahun. Ia akan memerintah bersama saleh-salehNya, yakni orang-orang Israel yang sejak dahulu menantikan kerajaan yang dijanjikan.

G.   Penghakiman Malaikat-Malaikat yang Jatuh
Ketika Lucifer memberontak kepada Allah dan jatuh, maka banyak juga malaikat-malaikat yang mengikutinya. Mereka menjadi iblis-iblis dan roh-roh jahat yang selalu merongrong dan ingin menggagalkan rencana indah Allah bagi manusia. Mereka akan dihakimi oleh Tuhan Yesus Kristus.
Hari penghakiman tersebut dinyatakan hari Tuhan bagi bangsa-bangsa (Yak. 6), yaitu hari yang dahsyat, dan bila dibandingkan dengan Wahyu 20:10, maka pengadilan para malaikat yang jatuh tersebut adalah di akhir masa Kerajaan Salom dan sesudah pengadilan di Takhta Putih Besar. Penghakiman mereka dilakukan di udara tempat hunian para malaikat (Ef. 6:12; Yud. 6).
Hakim dalam pengadilan bagi para malaikat yang jatuh ini adalah Tuhan Yesus, sebagaimana dinyatakan Tuhan Yesus melalui rasul Yohanes yang berbunyi: “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman ini seluruhnya kepada Anak” (Yoh. 5:22).

H.   Penghakiman Di Takhta Putih Besar
Umat Allah, warga Tubuh Kristus akan diadili di Bema atau Kursi Pengadilan Kristus di sorga. Israel dan bangsa-bangsa lain yang masih hidup sampai kedatangan Kristus kembali ke dunia akan dihakimi saat itu karena mereka menolak Mesias, Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus. Mereka telah mati dan terus disiksa di masa lalu, di sheol dan akan disiksa di masa kini di Hades sampai pada akhir Kerajaan Salom. Bahkan mereka menolak Raja Kerajaan Salom akan mati dan menanti di tempat yang sama yang dinamakan jurang maut.
Mereka akan diadili di Takhta Putih Besar (Why. 20:11), yaitu suatu tempat di antara langit dan bumi. Hasil pengadilan itu ialah manusia-manusia yang menolak Kristus itu akan dicampakkan ke jurang maut, yakni kematian yang kedua (Why. 20:11-15). Tak seorangpun dari bangsa manapun bila tak percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi, akan selamat.
Hakim di Takhta Putih Besar adalah Anak Allah sendiri seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 5:22. Jadi semua pengadilan yang akan datang yaitu di Sorga, di bumi, di antara langit dan bumi, semuanya dieksekusi oleh satu-satunya Hakim yaitu Tuhan Yesus.

I.      Kerajaan Allah yang Kekal.
Yerusalem baru sudah ada di atas Yerusalem lama dalam Kerajaan Salom. Ia menjadi tempat di mana Kristus dengan tubuh baru bersama Israel yang juga umatNya. Dari sanalah Anak Allah memerintah.
Sesudah bumi, yaitu Kerajaan Salom, diproses dengan api untuk menghilangkan semua kutuk dosa, maka bumi itu diberi sifat yang kekal sebagai bumi baru, sama seperti manusia beriman yang memperoleh tubuh baru di saat pengangkatannya (rapture).






YESUS KRISTUS DAN TEOLOGI PENGINJILAN SEDUNIA


Kekristenan adalah Kristosentris, artinya penyembahan berpusat pada Allah Anak, Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Kristus memberikan teladan dan pola bagi tindakan, pelayanan, sikap dan arah hidup. Studi tentang kehidupanNya memberi terang dan harus menjadi inspirasi bagi hidup kita. Dalam bagian ini, pikiran kita diarahkan hanya kepada hubungan Kristus dengan dunia dan Penginjilan Sedunia.

A.        Pendapat-pendapat tentang hidup Yesus
1.    Anti-Semitik:  Yesus hanya sadar akan Misi UniversalNya. Penganut paham ini adalah Hegel dan Tolstoi.
2.    Anti-Universalism:  Hati, arah hidup dan berita tentang Kristus hanya untuk orang Yahudi dan bukan berlaku bagi orang lain. Tokoh-tokoh pandangan ini ialah: Kein, Ertholet B. Weiss.
3.    Injili:   Yesus dari mulanya sadar akan misi kemanusiaanNya. Yesus dalam pelayananNya di bumi dikhususkan bagi domba-domba yang terhilang, yaitu Israel. Namun demikian, Ia mengajar bahwa Ia datang sebagai Juruselamat dunia sehingga murid-muridNya ditugaskan dengan misi universal yakni Penginjilan Sedunia.

B.        Potret Kristus
Dalam mempelajari hidup Kristus, metode yang dipakai adalah metode sintesis. Metode ini lebih tepat daripada metode harmonisasi. Injil-injil menunjukkan pandangan yang makin hari makin meluas.  Inti kasih dan Penginjilan Sedunia memegang peranan luar biasa. Ia bercahaya sebagai missionari ideal yaitu Rasul Allah. Berikut potret Yesus dalam kitab Injil.

1.    Injil Markus lebih awal menekankan Kristus sebagai Nabi Allah dan Hamba Allah yang menyampaikan Sabda Allah dengan menetapkan kehendak dan maksud Allah. Sari beritanya, Yesus adalah kehendak Allah (10:45), kabar dan lingku kata-kata yang sering muncul dalam Injil ini adalah kata “segera”, “langsung” dan ungkapan ini sangat urgensi.
2.    Injil Matius disamping menerima konsep-konsep Markus, juga memperluas kebenaran itu kepada fungsi Raja, dengan kekuasaan universal (28:18) dan misi universal termuat dalam 28:19-20.
3.    Injil Lukas memperluas potret itu ke dalam keimanan dan penyelamatan Kristus yang ditawarkan melalui pertobatan dan pengampunan dalam nama Yesus (24:47,48).
4.    Injil Yohanes membuat potret yang lebih luas lagi. Ia melintasi kawan-kawan penginjil lainnya dan membuka tirai agar kita bisa melihat posisi Kristus sebagai Allah yang satu dengan Bapa, yang mempunyai hubungan kosmik dengan ciptaanNya. Istilah populer di sini adalah “kosmos” (3:16; 17; 4:42), kata-kata “barangsiapa” mendapat tekanan kuat. Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya Missionari yang ideal.

C.        Theologia-theologia  yang diajarkan Yesus
Point utama pemberitaan Yesus adalah “Kerajaan Allah” (Mrk. 1:14-15 – merupakan khotbah awal;Kis. 1:3 – merupakan khotbah penutup). Pemberitaan tersebut adalah pernyataan-pernyataan langsung Yesus sebagaimana terdapat dalam Matius 13, dalam bentuk perumpamaan mengenai Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah dalam hati manusia, pemerintahan Allah di dalam Gereja (Ef. 1:23), pemerintahan Allah di dunia (1Kor. 15:28). Teologi berikutnya yang diajarkan Yesus ialah Kebapaan Allah. Allah Bapa yang disebut “Elohim – Yahweh – Bapa” atau dengan ungkapan “BapaKu”, “Bapamu”, “Bapa”, sebutan-sebutan yang diucapkan Yesus sama sekali tidak ada dalam kamus Yahudi. Yang terakhir ialah mengenai Anak Manusia. Gagasan Yesus terhadap ungkapan Anak Manusia ialah bersifat universal dan merupakan manusia ideal.
Teologi selanjutnya yang berkembang adalah gagasan mengenai karya Kristus. Banyak orang bertanya untuk siapakah Yesus mati? Ada pendapat yang mengatakan karya penebusan bersifat terbatas (Limited Atonement), pendapat ini dipegang oleh kelompok hipercalvinis. Pendapat lain mengatakan penebusan yang tidak terbatas (Unlimited Atonement) dan ini adalah pendapat bagi orang Yahudi.
Jika meneliti pengajaran-pengajaran sesudah kebangkitan (Pasca Ressurention) banyak pendapat yang mengatakan bahwa kematian Yesus adalah untuk “semua bangsa”, “seluruh dunia” (Matius) bahkan dalam Markus digunakan ungkapan-ungkapan “segala makhluk”, “segala bangsa”, “sedunia”, “barangsiapa”, dan “ke ujung dunia”. Kendati jangkauannya global, namun kematian Yesus harus diresponi secara personal.

D.       Paham penginjilan sedunia secara eksplisit dilihat dalam beberapa hal

1.    Dalam pengumuman-pengumuman inkarnasiNya
Pengumuman inkarnasi Yesus disampaikan oleh malaikat (Luk. 2:10-14) yang berkata: “Sukacita bagi semua orang, damai di bumi, sejahtera bagi manusia”. Oleh Simeon (Luk. 2:25) dikatakan “Ia adalah keselamatan dari Allah; terang bagi bangsa dan kemuliaan bagi Israel”. Oleh Yohanes pembaptis (Luk. 3:3-6; Yoh. 1:29) yang menyebutkan “semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan (Luk. 3:6).



2.    Dalam pelayananNya
Pelayanan Yesus menjangkau berbagai kalangan. Di sana terlibat juga wanita Samaria dan orang-orang Samaria (Yoh. 4:1-42), wanita Siro-Fenisia (Mat. 15:21-28; Mrk. 7:24-30), hamba perwira kapernaum (Mat. 8:5-13), anak pegawai istana Kapernaum (Yoh. 4:46-54), orang kerasukan roh jahat di Gerasa (Mrk. 5:1-20), orang tuli di Dekapolis (Mrk. 7:31-37), bahkan ungkapan rumah tempat berdoa bagi segala bangsa (Mrk. 11:17; Luk. 19:45-48; Yoh. 2:13-25).

3.    Dalam pengajaran-pengajaranNya
Dalam pengajaranNya terdapat berbagai pernyataan secara eksplisit oleh Yesus, yang disampaikan dalam beranekaragam cara. Misalnya, seperti yang telah dikemukakan Yesus mengenai Garam dunia dan terang dunia (Mat. 5:13-16), kehendakMu jadi di dunia (Mat. 6:10), kerajaan Allah kepada bangsa-bangsa (Mat. 21:43), orang berdatangan dari penjuru dunia (Luk. 3:28-29) dan Injil akan dikhotbahkan di seluruh dunia (Mrk. 14:9).

4.    Pengajaran dengan perumpamaan
Beberapa bentuk pengajaran Yesus diungkapkan dalam bentuk perumpamaan. Misalnya, orang Samaria yang baik hati (Luk. 10:25-37), undangan umum ke pesta (Luk. 14:10-24), harapan bahwa keduanya bisa kembali (Luk. 15:11-24), kisah gandum dan ladang. Ladang itu adalah dunia ini (Mat. 13:36-43). Petani dan kedua anaknya (Mat. 21:28-32).
Terdapat juga dalam pengajaran Yesus melalui pernyataan-pernyataan langsung yang ditulis oleh Yohanes. Beberapa pengajaran yang ditulis oleh Yohanes  ialah tentang Bapa, secara khusus mengenai bagaimana Bapa mengasihi isi dunia (Yoh. 3:16), agar dunia melaluiNya (Yesus) dapat diselamatkan (Yoh. 3:17), terang itu sudah datang (Yoh. 3:19). Mengenai Anak yang adalah Terang yang menerangi setiap orang (Yoh. 1:9), Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29), Juruselamat dunia (Yoh. 4:42), Roti hidup yang memberi hidup bagi dunia (Yoh. 6:33), terang dunia (Yoh. 8:12-9:5; 12:46), Ia datang untuk menyelamatkan dunia (Yoh. 12:47), doa persatuan umatNya “agar dunia percaya bahwa Engkau telah mengutus Aku”. Dan tentang Roh Kudus yang berperan dalam menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh. 16:8).

>>yb<<

DOKTRIN KRISTUS (KRISTOLOGI)

PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG KRIST US A.       Ebionisme: “Yesus manusia biasa, diangkat menjadi Mesias karena kesalehan.” Go...